PENDAHULUAN
diberbagai sektor (Ilyas dkk., 2013:1). Oleh karena itu, penerimaan pajak secara
masyarakat.
menunjukkan kinerja yang sangat baik. Sampai dengan akhir semester I tahun
2022, penerimaan pajak mencapai Rp. 868,3 triliun atau 58,5% dari target
pajak dengan pertumbuhan kinerja yang sangat baik pada semester I tahun 2022.
Realisasi PPh tercatat sebesar Rp. 562,6 triliun atau 72,9% dibandingkan realisasi
1
periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 69,1% dari target penerimaan. PPN
dan PPnBM sebagai kontirbutor penerimaan pajak terbesar kedua setelah pajak
penghasilan dengan capaian realisasi sebesar Rp. 300,9 triliun atau 47,1% dari
target penerimaan pajak tahun 2022. Kinerja realisasi semester ini merupakan
capaian realisasi semester I tertinggi dalam periode lima tahun terakhir. Realisasi
penerimaan PPB hingga akhir semester I tahun 2022 mencapai Rp. 1,4 triliun atau
6,8% dari target penerimaan pajak tahun 2022. Pajak lainnya sampai dengan akhir
semester I tahun 2022 menyumbang realisasi penerimaan pajak sebesar Rp. 3,4
triliun atau 29,5% dari target penerimaan pajak tahun 2022. Realisasi penerimaan
ini berasal dari bea materai dan dipengaruhi oleh faktor pengembalian bunga
dan jelas, perhitungan pajak yang akurat, dan pembayaran pajak tepat waktu.
ditjen pajak. Jika Ditjen Pajak ingin memaksimalkan penerimaan pajak, maka
perlu adanya kesadaran dan peran aktif Wajib Pajak agar dapat memperoleh
pajak, seperti perpanjangan pajak, kenaikan pajak, dan inflasi pajak, untuk
secara tidak langsung. Maka tidak salah jika pajak menjadi sumber penerimaan
2
Sosialisasi pajak adalah bentuk informasi berupa nasihat dan arahan kepada
masyarakat bahwa dengan membayar pajak itu penting. Oleh karena itu,
lebih efektif. Wajib Pajak akan mendapatkan informasi, ide dan saran jika
bermanfaat untuk menyampaikan informasi yang baik dan valid agar wajib pajak
Pengetahuan pajak ialah dimana wajib pajak dapat belajar tentang peraturan
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Mutia (2014:
tentang pajak dan manfaatnya, masyarakat tidak dapat dengan sukarela membayar
3
pajak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak akan
mematuhi peraturan perpajakan jika ada sanksi pajak yang tegas terhadap para
dapat berkembang tanpa ketegasan otoritas pajak (Maria dan Afriyanti, 2012).
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sedangkan menurut Danik Atul
orang pribadi.
pentingnya pajak bagi kehidupan mereka dan negara. Sedangkan menurut arifah et
pajak orang pribadi. Artinya kepatuhan wajib pajak belum sepenuhnya tercapai.
positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sementara itu, Winerungan
menunjukkan hasil yang beragam. Oleh karena itu, Berdasarkan informasi di atas
4
Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap
orang pribadi?
orang pribadi?
pribadi?
orangpribadi
orang pribadi
5
2. Bagi peneliti, sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang
3. Manfaat teoritis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sanksi Perpajakan berpengaruh secara positif dan terhadap kepatuhan wajib pajak
Bekasi.
PPH Final berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
7
Penelitian menurut tentang Putri Wangi (2018), Pengaruh Pengetahuan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hanya
filling berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, dan biaya kepatuhan
pajk.
8
Teori Atribusi pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Heider pada tahun 1958
dalam (Hooper, 2018), teori atribusi menjelaskan proses atribusi untuk memahami
mengapa suatu peristiwa atau perilaku terjadi, atau dengan kata lain, apakah
perilaku atau peristiwa yang terjadi tergantung pada (terkait dengan keadaan
2018), mengacu pada teori atribusi yang dikembangkan oleh Heider (1958),
perilaku itu, sedangkan motivasi mengacu pada niat individu dan seberapa banyak
penelitian ini mengusulkan model dimana perilaku kepatuhan wajib pajak orang
pribadi dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
2020).
Wajib pajak adalah orang pribadi atau masyarakat yang secara hukum memenuhi
syarat sebagai wajib pajak dan terdaftar di KPP sesuai dengan ketentuan peraturan
9
perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Setelah mendaftar sebagai wajib
pajak, orang pribadi atau badan harus membayar dan melaporkan pajaknya.
Kepatuhan wajib pajak berarti sikap patuh, dan disiplin terhadap perpajakan.
Wajib pajak dapat dikatakan patuh apabila bersikap taat atau disiplin dalam
Dengan kata lain, kepatuhan wajib pajak adalah sikap atau perilaku wajib
1. Ketepatan waktu dalam pelaporan pajak, pembayaran SPT untuk semua pajak
2. Tidak ada tunggakan atas semua pajak, kecuali jika telah diberi izin untuk
tahun terakhir.
4. Dalam 2 tahun buku terakhir Wajib Pajak tidak pernah diperiksa, tarif revisi
5. Wajib Pajak yang laporan keuangannya selama 2 tahun terakhir telah diaudit
oleh akuntan publik memiliki pendapat tidak wajar atau dikecualikan yang
10
Indikator kepatuhan wajib pajak menurut Sri dan Ita (2009) adalah sebagai
berikut:
secara jelas dan akurat oleh otoritas pajak, wajib pajak mengetahui dan
dari :
11
2.2.4 Pengetahuan Pajak
Pengetahuan pajak adalah informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai
pemahaman yang lebih baik tentang pajak, wajib pajak dapat lebih
kewajibannya sebagai wajib pajak, maka wajib pajak tidak dapat menentukan
dengan baik perilakunya. Mendorong wajib pajak untuk lebih patuh berarti
Sanksi pajak adalah tindakan berupa denda atau sanksi yang dikenakan kepada
instruksi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu tentang apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sanksi diperlukan agar aturan
12
tidak dilanggar. Sanksi pajak adalah jaminan akan ditaatinya ketentuan peraturan
perpajakan (norma pajak), dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan sarana
Pribadi
Sosialisasi pajak adalah upaya pemerintah dan aparat pajak untuk memberikan
akurat oleh petugas pajak, wajib pajak menyadari pentingnya membayar pajak dan
13
Menurut teori atribusi, perilaku seseorang dalam memenuhi kewajiban pajak
didasarkan pada salah satu faktor eksternal, yaitu sosialisasi pajak. Sosialisasi di
Sosialisasi ini dilakukan melalui media seperti radio atau televisi. Sosialisasi
melalui media dan seminar perpajakan yang diselenggarakan dirjen pajak akan
membawa pesan etis tentang pentingnya pajak bagi negara, tidak hanya dapat
tetapi juga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Dari penjelasan diatas
orang pribadi
Pribadi
kewajibannya sebagai wajib pajak yang baik. Pernyataan ini didukung oleh
14
Dalam teori atribusi ini, masalahnya adalah untuk menentukan apakah
perilaku individu disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Perilaku yang
disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini pengamat berada dalam
kendali pengetahuan perpajakan seseorang. Dia Saat ini, tidak dapat memenuhi
pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Sehingga dapat ditarik
hipotesis.
Pribadi
harus dipatuhi atau ditaati agar wajib pajak tidak melanggar standar perpajakan.
Pernyataan ini berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Irfan
Kurniawan (2018) yang menegaskan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif bagi
15
H3 : Sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi
variabel dalam penelitian ini. Pada penelitian ini menjelaskan pengaruh sosialisasi
pajak, pengetahuan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang
Sosialisasi Pajak
(X1)
Sanksi Pajak
(X3)
Gambar 2.4
Kerangka konseptual
Berdasarkan gambar 2.4 menyatakan bahwa teori atribusi menjelaskan proses
atribusi untuk memahami mengapa peristiwa dan tindakan terjadi. Dengan kata
16
yang dikembangkan oleh Heider (1958), menyatakan bahwa perilaku adalah
atribusi, penelitian ini mengusulkan model bahwa perilaku kepatuhan wajib pajak
17
BAB III
METODE PENELITIAN
dasarnya menekankan pada pengujian teori melalui studi variabel dengan angka
adalah tentang menguji atau memverifikasi teori, meletakkan teori menjadi dasar
2019).
17
Untuk mencapai target proposal penelitian ini, maka peneliti melakukan sebuah
penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gresik yang
beralamat di Jl. Dr. Wahidin S.H. No. 700, Kembangan, Kecamatan Kebomas,
3.3.1 Populasi
atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti bertujuan untuk dipelajari dan kemudian akan ditarik
3.3.2 Sampel
populasi (Sugiyono, 2010). Teknik yang akan digunakan peneliti dalam penelitian
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap-setiap unsur atau
acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi dengan memakai
18
pertimbangan yang ditentukan. Dalam penelitian ini jumlah sampel dihitung
n = N : (1 +(N x e2))
Keterangan :
N : Ukuran Populasi
Jenis data yang digunakan adalah data subyek, yaitu data yang diperoleh langsung
dari informasi dari sumber berupa pendapat, sikap, pengalaman atau karakteristik
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer penelitian ini terdiri
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung oleh
pemberi sumber. Menurut sugiyono (2017:193), data primer ialah sumber data
yang secara langsung menyediakan data primer yang dikumpulkan secara khusus
19
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner.
dalam penelitian ini, responden akan ditanya tentang Sosialisasi Pajak X1,
Pengetahuan pajak X2, Sanksi pajak X3, Kepatuhan wajib pajak orang pribadi Y.
Penelitian ini akan menggunakan daftar pertanyaan tertutup yang telah disediakan
dapat digunakan untuk mengukur perilaku, respon dan persepsi seseorang atau
Skala Likert yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah skala
likert 1-5, dimana peneliti ini akan menggunakan preferensi positif dengan
dipengaruhi baik sebagai akibat dari variabel bebas. Untuk mendapatkan jawaban
20
atau solusi dari masalah yang diteliti. Variabel dependen dalam penelitian ini
Kepatuhan wajib pajak adalah suatu sikap atau perilaku wajib pajak yang taat
berlaku. Kepatuhan wajib pajak menjadi sangat penting karena tingkat kepatuhan
Indikator dari kepatuhan wajib pajak yang merujuk pada Artha dan Setiawan
(2016), yaitu:
1. Wajib pajak harus mengisi formulir pajak dengan benar untuk menghindari
hukuman.
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sosialisasi pajak (X1),
21
undnag-undang perpajakan. Menurut Saragih (2013), sosialisasi pajak merupakan
pajak, yaitu:
2. Kegiatan sosialisasi kepada wajib pajak baru, antara lain belajar tentang sistem
acara-acara masyarakat.
3. Wajib pajak terdaftar dapat memilih dari berbagai kegiatan sosialisasi untuk
terlibat di dalamnya. Kegiatan ini dapat membantu wajib pajak bertemu orang
wajib pajak itu sendiri, karena wajib pajak sudah mengetahui akibat yang harus
22
Sanksi pajak adalah suatu denda yang ditanggung oleh wajib pajak juga sebagai
perpajakan (norma perpajakan) akan dipatuhi dengan kata lain sanksi perpajakan
jenis responden, mentabulasi data menurut variabel dari semua responden, dan
ini dengan SPSS yang digunakan untuk menghitung nilai statistik berupa uji
deskriptif, uji kualitas data, uji regresi berganda, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis. Data tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar mudah
dipahami.
23
Statistik memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai
mendeskripsikan data yang akan menjadi sebuah informasi lebih jelas dan mudah
Validitas berasal dari kata validity ini berarti seberapa benar dan akurat alat ukur
memenuhi fungsi pengukurannya. Suat alat ukur dikatakan relevansi rendah jika
alat tersebut memberikan data yang tidak signifikan. Dalam penelitian kuantitatif
ini dilakukan uji validitas sebagai mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner
(Ghozali, 2018:51).
tersebut dapat mengatakan sesuatu yang dapat diukur melalui kuesioner tersebut.
Dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total, anda dapat menentukan
hitung dengan nilai r tabel. Di dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item
yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikan koefisien korelasi pada
taraf signifikansi 0,05 yang artinya suatu item dianggap valid jika berkolerasi
signifikan terhadap skor total. Jika r hitung lebih besar > dibanding r tabel dan
nilai positif maka butir atau pertanyyan atau variabel tersebut maka dinyatakan
valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil < dari r tabel, maka butir atau
24
Uji reliabilitas adalah uji yang mengukur kuesioner yang merupakan indikator
dari suatu variabel. Sebuah kuesioner dianggap handal jika jawaban seseorang
Cronbach’s Alpha digunakan untuk pengukuran, jika nilai Cronbach’s alpha >
0,6 maka variabel pertanyaan dikatakan reliable dan sebaliknya jika nilai
Cronbach’s alpha < 0,6 maka variabel tersebut dikatakan kurang reliabel.
Dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah dalam
variabel bebas dan variabel terikat dalam model regresi berdistribusi normal atau
mendekati normal. Pengujian normalitas dari sisa data juga dapat dilakukan
normalitas data. Pengujian dilakukan dengan asumsi bahwa jika nilai signifikansi
> 0,05 maka data residual dapat dikatakan berdistribusi secara normal. Jika nilai
signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data residual tidak berdistribusi
normal.
Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
toleransi. Regresi tanpa masalah multikolinieritas adalah jika nilai VIF < 10,0 dan
nilai toleransi > 0,10 berarti tidak terjadi multikolinieritas dalam penelitian ini dan
sebaliknya jika nilai VIF > 10,0 dan nilai toleransi < 0,10 berarti terdapat
25
3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap,
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
statistik. Uji statistik yang dipilih adalah uji glejser, dasar pengambilan keputusan
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua variabel
atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. (Arifin, 2017), pada
regresi berganda ditemukan variabel tergantung satu dan dua atau lebih variabel
sosialisasi pajak (X1), pengetahuan pajak (X2), sanksi pajak (X3) dan variabel
dependen (Y) adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Persamaan regresi
Keterangan :
26
α : Konstanta
SP : Sosialisasi Pajak
PP : Pengetahan Pajak
SP : Sanksi Pajak
E : Standar Eror
Pada uji parsial (uji t) yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
pengaruhnya masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Ghozali,
1. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima, artinya secara
parsial ada yang mempengaruhi dari variabel bebas (X) yaitu sosialisasi pajak
(X1), pengetahuan pajak (X2), sanksi pajak (X3) terhadap kepatuhan wajib
2. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak, artinya secara
parsial tidak ada yang pengaruh nyata dari variabel bebas (X) yaitu sosialisasi
pajak (X1), pengetahuan pajak (X2), sanksi pajak (X3) terhadap kepatuhan
Uji F disebut juga sebagai uji keterhandalan model pada dasarnya digunakan
27
terhadap variabel dependen secara umum. Kriteria penguji menggunakan tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi < dari 0,05 artinya model penelitian layak
digunakan dan jika nilai signifikansi > dari 0,05 artinya model penelitian tidak
layak digunakan.
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2yang
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pratama Gresik yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin S.H. No. 700, Kembangan,
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dijadikan sampel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah random sampling. Sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 105
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti pada 105 responden
yang dijadikan sampel penelitian melalui kuesioner yang disebarkan, dari proses
dengan benar sehingga data dihapus dan melakukan penyebaran kuesioner ulang
sehingga menghasilkan kuesioner yang valid dengan jumlah 105 responden, maka
dari itu dapat ditarik beberapa gambaran komposisi dan responden berdasarkan
28
Tabel 4.1
Jumlah dan Presentase Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki – Laki 65 65%
2. Perempuan 40 40%
Total 105 105%
Sumber : Data Diolah, 2022
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa total responden yang dimana sebanyak 65
Tabel 4.2
Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase
1. 20-30 Tahun 36 36%
2. 31-40 Tahun 38 38%
3. 41-50 Tahun 23 23%
4. 51-60 Tahun 8 8%
Total 105 105%
Sumber : Data Diolah, 2022
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa total responden yang dimana sebanyak 36
51 - 60 Tahun.
29
Tabel 4.3
Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Status
No Status Jumlah Persentase
1. Menikah 83 83%
2. Belum Menikah 22 22%
Total 105 105%
Sumber : Data Diolah, 2022
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa total responden yang dimana sebanyak 83
Tabel 4.4
Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Profesi
No Profesi Jumlah Persentase
1. PNS 14 14%
2. Karyawan Swasta 54 54%
3. Wiraswasta 19 19%
4. Lainnya 18 18%
Total 105 105%
Sumber : Data Diolah, 2022
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa total responden yang dimana sebanyak 14
30
Tabel 4.5
Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. S1 35 35%
2. D3 15 15%
3. S2 3 3%
4. SMA 38 38%
5. SMP 3 3%
6. Lainnya 11 11%
Total 105 105%
Sumber : Data Diolah, 2022
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa total responden yang dimana sebanyak 35
distribusi jawaban dari responden pada setiap variabel yang digunakan pada
penelitian ini.
31
Tabel 4.6
Rekapitulasi Jawaban Sosialisasi Pajak
Jawaban Skor
Keteranga Tota Tota Mea
n ST T S l l n
N S 1 2 3 4 5
S S S
20 13
X1.1 0 2 25 51 27 105 0 4 75 418 3.98
4 5
14 12
X1.2 1 12 47 32 13 105 1 24 65 359 3.41
1 8
14 12
X1.3 0 13 47 31 14 105 0 26 70 361 3.43
1 4
15 11
X1.4 0 13 50 29 13 105 0 26 65 357 3.4
0 6
13 11
X1.5 0 17 45 29 14 105 0 34 70 355 3.38
5 6
21 17 11 64 68 40
X1 1 57 81 525 1 1850 3.52
4 2 4 2 8 5
Sumber : Data Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa terdapat lima indikator
variabel Sosialisasi Pajak, pada skor nilai pertama yang menjawab (Sangat Tidak
Setuju) berjumlah 1, skor nilai kedua yang menjawab (Tidak Setuju) berjumlah
114, skor nilai ketiga yang menjawab (Netral) berjumlah 642, skor nilai keempat
yang menjawab (Setuju) berjumlah 688, skor nilai kelima yang menjawab (Sangat
Setuju) berjumlah 405. Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden yang
32
Tabel 4.7
Rekapitulasi Jawaban Pengetahuan Pajak
Jawaban Skor
Keterangan ST Total Total Mean
TS N S SS 1 2 3 4 5
S
11
X2.1 0 5 32 45 23 105 0 10 96 180 401 3.81
5
10
X2.2 0 4 30 51 20 105 0 8 90 204 402 3.82
0
12
X2.3 0 2 32 47 24 105 0 4 96 188 408 3.88
0
11
X2.4 0 5 33 45 22 105 0 10 99 180 399 3.8
0
11
X2.5 0 4 26 52 23 105 0 8 78 208 409 3.89
5
15
X2.6 0 1 26 48 30 105 0 2 78 192 422 4.01
0
11
X2.7 0 4 37 45 19 105 0 8 180 95 394 3.75
1
21 16 64 64
X2 0 25 333 735 0 50 999 2.337 4.45
6 0 8 0
Sumber : Data Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa terdapat lima indikator
variabel Pengetahuan Pajak, pada skor nilai pertama yang menjawab (Sangat
Tidak Setuju) berjumlah 0, skor nilai kedua yang menjawab (Tidak Setuju)
berjumlah 50, skor nilai yang ketiga tang menjawab (Netral) berjumlah 648, skor
nilai keempat yang menjawab (Setuju) berjumlah 999, skor nilai kelima yang
33
Tabel 4.8
Rekapitulasi Jawaban Sanksi Pajak
Jawaban Skor
Keteranga Tota Mea
ST T Total
n N S SS l 1 2 3 4 5 n
S S
18 13
X3.1 0 3 29 47 26 105 0 6 87 411 3.91
8 0
20 10
X3.2 0 3 29 52 21 105 0 6 87 306 2.91
8 5
11 18
X3.3 0 6 38 45 16 105 0 12 80 386 3.67
4 0
11 18 10
X3.4 0 2 38 45 20 105 0 4 398 3.79
4 0 0
21 21 10
X3.5 0 2 28 54 105 0 4 84 409 3.89
0 6 5
16 10 48 77 52
X3 0 16 243 525 0 32 1.910 3.63
2 4 6 7 0
Sumber : Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.8 diata dapat diketahui bahwa terdapat lima indikator
variabel Sanksi Pajak, skor nilai pertama yang menjawab (Sangat Tidak Setuju)
berjumlah 0, skor nilai kedua yang menjawab (Tidak Setuju) berjumlah 32, skor
nilai ketiga yang menjawab (Netral) berjumlah 486, skor nilai keempat yang
menjawab (Setuju) berjumlah 777, skor nilai kelima yang menjawab (Sangat
Setuju) berjumlah 520. Maka dapat disimpulkan jawaban responden yang paling
Priabdi
34
Tabel 4.9
Rekapitulasi Jawaban Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Jawaban Skor
Keteranga Tota Tota Mea
n ST T l l n
N S SS 1 2 3 4 5
S S
Y.1 0 2 20 48 35 105 0 4 60 192 175 431 4.10
26 41 24 5 80 164
Y 0 27 945 0 1190 3685 7.01
7 0 1 4 1 0
Sumber : Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa terdapat lima indikator
variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, skor nilai pertama yang
menjawab (Sangat Tidak Setuju) berjumlah 0, skor nilai yang kedua yang
menjawab (Tidak Setuju) berjumlah 54, skor yang ketiga yang menjawab (Netral)
berjumlah 801, skor yang keempat yang menjawab (Setuju) berjumlah 1640, skor
nilai kelima yang menjawab (Sangat Setuju) berjumlah 1190. Maka dapat
Berikut adalah rekapitulasi variabel dependen dan independen pada penelitian ini.
35
Tabel 4.10
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sosialisasi Pajak 105 10 25 17,62 3,071
Pengetahuan 105 18 33 27,00 3,220
Pajak
Sanksi Pajak 105 14 23 19,14 2,164
KWPOP 105 26 45 35,24 4,289
Valid N (listwise) 105
Sumber : Data Diolah 2022
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat dengan jumlah sampel sebanyak 105 dan
tiap variabel memiliki nilai yang berbeda-beda.
1. Variabel Independen Sosialisasi Pajak
Sosialisasi Pajak memiliki nilai minimum 10 nilai maximum 25 dan untuk nilai
rata-rata 17,62 dan standar deviation sebesar 3,071.
2. Variabel Independen Pengetahuan Pajak
Pengetahuan Pajak memiliki nilai minimum 18 nilai maximum 33 dan untuk
nilai rata-rata 27,00 dan standar deviation sebesar 3,220.
3. Variabel Independen Sanksi Pajak
Sanksi Pajak memiliki nilai minimum 14 nilai maximum 23 dan untuk nilai
rata-rata 19,14 dan standar deviation 2,164.
4. Variabel Dependen Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki nilai minimum 26 nilai
maximum 45 dan nilai rata-rata sebesar 35,24 dan standar deviation 4,289.
4.3.2 Hasil Uji Kualitas Data
4.3.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap instrument
dalam variabel independen. Pada pengukuran ini dibantu menggunakan program
statistic SPSS. Nilai r tabel dalam penelitian ini adalah 0,1918 dengan taraf
36
signifikansi 0,05 dengan jumlah sampel sebanyak 105 instrument dinyatakan valid
apabila r hitung > r tabel . Berdasarkan hasil perhitungan statistic SPSS diperoleh
hasil uji validitas sebagai berikut
Tabel 4.11
Uji Validitas
Variabel Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
X1.1 0.516 0.1918 Valid
Sosialisasi X1.2 0.738 0.1918 Valid
Pajak X1.3 0.813 0.1918 Valid
(X1) X1.4 0.709 0.1918 Valid
X1.5 0.769 0.1918 Valid
X2.1 0,518 0.1918 Valid
X2.2 0,668 0.1918 Valid
Pengetahuan X2.3 0,535 0.1918 Valid
Pajak X2.4 0,550 0.1918 Valid
(X2) X2.5 0,557 0.1918 Valid
X2.6 0,570 0.1918 Valid
X2.7 0,670 0.1918 Valid
X3.1 0,642 0.1918 Valid
Sanksi X3.2 0,520 0.1918 Valid
Pajak X3.3 0,547 0.1918 Valid
(X3) X3.4 0,510 0.1918 Valid
X3.5 0,580 0.1918 Valid
Y.1 0,632 0.1918 Valid
Y.2 0,566 0.1918 Valid
Kepatuhan Y.3 0,633 0.1918 Valid
Wajib Pajak Y.4 0,663 0.1918 Valid
Orang Y.5 0,567 0.1918 Valid
Pribadi Y.6 0,581 0.1918 Valid
(Y) Y.7 0,554 0.1918 Valid
Y.8 0,567 0.1918 Valid
Y.9 0,593 0.1918 Valid
Sumber : Data Diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dalam
kuesioner terbukti valid. Hal ini ditunjukkan oleh semua butir pertanyaan
menunjukkan rhitung > rtabel 0,1918 dengan demikian ke-26 butir tersebut dapat
digunakan sebagai instrument penelitian.
4.3.2.2 Uji Realibilitas
37
Pada uji realibilitas ini digunakan Cronbach’s Alpha dengan kriteria apabila
Cronbach’s Alpha (>) 0,6. Maka jika memenuhi kriteria tersebut dapat dikatakan
reliable.
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan
Sosialisasi Pajak 0,759 0,60 Reliabel
(X1)
Pengetahuan Pajak 0,672 0,60 Reliabel
(X2)
Sanksi Pajak (X3) 0,709 0,60 Reliabel
Kepatuhan Wajib 0,772 0,60 Reliabel
Pajak Orang Pribadi
(Y)
Sumber : Data Diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa nilai
Cronbach Alpha > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner reliable dan dapat diterima.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian tersebut
dikatakan normal atau tidaknya data tersebut. Data dikatakan normal jika nilai
signifikan> 0,05 maka data dikatakan normal.
Tabel 4.13
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 105
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. 2,85614391
Deviation
Most Extreme Absolute ,078
Differences Positive ,078
Negative -,059
38
Test Statistic ,078
Asymp. Sig. (2-tailed) ,120c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Diolah 2022
Berdasarkan output 4.13 diketahui besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah
0,120 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan > 0,05
(0,120 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi
normal.
atau tidak antara variabel bebas dalam suatu model regresi. Ha tersebut dapat
diketahui dari nilai VIF (Variance inflation factor) dan tolerance. Jika nilai VIF <
10,0 dan jika nilai tolerance > 0,10 berarti tidak terjadi multikolinieritas.
Sebaliknya jika nilai VIF > 10,0 dan nilai tolerance < 0,10 berarti terdapat
Tabel 4.14
Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
Sosialisasi Pajak (X1) 0.667 1.499
Pengetahuan Pajak 0.454 2.203
(X2)
Sanksi Pajak (X3) 0.506 1.976
Sumber : Data Diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa VIF seluruh variabel bebas lebih kecil
dari 10 serta memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10, artinya seluruh
39
Pada uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model
glejser, uji ini meregresikan variabel independen pada nilai mutlak residual.
Kemudian model regresi dikatakan tidak tejadi gejala heteroskedastisitas jika nilai
Tabel 4.15
Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser
Variabel Sig Kesimpulan
Sosialisasi Pajak (X1) 0,12 Tidak Terdapat Gejala
Heteroskedastisitas
Pengetahuan Pajak (X2) 0,78 Tidak Terdapat Gejala
Heteroskedastisitas
Sanksi Pajak (X3) 0,727 Tidak Terdapat Gejala
Heteroskedastisitas
Sumber : Data Diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa hasil uji glejser dapat
diketahui hasil sig > 0,05. Untuk nilai sig sosialisasi pajak (X1) sebesar 0,12
kemudian nilai sig pengetahuan pajak (X2) sebesar 0,78 dan nilai sig sanksi pajak
Analisis regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
Tabel 4.16
Uji Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6,243 2,687 2,324 ,022
40
Sosialisasi Pajak ,044 ,113 ,031 ,386 ,700
Pengetahuan ,769 ,131 ,577 5,871 ,000
Pajak
Sanksi Pajak ,389 ,185 ,196 2,109 ,037
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pada tabel tersebut dapat dijelaskan persamaan linier berganda sebagai
berikut:
KWP = α + β1SP + β2PP + β3SP + e
KWP = 6.243 + 0.044SP + 0.769PP + 0.389SP +e
Keterangan :
α = Konstanta
KWP = Kepatuhan Wajib Pajak
SP = Sosialisasi Pajak
PP = Pengetahan Pajak
SP = Sanksi Pajak
β1β2β3 = Koefisien Regresi
E = Standar Eror
Berdasarkan model persamaan linier berganda di atas, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 6.243 artinya jika variabel independen nilainya tetap
atau konstan maka pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi nilainya 6.243.
2. Koefisien regresi pada variabel Sosialisasi Pajak (X1) sebesar 0.044 artinya
kepatuhan wajib pajak sebesar 0.044 dengan asumsi variabel lain konstan.
3. Koefisien regresi pada variabel Pengetahuan Pajak (X2) sebesar 0.769 artinya
kepatuhan wajib pajak sebesar 0.769 dengan asumsi variabel lain konstan.
4. Koefisien regresi pada variabel Sanksi Pajak (X3) sebesar 0.389 artinya jika
variabel Sanksi Pajak sebesar satu satuan akan meningkatkan kepatuhan wajib
41
4.3.5.1 Uji Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang disebabkan oleh
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansinya > 0,05
maka dikatakan tidak ada pengaruh atau hipotesis yang diajukan ditolak,
sebaliknya jika signifikansinya < 0,05 maka dikatakan berpengaruh atau hipotesis
Tabel 4.17
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,243 2,687 2,324 ,022
Sosialisasi Pajak ,044 ,113 ,031 ,386 ,700
Pengetahuan ,769 ,131 ,577 5,871 ,000
Pajak
Sanksi Pajak ,389 ,185 ,196 2,109 ,037
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan tabel 4.17 uji t dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel Sosialisasi Pajak diperoleh nilai t-hitung sebesar 0,386 > t-tabel
0,1937 dengan nilai signifikansi 0,700 > 0,05 maka hipotesis pertama (H1)
2. Variabel Pengetahuan Pajak diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,871 > t-tabel
0,1937 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis kedua (H2)
3. Variabel Sanksi Pajak diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,109 > t-tabel 0,1937
dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05 maka hipotesis ketiga (H 3) diterima.
42
Sehingga variabel Sanksi Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi.
hitung dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikansi (α) = 5%. Jika nilai
signifikansi < dari 0,05 maka model penelitian ini layak digunakan. Dan jika nilai
signifikansi > dari 0,05 maka model penelitian ini tidak layak digunakan.
Tabel 4.18
Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1064,662 3 354,887 42,249 ,000b
Residual 848,386 101 8,400
Total 1913,048 104
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
b. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak
Pada tabel 4.18 diperoleh hasil bahwa nilai F sebesar 42,249 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang artinya model penelitian ini layak
digunakan.
Tabel 4.19
Uji Koefisien Determinasi
43
Model Summary
Mode Adjusted R
l R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 ,746 a
,557 ,543 2,898
a. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak
Dari tabel 4.19 menunjukkan nilai determinasi (R2) yang masih ada dalam
kolom R-square sebesar 0,557 atau 55,7%. Berdasarkan nilai tadi maka bisa
pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Dalam
penelitian ini, peneliti mengkaji kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang
sosialisasi pajak, pengetahuan pajak, dan sanksi pajak. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama
mengirimkan kuesioner melalui email dalam bentuk google form. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis linier berganda.
Hasil dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sosialisasi
pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
44
Sedangkan pengetahuan pajak dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap
Pribadi
pentingnya pajak kepada pemerintah. Dalam hal ini, negara memaksa pemerintah
publik.
langsung maupun tidak langsung dengan harapan masyarakat akan memahami arti
kepatuhan wajib pajak orang pribadi sehingga menolak hipotesis pertama (H1)
45
bahwa sosialisasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Danik Atul (2019), karena menurut
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Ilham
Orang Pribadi
Semakin besar informasi wajib pajak tentang perpajakan, semakin baik wajib
perpajakan tentang tata cara dan peraturan perpajakan umum, seperti yang terlihat
pada subjek, objek, tarif pajak, pendaftaran dan pengisian surat pemberitahuan,
yang baik tentang peraturan perpajakan, seperti jumlah pajak yang harus dibayar,
perpajakan merupakan salah satu faktor yang menentukan kepatuhan wajib pajak
dasar yang harus dimiliki oleh wajib pajak untuk mengetahui hak dan kewajiban
46
wajib pajak sehingga dapat memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak yang
baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang diteliti oleh Anindhiati dan
Pribadi
pajak dan untuk mencegah wajib pajak yang lalai dan memenuhi kewajiban
yaitu pembayaran ganti rugi berupa bunga, dan sanksi pidana berupa denda atas
pengurangan jumlah nominal pajak dan denda atas keterlambatan pelaporan SPT.
wajib pajak orang pribadi sehingga hipotesis ketiga (H 3) diterima bahwa sanksi
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Dari hasil penelitian ini
wajib pajak orang pribadi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
diteliti oleh Irfan Kurniawan (2018) yang menunjukkan bahwa sanksi pajak
berpengaruh positif bagi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini berarti
semakin tinggi sanksi pajak, maka kepatuhan wajib pajak akan tercapai dan
47
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pajak dan Sanksi Pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi.
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel dengan jumlah relatif sedikit akibat
5.3 Saran
48
wajib pajak. Karena masih banyak wajib pajak yang belum memahami sistem
penelitian ini, sebaiknya memasukkan variabel lain yang tidak tercakup dalam
penelitian ini yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
49