Anda di halaman 1dari 28

PROPOSA PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN KESADARAN SANKSI WAJIB


PAJAK UMUK DIPALEMBANG PADA MASA COVID-19
DIPALEMBANG

Oleh:
MARDIANTI ( 2001120033)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS TRIDINANTI


PALEMBANG 2022
ABSTRAK

Salah satu sumber pendapatan negara didapat dari UMKM melalui


pemungutan pajak. Di Indonesia hampir seluruh pelaku usaha terkena
dampak pandemi covid 19. Salah satunya pada UMKM yang berada di
Palembang. Pandemi covid 19 tentunya menjadi tantangan baru bagi para
pelaku usaha dalam mempertahankan usaha dan aliran dananya. Untuk itu
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan bagi UMKM yang
terdampak pandemi covid 19 salah satunya dengan memberikan insentif
pajak PPh final ditanggung pemerintah (44/PMK.03/2020). Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara dua variabel yaitu
variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini deskriptif
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman,
sosialisasi, sanksi perpajkan, dan kebijakan pemerintah memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak umkm
pada masa pandemi covid 19
Abstract

One source of state revenue is obtained from MSMEs through tax


collection. In Indonesia, almost all business actors have been affected
by the COVID-19 pandemic. One of them is MSMEs at Palembang. The
COVID-19 pandemic is certainly a new challenge for business actors in
maintaining their business and the flow of funds. For this reason, the
government has issued several policies for MSMEs affected by the
COVID-19 pandemic, one of which is by providing incentives for final
PPh taxes borne by the government (44/PMK.03/2020). The purpose
of this study is to analyze the relationship between two variables,
namely the independent variable and the dependent variable. This study
used descriptive qualitative method. Based on the results of the study, it
shows that understanding, socialization, tax sanctions, and government
policies have a positive and significant impact on MSME taxpayer
compliance during the covid 19 pandemic.
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta kesehatan
sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
“PENGARUH PENGETAHUAN DAN KESADARAN SANKSI WAJIB
PAJAK UMUK DIPALEMBANG PADA MASA COVID-19 DIPALEMBANG
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
Abstract
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Landasan Teori
Penelitan Terdahulu
Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


Jenis Penelitian
Populasi dan Sempel
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data dan Pengujian Hipotesis
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pajak banyak berkontribusi dalam mempermudah beban negara


pembiayaan program pembangunan negeri. anggaran pajak itu hendak
dikenakan sebagai syarat pengiriman, pendidikan , kesehatan, serta
keamanan. Untuk itu utamanya penjelasan serta pemahaman harus pajak
akan hal perpajakan . Salah satu metode untuk menambahkan
penjelasan wajib pajak adalah dengan dibuatnya sosialisasi dengan cara
rutin oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP). tidak hanya sosialisasi ,
pelaksanaan sanksi pula diharapkan bisa menambah tingkatan
pemahaman wajib pajak spesialnya UMKM ketaatan wajib pajak.
penjelasan pajak ialah tentang dasar yang wajib dimiliki tiap-tiap wajib
pajak. Upaya negara dalam menambahkan ilmu pemahaman perpajakan
dengan iklan-iklan di media masa atau sarana elektronik. metode yang
ada dengan menjalankan sosialisasi perpajakan . Sosialisasi ialah syarat
untuk menuangkan data, penjelasan serta pengarahan terhadap publik
ataupun wajib pajak yang belum mengerti hal–hal perpajakan serta data
yang ada. Salah satu sebab yang mempengaruhi disiplin wajib pajak ialah
sosialisasi serta penjelasan perpajakan. Andriani, dkk (2016) wajib pajak
yang mempunyai pemahaman serta pengetahuan perpajakan dan
dikasihkan pengarahan pajak yang pas serta sepadan sehingga akan
menambah disiplin serta pemahaman wajib pajak guna menjalankan
aktivitas perpajakan. Bagi wajib pajak yang tidak melaporkan pajak
terutangnya sehingga akan dikenakan sanksi perpajakan. Menurut KBBI,
penalti ialah sanksi yang disahkan dengan cara terpaksa terhadap seorang
supaya memenuhi kontrak ataupun mentaati UU pajak

yang berlaku. Sanksi pajak bermaksud supaya WP menuruti pembayaran


pajaknya serta sanksi yang akan diperoleh wajib pajak telah tercantum
dalam undang - undang perpajakan. terdapat 2 kelas sanksi yang ada di
dalam undang-undang perpajakan adalah, sanksi kriminalitas dan sanksi
administrasi. Keduanya mempunyai tujuan guna memberikan ganjaran
ataupun pelajaran terhadap para pelanggarnya.
Menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sektor
UMKM berpotensi cukup besar terhadap perekonomian negara. Dan
menurut Kementerian Koperasi dan UMKM, di Indonesia kurang lebih
98,7% dipegang oleh usaha mikro. Berdasarkan UU No. 20/2008 Usaha
Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha ekonomi yang memiliki
jumlah kekayaan atau pendapatan tertentu dan di kelola oleh badan usaha
ataupun perorangan. Beberapa kebijakan Pemerintah dalam mendukung
dan membantu UMKM khususnya yang terdampak Covid-19. Salah
satunya, memberikan insentif pajak PPh final ditanggung pemerintah
(DTP). Berdasarkan PMK No. 44/PMK.03/2020. Kemenkeu menanggung
penuh pajak UMKM yang terdampak Covid-19. Relaksasi ini berlaku sejak
April sampai dengan September 2020. Melalui program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menjelaskan
insentif pajak PPh UMKM akan berlanjut tahun 2021. Kebijakan yang di
tetapkan bermaksud untuk meningkatkan kepatuhan UMKM untuk
membayar pajaknya tetap terjaga. Tujuan dalam penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh pemahaman, sosialisasi, sanksi perpajakan, dan
kebijakan pemerintah terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM pada masa
pandemi Covid 19.
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas, maka dapat dirumuskan


beberapa masalah dalam karya penulisan proposal penelitian ini
1. Apakah tingkat pendapatan UMKM berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak di masa pandemi covid-19
2. Apakah penurunan tarif pajak dimasa pandemi covid-19 mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak
3. Apakah perubahan cara pembayaran mempengaruhi kepatuhan wajib
pajak
4. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

C.Tujuan Masalah

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan UMKM


apakah berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
2. Untuk mengetahui apakah penurunan tarif pajak mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak
3. Untuk mengetahui apakah perubahan cara pembayaran berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak
4. Untuk mengetahui apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak
D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini baik secara praktis
maupun teoritis
1. Manfaat Praktis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait masalah
tentang pengaruh tingkat pendapatan, penurunan tarif pajak ,dan
perubahan cara pembayaran serta sanksi pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM di masa pandemi covid-19 diharapkan juga
memberikan tambahan pengetahuan dan informasi tentang dunia
perpajakan di Indonesia khususnya pajak UMKM.
2. Manfaat Teoritis
Untuk meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan penulis
dalam penelitian maupun dalam kepenulisannya, hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat dijadikan referensi umum dalam mencari
informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Tingkat Pendapatan
Menurut Suarjana & Wahyuni, (2017) mengungkapkan bahwa
pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik
berupa uang maupun barang. Berwirausaha dapat memberikan
pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.

2. Penurunan tarif pajak


Tarif pajak adalah suatu dasar pengenaan pajak atas objek pajak
yang menjadi tanggung jawab para wajib pajak. Tarif pajak dapat
berupa persentase yang ditentukan oleh pemerintah. Ada berbagai
jenis tarif pajak dan setiap jenis pajak memiliki nilai tarif pajak yang
berbeda-beda.Pada dasarnya jika wajib pajak adalah seseorang yang
patuh dan mengerti akan kewajibannya sebagai wajib pajak, maka
mereka akan membayar pajak dengan tingkatan tarif pajak
berapapun sesuai dengan penghasilannya. Jika wajib pajak adalah
seseorang yang tidak patuh terhadap kewajibannya sebagai wajib
pajak, maka tarif pajak yang rendah pun tidak mempengaruhi tingkat
kepatuhannya. Dapat diartikan bahwa naik atau turunnya tarif Pajak
masih belum bisa mempengaruhi peningkatan ataupun penurunan
kepatuhan wajib pajak UMKM.

3. Perubahan Cara Pembayaran


Sejalan dengan pengenaan pajak bagi UMKM dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013,
Direktorat Jenderal Pajak juga memberlakukan pembayaran pajak
secara elektronik yang diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak nomor PER-05/PJ/2017 tanggal 4 April 2017.Pada dasarnya
Peraturan ini menekankan perubahan cara pembayaran pajak yang
tadinya menggunakan Surat Setoran Pajak (manual) menjadi Surat
Setoran Elektronik (SSE) yang dikelola oleh Sistem Elektronik
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang terhubung dengan Modul
Penerimaan Negara.Perubahan cara pembayaran pajak secara
elektronik membuat wajib pajak lebih mudah dan lebih cepat dalam
membayar pajak karena bisa kapan saja dan dimana saja
menunaikan kewajiban tersebut. Hal ini dapat menjadikan wajib
pajak lebih patuh dalam membayar pajak.Hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (Priestnall, 2020)

4. Sanksi Pajak
Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa peraturan perundang-
undangan perpajakan (norma perpajakan) yang akan ditaati atau
dipatuhi . Atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan
alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan

5. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)


Maharani, (2015) mengemukakan Usaha kecil dan
Menengah(UKM) merupakan salah satu bagian terpenting dalam
perekonomian kerakyatan di suatu wilayah maupun suatu Negara.
Usaha kecil dan menengah sangat berperan penting dalam

perekonomian Indonesia, sebagai contoh usaha kecil dan menengah


sangat berperan penting pada saat terjadinya krisis moneter tahun
1998 dan dipandang sebagai suatu penyelamat dalam proses
perekonomian Indonesia, mendorong laju pertumbuhan ekonomi
maupun penyerapan tenaga kerja. Rendahnya kepatuhan pajak dari
para pelaku UMKM terkait dengan beberapa hal:
1. Pelaku UMKM didominasi oleh pelaku usaha rumah tangga.
Berdasarkan pengamatan, kebanyakan pelaku UMKM dari
kelompok ini kurang atau tidak peduli dengan masalah ketentuan
yang berlaku. Termasuk di dalamnya ketentuan perpajakan.
Ketidakpedulian timbul, salah satunya, karena ketidakpahaman atas
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2.Pelaku UMKM umumnya orang pribadi swa-usaha (self
employment). Jenis pelaku usaha ini mempunyai karakteristik
cenderung kurang patuh dibandingkan dengan karyawan, dimana
atas penghasilan yang diperoleh telah dipotong pajak pada saat
dibayarkan (witholding). Orang pribadi swa-usaha akan melaporkan
seluruh penghasilan dari kegiatan usahanya dalam SPT. Namun,
masih awamnya pelaku UMKM mengenai perpajakan menjadikan
mereka masuk dalam kelompok tidak patuh.
3.Pelaku UMKM biasa bergerak di sektor informal, sehingga catatan
yang ada atas pelaku UMKM dan transaksi yang dilakukannya
relatif tidak ada. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi administrasi
pajak untuk mengawasi kepatuhan pajak pelaku UMKM
6. Kepatuhan Wajib Pajak
kepatuhan perpajakan didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
WP memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya. Ada dua macam kepatuhan perpajakan yaitu
kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuhan formal adalah
suatu keadaan dimana WP memenuhi kewajiban perpajakan secara
formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang perpajakan.
Sedangkan kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana WP
secara subtantif atau hakekat memenuhi ketentuan semua material
perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang perpajakan.
Menurut Pattiasina et al., (2020)Pembayaran pajak merupakan
wujud kewajiban masyarakat untuk menggalang dana bagi suatu
negara pengembangan.Tujuan pemungutan pajak adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui peningkatan dan
penambahan pelayanan publik untuk kepentingan rakyat.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini yang dijadikan sebagai referensi dalam


menyusun laporan penelitian .
Menurut penelitian Yulistiani et al.,(2022) ”Pengaruh insentif
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM masa pandemi covid-
19” insentif perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak
Menurut penelitian Sianipar & Sitompul, (2022) “Analisis
Perubahan tarif Pph final terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di KPP
pratama” perubahan tariff Pph final memberikan pengaruh positif
terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM .
Menurut penelitian Romansyah & Fidiana, (2020) “Pengaruh
kualitas pelayanan sanksi pajak dan tarif pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak” kualitas pelayanan dan sanksi pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan tarif pajak berpengaruh
negative signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
Menurut penelitian Syanti et al., (2020) “Pengaruh insentif pajak tariff
pajak sanksi pajak dan pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
selama masa pandemi covid-19” insentif pajak tarif pajak sanksi pajak dan
pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
Menurut penelitian Goh & Sagala, (2020) “Regulasi pemerintah
Indonesia untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia pada masa
pandemi covid 19” karakteristik wirausaha modal usaha kecanggihan
teknologi berpengaruh terhadap kinerja UMKM
Menurut penelitian Yulistiani et al., (2022) ”Pengetahuan pajak
sanksi pajak modernisasi sistem kondisi keuangan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM selama pandemi covid-19” pengetahuan pajak sanksi
pajak modernisasi system dan kondisi keuangan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM
Menurut penelitian Lutfiyana & Furqon, (2021) “Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak” kepatuhan wajib pajak serta sanksi
pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
Menurut penelitian Nabila, (2021) “Pengaruh Aset Pajak Tangguhan
Beban pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen
Laba”Variabel asset pajak tangguhan, beban pajak tangguhan dan
perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen laba
Menurut penelitian Sudirgo, (2021) “Pengaruh kesadaran perubahan nilai
tidak kena pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak”
kesadaran berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan wajib
pajak, menyatakan bahwaperubahan PTKP berpengaruh signifikan
positif terhadap kepatuhan wajib pajak, pengetahuan pajak berpengaruh
signifikan positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
Menurut penelitian Thahir et al., (2021) “Pengaruh perubahan tarif
metode perhitungan dan modernisasi system pajak terhadap
kepatuhan
wajib pajak” perubahan tarif metode perhitungan dan modernisasi system
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib paja
Tabel 2.1
Mapping Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti/

Tahun Judul Variabel Alat Analisis Hasil

1 Yulistiani et al., Pengaruh insentif Insentif Analisis Insentif perpajakan


(2022) perpajakan terhadap perpajakan, kuantitatif berpengaruh positif
kepatuhan wajib kepatuhan wajib terhadap kepatuhan
pajak UMKM pajak wajib pajak

masa pandemi
covid-19

2 Sianipar Analisis Perubahan Perubahan tariff Analisis Perubahan tarif Pph


& tarif Pph final Pph, kepatuhan kuantitatif berpengaruh positif
Sitompul, terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap kepatuhan
(2022) wajib wajib pajak

pajak UMKM di KPP


pratama
No Nama Peneliti/
Tahun Judul Variabel Alat Analisis Hasil

3 Romansyah & Pengaruh kualitas Kualitas Analisis Perubahan tariff


Fidiana, (2020) pelayanan sanksi pajak pelayanan, sanksi kuantitatif metode
dan tarif pajak terhadap pajak, tariff pajak, perhitungan dan
kepatuhan wajib pajak kepatuhan wajib moderniasasi
pajak system pajak
berpengaruh

terhadap wajib
pajak

4 Syanti et al., Pengaruh insentif pajak Insentif pajak, Analisis Insentif pajak,
(2020) tariff pajak sanksi pajak sanksi pajak, kuantitatif sanksi pajak,
dan pelayanan pajak pelayanan pajak, pelayanan pajak
terhadap kepatuhan kepatuhan wajib mempengaruhi
wajib pajak selama masa pajak kepatuhan wajib
pandemi pajak

covid-19

5 Goh & Sagala, Regulasi pemerintah Karakteristik Analisis Karakteristik


(2020) Indonesia untuk wirausaha, kuantitatif wirausaha, modal ,
menyelamatkan modal , kecanggihan
perekonomian Indonesia kecanggihan teknologi
pada masa pandemi teknologi , kinerja berpengaruh
covid 19 UMKM terhadap kinerja

UMKM
6 Yulistiani et al., Pengetahuan pajak Pengetahuan Analisis Pengetahuan pajak,
(2022) sanksi pajak modernisasi pajak, sanksi kuantitatif sanksi pajak,
sistem kondisi keuangan pajak, modernisasi system,
terhadap kepatuhan modernisasi kondisi keuangan
wajib pajak UMKM system, kondisi berpengaruh
selama pandemi covid- keuangan, terhadap
19 kepatuhan wajib
kepatuhan wajib
pajak
pajak
No Nama
Peneliti/ Judul Variabel Alat Hasil
Tahun Analisis
7 Lutfiyana & Faktor-faktor yang Pengetahuan Analisis Pengetahuan pajak,
Furqon, mempengaruhi pajak, sanksi kuantitatif sanksi perpajakan,
(2021) kepatuhan wajib perpajakan, tingkat
pajak tingkat kepercayaan wp,
kepercayaan wp, kesadaran wajib
kesadaran wajib pajak berpengaruh
pajak, kepatuhan terhadap kepatugan
wajib pajak wajib pajak
8 Nabila, Pengaruh Aset Aset pajak Analisis Aset pajak
(2021) Pajak Tangguhan tangguhan,beban Regresi tangguhan,beban
Beban pajak pajak tangguhan Linear pajak tangguhan
Tangguhan dan perencanaan Berganda perencanaan pajak,
Perencanaan Pajak pajak, berpengaruh
Terhadap manajemen laba terhadap
Manajemen Laba manajemen laba

9 Sudirgo, Pengaruh Kesadaran Analisis Kesadaran


(2021) kesadaran perubahan nilai kuantitatif perubahan nilai
perubahan nilai tidak kena pajak tidak kena pajak
tidak kena pajak ,pengetahuan ,pengetahuan
dan pengetahuan pajak, kepatuhan pajak, berpengaruh
pajak terhadap wajib pajak terhadap kepatuhan
kepatuhan wajib wajib pajak
pajak
10 Thahir et Pengaruh Perubahan tariff Analisis Perubahan tariff
al., (2021) perubahan tarif metode kuantitatif metode
metode perhitungan dan perhitungan dan
perhitungan dan moderniasasi moderniasasi
modernisasi system system pajak , system pajak
pajak terhadap kepatuhan wajib berpengaruh
kepatuhan wajib pajak terhadap kepatuhan
pajak wajib pajak
D.Pengembangan Hipotesis
Berikut ini merupakan pengembangan hipotesis dalam penjelasan model
empiris diatas
1. Pengaruh tingkat pendapatan UMKM terhadapkepatuhan wajib
Pajak
Faktor ekonomi merupakan hal yang sangat fundamental dalam hal
melaksanakan kewajiban. Masyarakat yang miskin akan kesulitan untuk
membayar pajak. Kebanyakan mereka akan memenuhi kebutuhan hidup
terlebih dahulu sebelum membayar pajak , oleh karena itu tingkat
pendapatan seseorang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang
tersebut memiliki kesadaran dan kepatuhan akan ketentuan hukum dan
kewajibannya. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ernawati (2014) terkait identifikasi kemampuan dan kemauan
membayar masyarakat berpenghasilan menengah rendah menunjukkan
bahwa variabel pendapatan memiliki pengaruh terhadap kesediaan
membayar pajak. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H1: Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
UMKM
2.Apakah penurunan tariff pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak
Tarif pajak merupakan suatu pedoman dasar dalam menetapkan berapa
besarnya utang pajak orang pribadi maupun badan, Faktor yang
mempengaruhi adalah sebagai sarana keadilan dalam penetapan pajak
UMKM di masa sulit seperti sekarang ini yaitu pandemi covid-19.
Penurunan pajak UMKM ini nantinya akan mengurangi biaya bagi pelaku
usaha UMKM yang ada di Jayapura, mengingat kepatuhan wajib pajak
pelaku usaha mikro kecil dan menengah dinilai masih minim. Jadi dengan
diturunkannya tariff pajak UMKM diharapkan akan meningkatkan
kepatuhan wajib pajak UMKM. Hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh
Nadhor (2019) Menyimpulkan bahwa penurunan tariff pajak berpengaruh
positif terhadap presepsi wajib pajak mengenai kepatuhan wajib pajak
UMKM. Berdasarkan Uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian
ini sebagai berikut:
H2 : penurunan tariff pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
3.Apakah perubahan cara pembayaran berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak
Sejalan dengan pengenaan pajak bagi UMKM dengan diterbitkannya
peraturan pemerintah Nomo 46 tahun 2013, Direktorat Jenderal Pajak juga
memberlakukan pembayaran pajak secara elektronik yang diatur dengan
peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- 05/PJ/2017 tanggal 4 April
2017. Pada dasarnya peraturan ini menekankan perubahan cara
pembayaran pajak yang tadinya menggukana Surat Setoran Pajak (Manual)
menjadi Surat Setoran Elektronik (SSE) yang dikelola oleh SistemElektronik
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang terhubung dengan modul penerimaan
negara.Perubahan ini membuat pajak lebih mudah dan lebih cepat dalam
proses pembayaran serta dimana saja. Hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kusnandar (2019) menyimpulkan menyimpulkan bahwa
penurunan tarif pajak berpengaruh positif terhadap persepsi wajib pajak
mengenai kepatuhan wajib pajak UMKM. MenurutHal ini juga bisa
membuat wajib pajak lebih patuh dalam membayar pajak. Berdasarkan
uraian diatas maka dirumuskan hipotesispenelitian ini sebagai berikut:
H3 : Perubahan cara pembayaran berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak
4.Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajakBerdasarkan teori atribusi, sanksi perpajakan merupakan perilaku masyarakat
yang timbul dari faktor eksternal atau berasal dari situasi atau lingkungan dari
masyarakat itu sendiri. Pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif antara sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hal
tersebut maka dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut
H4 : Sanksi pajak berpengaruh terhada

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif . Penelitian ini


yang analisis secara umum memakai analisis statistik Menurut(Sugiyono, 2017)
penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan pada
filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statis, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis
yang ditetapkan. Rancangan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
bersumber dari (Sangaji, 2010).

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah para pengusaha UMKM yang mempunyai
usaha mikro kecil dan menengah yang terletak di wilayah Kota Jayapura.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis Non
probability sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Sampel yang
digunakan sebanyak 50 Responden pelaku UMKM yang ada di sekitaran
jayapura utara dan jayapura selatan .

C. Definisi Operasional Variabel

1. Tingkat Pendapatan
variabel tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM masa pandemi covid-19 . Hasil penelitian ini menunjuk kan
bahwa tingkat pendapatan seseorang sangat mempengaruhi kepatuhan dalam
memenuhi kewajibannya. Berdasarkan hasil observasi sebagian besar wajib
pajak UMKM merasa lebih patuh ketika mereka memperoleh pendapatan yang
tinggi. Pada masa pandemi covid-19 banyak wajib pajak UMKM yang merasa
keberatan ketika membayar pajaknya karena memperoleh pendapatan yang
rendah. Mereka cenderung menolak atau tidak mau membayar pajaknya
karena kebanyakan dari mereka lebih mementingkan kebutuhan pokoknya
dibandingkan untuk membayar pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat pendapatan yang diterima maka semakin meningkat kepatuhan
wajib pajak UMKM. Sebaliknya semakin rendah pendapatan yang diterima
maka semakin menurunnya tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM (Mahindra,
2020)
2. Penurunan Tarif Pajak
variabel penurunan tarif tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
UMKM masa pandemi covid-19 pada . Tarif pajak dalam penelitian ini tidak
berpengaruh signifikan karena pada masa pandemi covid-19 wajib pajak
cenderung mengabaikan besarnya tarif pajak. Hal tersebut dapat ditunjukan
dengan masih terdapat wajib pajak yang tidak mengetahui adanya penurunan
tarif pajak (Mahindra, 2020)
3. Perubahan Cara pembayaran
Perubahan cara pembayaran kepatuhan wajib pajak UMKM. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya pemahaman dan ketidaktahuan wajib
pajak akan perubahan tarif pajak baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tarif pajak saat ini yang ditetapkan oleh pemerintah dirasa oleh pemilik atau
pelaku UMKM tidak lebih baik bahkan sama saja dari tarif pajak sebelumnya.
Banyak pelaku UMKM yang tidak mengetahui tentang perubahan tarif pajak
yang ditetapkan oleh pemerintah salah satunya tentang besarnya jumlah tarif
yang akan dikenakan kepada pemilik UMKM. Kurangnya sosialisasi yang
dilakukan oleh pemerintah melalui kantor pajak dan ketidakingintahuan
pelaku UMKM akan pajak juga menjadi penyebab bahwa perubahan tarif pajak
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pelaku UMKM dalam membayar pajak
(Mahindra, 2020).
4. Sanksi Pajak
Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi pajak
adalah sebuah konsekuensi hukuman atas ketidaktaatan dalam menjalankan
ketentuan perpajakan dan ditindak secara tegas apabila menggar. Pengenaan
sanksi yang cukup berat merupakan salah satu sarana mendidik wajib pajak
(Romansyah & Fidiana, (2020)
5. Kepatuhan Wajib pajak
Kesadaran perpajakan adalah kondisi di mana wajib pajak mengetahui dan
memahami tentang peraturan perpajakan dengan baik dan sukarela tanpa
paksaan dari siapa pun. Semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka
pemahaman dan pelaksanaan kewajiban akan perpajakan akan baik pula.
Dalam penelitian ini, tingkat kesadaran pelaku UMKM dinilai masih rendah.
Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu pelaku UMKM banyak
yang masih menunggak kewajibannya dalam membayar pajak tahunannya dan
beranggapan perilaku tersebut tidak akan memengaruhi atau merugikan
negara dalam aspek penerimaan pajak. Tidak mendaftarkan UMKM sebagai
wajib pajak badan juga sering dilakukan oleh pelaku UMKM. Pelaku UMKM
beranggapan jika sudah memiliki NPWP orang pribadi maka tidak harus
mendaftarkan UMKM yang dijalankan sebagai wajib pajak badan (Mahindra,
2020).
D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diperoleh


melalui penelitian lapangan dengan menggunakan penyebaran kuesioner,
yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang diajukan pada responden. Langkah
yang diambil untuk mengantisipasi rendahnya tingkat responden adalah
dengan cara mengantar langsung kuesioner tersebut dan juga menghubungi
kembali responden guna memastikan bahwa kuesioner yang telah diantar
telah diisi oleh responden, setelah itu dikumpulkan kembali dengan
menjemputnya langsung.

E. Metode Analisis Data


Analisis data digunakan untuk menyederhanakan agar data yang diperoleh
lebih muda diinterprestasikan . Analisis ini dilakukan dengan menggunakan
teknik regresi berganda untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh
dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik ini dipilih untuk
menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel
bebas yang digunakan secara parsial atau secara bersama-sama. Model regresi
yang digunakan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e


Y= Kepatuhan wajib pajak UMKM a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X1 = Tingkat Pendapatan X2 = Tarif Penurunan
X3 = Perubahan Cara Pembayaran X4 = Sanksi Pajak
e = error

Anda mungkin juga menyukai