Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Jeser Riset

KELAS : B
NPM : 21510027

1. Penerapan Kebijakan Fiskal Di Indonesia

Penerapan kebijakan fiskal di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, melalui
Indische Comptabiliteitswet tahun 1944. Undang-undang tersebut kemudian diadaptasi
pemerintah guna menyusun kebijakan fiskal di Indonesia mulai Proklamasi sampai tahun 1997 -
2003.

Pada masa Covid-19 Dampak pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Adanya kebijakan karantina kesehatan, sosial distancing, maupaun Pembatasan Sosial Berskala
Besar PSBB) sangat berpengaruh terhadap aktifitas sektor pariwisata dan manufaktur sehingga
menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat. Tenaga kerja berkurang, pengangguran dan
kemiskinan meningkat akan menyebabkan penerimaan negara berupa pajak penghasilan (PPh)
berkurang. Kelangkaan dan terlambatnya bahan baku dari China dapat menyebabkan kenaikan
harga produk dan memicu inflasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif.

Pendekatan kualitatif dilakukan untuk menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan,
tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu kelompok masyarakat, dan
organisasi dalam suatu konteks tententu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik.

Kebijakan fiskal pemerintah untuk mencapai target penerimaan negara yaitu merevisi target
penerimaan pajak, menyusun ulang alokasi penerimaan negara dalam APBN 2020 dan
menerapkan pajak digital untuk kegiatan melalui media elektronik. Dari sisi pengeluaran,
pemerintah akan melakukan refocusing dan revisi anggaran untuk menekan angka defisit APBN
untuk membantu pembiayaan pemerintah yang telah melakukan 3 kali stimulus Anggaran yaitu
Februari sebesar Rp 8,5 triliun untuk memperkuat ekonomi dalam negeri melalui sektor
pariwisata, Maret sebesar Rp 22,5 triliun. berupa kebijakan fiskal dan nonfiskal untuk
menopang sektor industri dan memudahkan ekspor-impor dan akhir bulan Maret sebesar Rp
405,1 triliun untuk kebijakan kesehatan.

2. Jelaskan Pendapat mengenaik kenaikan PPN 11%. Apa dampak dan pengaruhnya?

Pemerintah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen. Kebijakan
ini mulai berlaku Jumat (1/4/2022). Sebelumnya, besaran tarif PPN adalah 10 persen.
Penetapan tarif PPN 11 persen ini didasarkan pada pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). PPN sendiri merupakan pungutan
pemerintah yang dibebankan atas setiap transaksi jual-beli barang maupun jasa yang dilakukan
oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Kenaikan PPN Menyebabkan Inflasi
Ekonomi sekaligus direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira
mengatakan, penyesuaian PPN menjadi 11 persen diperkirakan akan mendorong inflasi pada
April 2022 berada di atas 1,4 persen secara bulanan. Selain itu, kenaikan PPN juga akan
berpengaruh pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik untuk
nonsubsidi, serta penyesuaian harga liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi untuk kesekian
kalinya. “Karena melihat pergerakan harga minyak mentah dunia sudah di atas 118 dollar AS per
barrel. Jadi ini salah kekhawatiran berlanjutnya tren harga energi global yang meningkat di
tengah tren invasi Ukraina,”

Inflasi nantinya juga bisa membuat bank sentral melakukan penyesuaian suku bunga lebih cepat.
Suku bunga acuan yang lebih cepat dinaikkan, menurut Bhima akan berdampak juga pada
kenaikan biaya produksi di level produsen dan dapat diteruskan hingga ke level konsumen.
Sementara itu, ada pula risiko dari sisi kenaikan harga pokok makanan saat Ramadhan yang
jatuh pada April 2022. “Jadi Ramadhan dan lebaran di mana permintaan (bahan pokok) biasanya
mengalami kenaikan. Dan ini ada tambahan dari kenaikan PPN,”. Hal tersebut akan sangat
berdampak pada masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah “Harus memperhatikan
juga kesiapan dari daya beli masyarakat terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Karena
yang terkena dampak adalah masyarakat menengah bawah,”.

Barang dan jasa yang dipungut PPN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang
PPN, berikut barang-barang yang kena PPN:
1. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
2. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean
4. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
5. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak
6. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak
7. Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

Kenaikan tarif PPN berpengaruh ke harga pulsa dan paket data?


Menurut Pengamat Industri Telekomunikasi Ridwan Effendi, kenaikan tarif PPN akan turut
berdampak pada bisnis operator seluler di Indonesia. Sebab kata dia, tak seluruh operator
seluler di Indonesia memiliki laporan keuangan yang cukup sehat. "(Dampaknya) akan cukup
berat, mengingat belum semua operator telekomunikasi (di Indonesia) yang kinerja
keuangannya positif atau untung di akhir tahun (2021)

3. Pemindahan Ibukota Negara (IKN) Ke Kalimantan Timur


Menurut pendapat saya, belum ada persiapan yang matang dan maximal dari Pemerintah
terkait kebijakan itu. Pemerintah terkesan terburu-buru terhadap keputusan itu. Hal itu
dikarenakan keputusan yang dibuat baru diketahui oleh masyarakat pada beberapa bulan
terakhir dan saya menganggap pemerintah kurang terbuka terutama tidak adanya sosialisasi
secara terbuka oleh pemerintah kepada masyarakat luas terkait kebijakan itu.
Selain itu juga dibarengi dengan banyaknya problem di bidang ekonomi, pendidikan, sosial
budaya serta masalah krusial lainnya yang belum teratasi secara maksimal. Maka, hal-hal seperti
bahwasannnya pemerintah belum saip serta dirasa gegabah dalam pemnagmbilan kebijakan
mengenai pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya
permasalahan dan pekerjaan yang belum terselesaikan secara tuntas di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai