Anda di halaman 1dari 2

1.

Untuk meningkatkan penerimaan negara tidak mudah karena ada pada tahun 2020 di Indonesia
terdapat dampak yaitu pandemi Covid-19 pada tahun 2020 memberikan tantangan yang cukup berat
pada pendapatan negara yang menyebabkan kontraksi yang cukup besar maka hal ini terutama
disebabkan oleh melemahnya perekonomian dan turunnya harga komoditas di pasar global serta
adanya pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dalam rangka menekan penyebaran Covid-
19, maka berdasarkan kondisi makro fiskal yang dihadapi di tahun 2020 tersebut serta kebijakan fiscal
yang diambil Pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang berdampak signifikan pada sisi pendapatan
negara, pendapatan negara menjadi instrumen fiskal dalam proses pemulihan ekonomi nasional yang
dilakukan melalui pemberian insentif fiskal. Dukungan fiskal juga diberikan melalui pemberian insentif di
bidang peningkatan sumber daya manusia maupun perlindungan masyarakat dan lingkungan. Pandemi
Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 yang menyebabkan perlambatan baik di sisi perekonomian
global maupun domestik. Kondisi ini sangat berpengaruh pada menurunnya penerimaan perpajakan,
khususnya penerimaan yang berkaitan dengan dunia usaha dan aktivitas perdagangan internasional
khususnya aktivitas ekspor impor. Untuk mengurangi dampak fiskal akibat Covid-19 yang dialami oleh
penerimaan perpajakan, Pemerintah terus berupaya untuk melakukan optimalisasi penerimaan
perpajakan. Adapun cara untuk meningkatkan penerimaan negara yaitu dengan langkah-langkah yang
dilakukan Pemerintah antara lain dengan melakukan upaya perluasan basis perpajakan dan perbaikan
administrasi perpajakan. Sebagai tahap awal upaya perluasan basis perpajakan, Pemerintah akan
memungut pajak atas Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) atau yang lebih popular dengan
sebutan e-commerce. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 berimplikasi pada besarnya
tantangan dan panjangnya upaya pemulihan, sehingga kebijakan-kebijakan pemulihan akan tetap
dibutuhkan dalam masa transisi untuk menuju normal. Selaras dengan hal tersebut, maka penetapan
target penerimaan perpajakan pada tahun 2021 tetap didesain dengan mencakup berbagai program
untuk menjaga kesinambungan proses pemulihan secara efektif. Penerimaan perpajakan dalam APBN
tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp1.444.541,6 miliar atau naik sebesar 2,9 persen jika dibandingkan
dengan outlook tahun 2020. Meningkatnya penerimaan perpajakan tahun 2021 terutama dipengaruhi
oleh peningkatan aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid-19 serta dampak reformasi perpajakan. Untuk
mendukung pencapaian target tersebut, secara umum kebijakan penerimaan perpajakan tahun 2021
diarahkan untuk mendukung upaya pemulihan dan transisi ekonomi pasca pandemic Covid-19 dengan
tetap mengoptimalkan penerimaan perpajakan. Menurut saya pajak bisa berperan dalam penerimaan
negara karena pajak bisa mendukung pemulihan dan transformasi ekonomi dengan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu yang menjadi tumpuan
penerimaan perpajakan sangat menentukan capaian kinerja penerimaan perpajakan. Selain itu stabilitas
konsumsi masyarakat juga turut memengaruhi capaian penerimaan perpajakan, khususnya PPN, dari sisi
perdagangan internasional, kinerja penerimaan perpajakan sangat dipengaruhi oleh dinamika kegiatan
impor dan ekspor barang dan jasa.

2. Tax amnesty harus dilihat sebagai kebijakan ekonomi yang bersifat mendasar, jadi tidak semata-mata
kebijakan terkait fiskal apalagi khususnya pajak. Jadi ini kebijakan yang dimensinya lebih luas, kebijakan
ekonomi secara umum. Pertama dari sisi pajaknya sendiri, dengan adanya tax amnesty maka ada
potensi penerimaan yang akan bertambah dalam APBN kita baik di tahun ini atau tahun-tahun
sesudahnya yang akan membuat APBN kita lebih sustainable. APBN lebih sustainable dan kemampuan
pemerintah untuk spending atau untuk belanja juga semakin besar sehingga otomatis ini akan banyak
membantu program-program pembangunan tidak hanya infrastruktur tapi juga perbaikan kesejahteraan
masyarakat, basis pajaknya tax amnesty ini selain untuk pemilik NPWP yang sudah menjadi wajib pajak
untuk memperbaiki atau mendeklarasi harta yang belum dilaporkan, ini juga bermanfaat untuk orang
yang belum punya NPWP. Sehingga kita harapkan dengan tax amnesty ini memberikan peluang bagi
yang belum punya NPWP untuk kemudian punya NPWP dan langsung membayar sehingga dia mulai
catatan sejarah, catatan pajaknya dengan clear dan tidak dengan lagi catatan masalah di masa lalu lagi.
Menurut saya Tax amnesty bisa dianggap efektif untuk meningkatkan penerimaan negara yaitu karena
adanya wajib pajak yang berpengaruh pada meningkatnya pertumbuhan setoran pajak oleh wajib pajak
peserta amnesty pajak serta menjaga laju inflasi dan semakin membaiknya aktivitas ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai