Anda di halaman 1dari 2

Jawaban :

1. Sumber-sumber penerimaan negara dapat digolongkan sebagai berikut:


- Pajak, struktur penerimaan negara perpajakan masih merupakan primadona dan
komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan operasional
pemerintahan dan pembangunan.
- Retribusi, suatu pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada seseorang dan atau
badan hukum yang telah menikmati jasa dan barang pemerintah.
- Keuntungan dari perusahaan negara, penerimaan yang berasal dari sumber ini
merupakan penerimaan-penerimaan pemerintah dari keuntungan dalam penjualan
barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan negara.
- Denda-denda dan perampasan yang dilakukan oleh pemerintah, denda dan
perampasan merupakan pungutan paksaan terhadap seseorang yang melanggar
peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai badan hukum public.
- Sumbangan masyarakat, sumbangan masyarakat ini biasanya untuk jasa-jasa yang
didirikan oleh pemerintah, seperti pembayaran biaya-biaya perizinan (lisensi).
- Pencetakan uang kertas, pemerintah mempunyai kekuasaan untuk mencetak uang
kertas sendiri atau meminta kepada Bank Sentral untuk memberikan pinjaman kepada
pemerintah walaupun tanpa suatu deking.
- Hasil dari undian negara, dengan undian negara pemerintah akan dapat menambah
penerimaan yaitu perbedaan antara jumlah penerimaan dari lembaran surat undian
yang dapat dijual dengan semua pengeluarannya, termasuk hadia yang diberikan
kepada pemenang undian tersebut.
- Pinjaman, pinjaman ini dapat berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Pinjaman yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri dapat bersumber dari para
individu dalam masyarakat, sector perusahaan dan dari bank sentral.
- Hibah, merupakan semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta
dalam negeri, sumbangan swasta, dan pemerintah luar negeri.
Menurut APBN, pendapatan negara dibedakan menjadi beberapa sumber yaitu:
a. Penerimaan perpajakan
 Pajak dalam negeri
 Pajak perdagangan internasional
b. Penerimaan bukan pajak
 Penerimaan sumber daya alam
 Bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara
 Pemerintah negara bukan pajak lainnnya
c. Penerimaan hibah
 Sumbangan swasta dalam negeri
 Sumbangan swasta luar negeri
 Sumbangan pemerintah luar negeri
2. Pada tahun 2020 memberikan tantangan yang cukup berat pada pendapatan negara yang
menyebabkan kontraksi yang cukup dalam sebesar 13,3 persen dibandingkan tahun 2019.
Hal ini terutama disebabkan oleh melemahnya perekonomian dan turunnya harga
komoditas di pasar global serta adanya pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial
masyarakat dalam rangka menekan penyebaran Covid-19. Sumber-sumber pendapatan
negara Indonesia saat ini berdasar pada data APBN terdiri dari Pendapatan negara pada
APBN tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp1.743.648,5 miliar, atau tumbuh 2,6 persen
dibandingkan dengan outlook tahun 2020. Sumber dari pendapatan negara yang pertama
Pendapatan dalam negeri didalamnya ada penerimaan pajak yang ada didata pokok
APBN dengan mengalami pertumbuhan pendapatan negara terutama berasal dari
penerimaan perpajakan yang di perkirakan sebesar Rp1.444.541,6 miliar. Sumber
selanjutnya dari pendapatan negara penerimaan negara bukan pajak ialah PNBP dalam
APBN tahun 2021 diperkirakan sebesar Rp298.204,2 miliar. Beberapa faktor yang
memengaruhi penerimaan PNBP di tahun 2021 antara lain yaitu pergerakan parameter
minyak dan gas yaitu harga ICP, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, lifting
minyak dan gas bumi, serta faktor nonmigas seperti pendapatan tidak berulang dari
pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan. Dan sumber ketiga pendapatan negara
ialah Hibah penerimaan hibah dalam RAPBN tahun 2021 diperkirakan mencapai sebesar
Rp902,8 miliar.
3. Jenis-jenis belanja negara Indonesia berdasar pada data APBN terdiri dari klasifikasi
fungsi yaitu anggaran belanja pemerintah pusat juga diklasifikasikan menurut fungsi.
Fungsi-fungsi tersebut terdiri dari fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi
ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan
dan fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan ekonomi kreatif, fungsi
agama, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan sosial. Dalam periode tahun 2016 sampai
dengan tahun 2019 belanja negara tumbuh rata-rata 7,4 persen dari sebesar
Rp1.864.275,1 miliar pada tahun 2016, menjadi Rp2.309.287,3 miliar pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, outlook belanja negara diperkirakan mencapai Rp2.739.165,9 miliar
atau tumbuh 18,6 persen dari tahun 2019. Sedangkan untuk tahun 2021, belanja negara
dialokasikan sebesar Rp2.747.526,9 miliar. Alokasi belanja negara tahun 2021 tersebut,
terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp1.029.860,5 miliar (37,5 persen terhadap belanja
negara), dan Belanja Non-K/L (Bagian Anggaran BUN) sebesar Rp921.400,0 miliar
(33,5persen), serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp796.266,4 miliar
(29,0persen).

Anda mungkin juga menyukai