Anda di halaman 1dari 9

1.

Tujuan Penyusunan APBN


sebagai pedoman pendapatan dan pengeluaran negara agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam
rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainnya pembangunan nasional yang
ditandai dengan tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja dan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan kemakmuran masyarakat.

2. Pendapatan Asli Daerah

A. Pajak Daerah
1. Pajak Daerah yang dipungut oleh Provinsi seperti pajak kendaraan bermotor, bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor
2. Pajak Daerah yang dipungut oleh Kabupaten/Kota seperti pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak parkir.
B. Retribusi Daerah
Retribusi kesehatan, sampah, biaya cetak KTP, pemakaman, parkir, pasar grosir, terminal,
tempat khusus
C. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
D. Pendapatan asli daerah yang sah misalnya jasa giro, pendapatan bunga, komisi dan potongan akibat
penjualan barang oleh daerah
3. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah suatu daftar yang memuat rincian pendapatan
dan pengeluaran negara untuk waktu tertentu biasanya satu tahun dalam rangka mencapai sasaran
pembangunan. Periode APBN 1 januari sampai 31 desember.

4. Fungsi APBN

1. Fungsi Alokasi
Dalam APBN dan APBD ditentukan besar anggaran pengeluaran di setiap bidang. Maka dapat diketahui
besar alokasi penempatan dana yang diperlukan untuk setiap sektor pembangunan sarana umum seperti
jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, rumah sakit.
2. Fungsi Distribusi
Pendapatan Negara dan daerah yang dihimpun dari berbagai sumber penerimaan akan digunakan
kembali untuk didistribusikan dalam bentuk dana subsidi dan dana pensiun, tunjangan guru yang
disebut transfer payment.
3. Fungsi Stabilisasi
APBN dan APBD sebagai pedoman agar segala tindakan penerimaan dan pengeluaran keuangan Negara
dan daerah teratur dan terkendali. Dengan disusunnya APBN dan APBD arus uang dan arus barang lebih
terkendali sehingga dapat mencegah terjadinya inflasi maupun deflasi yang mengakibatkan kelesuan
ekonomi.
4. Fungsi Otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar atau pedoman untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
yang bersangkutan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
5. Fungsi Perencanaan
APBN dan APBD berfungsi sebagai perencanaan mengenai bagaimana membelanjakan uang
negara, seberapa besar pendapatan yang diterima yang akan dialokasikan untuk pos-pos atau kegiatan
pada tahun yang bersangkutan. Dengan APBN maka pemerintah dapat merencanakan segala sesuatunya
terkait dengan pendapatan dan pengeluaran.
6. Fungsi Pengawasan
APBN dan APBD harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Rakyat akan mudah menilai apakah tndakan pemerintah
menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
5. Belanja Pemerintahan Pusat dalam APBN

1. Belanja pemerintah pusat menurut organisasi/ bagian anggaran adalah pengelompokan belanja menurut
alokasinya kepada Kementrian Negara/Lembaga sesuai dengan program-program rencana pemerintah yang akan
dijalankan.

2. Belanja pemerintah menurut fungsinya adalah pengelompokan belanja menurut alokasinya untuk menjalankan
fungsi pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan
fasilitas umum, kesehatan, pariwisata, budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.

3. Belanja pemerintah pusat menurut jenisnya, terdiri atas :


I. PENGELUARAN RUTIN :
a. Belanja Pegawai
Belanja pegawai adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang
atau barang, pensiunan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Belanja Barang
adalah belanja pemerintah pusat untuk membiayai pembelian barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan jasa.
c. Belanja Modal
Adalah belanja pemerintah pusat yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal dalam bentuk
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan.
6.

Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas


negara berdasarkan undang-undang yang
dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
balas jasa secara langsung dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum.
7. Pengelompokan Pajak
1. Berdasarkan Golongannya
A. Pajak Langsung
adalah pajak yang harus ditanggung oleh wajib pajak
sendiri, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.
Contohnya Pajak Penghasilan, PBB.
B. Pajak Tidak Langsung
adalah pajak yang pungutannya dapat dialihkan
kepada orang lain. Contohnya pajak pertambahan nilai
(PPN), Bea Balik Nama, Pajak Penjualan Barang Mewah.
2. Berdasarkan Sifatnya
A. Pajak Subjektif
adalah pajak yang berpangkal pada diri orangnya
(subjeknya).Contoh: PPh, PBB
B. Pajak Objektif
adalah pajak yang berpangkal pada objeknya sehingga
timbul bayar pajak. Contoh pajak penjualan dan cukai
3. Berdasarkan Wewenang Lembaga Pemungutnya
A. Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat. Contoh PPh, PPN, PPnBM, PBB, Bea
materai, BPHTB.
B. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh
Pemerintah Daerah tingkat I dan II . Pajak Daerah tk.I
contohnya PKB, Bea balik nama. Pajak daerah tk.II
contohnya pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan.
9. Menghitung PPN
10. PPH
11. PPnBm
12. PBB
13. Manfaat Perdagangan Internasional
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri.
2. Menciptakan spesialisasi produk dan
memperoleh keuntungan.
3. Meningkatkan produksi dan konsumsi
masyarakat
4. Meningkatkan hubungan persahabatan
antar negara
5. Memperoleh devisa (mata uang asing)
6. Memperluas kesempatan kerja karena
membutuhkan tenaga kerja
7. Mempercepat alih teknologi
14. Keunggulan Mutlak (Absolut) :
kemampuan memproduksi barang/jasa
yang tidak dapat diproduksi negara lain
karena faktor alam. Artinya suatu negara
mampu memproduksi lebih banyak barang
daripada negara lain. (Pelopornya Adam
Smith).

Keunggulan Komparatif : Kemampuan


dapat memproduksi barang dan jasa
dengan biaya produksi yang lebih murah
dan harga jual yang lebih murah
dibandingkan dengan negara lain.
(Pelopornya David Ricardo).
15. Tujuan kebijakan perdagangan internasional
1. Melindungi Industri di dalam negeri
2. Mengendalikan Ekspor impor
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
4. Menyehatkan neraca pembayaran
5. Meningkatkan kesempatan kerja
6. Menjaga stabilitas nilai tukar mata
uang.
16. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN

1. NERACA PERDAGANGAN BARANG


Mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang
dagangan yang dilakukan oleh suatu negara
2. NERACA JASA
Mencatat transaksi ekspor dan impor jasa suatu
negara misal perkapalan, penerbangan, asuransi,
perbankan, pariwisata.
3. NERACA HASIL-HASIL MODAL
Mencatat nilai investasi atau penanaman modal
langsung dari pihak swasta asing, pinjaman luar
negeri, mencatat semua pembayaran dan
penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja,
serta hadiah.

4. NERACA LALU LINTAS MODAL


Mencatat segala kredit/pinjaman yang diterima oleh
suatu negara dari luar negeri, jual beli efek surat
berharga, penanaman modal asing, bantuan luar
negeri, pembayaran utang luar negeri.

5. NERACA LALU LINTAS MONETER


Mencatat semua perubahan yang terjadi pada
cadangan devisa sebuah negara.

17. Kebijakan Ekspor dan Impor


A. Kebijakan Impor terdiri dari :
1. Kuota Impor adalah suatu kebijakan untuk
membatasi jumlah barang yang diimpor ke dalam
negeri.
2. Tarif (Bea Masuk) adalah pungutan negara
yang dikenakan terhadap barang impor yang
memasuki daerah pabean yang meliputi wilayah
Republik Indonesia yang terdiri dari wilayah darat,
laut, udara.
3. Larangan Impor adalah kebijakan melarang
impor untuk barang-barang tertentu dengan alasan
untuk melindungi produk dalam negeri atau untuk
menghemat devisa.
4. Pengendalian Devisa adalah jumlah devisa yag
disediakan untuk barang impor dijatah atau dibatasi.
5. Substitusi Impor adalah kebijakan
perdagangan yang mendukung pengggantian
barang impor asing dengan barang produksi dalam
negeri.
6. Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk
menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap
mata uang asing.
B. Kebijakan Ekspor terdiri dari :
Diskriminasi Harga adalah penetapan harga barang
yang berbeda untuk produk yang sama antara suatu
negara dengan negara lain.
Premi Ekspor adalah insentif atau penghargaan atas
kualitas barang yang bagus yang diekspor berupa
bantuan biaya produksi dan pembebasan pajak.
Dumping adalah menjual barang keluar negeri dengan
harga jual lebih rendah daripada harga jual di dalam
negeri.
Politik Dagang Bebas adalah kebijakan yang membuat
masing-masing pemerintah memberi kebebasan dalam
ekspor impor
Larangan Ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk
melarang ekspor barang tertentu ke luar negeri karena
alasan politik, sosial, budaya, ekonomi.
Subsidi Ekspor adalah memberikan bantuan kepada
eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan
yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor,
kemudahan dalam memberikan kredit dengan bunga yang
rendah.
Diversifikasi Ekspor adalah penganekaragaman barang
ekspor dengan memperbanyak macam dan jenis barang
yang diekspor.
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing

18. Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional


● Kemajuan perekonomian. Semakin tinggi nilai
ekspornya, semakin banyak devisa negara
● Kualitas tenaga kerja indonesia meningkat
● Tingginya permintaan barang dan jasa untuk dalam
dan luar negeri dapat menekan harga pokok perunit
produksi
● Mempermudah mendapat bahan baku dan bahan
penolong yang diperlukan untuk proses produksi
● Memperluas lapangan kerja baru sehingga
menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan
● Keg. Ekonomi di indo berkembang karena masuknya
modal asing
● Indo punya kesempatan untuk menimba iptek di
negara maju
● Dapat mengimpor, bila harga produksinya mahal
● Memperkuat daya tawar dan posisi indonesia di dunia
internasional
● Ketimpangan antara negara maju dan negara
berkembang berkurang

Anda mungkin juga menyukai