Anda di halaman 1dari 4

Jawaban :

1. Di bawah ini dijelaskan secara rinci jenis-jenis pembelanjaan negara.

Pembahasan

Belanja Negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja :

a. Belanja pemerintah pusat menurut organisasi/bagan anggaran

b. Belanja pemerintah menurut fungsi

Pelayanan umum , Pertahanan,Ketertiban dan keamanan, Ekonomi,


Lingkungan hidup, Perumahan dan fasilitas umum, Kesehatan, Pariwisata,
Kebudayaan agama dan pendidikan, Perlindungan sosial

c. Menurut jenis belanja

1.) Belanja pegawai

Adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang


diberikan kepada pegawai pemerintah. Contoh: gaji, dan tunjangan.

2.) Belanja barang

Adalah pengeluaran untuk pemebelian barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan
serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat diluar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan. Contoh:
belanja peralatan kantor, biaya pemeliharaan gedung, dan rumah dinas.

3.) Belanja modal

Adalah pengeluaran untuk pembayaran perolehan aset atau menambah


nilai aset tetap atau aset lainya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang
ditetapkan pemerintah. Contoh: pembelian modal mesin, pembelian modal tanah.

4.) Belanja bunga

Adalah pembayaran kewajiban atas penggunaan pokok utang (principal


outstanding), baik utang dalam negeri maupun utang luar negeri yang dihitung
berdasarkan ketentuan dan persayaratan dari utang yang sudah ada dan perkiraan
utang baru.

5.) Belanja subsidi


Adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan untuk memproduksi,
menjual, mengekspor, atau menimpor barang dan jasa. Belanja subsidi terdiri atas:
a.) Energi => contohnya BBM, dan LPG

b.) Nonenergi
6.) Belanja hibah
Adalah belanja pemerintah pusat dalam bentuk transfer uang atau barang kepada
pemerintah Negara lain, yang bersifat sukarela, tidak wajib, dan tidak mengikat.
7.) Belanja bantuan sosial
Adalah transfer uang atau barang yang diberikan oleh pemerintah pusat atau
daerah kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko
sosial. Contoh: dalam bidang pendidikan, dan keagamaan.
8.) Belanja lain-lain
Adalah pengeluaran Negara untuk pembayaran atas kewajiban pemerintah yang
tidak masuk dalam kategori belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan
belanja utang.
9.) Transfer ke daerah
Adalah semua pengeluaran Negara yang dialokasikan kepada daerah utntuk
membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Rincian
transfer ke daerah antara lain:
a.) Transfer dana bagi hasil
b.) Transfer dana alokasi khusus
c.) Transfer dana alokasi umum
d.) Transfer dana penyesuaian
e.) Transfer otonomi khusus

2. Di tahap pendahuluan ini ada beberapa asumsi yang memengaruhi APBN seperti:

 pertumbuhan ekonomi;
 tingkat inflasi;
 nilai tukar rupiah;
 tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan;
 harga minyak mentah Indonesia; dan
 lifting minyak dan gas bumi

Asumsi dasar tersebut kemudian dibahas dalam rapat antarkomisi dengan


kementerian atau lembaga teknis terkait. Baru deh setelah itu melakukan
proses finalisasi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (RAPBN) oleh pemerintah.

Setelah tahap pendahuluan, APBN yang baru berupa rancangan itu kemudian
masuk ke tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan. Pada tahap ini
dimulai dengan pidato presiden yang merupakan pengantar RUU (Rancangan
Undang-Undang) APBN itu sendiri dan Nota keuangan.

Kemudian, menteri keuangan dan panitia anggaran DPR melakukan


pembahasan bersama kementerian dan lembaga teknis terkait. Hasil dari
pembahasan tersebut berupa Undang-Undang APBN yang didalamnya
memuat satuan anggaran.

Pembiayaan tugas umum pemerintah dan pembangunan dapat diajukan


kementerian atau lembaga dengan membuat Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAKL) yang ditujukan ke Kementerian Keuangan
dan Bappenas. Pengajuan tersebut dibahas yang kemudian menjadi Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk dilakukan verifikasi sebelum
proses pembayaran.

Setelah hasil verifikasi selesai, kepala/pimpinan yang mengajukan RKAKL


tersebut mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KKPN). Di dalam pelaksanaannya, APBN disertakan
petunjuk berupa Keppres (Keputusan Presiden) yang berfungsi sebagai
pedoman dalam pelaksanaan APBN.

Adapun tahapan singkatnya sebagai berikut :

1. Persiapan Rancangan APBN yang mencakup arah kebiijakan, prioritas


pembangunan nasional, dan asumsi-asumsi dasar APBN.

2. Rapat antarkomisi dengan kementrian/ lembaga terkait.


3. Finalisasi Penyusunan rancangan APBN

3. a. APBN memberi pedoman bagi kegiatan pembangunan ekonomi.

b. APBN dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian.

c. APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan.

d. APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.

e. APBN dapat memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai