Anda di halaman 1dari 7

1.

Penerimaan negara merujuk pada pendapatan yang diterima oleh pemerintah dari
berbagai sumber untuk membiayai kebijakan, program, dan layanan publik. Terdapat
beberapa teori yang menjelaskan sumber-sumber penerimaan negara. Di bawah ini
adalah beberapa teori utama yang menjelaskan sumber-sumber penerimaan negara:

1. Teori Pajak: Teori pajak adalah teori dasar yang menjelaskan bagaimana
pemerintah memperoleh pendapatan dari warga negara dan perusahaan dalam
bentuk pajak. Pajak dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak properti, dan lain-lain.
Pemerintah mengenakan pajak untuk membiayai pengeluaran publik,
termasuk pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan,
pertahanan, dan berbagai program sosial.(Mulyawan & Alia, 2020)

2. Teori Pendapatan dari Sumber Daya Alam: Menurut teori ini, sumber daya
alam seperti minyak, gas, batu bara, dan hasil hutan adalah sumber
pendapatan negara yang signifikan. Pemerintah mendapatkan pendapatan dari
eksploitasi dan penjualan sumber daya alam ini. Pendapatan dari sektor ini
seringkali disebut sebagai "pendapatan dari sektor ekstraktif" dan dapat
berkontribusi signifikan terhadap penerimaan negara, terutama dalam negara-
negara yang kaya sumber daya alam.(Kuntadi et al., 2022)

3. Teori Pendapatan dari Monopoli dan Lisensi: Beberapa pemerintah


memperoleh pendapatan dengan memberikan monopoli atau lisensi kepada
perusahaan-perusahaan untuk menjalankan usaha tertentu. Penerimaan negara
dari sektor ini dapat berasal dari pengelolaan monopoli seperti alkohol,
tembakau, atau perjudian, serta dari pemberian lisensi untuk beroperasi dalam
sektor tertentu.(Novita, Luluk; M, Pardiman; Basalamah, 2022)

4. Teori Pendapatan dari Investasi Asing: Investasi asing langsung atau


portofolio dapat menjadi sumber pendapatan negara. Pemerintah menerima
pendapatan dari pajak atas laba yang diperoleh oleh perusahaan asing yang
beroperasi di negara tersebut atau dari bunga dan dividen yang diterima dari
investasi portofolio.

5. Teori Pendapatan dari Utang dan Bantuan Luar Negeri: Pemerintah dapat
memperoleh pendapatan melalui penerbitan obligasi atau utang dalam negeri
atau melalui bantuan luar negeri dari organisasi internasional atau negara-
negara donor. Utang tersebut kemudian harus dibayar kembali dengan bunga
dan pokoknya di masa mendatang.

6. Teori Pendapatan dari Perusahaan Milik Negara (BUMN): Beberapa negara


memiliki perusahaan milik negara (BUMN) yang menghasilkan pendapatan
dari berbagai usaha komersial. Laba yang dihasilkan oleh BUMN dapat
menjadi sumber pendapatan negara.

7. Teori Pendapatan dari Penjualan Aset dan Privatisasi: Pemerintah dapat


memperoleh pendapatan dari penjualan aset negara, seperti tanah, bangunan,
atau perusahaan milik negara yang di-privatisasi. Pendapatan ini dapat
digunakan untuk membiayai program-program pemerintah.

2. Sumber-Sumber Pendapatan Negara Indonesia Berdasarkan Data APBN

Pendapatan negara Indonesia merupakan faktor kunci dalam mendukung berbagai


program pembangunan, layanan publik, dan operasional pemerintah. Data APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) memberikan gambaran yang jelas
tentang sumber-sumber pendapatan negara Indonesia saat ini. Berikut adalah
beberapa sumber pendapatan negara Indonesia berdasarkan data APBN:

1. Penerimaan Dalam Negeri: Penerimaan dalam negeri adalah salah satu


komponen utama pendapatan negara Indonesia. Data APBN menunjukkan
bahwa penerimaan dalam negeri mencakup berbagai aspek, termasuk pajak
dan penerimaan non-pajak. Beberapa komponen utama dalam penerimaan
dalam negeri meliputi:(Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021)
a. Penerimaan Perpajakan:

 Pajak dalam negeri: Merupakan bagian yang paling signifikan dari


penerimaan perpajakan, yang mencakup pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan, BPHTB, dan
cukai.(Autoridad Nacional del Servicio Civil, 2021)

 Pajak perdagangan internasional: Ini mencakup bea masuk dan bea


keluar yang dikenakan pada barang-barang yang masuk dan keluar
dari Indonesia.

b. Penerimaan Negara Bukan Pajak:

 Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA): Merupakan pendapatan yang


berasal dari eksploitasi sumber daya alam, termasuk sektor migas dan
non-migas.

 Bagian Laba BUMN: Penerimaan dari laba Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).

 PNBP Lainnya: Penerimaan negara yang tidak berasal dari pajak,


termasuk pendapatan dari berbagai sumber seperti dividen dan
keuntungan investasi.

2. Hibah: Pemerintah Indonesia juga menerima hibah dari negara-negara atau


organisasi internasional. Hibah ini sering digunakan untuk mendukung
proyek-proyek khusus atau program-program sosial.

Sumber-sumber pendapatan negara ini digunakan untuk membiayai berbagai


kebutuhan, termasuk pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan,
pertahanan, dan program-program sosial. Pentingnya sumber-sumber pendapatan ini
adalah untuk menjaga keberlanjutan fiskal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dan menjaga stabilitas ekonomi.
Realisasi Pengeluaran Negara (Keuangan) (Milyar Rupiah)
Pengeluaran Negara 2020 2021 2022
PENGELUARAN NEGARA 2595481.10 2697237.00 2714155.72
I. Pengeluaran Pemerintah Pusat
1832950.92 1926964.90 1944542.25
1. Belanja Kementerian dan Lembaga
1059617.34 1059433.20 945751.46
2. Belanja Non-Kementerian dan
773333.59
Lembaga 867531.70 998790.79
II. Pengeluaran untuk Daerah762530.18 770272.10 769613.47
1. Transfer ke Daerah 691429.66 698416.10 701613.47
a. Dana Perimbangan 652097.64 664404.10 672857.20
b. Dana Insentif Daerah 18455.29 13209.10 7000.00
c. Dana Otonomi Khusus dan 20876.73
Dana Keistimewaan DIY 20802.90 21756.26
2. Dana Desa 71100.52 71856.00 68000.00
III. Suspen 0.00 0.00 0.00
3. Jenis-Jenis Belanja Negara Indonesia Berdasarkan Data APBN

Berdasarkan data APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang diberikan,
kita dapat melihat berbagai jenis belanja negara Indonesia. Jenis-jenis belanja ini
dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori utama: klasifikasi fungsi, klasifikasi
jenis belanja, dan klasifikasi organisasi.

1. Klasifikasi Fungsi Belanja Negara: Klasifikasi fungsi belanja negara


mengkategorikan pengeluaran berdasarkan tujuan dan fungsi utamanya.
Beberapa fungsi belanja negara yang ada dalam data APBN termasuk:

 Pendidikan: Belanja untuk sektor pendidikan, yang mencakup pembangunan


sekolah, pelatihan guru, pengadaan buku pelajaran, dan program-program
pendidikan lainnya.

 Kesehatan: Pengeluaran yang berkaitan dengan sektor kesehatan, seperti


pembangunan fasilitas kesehatan, penyediaan obat-obatan, dan program-
program kesehatan.(Kuntadi et al., 2022)

 Infrastruktur: Belanja untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur,


termasuk jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara.

 Keamanan dan Pertahanan: Pengeluaran yang mendukung keamanan dan


pertahanan negara, seperti anggaran militer dan kepolisian.

 Sosial: Belanja yang ditujukan untuk membantu warga miskin dan rentan,
seperti program bantuan sosial dan jaminan sosial.

 Ekonomi: Pengeluaran yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,


seperti dukungan untuk sektor pertanian, industri, dan perdagangan.
2. Klasifikasi Jenis Belanja: Klasifikasi jenis belanja mengidentifikasi
bagaimana pengeluaran negara tersebut digunakan. Dalam data APBN, kita
dapat mengamati beberapa jenis belanja, termasuk:

 Belanja Modal: Pengeluaran untuk investasi dalam aset tetap seperti gedung-
gedung, infrastruktur, dan peralatan.(Syamfitri Nur, Cahyani & Nanda, 2021)

 Belanja Barang dan Jasa: Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diperlukan untuk operasional pemerintah, seperti perlengkapan kantor,
layanan konsultasi, dan pembelian barang konsumsi.

 Transfer Ke Daerah: Dana yang dialokasikan kepada pemerintah daerah untuk


mendukung pembangunan dan program-program lokal.

 Subsidi: Dana yang diberikan oleh pemerintah untuk mengurangi biaya bagi
sektor-sektor tertentu seperti energi, transportasi, dan bahan pangan.

 Bantuan Sosial: Dana yang diberikan kepada individu atau kelompok yang
memerlukan dukungan, seperti program bantuan tunai atau beasiswa.

3. Klasifikasi Organisasi: Klasifikasi organisasi mengidentifikasi lembaga atau


organisasi pemerintah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan belanja.
Beberapa organisasi yang terlibat dalam APBN meliputi:

 BUMN (Badan Usaha Milik Negara): BUMN berkontribusi pada penerimaan


negara melalui bagian laba, dan mereka juga menerima dana dari APBN.

 BLU (Badan Layanan Umum): BLU adalah organisasi pemerintah yang


menjalankan layanan-layanan tertentu dan menerima pendapatan serta belanja
terkait dengan layanan tersebut.

 PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak): PNBP adalah sumber penerimaan


negara yang tidak berasal dari pajak, termasuk pendapatan dari Sumber Daya
Alam (SDA) dan berbagai jenis penerimaan lainnya.
 Organisasi Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah juga berperan dalam
pengelolaan dana APBN yang diberikan kepada mereka.

SUMBER

Autoridad Nacional del Servicio Civil. (2021). Apbn. Angewandte Chemie


International Edition, 6(11), 951–952.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). APBN 2021. Kementerian


Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran.

Kuntadi, C., Anggriawan, G., & Suryadi, D. (2022). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Perencanaan APBN: Penyerapan Anggaran, Pendapatan Pajak
dan Kebijakan Fiskal. Jurnal Ilmu Manajemen ….

Mulyawan, W., & Alia, W. (2020). APBN Dan Pendapatan Nasional. Salam Islamic
Economics Journal.

Novita, Luluk; M, Pardiman; Basalamah, R. (2022). IMPLEMENTASI


PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM ( STUDI APBN 2017-2021 ). Jurnal Reflektika.

Syamfitri Nur, Cahyani, V., & Nanda, Y. T. (2021). Pengaruh APBN, Kebijakan
Fiskal, Hutang Dalam Pertumbuhan Ekonomi Dimasa Pandemi. SALAM:
Islamic Economics Journal.

Anda mungkin juga menyukai