0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
152 tayangan3 halaman
Tugas mata kuliah keuangan publik membahas pergeseran paradigma pengelolaan keuangan negara dari sentralistik menjadi desentralistik akibat diberlakukannya otonomi daerah, serta menjelaskan bahwa peningkatan pengeluaran negara di Indonesia dominan digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna menurunkan pengangguran dan mendongkrak perekonomian, serta menyebutkan sumber-sumber pendapatan negara seperti penerima
Tugas mata kuliah keuangan publik membahas pergeseran paradigma pengelolaan keuangan negara dari sentralistik menjadi desentralistik akibat diberlakukannya otonomi daerah, serta menjelaskan bahwa peningkatan pengeluaran negara di Indonesia dominan digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna menurunkan pengangguran dan mendongkrak perekonomian, serta menyebutkan sumber-sumber pendapatan negara seperti penerima
Tugas mata kuliah keuangan publik membahas pergeseran paradigma pengelolaan keuangan negara dari sentralistik menjadi desentralistik akibat diberlakukannya otonomi daerah, serta menjelaskan bahwa peningkatan pengeluaran negara di Indonesia dominan digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna menurunkan pengangguran dan mendongkrak perekonomian, serta menyebutkan sumber-sumber pendapatan negara seperti penerima
1. Mengapa paradigma pengelolaan keuangan negara bergeser dari pola yang
sentralistrik ke desentralistrik? Silakan kemukakan Jawab: Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang merupakan perubahan dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang merupakan perubahan dari Undang-Undang 25 Tahun 1999, telah melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan negara yang berorientasi pada kepentingan pelayanan publik (public oriented). Untuk itu dilakukan penataan kembali perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tuntutan ini dimaksudkan untuk merealisasi pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah yang lebih memberikan keleluasaan pengaturan dan penyelenggaraan otonomi daerah. Pemberian otonomi daerah yang seluas-luasnya berarti memberi kewenangan dan keleluasaan (diskresi) kepada daerah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal. Pergeseran inilah yang membedakan pengelolaan keuangan sektor publik pada masa sebelum reformasi dan sejak digelarnya otonomi daerah 1 Januari 2001, ketika pada saat orde baru pengelolaan keuangan sektor publik lebih terpusat (sentralistik) sedangkan sejak pemberlakuan UU No. 32 dan UU No. 33 Tahun 2004 terjadi pergeseran, banyak urusan-urusan pusat yang diserahkan kepada daerah termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan sektor publik dengan berbagai model.
2. Kemukakan bahwa peningkatan pengeluaran negara di Indonesia disebabkan:
a. Pertahanan, keamanan dan ketertiban b. Kesejahteraan c. Perbankan d. Pembangunan Manakah faktor yang paling dominan? Jelaskan! Jawab: Pengeluaran pemerintah merupakan pengeluaran yang telah ada dalam APBN, artinya pengeluaran ini sudah direncanakan akan digunakan untuk apa dan bagaimana serta tujuannya apa. Seperti yang kita tahu, saat ini pemerintah sedang gencar membangun banyak infrastruktur, hal ini dilakukan bukan semata-mata utuk menghabiskan APBN namun hal ini dilakukan pemerintah karnea banyak keuntungan yang dapat diambil dari pembangunan ini. Salah satunya adalah penerapan kebijakan fiskal, yang tujuan utamanya adalah mengurangi angka pengangguran. Dengan melakukan pembangunan, maka banyak tenaga kerja yang terserap, dan hal ini tentu akan berdampak pada perekonomian, dimana masyarakat yang bekerja dapat membayar pajak dan dapat menggunakan uangnya untuk berbelanja, artinya dengan bekerja masyarakat mempunyai daya beli, mampu membayar pajak. Efek ganda yang ditimbulkan atas pembangunan inilah yang akan berdampak baik bagi perekonomian baik dari sisi pertumbuhan da perkembangan perekonomian nasional.
3. Menurut APBN pendapatan negara dibedakan menjadi beberapa sumber, sebutkan
dan kemukakan sumber pendapatan negara tersebut! Jawab: a. Penerimaan dalam negeri Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan yang diterima oleh negara dalam bentuk penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan pemerintah dari dalam negeri berasal dari minyak bumi, gas alam (migas) dan nonmigas. Penerimaan dari sektor tersebut digunakan pemerintah untuk menutup pengeluaran rutin pemerintah. Penerimaan pemerintahan dari sektor nonmigas terdiri atas pajak dan non pajak. b. Penerimaan perpajakan Penerimaan perpajakan adalah semua bentuk penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. Pajak dalam negeri, terdiri atas: Pajak Penghasilan yang terdiri atas migas dan nonmigas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Cukai Pajak Lainnya Pajak perdagangan internasional, terdiri atas: Bea masuk Pajak / pungutan ekspor c. Penerimaan bukan pajak Penerimaan bukan pajak adalah semua bentuk penerimaan yang diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah dari laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerimaan negara bukan pajak lainnya. Penerimaan bukan pajak yang berasal dari: 1) Penerimaan sumber daya alam, antara lain: a) Minyak bumi b) Gas alam c) Pertambangan umum d) Perikanan 2) Bagian Laba BUMN 3) Penerimaan bukan pajak Lainnya d. Hibah Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta dan pemerintah luar negeri.