Hiruk pikuk zonasi mengakibatkan banyak sekolah, guru, orang tua terlebih
siswa menjadi baper gak ketulungan. Terutama mereka yang merasa sangat layak masuk
ke sekolah favorit namun karena terkendala lokasi rumah, tidak berada dalam radius
yang disyaratkan, lalu gagal memasuki sekolah pilihan. Gundah gulana, macam orang
putus cinta, serasa dunia mau kiamat saja. Padahal loh tanpa masuk sekolah favorit dia
masih bisa bersekolah sesuai jenjang yang seharusnya. Kalau yang diinginkan kompetisi
dengan anak pinter okelah, tidak ada jaminan bahwa di sekolah yang masuk zona wajib
peserta didiknya pandai semua. Lebih jauh tentang peserta didik di sekolah favorit yang
kebanyakan diisi kalangan menengah ke atas ini teman saya, Tuan Ed, begitu saya biasa
memanggil menuturkan hasil investigasinya.