Anda di halaman 1dari 17

PERBANYAKAN VEGETATIF MELALUI DAUN

BATANG
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

RISKA SELPIA NOR AINI


2010512320020
KELOMPOK 2

JURUSAN AGREOKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................... i

DAFTAR TABEL................................................................................... ii

PENDAHULUAN................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan............................................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

BAHAN DAN METODE....................................................................... 6

Bahan dan Alat............................................................................... 6


Waktu dan Tempat......................................................................... 6
Prosedur Kerja............................................................................... 7

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 8

Hasil............................................................................................... 8
Pembahasan................................................................................... 9

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor
Halaman

1. Tabel 1.Hasil Pengamatan Vegetatif Batang................................. 8

2. Tabel 2.Hasil Pengamatan Vegetatif Batang................................. 8


PENDAHULAN

Latar Belakang

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan


vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji
dan mengalami penyerbukan alami dengan bantuan angin atau serangga. Menurut
Nursyamsi (2010) menjelaskan bahwa, perbanyakan tanaman secara generatif
memiliki kelebihan yaitu penanganan yang praktis atau mudah dengan harga yang
relatif murah dan tidak memerlukan keahlian yang khusus. Namun, perbanyakan
secara generatif memiliki beberapa kelemahan seperti penanaman dilakukan pada
saat musimnya, keturunan yang dihasilkan kemungkinan tidak sama dengan
induknya, persentase berkecambah yang rendah dan membutuhkan waktu yang
agak lama untuk berkecambah. Purnomoshididkk.,(2002) menjelaskan bahwa,
keunggulan dari perbanyakan tanaman secara generatif yaitu tanaman memiliki
sistem perakaran yang kuat dan kokoh, lebih mudah diperbanyak dan jangka
waktu berbuah lebih panjang.
Jika hanya dikembangbiakan melalui perbanyakan secara generatif, maka
tumbuhan yang diharapkan akan lama berbuah dan tidak dapat
memenuhikebutuhan pasar yang semakin lama semakin meningkat jumlah
permintaannnya. Alternatif yang dilakukan oleh petani adalah dengan cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Menurut Rahman dkk. (2012) perbanyakan
tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakantanaman menggunakan bagian –
bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk
menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya. Perbanyakan ini
dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari induknya.
Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk menghasilkan tanaman
yang sempurna memiliki batang, daun dan akar. Perbanyakan tanamana secara
vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perbanyakan tanaman secara vegetatif alami
2

dan vegetatif buatan. Vegetatif alami dilakukan tanpa adanya campur tangan
manusia, sehingga terjadi secara alamiah. Biasanya terjadi melalui tunas, umbi,
dan geragih (stolon). Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia.
Vegetatif buatan terbagi menjadi dua yaitu vegetatif buatan secara konvensional
dan vegetatif buatan secara bioteknologi. Perbanyakan tanaman melalui vegetatif
buatan dilakukan pada tanaman yang memiliki kambium. Pada umumnya
penggunaan vegetatif buatan tidak dapat dilakukan pada tanaman berkeping satu
(monokotil).

Tujuan

Mengetahui teknik perbanyakan tanaman melalui daun dan batang


dengan cara stek, Mengetahui cara pemeliharaan bibit hasil perbanyakan secara
vegetatif
TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya, batang terletak di atas permukaan tanah. Batang berperan


dalam menyangga daun dan bunga. Salah satu ciri batang adalah terdapatnya buku
dan ruas. Buku merupakan tempat keluarnya daun atau tunas, sedangkan ruas
adalah jarak diantara dua buku. Batang terdiri dari beberapa bagian yaitu,
epidermis yang merupakan jaringan terluar dari batang (Campbell, 2003).
Batang pada umumnya berfungsi sebagai pendukung bagian - bagian
tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah. Dengan
percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian - bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian - bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
Adapun fungsi lain dari batang adalah sebagai jalan pengangkutan air dan zat - zat
makanan dari dalam tanah ke daun (xilem) dan jalan pengangkutan hasil - hasil
asimilasi dari daun ke seleruh bagian tumbuhan (floem). Dan juga menjadi tempat
penimbunan zat - zat makanan cadangan (Tjitrosoepomo, 1985).
Pada umumnya batang mempunyai sifat - sifat, yaitu pada umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang
dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. Terdiri atas ruas - ruas yang masing -
masing dibatasi oleh buku - buku, dan pada buku - buku inilah terdapat daun.
Tumbuhnya biasanya ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop). Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Mengadakan
percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang -
kadang cabang atu ranting - ranting kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali
tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda
(Campbell, 2003).
Stek batang adalah stek yang umum dipakai dalam bidang kehutanan dan
perkebunan. Dalam perbanyakan vegetatif yang dimaksud dengan stek batang dan
stek pucuk adalah yang menggunakan batang dan pucuk stek. Stek batang adalah
4

pembiakan tanaman yang menggunakan bagian batang dewasa dengan memotong


bagian pucuknya yang dipisahkan dari induknya, sehingga menghasilkan tanaman
yang sempurna. Stek batang ini diambil dari bagian tanaman yang ortotrop dan
mengharapkan tumbuhnya tunas dari kuncup - kuncup tunas yang tumbuh di
ketiak tanaman (Amintarti, 2013).
Tanaman mawar dapat diperbanyak dengan cara stek, cangkok, okulasi
dan penyambungan. Namun pada umunya perbanyakan mawar dilakukan dengan
cara penyambungan. Mawar merupakan tanaman tahunan (parennial) yang
merupakan struktur batang berkayu keras, berduri, bercabang banyak,
menghasilkan bunga, buah dan biji secara cukup banyak antara lain Rosa odorata,
R. Odorata ochroleuca, dan R. Foetida pesiana(di Amerika Serikat), R. Vilosa dan
R. Canina (di Turki), R.Damascena dan R. Alba(di Alania)
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi: Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas: Dicotylodenae (biji berkeping dua)
Ordo: Rosanales
Famili: Rossaceae
Genus: Rossa
Species: Rosa damascena Mill.

Daun lidah mertua ada garis yang menyempit pada pangkal dengan bagian
ujung daun meruncing. Kandungan pada daunnya memiliki serat yang mempunyai
sifat kenyal dan keras. Disebut sebagai browstringhemp , sering dimanfaatkan
dalam pembutan kain. Bukan hanya itu tanaman lidah mertua mempunyai daun
yang tebal, memiliki kandungan air sekulen yang banyak sehingga tanaman dapat
bertahan pada musim kemarau.

Berikut ini klasifikasi dari tanaman lidah mertua adalah:

Kingdom : Plantae
5

Sub kingdom : Trachebionta

Divisi : Magniliophyta

Super divisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : lilidae

Ordo : Lilliales

Famili  : Agavaceae dan Ruscaceae

Genus : Sansevieria

Spesies : Sansevieria
BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan untuk pengamatan adalah sebagai berikut:


Batang tanaman mawar (Rosa sinensis). Digunakan sebagai bahan
penanaman stek batang.
Lidah mertua (Sansevieria). Digunakan sebagai bahan penanaman stek
daun.
Media: tanah, pupuk kandang dan sekam. Digunakan sebagai bahan media
tanam.
ZPT: Golden Gibb atau sejenis.
Air. Digunakan sebagai bahan penyiraman terhadap tanaman stek tersebut.

Alat

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :


Buku gambar. Digunakan untuk menggambar hasil pengamatan.
Alat tulis. Digunakan untuk menulis hasil pengamatan.
Cutter. Digunakan untuk memotong
Gelas air mineral. Digunakan ntuk wadah tanaman yang ditanam.
Lembar laporan sementara. Digunakan sebagai hasil praktikum sementara.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at 30 Oktober 2020.Secara


daring menggunakan aplikasi Zoom Google Meet, Youtube dan WAG.
7

Prosedur Kerja

Perbanyakan melalui Daun adalah sebagai berikut :


1. Daun dipotong dengan menggunakan cutter.
2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah : pupuk kandang : sekam
dengan perbandingan 1:1:1.
3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya
dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam.
4. Menanam 2 daun per media tanam.
5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu.
6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing-masing stek daun.

Perbanyakan melalui Stek Batang


1. Batang dipotong dengan menggunakan cutter/gunting tanaman.
2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah : pupuk kandang : sekam
dengan perbandingan 1:1:1.
3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya
dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam.
4. Menanam 1 batang per media tanam.
5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu.
6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing-masing stek batang.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan kegiatan praktikum diperoleh hasil sebagai berikut.


Tabel 1. Hasil pengamatan Vegetatif Batang
NO GAMBAR CARA TANAM
1. 1. Pilih indukan lidah mertua yang
sehat dan cukup umur.
2. Potong satu daun yang sudah
tua tersebut.
3. Siapkan pot dengan sirkulasi air
yang baik.
4. Tancapkan daun lidah mertua
yang sudah dipotong kecil.
5. Siram tanaman hingga air
mengalir ke dalam pot.
9

Tabel 2. Hasil pengamatan Vegetatif Batang


2. 1. Ambil Potongan Batang dan
Lepaskan Bunga.
2. Ambil segmen batang baru
12inci,
3. potong pada sudut 45 derajat,
4. Hilangkan Sebagian Daun,
5. Siapkan Batang untuk Rooting,
6. Gunakan Rooting Hormone
(Opsional),
7. Tanam Pangkasan Batang,
Tutupi Pangkasan ,Pantau Stek.

Pembahasan

Perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah proses menciptakan


tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti biji, stek, umbi,
dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama dari pembiakan tanaman adalah untuk
mencapai pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari tanaman dan
juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara perbanyakan
tanaman, yaitu:
1.Perbanyakan secara seksual atau generatif.
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan
dengan menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ
tanaman yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/
meleburnya gamet jantan dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai tanaman
mini karena di dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang tersusun
dalam massa yang kompak.

2.Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.


9

Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan


tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun,
batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang
sama dengan induknya. Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah merangsang
tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi
tanaman sempurna yang memiliki akar, batang dan daun sekaligus. Perbanyakan
tanaman dengan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya
adalah dengan stek. Stek berasal dari kata stuk (bahasa Belanda) dan cuttage
(Inggris) yang artinya potongan. Sesuai dengan namanya, perbanyakan ini
dilakukan dengan menanam potongan pohon induk ke dalam media agar tumbuh
menjadi tanaman baru. Bagian tanaman yang ditanam dapat berupa akar, batang,
daun, atau tunas. Stek batang umumnya dilakukan pada jenis tanaman yang
berkayu namun memiliki diameter batang yang tidak besar. Banyak jenis tanaman
yang dapat 15 diperbanyak menggunakan stek bagian batang. Contoh tanamannya
10

adalah mawar, kembang sepatu, melati, nilam, bougenvil dan sebagainya.


Stek daun dapat dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias yang berbatang
sukulen, berdaun tebal dan memiliki kandungan air tinggi. Contohnya, begonia,
sanseviera, violces, wijayakusuma, Zamia curcas dan cocor bebek. Bahan stek
dapat berupa daun utuh, atau hanya berupa potongan-potongan daun, tergantung
pada jenis tanamannya.Tanaman mawar dapat diperbanyak dengan cara stek,
cangkok, okulasi dan penyambungan. Namun pada umunya perbanyakan mawar
dilakukan dengan cara penyambungan. Mawar merupakan tanaman tahunan
(parennial) yang merupakan struktur batang berkayu keras, berduri, bercabang
banyak, menghasilkan bunga, buah dan biji secara cukup banyak antara lain Rosa
odorata, R. Odorata ochroleuca, dan R. Foetida pesiana(di Amerika Serikat), R.
Vilosa dan R. Canina (di Turki), R.Damascena dan R. Alba(di Alania).
Sedangkan stek daun yaitu stek yang menggunakan daun sebagai bahan
media tanamannya. Stek daun dapat dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias
yang berbatang sukulen, berdaun tebal dan memiliki kandungan air tinggi, yang
mana daunnya sendiri yang akan daun terlebih dahulu di ambil kemudian daun di
taroh pada suatu media tanaman pada tempat seperti gelas pelastik yang berisi
tanah dan pupuk kandang. Contoh tanamannya sendiri adalah begonia, sanseviera,
violces, wijayakusuma, Zamia curcas dan cocor bebek. Bahan stek dapat berupa
daun utuh, atau hanya berupa potongan-potongan daun, tergantung pada jenis
tanaman.
Cara Menanam Mawar dengan Stek:Ambil Potongan Batang dan Lepaskan
Bunga. Ambil segmen batang baru 12 inci, potong pada sudut 45 derajat,
Hilangkan Sebagian Daun, Siapkan Batang untuk Rooting, Gunakan Rooting
Hormone (Opsional), Tanam Pangkasan Batang, Tutupi Pangkasan ,Pantau Stek.

Mengenai contoh perbanykan vegetatif pada tanaman tersebut terjadi pada


tanaman sebagai berikut :
Tanaman batang Mawar (Rosa sinensis) yang mana batang tanaman terlebih
dahulu. Batang di potong menggunakan cutter dengan panjang sejengkal/sekilan.
Kemudian dengan bagian yang bawah/pangakal yang siap ditanam di bentuk
curing. Kemudian di bagian media tanam terlebih gelas plastik diisi tanah dan di
kasih pupuk kandang dan jangan lupa di bawah gelas di lubangi. Menanam 1
batang permedia tanaman. Kemudian tanaman dijaga baik baik dan dirawat agar
bisa tumbuh maksimal.
Daun lidah mertua ada garis yang menyempit pada pangkal dengan bagian
ujung daun meruncing. Kandungan pada daunnya memiliki serat yang mempunyai
sifat kenyal dan keras. Disebut sebagai browstringhemp , sering dimanfaatkan
dalam pembutan kain. Bukan hanya itu tanaman lidah mertua mempunyai daun
yang tebal, memiliki kandungan air sekulen yang banyak sehingga tanaman dapat
bertahan pada musim kemarau.
Asal bahan stek, lidah mertua, pertumbuhan stek daun, rootene-F
(Sansevierria parva), ZPT sinterik (Rootone-F),dan media tanam terdiri atas
campuran bakar kompas pasir malang:tanah dengan perbandingan 1:1:1:2.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Jadi perbanyakan secara vegetatif yaitu merupakan perbanyakan tanaman
dengan cara mengguanakan bagian-bagian tanaman seperti batang dan daun.
Untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya.
2. Perbanyakan vegetatif dilakukan tanpa peroses perkawinan dan tidak melalui
biji dari induknya.
3. Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa perkembangan vegetatif
mawar adalah menggunakan stek batang.
4. Sedangkan vegetatif menggunakan daun cocor bebek adalah menggunakan
stek daun.
Saran

Manajemen waktu sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih
lancar lagi, Sesi Tanya jawab diperbanyak lagi waktunya, Sebaiknya saat
praktikum datang tidak terlambat, morfologi daun yang telah diamati sebaiknya
diperjelas agar semua memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N, A. 2000. Biologi Edisi kelima jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Ibnu. 2010. Morfologi Batang Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Tjitsoeppomo. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University. Yogyakarta.

Sudarsono. 2006. Morfologi Tumbuhan. Djambatan. Jakarta.

Suwarto. 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Wijaya. 2011. Batang Tumbuhan. Ganeca Exact. Bandung.

Nursyamsi. 2010. Teknik Kultur Jaringan Sebagai Alternatif Perbanyakan


Tanaman Untuk Mendukung Rehabilitasi Lahan. Balai Penelitian
Kehutanan Makassar.

Purnomyosidhi, Pratiknyo dkk. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-


buahan: dengan Penekanan Pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo,
dan Sawo. Bogor.

Rahman, E., Maria, L. dan Yomi T. 2012. Perbanyakan Tanaman Secara


Vegetatif. Makalah Dasar-Dasar Agronomi. Program Studi Agribisnis.
Universitas Jambi. Jambi.

Sri Amintarti. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP


UNLAM. Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai