Anda di halaman 1dari 15

GELIAT BIG DATA DAN IOT DALAM EMLEWATI KRISIS SERTA

DAMPAK PANDEMI COVID-19

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat hidayah dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen dengan Judul “GELIAT
BIG DATA DAN IOT DALAM EMLEWATI KRISIS SERTA DAMPAK PANDEMI
COVID-19 ” dapat terselesaikan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta keluarga yang
telah membantu dan mendorong kami sehingga kesulitan-kesulitan yang ada dapat
terselesaikan. Kami menyadari Makalah ini tidak sempurna dan masih banyak kekurangan.
Kami selaku penyusun Makalah meminta kritik dan saran yang bisa menyempurnakan atau
melengkapi Makalah kami sehingga Makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa bermanfaat
bagi pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................... 3

Bab 1 Pendahuluan ...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah............................................................................. 5

Bab 2 Pembahasan ....................................................................................... 6

2.1 Perkembangan Big Data dan Iot Di Era Pandemi Covid-19............. 6


2.2 Dampak Big Data dan Iot Di Era Pandemi Covid-19...................... 12

Bab 3 Penutup ............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan....................................................................................... 14
3.2 Saran................................................................................................ 14

Daftar Pustaka .............................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini tidak diragukan lagi bahwa informasi telah menjadi elemen penting dalam
strategi bersaing. Saat ini banyak perusahaan yang berusaha memeroleh dan menggunakan
data untuk pengambilan keputusan bisnis dan operasional secara tajam dan akurat. Beberapa
informasi penting seperti prediksi volume penjualan, preferensi pelanggan, dan optimasi
kapasitas operasi, telah menjadi kebutuhan penting para manajer dalam mengelola bisnis di
era kompetisi seperti saat ini. Data telah menjadi kekuatan dan sumber daya penting bagi
perusahaan dalam mengelola bisnis secara sukses.

Masalahnya, data saat ini tersedia begitu banyak dan kompleks. Para manajer perlu
memilah dan mengolah data menjadi informasi yang relevan dan akurat untuk pengambilan
keputusan bisnis. Apalagi di era informasi seperti saat ini, dengan pertumbuhan dan akses
internet yang meluas ke berbagai media komunikasi (Internet of Things–IoT) dan segala
sesuatu menggunakan internet (Internet of Everythings), data dapat didapatkan dengan
mudah, seketika, dan dalam jumlah yang besar.

Di era bisnis modern, data adalah hal yang penting untuk kelangsungan hidup suatu
perusahaan. Namun, untuk memastikan data tersebut memberi manfaat maksimal untuk
berbagai proses bisnis, dibutuhkan Internet of Things atau IoT sebagai sistem interaksi antar
data dan objek digital tanpa membutuhkan campur tangan manusia. IoT telah
memperkenalkan kita kepada sebuah zaman di mana semuanya serba terkoneksi. Mulai dari
kendaraan otomatis hingga sensor temperatur, IoT memiliki potensi untuk membuat jaringan
connected devices yang luas. Selain menjadi faktor penting dalam perkembangan teknologi
modern, IoT juga dapat memberi berbagai keuntungan untuk berbagai bisnis.

IoT telah memberi transformasi pada cara berbagai industri menjalankan bisnis.
Dengan koneksi device dan sensor ke Internet, bisnis modern telah memasuki era di mana
analitik data, konektivitas, dan otomasi terus berinovasi menciptakan kemungkinan baru.
Seiring berjalannya perkembangan teknologi IoT juga Industri 4.0, kita akan melihat
bagaimana teknologi ini memberi kemudahan dalam berbisnis.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perkembangan BIG Data dan IOT di era perkembangan teknologi dan
globalisasi ini?

2. Bagaimana Dampak dari pandemic Covid-19 ini terhadap BIG Data dan IOT di dunia
logistik setelah pandemic?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

a. Mengetahui Perkembangan Big data dan Iot dalam dunia logistik

b. Memberikan analisis serta informasi mengenai Perkembangan Big Data dan IOT dan krisis
yang dialami selama pandemic covid-19.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Big Data dan Iot di Era Perkembangan Teknologi dan Globalisasi
Dalam beberapa tahun terakhir di era digital, ketersediaan data telah meningkat rata-
rata dua kali lipat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 volume data sebesar 2.000 exabytes,
sementara tahun 2015 telah menjadi 10.000 exabytes. Diprediksi volume data pada tahun
2020 tidak kurang dari 40.000 exabytes. Selain volume data yang dalam jumlah besar,
karakteristik data kini secara substansial berbeda dengan karakteristik data pada tahun-
tahun sebelumnya. Pertama, data saat ini semakin mengalir dalam jumlah besar dari
berbagai peralatan yang terkoneksi dengan internet, seperti smartphone, RFID, webcams,
dan sensor network. Peralatan ini menghasilkan data aliran data secara terus-menerus
tanpa intervensi manusia. Kedua, data saat ini sangat bervariasi dan tidak terstruktur,
mulai dari gambar, suara, blog entries, forum diskusi, dan katalog e-commerce. Semua
data ini dalam volume besar, cepat, dan bervariasi (3Vs: volume, velocity, dan variety)
yang dalam perkembangannya menjadi karakteristik dari Big Data. Saat ini perusahaan
mengelola dan menganalisis Big. Data untuk meningkatkan nilai informasi dalam
pengambilan keputusan bisnis.

Dimensi Nilai Big Data

Ketika perusahaan mengelola dan menggunakan Big Data sebagai strategi dalam
bersaing, pertanyaan pertama yang diajukan adalah apa jenis Big Data yang dapat
mendorong peningkatan nilai organisasi? Dari sisi nilai informasi Big Data, ada tiga
dimensi pemanfaatan Big Data dalam organisasi bisnis: efisiensi operasional,
pengalaman pelanggan, dan model bisnis baru.

Penggunaan Big Data untuk efisiensi operasional diperoleh melalui:

 Peningkatan tingkat transparansi.


 Pengoptimalan konsumsi sumber daya.
 Perbaikan kualitas dan kinerja.

Perusahaan dapat mengeksploitasi data untuk meningkatkan kualitas proses interaksi


dengan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan perusahaan, sehingga dapat:

6
 Meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.
 Menyajikan secara akurat dalam pemetaan segmentasi dan penargetan pelanggan.
 Mengoptimalkan interaksi pelanggan dengan layanan.

Dimensi ketiga dari nilai Big Data adalah perusahaan dapat mengembangkan model
bisnis baru melalui pengkapitalisasian data untuk meningkatkan revenue streams dari
produk saat ini dan menciptakan revenue streams baru dari pengembangan produk baru.

Manfaat Big Data dalam Logistik

Saat ini perusahaan sedang melakukan pembelajaran untuk mengubah data dalam
skala besar menjadi informasi sebagai keunggulan kompetitif. Ketepatan dalam
peramalan pasar, kustomisasi layanan secara radikal, dan pengelolaan model bisnis yang
sama sekali baru menunjukkan eksploitasi data yang sebelumnya belum dimanfaatkan.
Selain sebagai praktik terbaik hari ini, Big Data juga akan berpotensi menjadi tren
pengganggu (disruptive) dalam industri logistik. Dalam industri logistik, analisis Big Data
dapat memberikan keunggulan kompetitif karena lima karakteristik yang berbeda dapat
diterapkan secara efektif di industri logistik.

1.Optimasi operasional

Optimasi proses operasi seperti waktu pengiriman, pemanfaatan sumber daya, dan
cakupan geografis merupakan tantangan yang melekat dalam logistik. Operasi logistik
skala besar memerlukan data untuk mengelola operasi logistik secara efisien.

2.Penyerahan barang berwujud

Penyerahan barang berwujud membutuhkan interaksi pelanggan langsung pada saat


pick-up dan pengiriman. Pada skala global, jutaan titik interaksi dengan nasabah setiap
hari dapat menciptakan kesempatan bagi intelijen pasar, umpan balik produk atau
bahkan demografi. Big Data menyediakan sarana serbaguna analitik untuk
menghasilkan pemahaman yang berharga tentang sentimen konsumen dan kualitas
produk.

3.Sinkronisasi dengan pelanggan bisnis

Solusi logistik modern mengintegrasikan ke dalam produksi dan distribusi proses di


berbagai industri. Tingkat integrase yang ketat dengan operasi pelanggan
memungkinkan penyedia jasa logistik merasakan detak jantung dari usaha perorangan,

7
pasar vertikal, atau wilayah. Penerapan metodologi analitik pengetahuan yang luas ini
mengungkapkan risiko rantai pasokan dan memberikan ketahanan terhadap gangguan.

4.Jaringan informasi

Transportasi dan jaringan pengiriman adalah sumber data yang sangat penting.
Selain menggunakan data untuk mengoptimalkan jaringan itu sendiri, jaringan data
dapat memberikan wawasan berharga tentang aliran arus barang global. Kekuatan dan
keragaman analisis Big Data bergerak tingkat observasi untuk sudut pandang ekonomi
mikro.

5.Cakupan global, kehadiran lokal

Kehadiran lokal dan operasi desentralisasi merupakan suatu keharusan bagi layanan
logistik. Armada kendaraan bergerak di seluruh negeri untuk secara otomatis
mengumpulkan informasi lokal di sepanjang rute transportasi. Pengolahan aliran Big
Data yang berasal dari armada pengiriman besar menciptakan tampilan informasi
yang berharga bagi demografi, statistik lingkungan, dan lalu lintas.

Optimasi Last Mile

Istilah “Last mile” berawal pada terminologi telekomunikasi dan menggambarkan


segmen terakhir dalam jaringan komunikasi yang benar-benar mencapai pelanggan. Di
sektor logistik, “Last mile” adalah penggambaran aktivitas bagian akhir dari rantai
pasokan, di mana barang-barang diserahkan kepada penerima. Kendala dalam mencapai
efisiensi operasional yang tinggi di jaringan distribusi terjadi pada “Last mile” dalam
rantai pasokan. Oleh karena itu optimalisasi Last mile dilakukan dengan menggunakan
big data untuk menurunkan beban pokok produk. Ada dua pendekatan dasar dalam
membuat analisis data untuk meningkatkan efisiensi “Last mile”. Pendekatan pertama,
aliran besar informasi diproses untuk lebih memaksimalkan kinerja armada pengiriman
konvensional. Hal ini terutama dicapai melalui optimasi rute pengiriman. Yang kedua,
pendekatan yang lebih memanfaatkan pengolahan data untuk mengontrol model Last
mile yang sama sekali baru. Dengan pendekatan ini, setiap kendaraan menerima
pembaharuan informasi terus-menerus dari urutan pengiriman yang memperhitungkan
faktor geografis, faktor lingkungan, dan status penerima.

Berkat IoT, sebagian besar teknologi di dunia telah bertransformasi menjadi serba
digital, serba terkoneksi dan membantu masyarakat untuk dapat berkomunikasi di mana

8
saja, kapan saja. Tren IoT juga telah menciptakan segmen pasar IoT yang dikenal
Industri 4.0, sebuah revolusi yang berfokus pada interkonektivitas, otomasi, otonomi,
machine learning, dan data real-time. Lebih dari 30 miliar device di seluruh dunia
diperkirakan akan saling terkoneksi di tahun 2020. Hampir setiap aspek bisnis akan
dipengaruhi oleh transformasi digital dan IoT: efisiensi bisnis dan kualitas produk akan
meningkat, juga inovasi akan semakin bertambah. Di era Industri 4.0 ini, pengaruh
terbesar IoT bagi industri adalah perannya sebagai metode baru untuk mengumpulkan
dan menganalisis big data secara akurat.

Pemanfaatan IoT Dalam Industri Saat Ini

Teknologi IoT dapat diaplikasikan ke berbagai industri. Selain berfungsi untuk


meningkatkan efisiensi operasional suatu perusahaan, IoT memberi kemudahan
menjalankan bisnis dengan otomasi, manajemen aset bisnis, kontrol biaya, dan masih
banyak lagi. Contohnya, big data dapat digunakan sebagai pendukung predictive
analytics untuk memangkas biaya maintenance. Dengan memonitor kondisi aset secara
real-time, perusahaan dapat melihat kinerja perangkat dan memprediksi terjadinya
kerusakan dengan akurat dan menghindari terjadinya malfungsi total. Big data yang
didapat melalui teknologi IoT akan membantu bisnis memberi layanan terbaik untuk
manajemen aset perusahaan, kepuasan konsumen, menciptakan model revenue baru,
dan persiapan untuk transformasi digital yang lebih matang.

Penerapan IoT Untuk Industri Indonesia

Industri Indonesia termasuk dalam salah satu pendorong ekonomi terbesar di Asia
Tenggara, dengan sektor industri produksi yang telah menyumbang sebesar $1,126
triliun Gross Domestic Product (GDP) di kuartal empat tahun 2019. Selain itu, data dari
OECD juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tingkat produksi industri terbesar
di dunia. Namun menurut statistik ekonomi global, kapasitas industri di Indonesia
bekerja pada kurang lebih 30-35% di bawah potensi seharusnya. Di sinilah kehadiran
IoT di industri Indonesia bisa membawa perubahan. Kementerian Perindustrian
Indonesia terus mendorong pembangunan IoT guna memperkuat struktur teknologi di
Indonesia untuk implementasi Industri 4.0. Kini, peluang Indonesia untuk menjadi
ekosistem IoT sangat besar, terlihat dari pengguna Internet Indonesia yang mencapai
lebih dari 140 juta pengguna. Dengan dukungan pemerintah, Indonesia dapat
memanfaatkan kesempatan ini meningkatkan kapasitas industri sebagai bagian dari

9
implementasi Industri 4.0. Berikut adalah sektor industri di mana IoT berperan besar
untuk kemajuan Industri 4.0 di Indonesia.

IoT Untuk Industri Manufaktur

Dengan membuat proses bisnis, produk, dan infrastruktur saling terkoneksi, IoT
membangun era di mana industri manufaktur menjadi lebih smart. Seluruh komponen
dalam industri ini bisa mendapat keuntungan dari sensor IoT, seperti visibilitas total
dari setiap aset dan proses produksi yang berjalan serba otomatis. Dalam industri di
mana mesin memiliki peran besar dalam menciptakan produk, machine-to-machine
(M2M) adalah aspek penting bagi performa perusahaan manufaktur. Platform
manajemen terkini seperti Telkomsel IoT Control Center akan memonitor setiap
operasi dalam perusahaan manufaktur, memberikan visibilitas dan keamanan aset,
menjaga kualitas layanan, memastikan kinerja perangkat selalu optimal, dan
kemudahan memprediksi biaya.

IoT Untuk Industri Transportasi

Internet of Things memberi perubahan pada industri transportasi dengan


memperbarui bagaimana sistem transportasi mengumpulkan dan memanfaatkan data.
Di sini, IoT bertindak sebagai jaringan bagi kendaraan yang dilengkapi sensor untuk
mengumpulkan dan mengirim data. Contohnya seperti vehicle tracking system yang
digunakan oleh operator fleet untuk mencari rute terbaik dan memantau lokasi juga
keamanan kendaraan. Sistem tracking berbasis IoT juga dapat mencatat data terkait
perilaku supir berkendara, lama waktu kendaraan berhenti, tingkat bahan bakar, dan
temperatur.

Dengan implementasi IoT, perusahaan transportasi dapat menjalankan bisnis


dengan efisien pada keseluruhan ekosistem transportasi. Telkomsel Fleetsight memberi
solusi manajemen dan layanan profesional untuk meningkatkan produktivitas,
keamanan dan efisiensi armada. Dengan Fleetsight, perusahaan berbasis fleet dapat
memonitor dan mengakses armada di mana saja, kapan saja.

IoT Untuk Industri Energi

Salah satu pendorong implementasi teknologi IoT pada industri energi adalah
kebutuhan untuk menjalankan perusahaan energi dengan pemakaian dan manajemen
yang lebih efisien. Data yang terkumpul melalui teknologi IoT akan membantu industri

10
ini untuk peningkatan kualitas pelayanan, produktivitas, dan efisiensi secara
keseluruhan. Sektor energi mengalami transformasi yang cukup signifikan dan IoT
memiliki peran besar dalam transformasi tersebut. Mulai segi transmisi hingga
distribusi, IoT memberi perubahan dalam industri ini. Misalnya seperti smart meter
yang membaca data tentang pemakaian energi, memudahkan perusahaan energi untuk
menentukan bill yang lebih akurat.

IoT Untuk Industri Pertambangan

Industri pertambangan terbilang kompleks karena variasi alat berat, lokasi, juga
manajemen tenaga kerja di dalamnya. Akibatnya, industri ini harus menghadapi
berbagai tantangan bisnis seperti fluktuasi harga, jumlah permintaan yang tidak
menentu, menurunnya produktivitas dan lingkungan kerja yang riskan. Kompleksitas
industri pertambangan memicu banyak perusahaan di dalamnya agar memulai
transformasi digital. Dengan kehadiran teknologi IoT sebagai solusi otomasi dan
monitoring, kini industri pertambangan dapat mencegah kerusakan alat, meningkatkan
produktivitas, hingga menjaga keamanan aset dan pekerja dengan biaya terjangkau.

IoT Untuk Industri Logistik

Dari segi supply chain, ruang penyimpanan, hingga unit kendaraan antar,
manajemen perusahaan logistik membutuhkan monitoring beberapa aktivitas sekaligus.
Banyaknya aktivitas inilah yang bisa menjadi faktor penghambat satu atau lebih proses
logistik yang berujung pada keterlambatan atau kerusakan produk. Untuk membuat
keseluruhan prosesnya menjadi efisien dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
perusahaan logistik sebaiknya memanfaatkan teknologi IoT. Contohnya, perusahaan
logistik bisa mempermudah keseluruhan proses manajemen dengan Telkomsel Asset
Performance Management. Dengan teknologi IoT ini, perusahaan dapat memonitor
kondisi aset seperti stok, temperatur, lokasi, hingga tingkat kelembaban ruangan secara
real-time. Kemampuan teknologi IoT akan bermanfaat untuk berbagai aplikasi,
termasuk kemajuan berbagai sektor industri. Teknologi IoT akan terus berkembang
untuk memberi perubahan positif untuk Indonesia hingga bertahun-tahun ke depan.
Dengan memberi industri Indonesia peluang otomasi, analitik dan proses data yang
akurat, teknologi IoT adalah pilihan tepat untuk sektor industri apapun. Kunjungi
telkomseliot.com dan bersiaplah untuk berperan besar dalam kemajuan Industri 4.0
Indonesia.

11
2.2 Dampak Dari Pandemic Covid-19 Ini Terhadap Big Data Dan Iot Di Dunia Logistik

Di era Pandemi Covid-19 menilai dibutuhkan tata ruang baru yang berbasis digital
guna mengembangkan sektor logistik pasca pandemi Covid-19. Pelaku usaha pemenang
merupakan yang dapat berkolaborasi melalui digitalisasi layanan. Mengutip Penuturan
Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi pandemi Covid-19 memang telah
mempercepat proses digitalisasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha di berbagai sektor
termasuk logistik. Penggunaan teknologi disebut dapat memberikan efisiensi dan
optimalisasi ketika permintaan akan logistik menurun di masa sulit ini. Lebih lanjut kata
kunci revolusi industri 5.0 atau setelah 4.0 yang berkaitan dengan internet of things (IoT)
dan digitalisasi yakni industri yang bisa saling berkolaborasi. Dengan demikian, revolusi
industri 5.0 berkaitan dengan kolaborasi antar pelaku usaha.perkirakan model pemulihan
perekonomian global mulai berbalik tumbuh dengan beberapa catatan. Pada 2022 akan
terjadi pemulihan domestik, sementara secara internasional diperkirakan pada 2024.

Pandemi CoVID-19 tidak menyurutkan penetrasi internet di Indonesia. berdasarkan


Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi Internet di
Indonesia sebesar 73 persen dengan 196 juta pengguna internet.pandemi COVID-19
menghadirkan banyak tantangan dan perubahan bisnis di Indonesia. Indonesia sudah siap
melakukan digitalisasi dengan penggunaan internet tembus 196 juta. Implementasi
Internet of Things (IoT) memegang peranan penting di industri manufaktur di masa depan.
Kesuksesan adoposi IoT terletak pada information value chain loop, sensor IoT uang
terintegrasi satu sama lain, kemampuan data-data itu dianalisa supaya bisa memberikan
hasil yang baik untuk perusahaan. Riset McKinsey menyatakan digitalisasi dapat
mendorong pendapatan sebanyak USD 120 miliar atas hasil ekonomi Indonesia pada
2025. Sekitar seperempat dari angka ini, atau senilai USD 34 miliar, akan dihasilkaan oleh
sektor manufaktur. Hal tersebut menjadikan percepatan penerapan teknologi digital IoT
terbaru pada sektor manufaktur.

Dengan penerapan IoT, dampak keuntungan bagi perusahaan semakin besar


dengan waktu produksi yang singkat. Dalam penerapan IoT juga,perusahaan harus
melakukan transformasi digital, membuat roadmap strategy, membuat kebijakan
perusahaan yang mendukung transformasi digital, dan melatih sumber daya manusia.IoT
Smart Manufacturing harus menjawab perubahan teknologi dan bisnis. Perusahaan juga

12
harus melakukan kolaborasi dan memperkuat sinergi untuk menciptakan ekosistem.
Perubahan mindset juga sangat penting dan meningkatkan skill sehingga muncul
pekerjaan baru. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), perluasan penerapan
perangkat Internet of Things (IoT) di Indonesia dipastikan terus berlanjut. Meskipun,
potensi nilai bisnis yang telah diperkirakan sebelumnya mau tidak mau harus terkontraksi
cukup signifikan. Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (Asioti) Teguh Prasetya
mengatakan pandemi Covid-19 mengurangi potensi nilai bisnis yang diperkirakan dapat
mencapai Rp444 triliun pada 2022 dengan 400 juta perangkat terpasang menjadi sekitar
Rp355,2 triliun atau turun 20 persen. Menurut Teguh, hal tersebut merupakan dampak dari
banyaknya korporasi yang berhenti beroperasi karena pemberlakuan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) serta berkurangnya suplai dari luar negeri karena dampak dari
lockdown yang masih diberlakukan di banyak negara pemasok. Adapun, negara pemasok
utama komponen-komponen IoT ke Tanah Air antara lain China, Malaysia, dan India.
Sebagai strategi untuk mengoptimalisasi upaya penerapan perangkat IoT, Asioti bersama-
sama dengan pemangku kepentingan lain melakukan pergeseran strategi penetrasi dari
luring menjadi daring.

Adapun Dampak yang Dirasakan setelah adanya pandemic bagi Big data dan Iot di
dunia logistic secara singkatnya sebagai berikut:

1. Keuntungan yyang diraih dari ppengembangan Iot


2. Adanya inovasi serrta kreativitas dalam mengembangkan big data serta iot bagi
kebutuhan logistic
3. Turunnya pemasok komponen Iot karena Psbb
4. Banyak Pengguna internet yang mengalami penurunan
5. Permintaan akan logistic yang cukup banyak tapi sebagain sector juga ada
penurunan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tentunya dengan tetap eksisnya Big data dan Iot dan dari pembahsan di atas kita
dapat mmenarik kesimpulan bahwa di era pandemic ini meskipun terjadi penurunan di
berbagai sector namun dengan inovasi yang ada serta tentunya kreativitas di bidang logistic
malah sangat meningkat dan mengalami kemajuan serta kegunaan dan fungsi yyang efektif
selama pandemic Covid-19.

3.2 Saran

Tentunya pemerintah harus memberikan support dan dukungan serta para Pengguna
dan pengusaha usaha di bidang logistic tetap harus tetap melakukan iinovasi dan berkreasi
terhadap perkembangan globalisasi dan era revolusi industry ini dan meningkatkan pelayanan
di bidang logistik

14
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, A. (2013). Big Data Challanges. Database Systems Journal, 31-40.

Ammu, N., & Irfanuddin, M. (2013). Big Data Challanges. International Journal of Advanced
Trends in Computer Science and Engineering, 613-615.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. (2017). Siaran Pers: Empat Strategi Indonesia
Masuk Revolusi Industri Keempat. Retrieved from Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia: http://www.kemenperin.go.id/artikel/ 17565/Empat-Strategi-IndonesiaMasuk-
Revolusi-Industri-Keempat Meutia, E. D. (2015). Internet of Things - Keamanan dan Privasi.
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2015, (pp. 85-89).

Misra, A., Sharma, A., Gulia, P., & Bana, A. (2014). Big Data: Challenges and Opportunities.
International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering, 41-42

15

Anda mungkin juga menyukai