Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

HAKIKAT MANUSIA

Disusun Oleh :

NAMA : KHAIDIR
NIM : 220209500050
KELAS : PTIK B

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
Sepenggal Cerita Pendidikan Dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
1. Agen Pembelajaran
Ade Putri Verlita Maharani, Pengajar Muda dari Indonesia mengajar. Ia menjadi guru
bantu di SDN Kembang Tanjung, dan juga ada beberapa guru lainnya yang mengajar di
sekolah tersebut. Karena keterbatasan ekonomi membuat salah seorang murid membantu
orang tuanya menjajahkan panganan untuk mencari uang tambahan.
Bukan hanya saat di sekolah, semua siswa juga bisa dididik oleh orang tuanya sendiri,
karena sekolah pertama seorang anak adalah dari orang tua mereka. Misalnya saja ada
beberapa warga yang diberikan amanah untuk mengajarkan anak-anak saat tidak berada di
lingkungan sekolah, yaitu dengan mengajarkan anak-anak mengenai profesi dari warga
tersebut.

2. Katalis Belajar
Di SDN ini kekosongan jam pembelajaran sudah menjadi hal biasa, jadi ketika mereka
tidak mendapatkan pembelajaran mereka tampak kasihan sehingga ada beberapa topik yang
akan diisikan oleh Ade Putri Verlita untuk mengisi kekosongan kelas tersebut.
Saat tidak berada disekolah, anak-anak akan diajari atau diberi pembelajaran oleh warga
sekitar untuk pembelajaran tambahannya. Misalnya pembelajaran tentang profesi seorang
nelayan, dan banyak faktor pendukung disekitaran yang bisa digunakan sehingga anaka-anak
bisa memaksimalkan pembelajarannya sekaligus mempraktekkannya.

3. Konteks Pembelajaram
Di SDN Kembang Tanjung ada sebuah kelas yang ruangannya harus mengambil sebagian
dari ruangan guru, dan di setiap kelas pun harus dibenahi mulai dari kursi, meja, rak buku
dan lainnya, terutama dengan kondisi ruang kelasnya. Di SDN ini hanya ada beberapa tenaga
pengajar, yaitu 2 Guru berstatus PNS, dan 4 tenaga guru lainnya adalah Honorer atau guru
bantu, namun sebagian besar guru tersebut mengajarnya harus selalu diingatkan.
Untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, masih sangat dibutuhkan banyak
perjuangan. Sekolah mengah pertama yang memiliki jarak terdekat dari tempat mereka
berjarak sekitar kurang lebih 2 jam perjalanan, dan mobil pengantarnyapun tidak Cuma-
Cuma. Para orang tua harus membayar hampir Rp. 300.000/bulan untuk ongkosnya.
Pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolahan, namun juga bisa dilaksanakan diluar
sekolah misalnya saja di perkampungan sehingga banyak warga yang bisa ikut membantu
untuk mengajari anak-anak.

4. Hasil Belajar
Dengan semaksimal mungkin Ade Putri Verlita Maharani mencoba menyelesaikan
permasalahan pada anak-anak di bangku sekolah dasar, yaitu dengan cara menumbuhkan
rasa percaya diri untuk mewujudkan mimpinya. Selain itu ada juga orang tua yang walaupun
dalam keterbatasan mereka tetap mendukung anaknya untuk tetap mengecap bangku
sekolah, contohnya seorang anak yang bernama Neni. Walaupun dengan banyak
keterbatsan, saat Neni pulang dari sekolah ia membantu orang tuanya, begitupun saat
berada di rumah. Neni adalah seorang anak yang sangat aktif dan nsangat cekatan.

Kesimpulan
Dari kisah “Sepenggal cerita pendidikan dari lubuk Linggau” banyak dimensi yang perlu dibenahi
di dalam lingkungan masyarakat atau sekolah untuk membantu pendidikan anak-anak. Yang
pertama misalnya, pemerintah harus berupaya agar bisa membangun sekolah yang tidak jauh
dari tempat tinggal anak-anak, tidak lupa juga dengan bantuan dari warga sekitar atau
masyarakat agar bisa memudahkan pendidikan anak-anak di tempat mereka. Yang kedua,
pemerintah dan juga pegawai disekolah perlu memperhatikan setiap bangunan yang ada di
sekolahan, banyak yang perlu dibenahi. Misalnya penambahan ruangan kelas dan juga
pembenahan ruangan kelas agar bisa memberikan rasa nyaman untuk anak-anak saat belajar.
Yang ketiga, perlu ditingkatkan juga beberapa tenaga pengajar di sekolah tersebut agar bisa
tetap membantu anak-anak dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai