Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Pembelajaran Siswa Akibat Kurangnya Tenaga Pendidik

di TK Mardi Lestari
Oleh Maaliya Isnaini

A. Pendahuluan
Pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap orang yang mana harus dipenuhi di era
globalisasi. Kebanyakan orang saat ini percaya bahwa lembaga pendidikan adalah sarana
utama peningkatan diri untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam. Ironisnya,
kebutuhan akan pendidikan tidak terkait dengan jumlah pendidik. Pendidikan itu mahal
dan eksklusif karena ketidakseimbangan rasio dan jumlah guru jauh dari mencukupi.
Salah satu faktor penyebab kurangnya kualitas dan kuantitas itu sendiri adalah
pemerintah dan masyarakat tidak menghargai tenaga pengajar dari sudut pandang yang
berbeda.
Kurangnya tenaga pengajar sudah terdengar tidak asing lagi. Distribusi guru
swasta dan negeri di Indonesia dikatakan tidak merata. Faktor penyebab terjadinya
pemerataan adalah sarana dan prasarana pelatihan yang kurang memadai, serta kurangnya
sumber daya manusia. Sarana dan prasarana tersebut antara lain perpustakaan dan buku-
bukunya, gedung sekolah, lapangan dan perlengkapan sekolah lainnya. Pendidikan adalah
proses di mana siswa dipengaruhi sedemikian rupa sehingga dapat beradaptasi dengan
lingkungannya dan membawa perubahan diri yang positif dalam kehidupan masyarakat
(Hamalik, 2001). Kurangnya guru juga mempengaruhi siswa, dampak pembelajaran
menjadi lebih buruk serta mengakibatkan prestasi yang dimiliki anak kurang optimal.
Guru memiliki peran penting dalam mendidik siswa. Dalam optimalisasi mutu
pendidikan di Indonesia, salah satu prasyarat terselenggaranya pendidikan yang bermutu
adalah mutu guru yang baik. Kekurangan guru juga menyebabkan seringnya terjadi
mutasi ke daerah lain. Bahkan, guru sering terlambat ke sekolah karena jarak yang jauh
dari rumah. Di sisi lain, masih banyak kualifikasi guru yang mempengaruhi kualitas
pendidikan. Masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi, begitu pula dengan
siswa.
B. Pembahasan
Perlu diketahui bahwa guru harus berperan aktif dalam kepemimpinan anak usia
dini dalam aspek pembelajaran di lingkungan sekolah TK maupun di kehidupannya.
Tetapi karena sulitnya mencari pengajar dan juga sangat jarang sekali sarjana yang mau
menyumbangkan jasa nya untuk mengajar anak tk maka dari itu jumlah guru di TK Mardi
Lestari sangat sedikit. Menjadi guru TK merupakan hakikat penghayatan dan pengabdian
sebagai guru TK yang harus dijalani dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan apapun.
Pengajar di TK Mardi Lestari ini sangat minim yaitu hanya 4 orang saja
sedangkan muridnya ada 39 orang, hal itu membuat guru menjadi kewalahan saat
mengajar anak-anak. Begitu pula jika ada anak yang susah diatur, guru pun harus
memiliki kesabaran yang extra dalam menghadapi masalah tersebut.
Di TK Mardi Lestari terdapat 2 kelas yaitu kelas A dan B1, B2. Kelas A terdiri 9
murid yang diajar oleh 2 guru dengan kisaran umur 3-4 tahun sedangkan kelas B1 dan B2
masing-masing terdiri 15 murid yang diajar oleh 1 guru dengan kisaran umur 5-6 tahun.
Lalu ketua yayasan yang mempunyai sekolah bernama Ibu Maretha, kepala sekolah dan
juga merangkap sebagai guru yang mengajar kelas B bernama Ibu Erlin, guru playgroup
yang mengajar di kelas A bernama Ibu Herwati, kemudian ada guru yang baru yang
bergabung pada tahun 2022 bernama Ibu Mulyana atau Ibu Yana (anak-anak dengan
akrab memanggil dengan nama Ibu Yana)
Lalu permasalahan apa saja yang sedang dihadapi oleh guru di TK Mardi Lestari
ini? Berikut permasalahannya:
a. Minimnya jumlah guru
Mengkondisikan anak kecil adalah tugas yang sulit. Tentunya akan sulit bagi
mereka yang tidak terbiasa berurusan dengan anak, sehingga diperlukan keahlian dalam
menangani anak. Karena tenaga pengajarlah yang berinteraksi langsung dengan peserta
didik, maka tenaga kependidikan profesional yang benar-benar memahami cara mengajar
anak usia dini sangat diperlukan, bukan hanya sebagai tempat trial and error dalam
menghadapi anak usia dini. Perlu diketahui juga bahwa anak-anak suka bermain, hal itu
membuat anak menjadi sangat aktif dan tidak bisa diam. Jika ruangan di kelas sempit dan
tidak adanya cukup guru maka suasana di kelas pun akan terasa sesak dan berisik.
Mengingat dengan jumlah anak ada 39 maka banyaknya murid yang diajar akan membuat
salah satu dari mereka kurang diperhatikan dan menyebabkan anak itu menjadi
menyendiri dikelas.
b. Kualitas guru yang masih kurang
Karena kurangnya ilmu pengetahuan hal itu menyebabkan kualitas guru di TK
Mardi Lestari kurang baik, terlebih jika ada anak yang berkebutuhan khusus itu bisa
menjadi kesalahan dalam mendidik anak usia dini karena harus paham ilmu-ilmu anak
berkebutuhan khusus. Saat kami survey ke TK tersebut, ada orang tua yang mendaftarkan
anak nya ke TK Mardi Lestari, saat itu orang tua tersebut tidak membawa anaknya jadi
ketika saat kelas dimulai, anak itu lebih sering diam dan tidak banyak interaksi bersama
guru dan anak-anak di TK. Setelah Ibu Erlin bertanya kepada orang tua nya ternyata anak
itu memiliki kebutuhan khusus, karena tk mardi tidak bisa menolak anak abk maka guru-
guru tersebut mencoba untuk mengajar sebisa mungkin, jika dirasa kurang cukup maka
akan di obrolkan kepada orang tua agar dipindahkan ke sekolah khusus.
c. Kesejahteraan guru
Kesejahteraan guru Indonesia, khususnya guru TK, terus menjadi perhatian
utama. Guru TK berpenghasilan sangat sedikit dan tampak berjuang untuk memenuhi
kebutuhan. Apalagi bagi guru TK yang masih dianggap honorer atau on call. Keadaan ini
mendorong guru TK untuk mencari sumber tambahan pendapatan guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Pendidik anak usia dini memainkan peran penting dalam
membentuk generasi berikutnya. Pendidik anak usia dini memiliki dampak yang
signifikan bagi generasi penerus. Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang
menitikberatkan pada masa emas anak, ketika orang tua dan pendidik dapat menanamkan
karakter anak secara efektif, menentukan kualitas anak di masa depan dengan nilai-nilai
positif. Diharapkan dengan meningkatkan kesejahteraan guru, mereka akan lebih
bersemangat dalam pekerjaannya. Meskipun gaji terbatas, tetap harus selalu bersyukur
karena sulit mencari pekerjaan. Harapan kedepannya dengan gaji kecil akan tulus niat
untuk beribadah agar berkah rezeki untuk selalu memenuhi kebutuhan.
Secara umum, pengembangan profesi pendidik PAUD nonformal dapat
berlangsung melalui dua jalur, jalur individu dan jalur kelembagaan. Jalur individu
adalah kegiatan pengembangan keprofesian yang dilakukan secara langsung atau tidak
langsung oleh siapa saja yang melakukan pekerjaan dan tanggung jawab seorang
pendidik (guru, pengawas atau tutor lainnya). Jalur kelembagaan merupakan upaya
pengembangan profesi pendidik anak usia dini melalui lembaga pendidikan formal dan
informal serta lembaga khusus. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru
adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran selama proses belajar mengajar
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan secara mendalam, bersama-sama dengan
bahan ajar, metode pengajaran, kurikulum, kurikulum, sikap etis dan keterampilan
profesional perkembanga. Selain itu, kompetensi profesional guru tidak dapat dipisahkan
dari ruang lingkup kompetensi profesional guru. Ruang lingkup kualifikasi profesi guru
adalah dapat: pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip pendidikan filosofis, psikologis,
sosiologis dan sebagainya, lalu memahami dan dapat menerapkan teori belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa, dapat menangani dan mengembangkan bidang studi
yang menjadi tanggung jawabnya, memahami serta dapat menerapkan metode
pembelajaran yang berbeda serta mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai
alat, media dan bahan terkait.
Untuk mengatasi faktor yang mempengaruhi minimnya tenaga pendidik di TK
Mardi Lestari dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Para guru harus memiliki komitmen terhadap siswa dan pembelajarannya,
menguasai materi yang akan disampaikan, bertanggung jawab serta tahu
cara berpikir sistematis.
b. Sarana dan prasarana seperti gedung sekolah yang nyaman dan buku ajar
sangat diperlukan.
c. Pemetaan kurikulum juga sangat diperlukan.
d. Pelatihan guru pra dan dalam jabatan adalah peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah.
e. Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan.
f. Meningkatkan kerjasama antar lembaga pendidikan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten, dan sekolah.
g. Tunjangan terpisah bagi pendidik yang lokasi mengajarnya lebih jauh,
seperti kecamatan Soop, juga diperlukan fasilitas rumah dinas bagi guru
yang lokasi mengajarnya jauh atau terpisah dari kota.
h. Pemerintah dan masyarakat setempat, khususnya yang memiliki usaha
angkutan laut harus bersinergi untuk meningkatkan ketersediaan, kualitas,
dan keterjangkauan.

Upaya lainnya yang perlu dilakukan adalah rekrutmen guru secara berkala, karena
guru pensiun setiap tahun sehingga mengurangi jumlah guru di sekolah tersebut. Namun,
banyaknya faktor yang dipertimbangkan saat merekrut, ketika merekrut harus mencari
orang yang memiliki potensi terbaik dengan apa yang dibutuhkan sekolah, jangan hanya
asal-asalan saja karena jika asal maka akan akan mengakibatkan kinerjanya berkurang
sehingga dapat menurunnya performa sekolah, untuk mendapatkan calon guru maka
harus menemukan orang yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang dicari. Agar
pembelajaran berjalan dengan lancar, ada baiknya suatu mata pelajaran diajarkan oleh
seorang guru yang benar-benar paham dan ahli dalam bidangnya. Menyelenggarakan
program bagi guru yang belum terlatih untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya agar dapat berkembang, karena banyak yang tinggal di pinggiran tidak
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

C. Penutup

Guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan pendidikan, karena guru adalah
sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan peserta didiknya. Betapapun
baiknya kurikulum yang dirancang, namun pada akhirnya keberhasilan para siswa sangat
tergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat penuh dengan tuntutan
dari berbagai sektor sangat berpengaruh pada kehidupan sekolah. Untuk melaksanakan
profesinya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan guru
yang memadai sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru merupakan pemegang peran yang sangat penting,
kepada gurulah tugas dan tanggung jawab, merencanakan dan melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas merupakan wujud kreatifitas guru untuk
mengadakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila
terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas, guru harus
memiliki seperangakat kemampuan baik dalam bidang yang akan disampaikan, maupun
kemampuan untuk menyampaikan bahan itu agar mudah diterima oleh peserta didik.
Adapun kemampuan yang harus dimiliki kaitannya dengan membina anak didik meliputi
kemampuan mengawasi, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa baik
personil, profesional maupun sosial.

Faktor penghambat dalam yang terjadi di TK Mardi Lestari adalah kurangnya tenaga
pendidik. Pengajar di TK Mardi Lestari ini sangat minim yaitu hanya 4 orang saja
sedangkan muridnya ada 39 orang, hal itu membuat guru menjadi kewalahan saat
mengajar anak-anak. Begitu pula jika ada anak yang susah diatur, guru pun harus
memiliki kesabaran yang extra dalam menghadapi masalah tersebut. Dari hal ini dapat
diketahui bahwa pentingnya jumlah guru atau tenaga pendidik di TK Mardi Lestari,
karena pengembangan diperlukan untuk membangun dan membina sistem yang ada di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai