A. Latar Belakang
untuk bersaing di era yang serba maju ini. Melalui pendidikan, para peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat mereka, sehingga kedepannya
serta peradaban bangsa yang bermartabat. Berkaitan dengan diadakan pendidikan, maka tidak
lepas kaitannya dengan faktor yang mempengaruhi kegiatan di dalam pendidikan tersebut,
yaitu peran pendidik yang mengampuh atau menyampaikan materi. Pendidik sendiri adalah
seseorang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran serta ikut bertanggung
jawab membantu peserta didik mencapai tujuan masing-masing. Keberhasilan atau prestasi
peserta didik berada di tangan pendidik, menurut Supriadi (dalam Mulyasa, 2007:9)
mengungkapkan bahwa mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar peserta didik
sangat ditentukan oleh guru. Dengan kata lain guru memgang peran penting dalam
tenaga pendidik salah satunya pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas tentunya harus diimbangi
Sehubungan dengan menciptakan proses dan hasil pendidikan yang berkualitas, maka
seorang guru juga diminta memiliki kualitas dan latar belakang pendidikan yang baik dalam
penyiapan sumber daya manusia yang handal. Latar belakang pendidikan guru dapat dilihat
dari beberapa faktor, salah satunya kesesuaian bidang ilmu yang ditempuh. Hal ini tentunya
berhubungan dengan profesional seorang guru nantinya akan mengampuh mata pelajaran di
kelas. Menurut Barizi (2009:154), guru profesional merupakan produk dari keseimbangan
Membahas tentang profesional seorang guru dalam proses belajar mengajar, pada saat ini
banyak terjadi permasalahan pendidikan mengenai banyaknya guru yang mengajar tidak
sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Banyak guru yang “memaksakan diri” untuk
tetap mengajar meskipun bidang yang diampuh sangat berbeda jauh dengan bidang
keahliannya. Mungkin sebagian dari guru tersebut menganggap itu bukan suatu permasalahan
yang besar karena menurut mereka materi bisa dipelajari dengan waktu “sistem kebut
semalam” dan keesokan harinya cukup menyampaikan materi yang mudah dipahami oleh
mereka. Ketika seorang guru tidak mengemban tugasnya dengan baik, maka lepaslah predikat
Permasalahan ini muncul dikarenakan rendahnya atau kurangnya guru yang memiliki
latar belakang pendidikan yang sesuai pada bidang studi tertentu, sehingga kompetensi yang
dimiliki pun tidak mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Jika
hal ini terus dibiarkan, maka akan berdampak kepada peserta didik dimana mereka tidak akan
sepenuhnya mengerti tentang materi yang disampaikan bahkan akan timbul kebingungan
dalam menelaah ilmu yang diberikan. Jika, peserta didik tidak mendapatkan hak mereka
dalam belajar, maka tidak akan ada perubahan dalam diri siswa, tidak akan ada motivasi
belajar dikarenakan materi yang sampaikan pun tidak menimbulkan rasa keingintahuan
mereka, seperti yang dinyatakan bahwa mereka tidak mengerti bagaimana harus menelaah
materi, pada akhirnya akan berdampak pada hasil evaluasi belajar siswa. Di samping itu,
lembaga sekolah pun terkadang tidak memperdulikan masalah ini, dengan prinsip asal
kurikulum tetap berjalan siapapun dan apapun latar belakang pendidikannya tidak menjadi
masalah. Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab menurunnya mutu pendidikan,
dengan alasan tidak ada anggaran jika harus mencari guru baru yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya. Kemudian, karena ketersediaan sumber daya manusia yang minim,
maka pihak sekolah mengadakan perekrutan tenaga pengajar sementara hanya sebagai bentuk
pemenuhan kuota yang ditetapkan oleh pusat, sehingga tak jarang lulusan SMA/SMK pun
dapat menjadi tenaga pendidik. Jika peraturan tentang keprofesionalan seorang guru dalam
proses belajar mengajar selalu dianggap remeh, maka akan sangat mungkin penerus bangsa
ini akan semakin jauh untuk bersaing secara global dengan negara-negara lainnya. Terlebih
lagi, jika masih banyak para pendidik tetap memaksakan diri untuk mengampuh mata
pelajaran yang tidak sesuai dengan keahlian mereka, akan sangat mungkin mereka akan
tergeser dengan datanganya tenaga pendidik dari negara asing untuk membantu memperbaiki
mutu pendidikan dan hak mereka dalam mengembangkan diri mereka secara maksimal.
Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan ini, pastinya kita berharap pemerintah
untuk lebih peduli dan membuat peraturan yang lebih tegas, agar mutu pendidikan di
Indonesia pada setiap jenjangnya memilki nilai yang tinggi dan layak untuk berkompetisi di
Dari permasalahan yang telah dinyatakan sebelumnya dapat disimpulkan, bahwa mutu
pendidikan di Indonesia masih sangatlah rendah salah satu penyebabnya adalah kualitas
tenaga pendidiknya sendiri. Seperti yang diketahui, setiap tenaga pendidik yang profesional
haruslah sesorang yang menguasai bidang yang sesuai dengan materi yang akan diampuh.
yang harus dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Adapun solusi yang dapat
dilakukan untuk menghindari guru yang tidak sesuai dengan keahliannya antara lain;
1. Jika memang guru tersebut tidak memiliki keahlian yang sesuai sedangkan
terlebih dahulu sesuai dengan bidang yang akan diampuh, dengan cara mengikuti
pelatihan pendidikan.
2. Jika suatu lembaga ingin melakukan suatu perekrutan, maka hendaknya menerima
guru yang memang sesuai dan ahli dengan bidang yang dibutuhkan.
untuk mengetahui kebutuhan guru disetiap lembaga sekolah, lalu menepatkan guru
4. Diadakannya pelatihan guru secara rutin, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
perlahan akan membaik dan semakin meningkat sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
LANDASAN-LANDASAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
(FENOMENA GURU YANG MENGAJAR TIDAK SESUAI DENGAN LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN)
Disusun Oleh:
2019