Disusun oleh:
RAHMADANI BAKRI
NIM: 2301140015
Kelas:1E
KUPANG
2023
Artikel 1
A. Masalah
Matinya kreaktivitas anak didik pasca sekolah dan jatuhnya rasa percaya diri siswa didik
ketika menghadapi dunia kerja yang keras.
B. Solusi
C. Argumen
D. Sumber
https://www.kompasiana.com/zaqilaaoct/6360be1b4addee1d570c8ee2/rendahnya-mutu-
pendidikan
Artikel 2
A. Masalah
B. Solusi
Masalah pendidikan tidak boleh dipecahkan secara terpisah, tetapi harus ditangani secara
komprehensif. Dengan kata lain, kita tidak hanya melihat pertumbuhan anggaran. Karena
percuma jika kualitas SDM dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
C. Argumen
Realitas yang dapat kita lihat adalah banyak daerah pedesaan yang tidak memiliki
kesempatan pendidikan yang memadai. Dengan dihapuskannya wajib belajar sembilan tahun,
banyak anak Indonesia yang putus sekolah sebelum menyelesaikan wajib belajar sembilan
tahun. Dalam kondisi seperti ini, kecuali ada perubahan politik besar-besaran, bangsa ini akan
sulit melepaskan diri dari persoalan pendidikan yang ada, apalagi bersaing di era global.
Kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah setiap anak tanpa membedakan status dapat
bersekolah minimal sampai SMA karena itu adalah hak mereka.
D. Sumber
https://www.kompasiana.com/msambuagaaghfar/63929861c3bdbf536575ca82/pemerintah-
dan-masalah-pendidikan
Artikel 3
A. Masalah
Pemerataan pendidikan
Relevasi yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan pembangunan baik untuk perorangan
maupun umum
B. Solusi
1 Pentingnya menambahkan rasa keingintahuan dalam mencari llmu, haus akan ilmu,
dan terdorong untuk selalu semangat dalam belajar.
C. Argumen
Terkadang, guru sering dianggap sebagai sumber kesalahan dalam pendidikan. dengan
begitu, proses identifikasi dalam pendidikan perlu dilakukan untuk mengetahui titik
permasalahan yang harus diperbaiki dan sebisa mungkin mencari solusi dari permasalahan
tersebut.Masalah sistem pendidikan di indonesia jika dilihat dari sisi kualitas sumber daya
manusia masih tertinggal jauh dengan negara - negara lainnya. menurut data a World Education
Ranking yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD,
2015) menyebutkan bahwa di posisi mana negara maju dalam sistem pendidikan. OECD ini
menyebutkan peringakat negara yang memiliki sistem pengajaran yang baik mulai dari segi
membaca, menulis, menghitung, dan memahami ilmu pengetahuan.
Sehingga, dari masalah diatas usaha yang harus dilakukan adalah menyesuaikan
semua keadaan yang ada untuk menciptakan keteraturan yang lebih terarah. masalah yang
terakhir adalah masalah relevasi yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan pembangunan
baik untuk perorangan maupun umum.Di dalam masalah ini membahas mengenai seberapa
jauh pemahaman mengenai sistem pendidikan untuk menghasilkan karya yang tepat dengan
proses keberlangsungan yang terjadi. yang mana dalam pembangunan sistem pendidikan
dibutuhkan kesesuaian yang tepat dengan daerahnya.
D. Sumber
https://www.kompasiana.com/nisrinakamilianurinsani7170/607c3fc3d541df564847dde2/l
abilnya-sistem-pendidikan-di-indonesia
Artikel 4
A. Masalah
Meningkatkan ekonomi
Berlaku adil
C. Argumen
Kita ini bangsa yang besar dan sudah sepantasnya kita untuk selalu berfikir besar tentang
arah perjuangan bangsa selanjutnya. Gagasan dan pemikiran sangat penting untuk kita
diskusikan lebih lanjut apabila gagasan itu bagus dan jangan merasa besar karena suatu hal, itu
akan membuat kita semakin mundur karena tidak mawas diri dan mengevaluasi segala
sesuatunya.Sudah sepatutnya anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
menimba ilmu dengan tenang dan senang. Pendidikan harus menjadi prioritas dan tidak boleh
mengkomersialkan pendidikan, karena itu merupakan hal yang wajib kita sepakati sebagai
amanat UUD 1945.
Dengan mengkomersialkan pendidikan, itu berarti bahwa pendidikan kita secara harfiah
belum mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia karena berlandaskan materi.
Pendidikan seharusnya memberikan kemudahan bagi semua golongan, bukan hanya bagi
golongan kelas atas atau orang dengan kecukupan materi, tetapi semua masyarakat bisa
mencicipi manisnya bangku sekolah tanpa terbebani dengan biaya yang memberatkan para
peserta didik. Saya yakin dan percaya bahwa bangsa kita akan mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan sosial yang fundamental, salah satunya pendidikan. Lebih baik
kita terlambat dalam melakukan perubahan, daripada perubahan itu tidak tercipta sama sekali.
D. Sumber
https://www.kompasiana.com/rafimahendra9179/64f2dc1908a8b532931c9202/permasalahan
-dasar-pendidikan-di-indonesia
Artikel 5
A. Masalah
3.Pengangguran terdidik
B. Solusi
Berkontribusi dan bekerja sama dengan pemerintah dalam kemajuan pendidikan di Indonesia
C. Argumen
Masalah tersebut dapat diatasi apabila kita bersama-sama berkontribusi dan bekerja
sama dengan pemerintah dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Diharapkan ke depannya,
kondisi pendidikan tinggi di Indonesia akan semakin baik. Pendidikan tinggi seharusnya benar-
benar menjadi tempat penghasil sumber daya mansia yang mampu mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kebaikan hidup manusia.
D. Sumber
https://www.kompasiana.com/nelzaaisya27/6434e6ee08a8b517994e5c72/lulusan-
perguruan-tinggi-menganggur-ini-permasalahan-pendidikan-pt-di-indonesia
Rendahnya Mutu Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Mutu berdasarkan bahasa mutu berarti kualitas, tingkat, derajat, kadar. Menjadi
suatu konsep, mutu acapkali ditafsirkan dengan beragam definisi, bergantung kepada pihak dan
sudut pandang mana konsep itu di persepsikan. Mutu pendidikan adalah kemampuan sistem
pendidikan, baik berasal segi pengelolaan juga dari proses pendidikan itu sendiri, diarahkan
secara efektif untuk menaikkan nilai tambah berasal faktor-faktor input (besarnya kelas sekolah,
guru, buku pelajaran, situasi belajar dan kurikulum, manajemen sekolah, keluarga) agar
membentuk out-put setinggi-tingginya.
Kualitas pendidikan yang rendah mengakibatkan matinya kreaktivitas anak didik pasca
sekolah dan jatuhnya rasa percaya diri siswa didik ketika menghadapi dunia kerja yang keras.
Lulusan sekolah sering kali justru menjadi anak cengeng dengan sifat ABG-nya yang kental dan
semakin jauh dari realitas masyarakat di sekitarnya. Contohnya, fasilitas belajarnya tidak cukup,
cara mengajarnya kurang, dan materi yang dijelaskan kurang jelas.
Perhatian pemerintah kita terhadap masalah pendidikan masih sangat rendah. Gambaran ini
tercermin dalam masalah pendidikan yang semakin kompleks. Jenjang siswa masih rendah,
guru belum profesional, biaya pendidikan tinggi, bahkan aturan Undang-Undang Pendidikan pun
amburadul. Efek dari pendidikan yang buruk ini di negara kita akan lebih buruk lagi di masa
depan. Realitas yang dapat kita lihat adalah banyak daerah pedesaan yang tidak memiliki
kesempatan pendidikan yang memadai. Dengan dihapuskannya wajib belajar sembilan tahun,
banyak anak Indonesia yang putus sekolah sebelum menyelesaikan wajib belajar sembilan
tahun. Dalam kondisi seperti ini, kecuali ada perubahan politik besar-besaran, bangsa ini akan
sulit melepaskan diri dari persoalan pendidikan yang ada, apalagi bersaing di era global. Kondisi
ideal pendidikan di Indonesia adalah setiap anak tanpa membedakan status dapat bersekolah
minimal sampai SMA karena itu adalah hak mereka.
Pendidikan merupakan sistem yang tidak terlepas dari permasalahan mikro maupun
makro seperti masalah dalam kurikulum, sistem pembelajaran, administrasi, sistem zonasi,
kurang meratanya tenaga pendidik, rendahnya mutu pedidikan, dan masih banyak lagi.
seringkali sistem yang berubah - ubah membuat guru dan murid kebingungan dengan sistem
yang di ubah - ubah bahkan setiap tahunnya.
Terkadang, guru sering dianggap sebagai sumber kesalahan dalam pendidikan. dengan
begitu, proses identifikasi dalam pendidikan perlu dilakukan untuk mengetahui titik
permasalahan yang harus diperbaiki dan sebisa mungkin mencari solusi dari permasalahan
tersebut.Masalah sistem pendidikan di indonesia jika dilihat dari sisi kualitas sumber daya
manusia masih tertinggal jauh dengan negara - negara lainnya. menurut data a World
Education Ranking yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD, 2015) menyebutkan bahwa di posisi mana negara maju dalam sistem
pendidikan. OECD ini menyebutkan peringakat negara yang memiliki sistem pengajaran yang
baik mulai dari segi membaca, menulis, menghitung, dan memahami ilmu
pengetahuan. Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, berisi
empat kompetensi yang harus dimiliki guru, antara lain berupa pedagogik, kepribadian,
profesional, dan kompetensi sosial yang berasal dari data Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2015) 2 dan perlu adanya peningkatan mutu kualitas untuk mencapai mutu dan
standar pelayanan pendidikan.Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sedikitnya dua
permasalahan utama yang menjadi masalah dalam pendidikan yakni, bagaimana seluruh
elemen masyarakat dapat memanfaatkan peluang dalam pendidikan dan bagaimana pendidik
menyiapkan muridnya untuk memiliki soft skill maupun hard skill yang dibutuhkan masyarakat
dan dunia kerja. Berpindah dari situ, terdapat sedikitnya empat masalah pokok pendidikan di
Indonesia yang harus segera diselesaikan permasalahannya untuk mencapai pendidikan yang
baik.
Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu masalah yang fundamental, Mengapa?
Karena saat ini pendidikan memegang peranan utama dalam hal kemajuan pemikiran bangsa.
Apa yang terjadi pada bangsa ini di tahun-tahun mendatang tidak lepas dari kualitas
pendidikan negeri kita di masa sekarang ini.
Pendidikan bukanlah sesuatu hal yang dibentuk dengan instan, tetapi merupakan suatu
hal yang harus direncanakan dengan baik dan dikelola secara maksimal demi masa depan
bangsa. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengamanatkan kepada siapapun
pemegang kendali kekuasaan yang memimpin jalannya roda pemerintahan di tanah air
dengan seruan "mencerdaskan kehidupan bangsa".
Kehidupan bangsa dalam hal ini ialah kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dan
bagaimana mereka semua mendapatkan manisnya ilmu pengetahuan. Hal ini merupakan
tanggung jawab moral kita bersama untuk memperhatikan bahwa pendidikan di Indonesia
harus menjadi prioritas utama untuk membangun peradaban Indonesia yang lebih baik dan
ramah kepada siapapun sesuai dengan Amanat UUD 1945 dan juga falsafah Pancasila.
Dalam perjalanan memperbaiki sistem pendidikan, tentunya juga banyak menemui batu
sandungan yang tidak sedikit dalam setiap langkah yang diambil. Tetapi itu semua harus kita
laksanakan betul-betul dan dicari dimana titik lemahnya pendidikan kita dan sesegera
mungkin menemukan solusi atas permasalahan yang diperoleh. Yang biasa kita lihat di
sekeliling kita adalah masih belum meratanya pendidikan yang ada di Indonesia.
Bukan jumlah sekolahnya, tetapi pemerataan kualitas pendidikan masih sangat kurang
dan memprihatinkan. Banyak tenaga pendidik yang berjuang demi mencerdaskan anak
bangsa dengan menempuh jarak yang sangat jauh dengan upah ala kadarnya yang kadang
cukup menyulitkan mereka untuk sekadar bertahan hidup.
Selain itu, pemerataan yang kurang juga menimbulkan masalah pada siswa, yakni siswa
yang belajar di bidang yang sama dan jenjang yang sama di daerah terpencil, terluar, dan
tertinggal bisa terpaut 1-2 tahun materi pembelajaran dengan sekolah-sekolah di tempat yang
lebih baik.
Hal ini tentunya lumrah terjadi di Indonesia mengingat negeri kita membentang dari
Sabang-Merauke yang mengakibatkan perekonomian antar daerah satu dengan daerah yang
lain menjadi berbeda dan tidak sama.
Pondasi penting bagi suatu negara adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan
kunci penting dari kemajuan suatu negara. Pendidikan dimulai dari tingkat prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi.
Permasalahan yang ada di dunia pendidikan berkaitan dengan upaya mencerdaskan bangsa
dengan pembentukan karakter sumber daya manusia tersebut. Salah satu masalah yang
dihadapi perguruan tinggi, yaitu problem relevansi dan mutu yang kurang baik. Pendidikan
tinggi belum mampu melahirkan lulusan dengan orientasi job creating/kemandirian dan
memiliki kompetensi/keahlian yang dibutuhkan masyarakat. Walaupun banyak prestasi yang
telah dicapai perguruan tinggi, tetapi masalah ini lebih terdengar dibanding deretan prestasi-
prestasi tersebut.
Dari permasalah-permasalahan tersebut, kita dituntut untuk melihat akar permasalahnya dan
permasalahan mendasar di perguruan tinggi, yaitu:
Kualitas pelajar ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yang dinilai masih rendsh akan berdampak oleh kualitas tenaga pendidik. Para dosen harus
terus meningkatkan ilmu dan kemampuannya sesuai perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan saat ini.
Fasilitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih dinilai kurang dan tidak lengkap. Hal
tersebut menyebabkan proses pembelajaran terhambat dan hasil lulusan kurang optimal.
Dibuktikan beberapa fakultas, seperti fakultas kedokteran, fakultas pertanian, fakultas
peternakan, fakultas teknik, dll. masih kurangnya fasilitas untuk alat peraga dan praktik dalam
proses pembelajaran. Akibatnya, hasil pendidikan tidak akan optimal karena fasilitas yang
kurang memadai dan relevan. Masalah tersebut dapat diatasi apabila kita bersama-sama
berkontribusi dan bekerja sama dengan pemerintah dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Diharapkan ke depannya, kondisi pendidikan tinggi di Indonesia akan semakin baik.
Pendidikan tinggi seharusnya benar-benar menjadi tempat penghasil sumber daya mansia
yang mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
kebaikan hidup manusia.