Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR PENDIDIKAN

UJIAN AKHIR SMESTER

TRI AYU LESTARI M.PD

NAMA : BAIQ SYABANA MARRDHOTILLAH

KLS : 1B

NIM : E1D022178

UNIVERSITAS MATARM

2022/2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam
melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yaitu; mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi untuk memantau perkembangan
pendidikan. Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan adalah dengan diadakannya ujian
nasional baik di jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA. Ujian nasional memang tidak dapat
dijadikan satu-satunya tolak ukur kualitas pendidikan disekolah tersebut akan tetapi ujian
nasional merupakan indikator pertama dan paling terlihat di masyarakat untuk mengukur kualitas
pendidikan.
PEMBAHASAN

A . Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum
dalam Undang-undang No 2 Tahun 1985.

Berdasarkan wawancara saya kualitas pendidikan di indonesia msh trgolong sedang karena
masih banyak sekolah di pelosok sana yang ingin sekali mendapatkan bantuan dr pemerintah
masih kurangnya fasilitas yg tidak memenuhi sarana belajar.

Pendidikan di Indonesa dari dulu selalu pada masa transisi. Maksudnya, transisi antara
kurikulum yang satu ke kurikulum yang lain. Padahal, kurikulum baru bisa diuji keberhasilannya
setelah ada kelompok siswa yang melewatinya dari tahun pertama sekolah hingga selesai. Itu
berarti 12 tahun. Permasalahannya, belum sampai 12 tahun sudah ganti dengan yang baru ketika
Mendikbud 'merasa' harus ganti.

Belum lagi ditambah dengan dominasi ortu yang merasa sudah membayar uang sekolah sehingga
merasa punya hak untuk mengatur sekolah dan guru. Hal seperti ini jarang ditemui beberapa
puluh tahun yang lalu. Namun, belakangan ini saya banyak mendengar keluh kesah guru yang
didatangi ortu terkait dengan nilai anaknya. Bahkan ada ortu yang mendatangi dosen .

Pendidikan Indonesia juga kekurangan model yang dapat diteladani. Orang berkata guru harus
menjadi teladan; saya setuju. Namun, orang tua juga harus ambil peran di sini. Selain itu,
masyarakat juga harus menjadi teladan bagi generasi muda, dan ini tidak mudah ditemui di
Indonesia. Contoh: kebiasaan antri, taat aturan lalu lintas, tidak mudah marah atau terbakar
emosi, mau menang sendiri, dll.

B. Masalah yang ditemukan terkait dengan pendidikan di indonesia di tinjau dari standar
nasional pendidikan.

1. Ketersediaan Dana Pendidikan Yang Terbatas

Ketika kita membahas masalah dana, bukan berarti kita hanya membahas seputar biaya
pendidikan di lembaga formal maupun informal saja loh ya. Biaya properti dan fasilitas
pendidikan lainnya seperti buku, alat tulis, seragam sekolah dan termasuk juga transportasi ke
dalamnya.
2. Bahan Belajar Mengajar Yang Masih Minimum

Kurangnya bahan belajar mengajar juga masih menjadi masalah dalam Pendidikan di Indonesia
guna menunjang kualitas belajar siswa, seharusnya pelajar dapat dengan mudah memperoleh
buku pelajaran atau lembar latihan soal yang mereka butuhkan.

Terkadang tidak adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses
pembelajaran murid. Bantuan seharusnya dialokasikan berupa perlengkapan belajar dan bahan
ajar diberikan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang minim bahan ajar.

Tidak Cuma itu saja, guru pun memerlukan bahan ajar dengan materi yang berkualitas dan
tentunya sesuai dengan kurikulum terbaru sekarang.

3. Jumlah Guru Yang Terampil Masih Terbatas

Guru-guru terampil umumnya hanya tersebar di wilayah perkotaan saja, sedangkan di desa
terpencil sangat jarang ditemukan guru-guru yang terampil.

4.Mahalnya Biaya Pendidikan

Seperti yang kita tahu masalah pendidikan di Indonesia yang paling mendasar sebenarnya ada
pada masalah biaya pendidikan yang terbilang mahal. Meskipun pemerintah sudah menyiapkan
program gratis, tetap saja ada bagian yang membayar dan program tersebut tidak merata sampai
ke pelosok daerah.

C. Pentingnya pengembangan karakter dalam dunia pendidikan.

Pendidikan karakter sangatlah penting dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dapat
menentukan apakah seseorang dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya dan
menghormati hak orang lain. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk membentuk manusia
Indonesia yang bermoral, membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan rasional, membentuk
manusia yang inovatif dan suka bekerja keras, optimis dan percaya, dan berjiwa patriot. Dengan
demikian pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan seluruh dimensi anak baik dari ranah kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas dan
spiritual haru.

KESIMPULAN

Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan
kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu
efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-
masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:

1.Rendahnya sarana fisik,

2.Rendahnya kualitas guru

3.Rendahnya kesejahteraan guru,

4.Rendahnya prestasi siswa,

5.Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

6.Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7.Mahalnya biaya pendidikan.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah
sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru
serta prestasi siswa.

Anda mungkin juga menyukai