Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PROFESI PENDIDIKAN

“PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA”

OLEH :

GIAN SEPTIANI 15070088

DOSEN PEMBIMBING : YENITA YATIM, M.Pd

PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI


SUMATERA BARAT

2016
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak bagi kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
produktif. Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun pendidikan merupakan barometer
tingkat kemajuan bangsa tersebut. Pendidikan dapat bersifat formal maupun informal.
Maknanya pendidikan bisa kita dapatkan melalui lingkungan,pergaulan, dan keseharian
dirumah. Sedangkan formal dalam artian pendidikan diperoleh melalui jalur resmi pendidikan
seperti sekolah atau perguruan tinggi.

Di Indonesia, upaya pembangunan pendidikan formal juga dilakukan di berbagai


jenjang, mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi. Semua jenjang ini
diharapkan memenuhi funggsi dan mencapai yujuan pendidikan nasional, seperti yang
terdapat di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yaitu
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; dan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada kenyatannya pendidikan belum sepenuhnya memberikan pencerahan kepada


masyarakat melalui nilai dan manfaat pendidikan itu sendiri. Rendahnya kualitas lulusan
merupakan salah satu bukti bahwa pendidikan di Indonesia belum secara optimal
dikembangkan. Relevansi pendidikan dalam hal substansi dengan kebutuhan masyarakat
dinilai masih rendah. Parahnya lagi, pendidikan menjadi kawasan politisasi dari para pejabat.
Semakin tertinggalnya pendidikan bangsa indonesia dengan bangsa-bangsa lain, harusnya
membuat kita lebih termotivasi untuk membenah diri. Banyaknya masalah pendidikan yang
muncul ke permukaan merupakan gambaran praktek pendidikan kita.

Ada beberapa aspek pendidikan yang bisa kita cermati dan mengemuka akhir-akhir
ini sebagai masalah-masalah penting dalam pendidikan, yaitu :

1. Kurikulum

Orientasi kurilukulum masih dilihat dari ketuntasan materi pelajaran. Guru akan menjadi
panik apabila ia menyadari materi yang diajarkan belum diselesaikan. Guru selalu dikejar-
kejar target kurikulum, padahal pelaksanaan pembelajaran mengalami berbagi situasi yang
berbeda-beda setiap semester dan setiap tahunnya. Sehingga pembelajaran dikelas sebagian
besar masih terbatas pada penyelesaian bahan ajar tanpa memperdulikan apakah seluruh
peserta didik sudah menguasai pelajaran atau belum. Realitanya hanya spertiga peserta didik
yang menguasai seluruh pelajaran. Selain itu, subtansi kurikulum dalam hal kepadatan materi
tidak signifikan dengan alokasi waktu tersedia. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab
bahwa materi yang diajarkan dikelas kurang bermakna dan kurang terlihat relevansinya bagi
siswa.
2. Biaya

Bagi sebagian besar masyarakat masih menganggap biaya pendidikan mahal, karena pada
kenyataannya banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah
dengan alasan biaya. Padahal ada dana bantuan dari pusat, tapi tetap saja ada pungutan-
pungutan liar yang dilakukan sekolah berkedok kesepakatan antara sekolah dan orang tua
siswa. Selain itu, adanya praktek jual beli kursi hanya untuk mencari sekolah atau agar
anaknya bersekolah ditempat yang diinginkan oleh orang tuanya.

3. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Harusnya pendidikan


itu menciptakan siswa yang memiliki daya nalar tingggi, memiliki kemampuan analisis
tentang apa yang terjadi sehingga bila diterjunkan dalam suatu permasalahan akan dapat
mengambil keputusan yang tepat. Akan tetapi fenomenanya, pendidikan itu dilihat dari
kualitas pendidikan kita yang hanya diukur berdasarkan ijazah. Padahal sekarang banyak
ijazah yang diperjual-belikan.

4. Ujian nasional

Kontroversi mengenai pelaksanaan ujian nasional (UN) sudah mewacana sejak tahun
2002/2003. Pada tahun tersebut banyak pihak merasakan penyimpangan dari pelaksaan UN,
yang pertama bahwa yang dinilai dalam UN hanya kognitif peserta didik, padahal dalam
pendidikan kemampuan peserta didik meliputi 3 aspek yaitu : kognitif, afektif dan
psikomotor. Penyimpangan yang kedua yaitu bahwa penentuan standar pendidikan dilakukan
secara sepihak oleh pemerintah. Hal itu tentunya merampas hak guru dalam melakukan
penilaian. Yang ketiga yaitu UN mengabaikan unsur penilaian proses.

5. Fasilitas pendidikan

Di beberapa daerah yang kita lihat di televisi berita tentang sekolah-sekolah yang hampir
roboh, dimana anak-anaknya terpaksa belajar diluar kelas. Bahkan sampai sekolah yang
berada di ibukota pun mengalami hal seperti itu. Bukankan negara ini memiliki anggaran
pendidikan yang tentunya dapat menanggulangi permasalahan seperti ini.
KOMENTAR :

Pada kenyataan sekarang ini pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya memberikan


pencerahan kepada masyarakat melalui nilai dan manfaat pendidikan itu sendiri. Kualitas
pendidikannya masih rendah, padahal pendidikan memiliki peranan penting untuk
menyiapkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa ini. Diantara permasalahan
tentang pendidikan pada saat ini yaitu :

1. Kurikulum yang pelaksaannya belum relevan dengan tuntutan masyarakat


2. Biaya pendidikan yang mahal
3. Tujuan pendidikan yang dalam proses pencapaiannya menyimpang
4. Kontroversi pelaksanaan Ujian Nasional
5. Banyaknya fasilitas pendidikan yang tidak memadai

Jika dilihat dari permasalahan kurikulum hal yang dapat dibenahi adalah pelaksanaan
tuntutan yang diberikan kepada pelaksaan kurikulum ini. Dapat diambil contoh guru
disekolah diberikan keluasan dalam menjalankan kurikulum maka janganlah guru dituntut
untuk mengahbiskan materi yang akan diajarkan. Bukankah pelajaran akan akan lebih
bermakna jika siswa benar-benar memahami materi walaupun sedikit, daripada banyak tetapi
yang diketahui hanya permukaannya saja. Begitupun dengan permaslahan biaya, banyak
orang tua siswa yang melakukan pembelian kursi di sekolah yang diinginkan supaya anaknya
bisa bersekolah disana. Banyak pejabat yang menggunakan kekuasaannya untuk menekan
pihak sekolah supaya anaknya bisa diterima disekolah tersebut. Sebaiknya seorang pejabat
yang memiliki kekuasaan yang tinggi tidak menyalahgunakan kekuasannya tersebut. Masalah
yang sangat menonjol sekali pada saat sekarang ini yaitu pelaksaan Ujian Nasional, banyak
perilaku curang yang dilakukan misalnya saja penyebaran kunci jawaban kepada siswa.

Sumber : Kholid Musyaddad, Edu-Bio; Vol 4, Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai