SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU
DR.DRS. I KETUT TANU, M.SI
OLEH :
3. Masalah pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, beri pendapat saudara apa yang
muncul dalam bidang pendidikan tersebut?
Jawaban :
Segala sektor di dalam suatu negeri tidak akan terlepas dari permasalahan, tak terkecuali bidang
pendidikan. Kenyataannya, sampai sekarang masih ada berbagai permasalahan pendidikan di
Indonesia yang masih belum terselesaikan. Hal ini sangat disayangkan karena bidang pendidikan
merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia nasional.
Sumber daya manusia yang rendah membuat kemajuan negeri menjadi terhambat. Pasalnya, mau
sebanyak apa pun sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, tidak akan berpengaruh pada
petumbuhan bangsa apabila tidak dikelola oleh orang-orang yang tepat. Tanpa adanya pendidikan
yang berkualitas, cita-cita menjadi negara yang maju hanyalah sebuah angan-angan.
4. Sekarang ini telah terjadi revolusi dalam bidang pendidikan, beri penjelasan yang
bagaimana disebut pendidik propesional dan dibuktikan dengan apa?
Jawaban :
Guru dan dosen merupakan pendidik profesional dalam wilayah kerja yang sama, yakni
ilmu dan pendidikan. Namun keduanya memiliki fungsi pengembangan ilmu yang berbeda. Bila
guru berperan sebagai agen pembelajaran, maka dosen merupakan ilmuwan yang mengajar.
Dalam diri guru melekat tugas mengajar dengan kewajiban mengembangkan teknik pembelajaran
sehingga para siswa dapat terus belajar dan mengembangkan diri agar menjadi bagian dari
masyarakat yang bermoral, religious, memiliki keahlian, berintegritas, dan sehat baik jasmani
maupun rohani. Perbedaan guru dan dosen ditetapkan dalam regulasi pendidikan, seperti Undang-
Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. UU ini menegaskan bahwa Guru
merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan dosen
merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Apa itu Profesional?
Istilah profesi lazim digunakan pada sebuah pekerjaan yang dijalankan seseorang dengan
memenuhi berbagai kualifikasi yang dibutuhkan dalam memperoleh hasil sesuai standar atau
tujuan yang ditetapkan. Pada saat yang sama, profesi juga difahami sebagai pekerjaan yang
menjadi harapan ideal seseorang yang dipercaya mengerjakannya. Helen G Hurg[1] dari Rutgers
University, New Jersey, menjelaskan bahwa profesi adalah sebuah pekerjaan yang dijalankan
seseorang dengan sebelumnya memperoleh pendidikan yang cukup, dan memenuhi seluruh
kualifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya itu. Secara lebih detail Hurd
menjelaskan, bahwa pekerjaan yang bisa menjadi sebuah profesi, dan pekerjanya adalah
profesional harus memenuhi beberapa ciri, yakni:
1. Bahwa pekerjaan itu hanya bisa dilakukan oleh orang dengan pendidikan yang sesuai dengan
pekerjaannya itu;
2. Mereka yang mengikuti pendidikan atau pelatihan sudah berusia dewasa sehingga bisa lebih
siap untuk terjun dalam pekerjaan profesinya itu;
3. Pekerjaan tersebut juga harus memperoleh pengakuan dari instansi yang memberikan
sertifikat pengakuan bahwa pekerjaan tersebut hanya bisa dilakukan oleh mereka yang
berpendidikan khusus dan memperoleh legalitas berbentuk sertifikat atau sejenisnya;
4. Lisensi pengakuan atau sertifikat dikeluarkan oleh sebuah badan yang dikelola sekelompok
orang berkewenangan dari profesi yang sama.
5. Berbagai aturan yang membentuk dan meregulasi profesi juga dikembangkan oleh organisasi
profesi itu sendiri;
6. Pekerjaan profesi menghasilkan pendapatan yang baik, prestisius, dan membuat para
profesionalnya memiliki kekuatan sebanding dengan profesi lainnya;
7. Profesi tersebut diawasi dan terus dievaluasi oleh mereka yang memahami profesi tersebut
dan berasal dari komunitas yang sama, sehingga terbebas dari evaluasi dan kontrol yang
salah;
8. Berbagai aturan tentang profesinya itu ditetapkan oleh organisasi, dan bahkan jauh lebih
powerful dibanding aturan lembaga legislatif sendiri;
9. Para anggota organisasi profesi tersebut lebih terikat dengan organisasi profesinya daripada
dengan organisasi lain di luar profesinya; dan,
10. Pekerjaan yang menjadi profesinya itu menjadi terminal terakhir dari pengembaraan
pekerjaannya, dan hampir tidak ada niat atau rencana untuk meninggalkan profesinya itu dan
beralih pada profesi lain.
Bukti seorang guru bisa di katakana profesional adalah yang terdidik dan terlatih dengan baik
serta memiliki pengalaman di bidangnya. Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan
hanya memiliki pendidikan formal, tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) serta menguasai dan memahami landasan - landasan
kependidikan yang tercantum dalam kompetensi guru. Seorang Guru memiliki tugas yang
beragam, dimana pengimplementasiannya dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi
bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.
Sumber : https://www.kompasiana.com/liandrea/5b06a29f16835f5a433ef8a2/hal-hal-yang-harus-
dimiliki-sebagai-guru-professional
Http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id/reviews/profesionalismebagigurudandosen
5. Pendidikan abad ke 21 merupakan konsep baru dalam pembelajaran. sebutkan
pembeharuan itu?
Jawaban :
Pendidikan Abad 21 Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mintegrasikan
antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap
TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran
berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi
pembelajaran. Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan
berpikir
lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global.Pada bagian ini akan
dibahas masing-masing kecakapan tersebut sebagai berikut.
Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem
Solving Skill
Berpikir kritis menurut Beyer (1985) adalah: Berpikir kritis adalah kemampuan (1)
menentukan kredibilitas suatu sumber, (2) membedakan antara yang relevan dari yang
tidak relevan, (3) membedakan fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi dan
mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, (5) mengidentifikasi bias yang ada, (6)
mengidentifikasi sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk
mendukung pengakuan.
UNtik selanjutnya, Paul (1993) :Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal,
substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas
pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam
pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya. Dalam hal ini juga
Walker (2006) menyatakan bahwa :Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam
pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau
mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman,
refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil
tindakan.Masih banyak para ahli yang memberikan pengertian atau definisi berpikir kritis
ini, tetapi dalam bahasan ini akan disajikan hasil meramu sebagai berikut.
Menggunakan berbagai tipe pemikiran/penalaran atau alasan, baik induktif maupun
deduktif dengan tepat dan sesuai situasi. Memahami interkoneksi antara satu konsep
dengan konsep yang lain dalam suatu mata pelajaran, dan keterkaitan antar konsep
antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Melakukan penilaian dan
menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah data dan menggunakan
argumen. Menguji hasil dan membangun koneksi antara informasi dan argumen.
Mengolah dan menginterpretasi informasi yang diperoleh melalui simpulan awal dan
mengujinya lewat analisis terbaik. Membuat solusi dari berbagai bermasalahan non-
rutin, baik dengan cara yang umum, maupun dengan caranya sendiri. Menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan Menyusun
dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan suatu masalah.
Sumber : https://www.smkn4bone.sch.id/read/4/pembelajaran-abad-21