DASAR-DASAR GEOGRAFI
OLEH
KELOMPOK 7
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan atau menyusun makalah Dasar-
dasar Sejarah ini yang berjudul Sketsa dan peta wilayah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan apa itu sketsa !
2. Menjelaskan bagaimana membuat peta wilayah !
C. TUJUAN
1. Memahami sketsa .
2. Memahani tentang peta wilayah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. MEMBUAT SKETSA
Sketsa adalah gambar sederhana atau lukisan cepat. Jadi, sketsa wilayah dapat diartikan
sebagai gambar sederhana atau lukisan cepat dari suatu wilayah. Denah lokasi adalah salah
satu contoh sketsa dari suatu wilayah. Seperti halnya peta, sketsa atau denah mempunyai
fungsi untuk menunjukkan lokasi atau letak tempat-tempat tertentu di suatu wilayah. Namun
bedanya, pada sketsa biasanya jarang mencantumkan skala, sedangkan pada peta, skala
adalah suatu hal yang absolut harus ada. Sebagai patokan umum untuk mempermudah
menemukan lokasi yang dimaksudkan, pada sketsa biasanya digambarkan tempat-tempat atau
fenomena-fenomena alam atau budaya yang banyak dikenal orang.
Sebelum berkembangnya sistem fotografi atau foto udara, penggunaan sketsa sangat
penting dan masih banyak diperlukan bagi seorang ahli geografi di lapangan untuk
menggambar objek geografi. Beberapa keunggulan sketsa jika dibandingkan dengan peta
fotografi antara lain :
2
1.1 Alat-Alat Yang Diperlukan Untuk Membuat Sketsa Pada Kertas Gambar
a. Kertas gambar yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan yang dikaitkan atau
ditempelkan pada papan atau landasan yang dapat digunakan untuk menggambar
(sketsa).
b. Pensil warna hitam yang lunak atau pensil 2B.
c. Karet penghapus untuk membersihkan coretan pensil.
d. Penggaris mika panjang 30 cm serta penggaris segitiga dengan sudut 450, 600, dan 900.
e. Busur derajat.
f. Papan atau triplek untuk landasan menggambar.
Berikut cara pembuatan sketsa pada buku-buku, baik ilmiah maupun buku laporan :
a. Ukuran kertas untuk sketsa pada buku dapat dibuat sama dengan ukuran buku atau
sesuai dengan kebutuhan.
b. Garis paralel dan meridian dapat dibuat pada bagian tepinya saja.
c. Warna sketsa pada buku tidak harus digunakan.
d. Garis kontur (contouring) dapat digunakan untuk menggambarkan sketsa fenomena
bentang alam seperti pegunungan.
2. PETA WILAYAH.
Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi Pada kenyataannya, persebaran
objek-objek geografi di muka bumi tidak merata. Setiap daerah mempunyai karakteristik
tersendiri. Contohnya, di bagian barat Pulau Sumatera wilayahnya didominasi oleh jalur
Pegunungan Bukit Barisan, sedangkan di bagian timurnya berupa dataran rendah dan
mempunyai banyak sungai dan rawa. Begitu juga halnya dengan wilayah-wilayah yang
lainnya. Kita dapat mengetahui persebaran objek-objek geografi itu dari peta, sebab peta
adalah salah satu media yang dapat memberikan informasi mengenai persebaran objek
geografi di muka bumi. Dengan membaca simbol-simbol pada peta kita dapat mengetahui
persebaran objek-objek geografi itu di muka bumi.
a. Persebaran Objek Geografi pada Peta Umum Peta umum adalah peta yang
menggambarkan semua kenampakan umum dari suatu wilayah. Oleh sebab itu semua
kenampakan alam, baik yang bersifat alami (objek fisik) atau yang berupa objek sosial
budaya digambarkan pada peta.
b. Persebaran Objek Geografi pada Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang
menggambarkan kenampakan-kenampakan khusus dari suatu wilayah atau peta yang
menggambarkan satu tema tertentu. Oleh sebab itu, objek geografi yang digambarkan pada
peta tematik juga terbatas, sesuai dengan judul atau tema yang ditonjolkan. Contohnya pada
peta Persebaran Barang Tambang di Indonesia, objek geografi yang diambarkan terbatas pada
jenis-jenis barang tambang dan daerah persebarannya saja. Sedangkan objek-objek lainnya
tidak digambarkan. Penggunaan simbol huruf yang berbeda menunjukkan jenis barang
tambang yang berbeda. Dari peta itu, kalian juga dapat melihat bahwa persebaran barang
tambang itu di permukaan bumi tidak merata, bukan? Begitu juga pada peta-peta tematik
lainnya, objek geografi yang digambarkan sesuai dengan judul dan tema yang ingin
disampaikan. Coba perhatikan olehmu simbol-simbol yang digunakan pada peta berikut ini!
Coba kalian sebutkan kembali jenis-jenis barang tambang itu beserta daerah penghasilnya!
c. Membuat Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi Berbeda halnya
dengan membuat sketsa, membuat peta mengenai persebaran objek geografi membutuhkan
persiapan yang lebih matang lagi.
5
Adapun langkah-langkah yang wajib ditempuh untuk membuat peta tematik adalah
seperti berikut ini.
1) Tahap Persiapan Tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan sesuai dengan tema peta yang ingin kita buat. Secara umum data dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu data terestrial (data primer) dan data dokumentasi
(data sekunder). Data terestrial adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, baik
melalui pengamatan, pengukuran, atau hasil wawancara. Sedangkan data dokumentasi adalah
data yang diambil dari sumber yang sudah tersedia seperti dari buku, literatur, atau dokumen
dari instansi-instansi tertentu. Seperti halnya saat kita ingin membuat peta mengenai
kepadatan penduduk di suatu daerah, maka kita dapat mencari data dan informasi
kependudukan ke BPS (Badan Pusat Statistik). Begitu juga jika kita akan membuat peta curah
hujan, maka untuk data sekunder dapat kita peroleh dari BMG (Badan Meteorologi dan
Geofisika). Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah memilih dan
mengelompokkan (mengklasifkasi) data-data sejenis untuk memudahkan pembacaannya.
Kemudian langkah selanjutnya adalah mempersiapkan peta dasar. Peta dasar adalah peta
suatu wilayah yang belum diberi data. Peta dasar yang dipersiapkan sesuai dengan daerah
yang akan kita petakan.
2) Tahap Pelaksanaan Setelah data terkumpul dan peta dasar sudah tersedia, baru kita
mulai pembuatan peta dengan mulai menentukan simbol simbol yang ingin digunakan dalam
peta yang akan kita buat. Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan simbol titik untuk
menggambarkan persebaran penduduk, maka kita tentukan dulu berapa jumlah penduduk
yang dapat diwakili oleh setiap titiknya, sebab dapat kita bayangkan berapa ribu atau juta titik
yang wajib kita gambarkan jika satu titik mewakili satu jiwa. Selain itu, kita juga dapat
menggunakan simbol lain, seperti warna yang berbeda, arsiran, atau degradasi warna.
Langkah selanjutnya adalah memasukan data yang didapat pada peta dasar sesuai dengan
simbol yang kita tentukan.
6
3) Tahap Akhir (penyelesaian) Pada tahap ini kita lakukan kegiatan editing
(menyeleksi) dan mengevaluasi serta memberikan nilai seni pada peta yang kita buat.
Menarik tidaknya peta yang kita buat tergantung pada nilai seni yang kita berikan. Selain itu,
dalam membuat peta persebaran objek geografi juga wajib tetap memperhatikan unsur-unsur
kelengkapan peta. Unsur-unsur itu antara lain berupa judul, skala, simbol, legenda, tanda
orientasi, garis grid, garis tepi peta, serta tahun pembuatan, dan sumber peta.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sketsa merupakan gambaran kasar tentang suatu wilayah berdasarkan hasil
pengamatan langsung kelapangan. Pebedaan peta sama sketsa yaitu peta di buat dengan
ukuran yang sebenernya dengan mengunakan skala, sketsa adalah gamabaran kasar yang di
olah menjadi suatu peta dengan mengunakan skala yang sebenarnya.
B. SARAN
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari yang telah
ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan menyusun makalah ini. Untuk itu,
penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan penyusunan
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA