Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMETAAN, PENGINDERAAN JAUH,


Dan SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
Tugas Geografi

Ditulis Oleh :

Sabrina Seravina Mahaseng


X MIPA OLIMPIADE

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
kesehatan Jasmani dan Rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat Dan salam tetap kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat Indah.

Sebagai penulis di sini, akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografi. Yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
pembahasan, dan kesimpulan.

Sebagai penulis, mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu guru yang telah
membantu menilai dan memahami makalah ini.. Dan penulis memahami jika makalah ini
tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna
memperbaiki karya-karya di lain waktu

Kendari, Oktober 2021

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR …………………………….…………………………….…………………………….……………………ii
DAFTAR ISI …………………………….…………………………….…………………………….………………………………iii

BAB I PEMETAAN …………….…………………………….…………………………….………………………………………..


Latar Belakang …………………………….…………………………….…………………………….……………..1
Rumusan Masalah …………………………….…………………………….…………………………….……….2
Tujuan …………………………….…………………………….…………………………….………………………….2
Pembahasan …………………………….…………………………….…………………………….………………..3

BAB II PENGINDRAAN JAUH …………………….…………………………….……………………………………….


Latar Belakang …………………………….…………………………….…………………………….…………….9
Komponen-komponen…………………………….…………………………….……………………………..10
Keunggulan, Keterbatasan, Kelemahan …………………………….…………………………….….11
Manfaat …………………………….…………………………….…………………………….…………………….12

BAB III SIG ………………….…………………………….…………………………….…………………………………….


Latar Belakang …………………………….…………………………….…………………………….……………13
Tujuan …………………………….…………………………….…………………………….………………………14
Komponen-komponen…………………………….…………………………….…………………………….14
Manfaat …………………………….…………………………….…………………………….……………………15

BAB IV PENUTUP…………….…………………………….…………………………….………………………………….:
Kesimpulan …………………………….…………………………….…………………………….………………16
Daftar Pusaka …………………………….…………………………….…………………………….………….16

iii
BAB I
PEMETAAN

A. LATAR BELAKANG
Peta merupakan gambaran konvesional dari permukaan bumi baik sebagian atau
seluruhnya pada bidang datar atau bidang yang bisa didatarkan dengan dibubuhi
skala atau simbol. Peta yang baik tersaji dengan memenuhi unsur-unser seni,
matematis dan pengetahuan geografi di dalamnya. Pemanfaatan peta dan citra
banyak digunakan di berbagai bidang yang menyangkut unsur spasial, seperti
bidang hidrologi, oceanografi, geologi, perencanaan wilayah, pedologi, dan lain
sebagainya.

Peta sudah sejak ribuan tahun lalu. Peta paling awal mungkin adalah sketsa yang
dibuat ditanah yang menunjukan daerah sekitarnya. Orang orang asli kepulauan
Marshall menggunakan serat kelapa untuk menunjukkan pola gelombang antar
pulau di Samudra Pasifik. Salah satu peta tertua yang ada di dunia ditemukan di
tablet batu Spanyol pada 14.000 tahun yang lalu. Orang Yunani kuno biasanya
dianggap sebagai pendiri kartografi ilmiah. Seorang astronom, matematikawan,
dan ahli geografi Yunani, Claudius Ptolemaeus pada abad ke-2 membawa
pembuatan peta ke tingkat presisi. Ia menggabungkan semua pengetahuannya
tentang dunia ke dalam buku berjudul Geographic.

Selama abad pertengahan di Eropa, kartografer menggambar peta yang


mencerminkan kepercayaan agama. Pada abad kegelapan di Eropa para sarjana
Arab terus menghidupkan kartografi ilmiah. Mereka melestarikan karya karya
Ptolemaeus Dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Bahkan kartografer
Arab mampu menghasilkan global pertama di Eropa Barat. Pada abad kelima
belas, kartografer di Eropa membaik. Perkembangan percetakan dan ukiran
membuat peta Yang sebelumnya dibuat dengan tangan dapat disalin dengan
cepat. Pada awal abad ke 19, peta seluruh dunia yang cukup akurat mulai
disusun. Pada abad tersebut, kartografer menjadi lebih maju dengan
perkembangan proses pencetakan yang disebut Litografi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasan nya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
a. Definisi Peta
b. Jenis Peta
c. Komponen-komponen Pera
d. Fungsi Peta

C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Terciptanya kepemahaman tentang pentingnya ilmu pemetaan.
2. Terbentuknya model sikap dan perilaku positif yang mendukung dalam
kesadaran pembangunan lingkungan sekitar.
3. Menjadi paham akan definisi, jenis, komponen-komponen, fungsi dari peta.

D. PEMBAHASAN
a) Definisi Peta
Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi dan seorang yang ahli peta
disebut kartografi. Dalam bidang geografi, peta merupakan alat penting dalam
membantu kajian kajian geosfer. Peta merupakan gambaran permukaan bumi
yang di sekolahkan dan ditampilkan dalam bentuk simbol. Simbol simbol
tersebut merupakan gambaran Kenampakan Kenampakan yang terdapat di
permukaan bumi. Beberapa definisi mengenai Peta :
• Peraturan pemerintah nomor delapan tahun 2013 tentang ketelitian peta
rencana tata ruang
Peta adalah suatu gambaran dari unsur unsur alam atau buatan manusia, yang
berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada
suatu bidang datar dengan skala tertentu.
• Murtianto (2008:4)
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang terlihat dari atas,
diperkecil dengan sekalah, serta dilengkapi dengan simbol dan warna.
Konvensional di sini diartikan sebagai suatu kesepakatan bersama.
• Mustofa dan Sektiawan (2010:318)
Peta adalah permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar dalam ukuran
lebih kecil. Penggunaan sekalah pada peta merupakan perbandingan antara
bidang gambar dan permukaan bumi sebenarnya. Permukaan bumi tidak
mungkin digambar syukuran aslinya, sehingga harus diperkecil dengan
perbandingan tertentu.

b) Jenis Peta
secara umum, peta di klasifikasi kan berdasarkan informasinya atau isi,
skalanya, dan sumber data. Pada awalnya, pembuatan peta hanya untuk
menggambarkan permukaan bumi yang bersifat umum. Setelah itu peta
berkembang sehingga menggambarkan hal hal khusus yang disesuaikan
dengan kebutuhan pembuat dan penggunaan peta. Dengan demikian, apa
yang biasa kamu temukan sangat banyak jenisnya. Mengklasifikasikan peta
menjadi beberapa jenis yaitu :

1) Jenis peta berdasarkan isi


• Peta Umum
3
Peta umum adalah peta yang menggambarkan semua Kenampakan umum
yang ada di permukaan bumi. Contoh peta umum adalah peta Topografi, peta
rupa Bumi, peta dunia, dan peta Korografi.

• Peta Khusus atau Tematik


Peta khusus atau Tematik adalah peta yang menggambarkan permukaan
bumi dengan tema tertentu yang tergantung pada tujuan Pemetaan. Peta ini
menggambarkan data sejarah one Tita Tif maupun kualitatif dari tema yang
spesifik. Misalnya, peta jalur transportasi, peta geologi, peta pemukiman kumuh,
dan sebagainya.

2) Jenis peta berdasarkan skala


• Peta Kadaster
Adalah peta yang memiliki sekalah yang sangat besar antara 1 : 100
hingga 1 : 5.000. Peta ini sangat detail dan banyak digunakan untuk
keperluan teknis, misalnya penentuan jaringan jalan, pembangunan
permukiman, irigasi, dsb.
• Peta Skala Besar
Peta ini memiliki skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000. Peta ini biasanya digunakan
untuk keperluan perencanaan wilayah, perencanaan Taktis, dan Pemetaan
administrasi. Badan Informasi Geospasial telah banyak memetakan wilayah
di Indonesia dengan skala 1 : 25.000.

• Peta Skala Sedang


Memiliki skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000. Peta ini digunakan untuk
menampilkan informasi yang lebih luas dalam suatu daerah misalnya
kabupaten atau provinsi.
• Peta skala kecil
Peta skala kecil memiliki skala 1 : 500.000 hingga 1 : 1.000.000. Peta skala
kecil digunakan untuk perencanaan umum dan studi strategis. Penggunaan
peta ini biasanya meliputi wilayah suatu negara.

Semakin besar sekalah maka informasi yang ditampilkan semakin detail.


Akan tetapi, informasi tersebut tidak semuanya dapat ditampilkan dan
diperlukan generalisasi. Hanya informasi informasi yang penting saja yang
dapat ditampilkan supaya peta sesuai dengan kaidah kartografi.

c) Komponen-komponen Peta
• Judul peta
Memuat informasi sesuai dengan isi peta. Judul ini memberi petunjuk
pembaca tentang isi atau data yang tergambar, letak dan fungsi peta.
Contohnya, jika sebuah peta berjudul Sulawesi, maka isi juga tentang wilayah
Sulawesi.
• Garis tepi (border)
Adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung ujung tiap garis
bertemu dengan ujung garis yang berdekatan.
• Orientasi
Merupakan Diagram petunjuk arah dan posisi suatu titik maupun wilayah.
Dalam beberapa literatur, berkenan dengan petunjuk arah memiliki sejarah
tertentu. Misalnya bagian atas utara untuk tipe peta Arab, bagian atas Selatan
untuk tipe tahu Stralia, dan arah bagian atas timur untuk tipe peta Inggris.
Namun sekarang digunakan atau yang umum adalah tipe peta Arab. Artinya
jika tidak ada petunjuk arah, maka bagian atas adalah utara. 3 arah utara :
1) utara geografis ( TN = True North / Geographic North ), yaitu utara
melalui kutub utara dan Selatan bumi
2) Utara magnetis ( MN = Magnetic North ), yaitu utara kutub yang Etis atau
menurut kompas. Biasanya membentuk sudut 5°.
3) Utara Meridian ( GN = Grid North ), yaitu utara yang sejajar dengan
Mardian sentral dan tegak lurus standar paralel setempat.
5
• Skala Peta
Adalah perbandingan jarak antara dua titik Sembarang atau luas wilayah di
peta dan jarak sebenarnya dengan satuan ukuran yang sama. 3 bentuk
penyajian skala peta :
1) Skala angka (numerik)
dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan. Misalnya 1:25.000 yang
berarti setiap 1cm pada peta = 25.000cm (2,5km Jarak sebenarnya).
2) Skala garis (grafis)
dia Takan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan atau batang Pengukur.
Keistimewaan skala ini jika pada peta diperbesar atau diperkecil maka
skalanya akan berubah dengan sendirinya tanpa konversi angka.
3) Skala kalimat (verbal)
dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh pada peta buatan Inggris, ada
kalimat “1 inchi to 1 mile” artinya “1 inci dipeta = 1 mil di lapangan”.
• Inset peta
yaitu pertambahan ukuran lebih kecil. Yang berfungsi untuk memberi kejelasan
pada peta utama mempunyai sifat menjelas. 3 macam inset :
1) Skala sama besar dengan peta pokok (mengatasi kekurangan kertas).
2) Skala lebih besar dari peta pokok (menerangkan bagian peta pokok yang
dianggap penting).
3) Skala Lebih kecil dari peta pokok (menerangkan hubungan antara peta pokok
dengan daerah di sekitarnya).
• Legenda
Memuat keterangan semua simbol pada peta. Legenda merupakan kunci
penting pada peta karena menyajikan keterangan berbagai simbol.
• Koordinat
Kordinat atau garis bujur dan garis lintang biasa disebut garis astronomi is.
Garis astronomi is hanya akan terlihat pada globe atau peta. Sistem kordinat
terbagi :
1) Garis lintang (sejajar dengan khatulistiwa)
a. Garis khatulistiwa (nilai lintang 0°)
b. Garis balik matahari (23 ½° LU & 23 ½° LS)
c. Garis lingkaran kutub (66 ½° LU & 66 ½° LS)
d. Titik kutub (nilai 0°, utara & selatan)
2) Garis Bujur (menghubungkan kutub utara dan Selatan)
6
a. Garis Merdian 0° (garis 0° ke arah barat Greenwich ke arah timur)
b. Garis Merdian 180 ° (Berimpit di Samudra Pasifik dan Selat Bearing. 1 =
60 menit/60”, 1’ = 60 detik/60”.
• Simbol peta
Digunakan untuk mewakili benda sebenarnya, bersifat informatif,
sederhana , dan mudah dimengerti, serta umum. Syarat-syaratnya yaitu
kecil, sederhana, dan jelas.
• Lettering
Tulisan yang di bermakna pada peta. Contoh penulisan :
1) Gunakan huruf proposional (ukuran)
2) Judul menggunakan huruf tegak dan besar
3) Kenampakan air menggunakan huruf miring
4) Nama tempat dengan huruf tegak
5) Tidak menggunakan banyak huruf atau kata (singkat & padat)
• Warna Peta
Agar gampang atau mudah dibedakan. Ketentuan penggunaan warna
pada peta :
1) Cokelat : relief muka bumi
2) Biru : perairan
3) Hijau : hutan/kebun
4) Merah & hitam : jalan, kota, pemukiman, dll
5) Putih : es/salju
• Sumber data & tahun pembuatan
Kepastian data dan informasi harus akurat, dan tahun untuk menganalisis
perubahan dari waktu ke waktu
• Pembuatan peta
Oleh orang atau lembaga yang membuat.

d) Fungsi Peta
1) menunjukkan lokasi atau posisi relatif di suatu tempat di permukaan bumi.
2) Menggambarkan ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
3) Menggambarkan obyek di permukaan bumi seperti pulau, jalan, sungai,
hutan, dan sebagainya.
4) Mengetahui kondisi suatu tempat (tanah air dan batuan).
5) Menyajikan data suatu wilayah.
7
6) Alat untuk. menggambarkan keadaan suatu wilayah.
7) Menggambarkan bentuk unsur unsur di permukaan bumi yang disajikan.
8) Sebagai instrumen perencanaan pembangunan
9) Pemetaan daerah rawan bencana.
8

BAB II
PENGINDERAAN JAUH

A. LATAR BELAKANG
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data suatu obyek atau
fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik Bkt tersebut atau dari jarak
jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkas, dan kapal. Contohnya
Penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor
Janine dengan Ultrasonik, dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari
orbit.

Inderaja berasal dari bahasa Inggris r emote sensing, pada masa modern, istilah
penginderaan jauh mengacu pada teknik yang melibatkan instrumen pada
pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan Penginderaan lainnya
seperti Penginderaan medis atau Fotogrametri. Istilah Penginderaan jauh
umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan terestrial dan pengamatan
cuaca. Menurut para ahli :
• Avery
Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan atau
mengidentifikasi, dan menganalisis obyek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian.
• Campbell
Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.
• Colwell
Penginderaan jauh adalah suatu pengukuran atau perolehan data pada obyek di
permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain diatas atau jauh dari obyek yang
diindra.
• Curran
Penginderaan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk
merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna.
• Lindgren
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan
dan analisis informasi tentang bumi.

9
B. KOMPONEN-KOMPONEN
1) Sumber tenaga
terdiri atas sistem pasif yang menggunakan sinar matahari dan sistem aktif
yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro. Jumlah tenaga
yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda beda.
2) Atmosfer
lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, C O2, nitrogen,
hidrogen, dan Helium. Molekul molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer
tersebut dapat menyerap, memantulkan, dan melewatkan radiasi
elektromagnetik. Dalam Indrajaya, jendela atmosfer adalah bagian spektrum
elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Kondisi cuaca yang berawan
menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Hamburan dapat di atmosfer dibagi menjadi 3. Yaitu hamburan Rayleigh, mi,
dan nonselektif.
3) interaksi antara tenaga dan objek
interaksi antar tenaga dan object dapat dilihat dari Rona yang dihasilkan oleh
foto udara. Tiap tiap obyek memiliki karakteristik yang berbeda dalam
memantulkan atau memencar kan tenaga ke sensor. Obyek yang mempunyai
daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra sedangkan obyek berdaya
bantu rendah akan terlihat gelap pada citra.
4) sensor dan wahana
Sensor merupakan alat peman tahu yang dipasang pada wahana, baik
pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor
photografi merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan
foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto
udara); dan Elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal.
5) Perolehan data
Ada dua jenis data yang diperoleh dari inderaja, yaitu data manual didapatkan
melalui internet prestasi citra. Guna melakukan interprestasi citra secara
manual, diperlukan alat bantu Stereoskop. Stereo scope dapat digunakan
untuk melihat obyek dalam bentuk tiga dimensi, dan data numerik atau digital
diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus Penginderaan jauh
yang ditetapkan pada komputer.
6) penggunaan data
penggunaan data merupakan komponen akhir yang paling penting dalam
sistem ini raja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja.
Jika
10
tidak ada pengguna, data inter aja tidak ada punya manfaat. Dan inderaja
dapat dipakai di bidang militer, bidang kependudukan, bidang Pemetaan,
serta bidang meteorologi dan klimatologi.

C. KEUNGGULAN, KETERBATASAN, dan KELEMAHAN


1) Keunggulan
Keunggulan Penginderaan jauh diukur dari jumlah bidang penggunaan nya
maupun dari frekuensi penggunaannya pada setiap bidang mengalami
peningkatan dengan pesat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor :

• Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan


wujud dan letak obyek yang mirip wujud dan letak di permukaan bumi, relatif
lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
• Dari jenis citra tertentu, dapat disimpulkan gambaran tiga dimensi Ronal
apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
• karakteristik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk Citra
sehingga dimungkinkan pengenalan obyek.
• citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi
secara terestrial
• citra merupakan satu-satunya cara untuk Pemetaan daerah bencana.
• citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
2) Keterbatasan
berupa ketersediaan Citra SLAR Yang belum sebanyak ketersediaan Citra
lainnya. Dari citra yang ada pun, belum banyak diketahui serta dimanfaatkan.
Disamping itu, harganya relatif mahal dari pengadaan Citra lainnya.
3) Kelemahan
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, Penginderaan jauh juga memiliki
kelemahan. Diantaranya, orang harus menggunakan harus memiliki ke ahlian
khusus, peralatan yang digunakan mahal dan sulit untuk memperoleh citra
foto maupun citra non foto. Selain itu tidak semua parameter kelautan dan
wilayah pesisir dapat di Deteksi dengan teknologi Penginderaan jauh. Sebab
gelombang elektromagnetik mempunyai keterbatasan dalam membedakan
benda yang satu dengan benda yang lainnya

11

D. MANFAAT
1) di bidang Geodesi
Diantaranya pengolahan dan analisis data citra satelit, pengelahan Dan analisis
foto udara, pengolahan dan analisis foto small format, Pengolahan data dan
analisis Pasut laut, pengolahan data integrasi SIG dan Fotogrametri.
2) Di bidang Kelautan
diantaranya pengamatan sifat fisis Air laut, pengamatan pasang surut air laut
dan gelombang laut, Pemetaan perubahan pantai, abrasi, Sedimentasi, dan
lain lain dan Pemetaan perubahan kawasan hutan Bakau.
3) Di bidang geologi
diantaranya penentuan struktur geologi dan macamnya, peman Tawan daerah
bencana seperti gempa kebakaran atau tsunami, peman Tawan debu vulkanik,
peman Tawan distribusi sumber daya alam, peman Tawan pencemaran laut
dan lapisan minyak di laut, pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer dan
pemanfaatan permukaan disamping pemotretan dengan pesawat terbang dan
aplikasi sistem informasi geografi (SIG)

12
BAB III
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

A. LATAR BELAKANG
Sistem informasi geografis adalah informasi sistem komputerisasi yang
memngkinan penangkapan, percontohan, pemanisipulasi, penemuan kembali,
penganalisisian dan presentasi data acuan geografis, sebagai fasilitas untuk
menyiapkan, mereprentasikan dan menginterprestasi fakta fakta yang berkaitan
dengan permukaan bumi.

Sistem informasi geografis menyatu dengan lingkungan sistem lain, yaitu


pemerintahan, nonpemerintahan, kelompok, dan perorangan. Pengolahan data
sistem informasi geografis dapat dilakukan secara konvesional dan komputerisasi.
Sistem informasi geografi digunakan untuk berbagai bidang ilmu terapan seperti
investigasi teknis. Sistem Informasi Geografis (SIG) lainnya menurut para ahli:

 Murai: Pada tahun 1999 mengungkapkan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai
suatu sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, memasukan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis hingga menghasilkan data dengan
referensi geografis atau data geospatial, tujuannya  mendukung pengambilan
keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan penggunaan lahan, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, sumber daya alam, dan pelayanan umum lainnya.
 Bernhardsen: Pada tahun 2002 Bernhardsen berpendapat Sistem Informasi
Geografis (SIG) menjadi sistem komputer yang kemudian digunakan untuk
memanipulasi data geografi. Sistem ini kemudian diimplementasikan juga dengan
hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak komputer yang
berfungsi untuk verifikasi data, kompilasi, penyimpanan, akusisi, perubahan
hingga  pembaharuan data. Tak hanya itu ia juga berfungsi sebagai pemanggilan
dan presentasi data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, hingga
analisa data.
 Gistut: Tahun 1994 Gistut berpendapat bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG)
merupakan sistem yang kemudian dapat membantu suatu pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan karakteristik-karakteristik
fenomena dan deskripsi-deskripsi lokasi yang ditemukan di lokasi tersebut.

13
Sistem Informasi Geografis (SIG) mencakup teknologi dan metodologi yang
kemudian diperlukan, diantaranya data spasial pada perangkat keras atau
hardware, juga perangkat lunak (software) dan struktur organisasi.

B. TUJUAN
Tujuan utama Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya adalah Input Data,
dimana sebelum data geografis kemudian digunakan dalam Sistem Informasi
Geografis (SIG), data tersebut kemudian harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam
bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas kepada foto dalam bentuk
digital atau disebut juga dengan digitizing. Sistem Informasi Geografis (SIG)
modern sendiri berfungsi melakukan berbagai proses ini secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi scanning.

C. KOMPONEN-KOMPONEN
 Data
Data berfungsi sebagai data spasial dengan referensi kebumian dan keruangan
yang kemudian akan diolah. Sesungguhnya terdapat dua jenis data yang
kemudian akan mendukung Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya data
atribut dan data spasial ;

1) Data Spasial
Data spasial merupakan data grafis yang dapat mengidentifikasi tampilan
lokasi geografi dalam bentuk garis, titik, dan poligon.
2) Data Atribut
Data atribut merupakan data berbentuk penjelasan yang setiap
fenomenanya kemudian terjadi di permukaan bumi. Data atribut berfungsi
menggambarkan berbagai gejala topografi sebab memiliki aspek kualitatif
dan deskriptif.

• Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software merupakan program yang digunakan dalam
mengoperasikan Sistem Informasi Geografis (SIG), ia berfungsi melakukan proses
penganalisaan, penyimpanan, visual data-data baik pada data spasial maupun
non-spasial.

14
• Manajemen
Manajemen sebagai salah satu perangkat dalam SIG yaitu pada SDM atau sumber
daya manusia. Suatu proyek Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri hanya akan
berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Karenanya SIG harus
dikerjakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dalam hal ini.

D. MANFAAT
Manfaat SIG dalam upaya memetakan kondisi lingkungan, melakukan
pengukuran, monitoring dan melalukan pemodelan, misalnya : Pemetaan wilayah
erosi. Penentuan arah, pemanfaatan lahan.         
15
BAB IV
PENUTUP

E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari isi makalah ini adalah bermaksud untuk terciptanya
kepemahaman tentang pentingnya ilmu perpetaan dan Penginderaan Jauh
sebagai bagian dari pembangunan di negeri kita ini serta terbentuknya model
sikap dan perilaku positif yang mendukung dalam kesadaran pembangunan
lingkungan sekitar.

F. DAFTAR PUSAKA
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL/TAHUN
%202017/Model%20Paket%20C%20Mahir%20Dalam%20Jaringan/3-Model
%20Bahan%20Ajar/BahanAjar/7.%20Modul%202%20geografi.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-informasi-geografis/amp/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/15/190000769/sejarah-peta-
awalnya-dibuat-di-tanahhttps://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-
jauh-2/

16

Anda mungkin juga menyukai