Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA

INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI


DAN BUDAYA DI DAERAH.

NAMA : SARAH SAPUTRI SETIANNGRUM

KELAS : 1KA34

NPM : 16110374

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah yang saya buat kali ini adalah mengenai “Dampak Adanya Taman Mini
Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni dan Budaya di Daerah”. Makalah ini
membahas mengenai sektor ekonomi riil dan industri jasa angkutan, perhotelan dan restoran di
daerah termasuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).

Demikian sedikit pengantar dari saya. Semoga makalah yang saya buat dapat menambah
wawasan mengenai sektor perekonomian dan budaya yang terdapat di Indonesia. Terimakasih.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

Sejarah 2

BAB II DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH

2.1 Dampak Terhadap Industri Pariwisata 5

2.2 Dampak Terhadap Seni dan Budaya di Daerah 9

BAB III PENUTUP

3.1 Tokoh – Tokoh yang Berjasa 11

3.2 Upaya Mempertahankannya 11

3.3 Hasil yang Dicapai 13

DAFTAR ISI 15

iii
BAB I. PENDAHULUAN.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema
budaya Indonesia di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 250 kilometer
persegi atau 150 hektar ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini
merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan
sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam
anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi
daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan
miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX
Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai
salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

Saat memasuki sebuah bangunan arsitektur tertentu, di dalamnya kita akan mendapatkan adanya
perlengkapan interior yang juga khas daerah setempat, termasuk pilarnya, ukiran daun pintu
sebuah rumah, ornamen lubang angin di atas pintu kamar dan jendela, kursi dan meja serta detail
arsitektur yang lain. Menghampiri anjungan demi anjungan akan menimbulkan kesan dan
kesimpulan: betapa kaya raya arsitektur Indonesia! Ada rumah bagonjong di Ranah Minang di
Sumatera Barat, lamin untuk suku bangsa Dayak di pedalaman Kalimantan Timur, tongkonan di
Tana Toraja, Sulawesi Selatan, rumah bolon dalam tradisi Batak, Sumetara Utara dan rumah
joglo di Jawa.

Sejarah
Adalah Siti Hartinah Soeharto—yang akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto—mempunyai
gagasan membangun kawasan wisata Taman Mini “Indonesia Indah”. Prakarsa itu
diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara
bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual.

Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968,
Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada
rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan
sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang
dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain
dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Gagasan itu dilandasi, antara lain,
semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan
bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.

Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota
seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto
dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya
memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”
di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok
masyarakat pun muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan proyek
tersebut.

Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa
Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan. Tugas itu selesai
dalam waktu 3,5 bulan.

Lokasi pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah
seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di
daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar.
Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian
hari. Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas
memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah
dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.

Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara
bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia
berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung
Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan
kaveling tiap-tiap bangunan. Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap
daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya
membantu menjaga keserasian secara keseluruhan.

Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi,


pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam
kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai.

Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya
oleh Presiden Soeharto.

3
Dan sekarang TMII sudah berkembang. Berbagai sarana transportasi juga sudah
banyak menujut tempat wisata ini seperti angkutan mobil, rental kendaraan, maupun
jenis angkutan mobil. Bagi Anda yang ingin liburan bersama keluarga bisa
menggunakan kendaraan sendiri atau rental kendaraan agar lebih aman dan nyaman.

4
BAB II. DAMPAK ADANYA TAMAN MINI
INDONESIA INDAH.

2.1 DAMPAK TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA.

Di era persaingan global saat ini, semua bagian industri di Indonesia saling bersaing. Salah
satunya adalah industri pariwisata. Dewasa ini pesatnya pariwisata semakin meningkat seiring
dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan hiburan. Pariwisata saat ini sudah
menjelma menjadi industri yang menghasilkan produk atau jasa wisata untuk dipasarkan.
Pariwisata ditunjukkan dengan adanya perjalanan yang singkat dan sementara dari orang-orang
menuju daerah tujuan wisata di luar tempat kebiasaan mereka hidup dan bekerja dan diluar
kegiatan mereka selama tinggal sementara di daerah tujuan wisata. (The Tourism Society Unites
Kingdom)

Menurut Stanton (1993), promosi adalah sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah
memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai.
Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi unsur pokok dalam
pemasaran modern. Adapun menurut Saladin (2003), promosi adalah salah satu unsur dalam
bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
mengingatkan tentang produk perusahaan.
Promosi merupakan unsur penting sebuah perusahaan dalam memperkenalkan produk dan jasa
mereka ke masyarakat. Bagian penting ini dilaksanakan oleh bidang promosi di sebuah
perusahaan. Segala bentuk promosi dilakukan oleh bidang promosi. Sasaran mereka adalah
masayarakat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Untuk mencapai sasaran tersebut dan tercapainya tujuan perusahaan. Diperlukan strategi.
Menurut kamus Wikipedia, strategi diartikan sebagai suatu perencanaan jangka panjang suatu
kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut William F Lueck – Lawarence R Jauch :

5
“Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
oleh organisasi.”
“Strategi perusahaan adalah pola keputusan perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan
sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilakn kebijaksanan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.” (Alma,
1992:201)
Bidang promosi dalam sebuah perusahaan yang bergerak di industri pariwisata merancang
strategi untuk memperkenalkan produk atau jasa mereka ke masyarakat melalui media agar apa
yang diharapkan perusahaan dapat tercapai.
Salah satu industri pariwisata di Indonesia adalah Taman mini “Indonesia indah” (TMII). Taman
Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia
yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari gagasan dan prakarsa Ibu
Tien Soeharto, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1971 dan diresmikan pembukaannya
pada tanggal 20 April 1975.2
Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan sebuah proyek tumbuh yang semakin
berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat. TMII sebagai suatu wahana yang
mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman khasanah budaya,
sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman, pengetahuan dan informasi yang menarik
sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai
pada pengenalan benda-benda budaya.
Dan menurut Kenneth R Andrews mengenai strategi perusahaan dalam buku Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa :

Guna meningkatkan dan mengembangkan pariwista, diperlukanlah promosi untuk


memperkenalkan kepada masyarakat. Masalah yang dihadapi industri pariwisata salah satunya
adalah promosi. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan membuat kurangnya
wisata tersebut dikenal masyarakat.

6
Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) mempunyai dampak pariwisata yang baik.
Dibuatnya miniature Indonesia yang di dalamnya terdapat seluruh provinsi Indonesia beserta
budaya dan ciri khasnya. Ini akan memudahkan bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara
yang ingin sekali mengetahui berbagai macam suku dan budaya yang terdapat di Indonesia.
Mereka bisa mendatangi Taman Mini Indonesia Indah yang terletak di daerah Jakarta Timur
tersebut. Dengan mendatangi Taman Mini Indonesia Indah mereka bisa menikmati segala
budaya dari setiap daerah yang terdapat di Indonesia tanpa harus membuang waktu lebih lama
untuk mengelilingi Indonesia.

Taman Mini “Indonesia Indah” mempunyai arti penting sebagai suatu proyek untuk mencitrakan
Indonesia yang lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini, berupa sebuah taman di atas
sebidang tanah yang menggambarkan Indonesia yang besar ke dalam penampilan yang kecil.
Bangunan pokok berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan wilayah
Indonesia. Kepulauan buatan tersebut merupakan bagian terpenting dari proyek ini dan disebut
Miniatur Arsipel Indonesia. Pulau-pulau dibangun secara geografis di atas laut buatan sesuai
dengan skala asli, dalam arti tinggi rendah daratan, hutan, keadaan gunung-gunung, dan tumbuh-
tumbuhannya terlihat seperti perwujudan sesungguhnya. Danau kepulauan ini, berikut bangunan-
bangunan khas daerah di sekitarnya, secara keseluruhan dinamakan Taman Mini “Indonesia
Indah”.
TMII disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai
obyek wisata budaya dengan fasilitas yang ada. Seperti apa yang dikatakan oleh Humas Taman
Mini “Indonesia Indah”, Bapak Jerremias PT Lahamma, beliau menjelaskan :

7
“…TMII adalah tempat wisata dengan beragam isinya…terdapat pengetahuan, hiburan, dan
wisata belanja. Terdapat Anjungan Daerah dari seluruh provinsi di Indonesia, Arsipel Indonesia,
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak Anak Indonesia, 11 Unit Taman
antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Kaktus, Taman Bunga Keong
Emas. Ada pula 16 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum
Minyak & Gas Bumi, Museum Prangko, serta berbagai sarana hiburan untuk keluarga seperti
Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, dan Kereta Api Mini…”(Jerremias PT
Lahamma).

Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah secara terus
menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil dan berkarya,
sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan terhadap para
penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina ratusan penjual jamu
gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam pelestarian dan pengembangan
budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.

8
2.2 DAMPAK TERHADAP SENI DAN BUDAYA DI DAERAH.

Di bangunnya Taman Mini Indonesia juga berdampak baik bagi seni dan budaya Indonesia. Para
wisatawan jadi lebih mengetahui tentang seni dan budaya khas Indonesia. Para wisatawan pun
tidak perlu berkeliling Indonesia hanya karena ingin melihat Rumah Gadang yang berada di Kota
Padang atau pegi ke Kota Bali hanya karena ingin melihat Tarian Kecak khas Bali.

Mereka bisa mendatangi Taman Mini Indonesia Indah jika mereka hanya memiliki sedikit waktu
untuk melihat semua keragaman budaya Indonesia. Meskipun tidak dapat mellihat langsung di
daerah tempat budaya itu berasal, mereka tetap mendapatkan kepuasan akan miniature yang
terdapat di Taman Mini Indonesia Indah ini, karena taman ini dibuat menyerupai benar dengan
kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia.

TMII sendiri, melalui tim kesenian andalannya, yaitu "Pelangi Nusantara TMII" telah berhasil
membantu upaya pemerintah dalam memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia ke seluruh
penjuru dunia. Sejak tahun 1978 sampai sekarang, tim ini secara teratur mengisi acara kesenian
kenegaraan di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Selain itu, "Pelangi Nusantara" secara
aktif mengikuti berbagai pergelaran ke daerah-daerah dalam rangka meningkatkan apresiasi
masyarakat Indonesia terhadap kekayaan seni budaya bangsanya. Dalam setahun Tim ini rata-
rata melakukan sekitar 50 kali pentas untuk memenuhi permintaan berbagai pihak, di berbagai
kesempatan. Sementara itu, dalam kiprahnya ke mancanegara, ke berbagai kota dan negara di
Asia, Eropa, Amerika, dan Australia, telah lebih dari 22 misi kesenian berhasil diemban dengan
baik.

Pelangi Nusantara pada dasarnya merupakan tim operasional kesenian yang berfungsi sebagai
unit percontohan. Tim ini telah diakui oleh masyarakat luas sebagai salah satu pelopor
pengembangan sistem pergelaran sesuai situasi dan kondisi masyarakat yang berkembang secara
dinamis. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh tim ini adalah keserasian tata busana atau
kostum yang digunakan. waktu tampil yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, serta
fleksibilitas setiap penarinya yang mampu membawakan, berbagai jenis tarian berbeda.

9
Melalui museum-museumnya. TMII dihargai oleh masyarakat karena kepeloporannya secara
terus menerus membangkitkan minat masyarakat untuk mencintai dan mengunjungi museum.
Dengan tampilan museum-museumnya yang menarik, TMII senantiasa berupaya menepis kesan
suram dan "kuno" yang selama ini masih menjadi citra museum-museum kita di masyarakat.
Kehadiran beragam museum dalam satu kawasan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk
menambah pengetahuan serta memenuhi keingintahuan mengenai berbagai hal tentang
Indonesia. Keseluruhannya akan membawa dampak positif bagi penyiapan dan pengembangan
sumber daya manusia pembangunan.

Bentuk-bentuk bangunan di tiap Anjungan Daerah merupakan hasil upaya TMII di bidang
pelestarian ragam bentuk bangunan arsitektur tradisional. Bentuk dan bangun arsitektur yang
sangat aspiratif dan sekaligus inspiratif ini diupayakan untuk terus dipertahankan dan
dikembangkan ke masa depan.

Di sisi lain, secara spesifik, bentuk-bentuk bangunan di TMII banyak di antaranya merupakan
karya dan prestasi putra-putri bangsa Indonesia di bidang arsitektur Indonesia modern, yang
diharapkan dapat memberi sumbangan berarti bagi dinamika perkembangan dunia arsitektur di
masa mendatang. Hampir seluruh bangunan modern yang terdapat di TMII, mengacu ke era
masa depan namun tetap mengakar pada tradisi dan filosofi Indonesia.

10
BAB III PENUTUP

3.1 Tokoh – Tokoh yang Berjasa.

Tidak dapat diragukan lagi bahwa tokoh utama dalam penciptaan wujud taman yang
mencerminkan budaya bangsa ialah Ibu Tien Soeharto yang juga Ibu Negara saat itu. Gagasan
yang cemerlang yang diikuti langkah-langkah konsisten telah sanggup mengatasi segala
rintangan yang tidak kecil. Kegigihan dan kemantapan karsanya telah menguakkan pandangan ke
masa depan pengembangan taman ini.

Tokoh pendamping yang seiring dan tidak dapat dipisahkan ialah Bapak Soeharto sebagai
Presiden Republik Indonesia dan sebagai suami Ibu Tien. Dorongan dan perlindungannya serta
kesamaan pandangnya telah mendorong terwujudnya gagasan dan cita-cita dalam mengajak
masyarakat untuk memahami secara lebih mendalam kebudayaan bangsa dan rasa cinta kepada
tanah air mereka. Tanpa dorongan ini, pewujudan taman miniatur ini dan pembangunan
pengembangannya akan selalu menghadapi hambatan yang sulit untuk diatasi.

3.2 Upaya Mempertahankannya.

Proyek Miniatur "Taman Mini "Indonesia Indah" yang kemudian terkenal dengan sebutan
Taman Mini "Indonesia Indah". kini sudah jauh berkembang dari keadaan pada awalnya. Dengan
pegangan aspek dan prospek sebagai landasan filsafatinya, Taman Miniatur "Indonesia Indah"
telah memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 27 anjungan daerah, 24 museum dan taman,
6 rumah ibadah, 5 sarana rekreasi, beserta sarana penunjangnya, seperti akomodasi, transportasi,
rumah makan, dan bangunan-bangunan lain yang ikut melengkapi penampilan Taman Mini
"Indonesia Indah".

11
Dibandingkan dengan pada waktu awal dibangunnya, yang hanya memiliki 26 anjungan, boleh
dikatakan bahwa selama 21 tahun usianya, taman ini telah berkembang 220 % dalam wujud
bangunan. Begitu pula dalam kawasan yang berupa lahan. Kenyataan seperti ini memang
membanggakan karena menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Namun, keadaan
seperti, ini tidak luput dari kekerasan upaya untuk mempertahankannya, apa lagi lebih
mengembangkannya.

Untuk mempertahankan Taman Mini "Indonesia Indah" seperti keadaannya kini, diperlukan
kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus
selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan
keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang
memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar
pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian
saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita
yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur "Indonesia
Indah". Mewujudkan tugas ini tidak mudah dan tidak ringan. Untuk melaksanakannya dituntut
ketangguhan sumber daya manusia yang mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam
bentuk yang relatif sangat terbatas, dan dana penyelenggaraan yang harus tersedia untuk tidak
membatasi gerak.

Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi yang tepat. Oleh
karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia Indah" kebutuhan dalam
bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengembangan
programnya. Pengembangan program semacam ini harus dilakukan apabila Taman Mini
"Indonesia Indah" akan mampu menjangkau masa depan.

12
Apa sebetulnya yang ingin dijangkau Taman Mini "Indonesia Indah" di masa depan? Landasan
filsafat seperti yang telah diuraikan di depan tidak dapat ditinggalkan. Dengan landasan tersebut
untuk menjangkau masa depan, telah dirancang pola pengelolaan dan penyusunan program untuk
mencapai tujuan seperti yang diemban dalam misinya. Pengelolaan Proyek Miniatur "Indonesia
Indah" tidak begitu saja dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk
penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya.

Untuk menjangkau tujuan dalam misi Taman Mini "Indonesia Indah", adanya anjungan, museum
dan taman, serta unit-unit lain yang menunjang merupakan sarana pencapaiannya. Program dan
penampilan masing-masing unit tersebut merupakan proses yang berlangsung untuk menuju
jangkauan Taman Mini "Indonesia Indah". Selain pengembangan program ke dalam masing-
masing anjungan dan unit-unit lain, pengembangan yang dilaksanakan Taman Mini "Indonesia
Indah" ialah dalam melengkapi unit-unit dan komponen-komponennya sehingga landasan
filsafati yang telah dijadikan pegangan dan pedoman dalam mengemban misi dapat dipenuhi.
Setiap waktu selalu ada penambahan komponen yang setapak demi setapak mengisi dasar
filsafati yang telah digariskan.

3.3 Hasil yang Dicapai.

Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh masyarakat luas yang
ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi pengakuan berupa sejumlah
penghargaan dari berbagai kalangan resmi.

13
Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima penghargaan di
bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta. Kemudian berturut-turut pada tahun 1977
dan 1978 memperoleh penghargaan kepariwisataan dari pemerintah DKI berupa "Palm
Perunggu" dan "Palm Perak". Pada tahun 1981 masih dari pemerintah DKI. TMII memperoleh
penghargaan kepariwisataan berupa "Palm Emas".

Pada tahun 1987, TMII memperoleh penghargaan pelestarian kebudayaan Golden Award dari
Pacific Asian Travel Association (PATA). Di bidang pembinaan industri kecil, hasil-hasil yang
telah dicapai oleh TMII membuahkan penghargaan dari Pemerintah republik Indonesia berupa
Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.

Penghargaan kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta, berupa "Adikarya Wisata" diperoleh
pada tahun 1991. 1992 dan 1993. Selanjutnya pada tahun 1994. TMtl memperoleh plakat
"Adikaryottama Wisata" juga dari pemerintah DKI Jakarta atas prestasinya mempertahankan
"Adikarya Wisata", selama empat tahun berturut-turut. Adapun pada tahun 1995, TMII berhasil
memperoleh penghargaan berupa piagam "Adikaryottama Wisata 1995". Adikaryottama berasal
dari bahasa sansekerta, yang berarti Adi Karya yang Utama.

Pada tahun 1995 pula TMII memperoleh Penghargaan Penghijauan Lingkungan dari Pemerintah
DKI Jakarta. TMII merupakan hasil karya putra-putri Indonesia dalam upaya melestarikan,
membina dan mengembangkan serta menyebarluaskan ragam aspek budaya Indonesia. Nilai-
nilai tradisi warisan leluhur turun temurun, tata nilai yang berlaku saat ini serta harapan-harapan
bangsa Indonesia di masa datang tercermin dari berbagi bentuk peragaan statis maupun dinamis
di seluruh areal TMII.

14
DAFTAR ISI

1. http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/profil-taman-mini-
indonesia-indah.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah

3. http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view
&id=2590&Itemid=1434

4. http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Perjalanan-
Wisata/?kid=29182

15

Anda mungkin juga menyukai