Anda di halaman 1dari 10

PERANAN KEBUDAYAAN DALAM

MEMBENTUK KEPRIBADIAN

NAMA : SARAH SAPUTRI SETIANINGRUM

KELAS : 1KA34

NPM : 16110374

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat pada waktunya.

Makalah yang saya buat ini berkenaan mengenai “Peranan Kebudayaan Dalam Membentuk
Kepribadian”. Sesungguhnya tanpa kita sadari, kebudayaan yang berperan dalam hidup kita
terkadang dapat dijadikan sebagai kepribadian.

Demikian sedikit yang saya jelaskan. Semoga makalah yang saya buat ini dapat menambah
pengetahuan kita mengenai budaya Indonesia dalam membentuk kepribadian. Terimakasih

Penyusun

Sarah Saputri

iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Sasaran 3

BAB II

Kekuatan 4

Kelemahan 4

Peluang 4

Tantangan 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 6

3.2 Rekomendasi 6

BAB IV DAFTAR PUSTAKA 7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yang mempunyai buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi ( budi atau akal ) diartikan sebagai hal – hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal
dari kata latin Colere yang artinya mengerjakan atau mengoalh. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam Bahasa Indonesia.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai suku. Keragamansuku inilah yang
akhirnya menciptakn beragam budaya pada Negara Indonesia ini. Budaya yang berkembang dan
tumbuh pada salah satu suku bangsa tersebutlah yang dinamakan Budaya Lokal. Jadi budaya
local dapat didefinisikan sebagai salah satu hasil cipta, karsa dan rasa yang tumbuh dan
berkembang di dalam suku bangsa pada daerah tersebut.

Jacobus Ranjabar (2006:150) mengatakan bahwa dilihat dari sifat majemuk masyarakat
Indonesia, maka harus diterima bahwa adanya tiga golongan kebudayaan yang masing – masing
mempunyai coraknya sendiri. Ketiga golongan tersebut adalah :

1. Kebudayaan suku bangsa (lebih dikenal secara umum dengan nama kebudayaan daerah)

2. Kebudayaan umum local

3. Kebudayaan nasional

Definisi Jakobus seirama dengan pandangan dari Koentjaraningrat ( 2000 ) yang memandang
bahwa budaya local terkait dengan istilah suku bangsa, dimana menurutnya suku bangsa sendiri
adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan “kesatuan
kebudayaan”. Dalmhal ini unsur bahasa adalah ciri khasnya.

1
Pandangan yang menyatakan bahwa budaya local adalah merupakan bagian dari sebuah skema
dari ikatan budaya ( hierakis bukan berdasarkan baik dan buruknya ) dikemukakan oleh
antripologi terkemuka di Indonesia yang beretnis sunda, Judistira K Garna

Menurut judistira ( 2008 : 141 ). kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan regional dan
kebudayaan regional adalah bagian – bagian yang hakiki dalam bentukan kebudayaan nasional.

Lebih lanjut mengenai budaya lokal dan buaya nasional, Judistira mengatakan bahwa dalam
pembentukannya, kebudayaan nasional memberikan peluang terhadap budaya lokal untuk
mengisinya.

Hal inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan kepribadian pada masyarakat. Kepribadian (
personality ) bukan sebagai bakat kodrati melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi.
Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku
social tertentu baik berupa perasaan, berpikir, bersikap dan berkehendak maupun perbuatan.
Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

A. Yinger.

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan siste,


kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian intruksi.

B. M.A.W Bouwer.

Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, opini dan sikap – sikap seseorang.

C. Cuber.

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat – sifat yang tampak dan dapat
dilihat pleh seseorang.

D. Theodpre R. Newcombe

Kepribadian adalah organisasi sikap – sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilahu.
1.2Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui seberapa besar atau kecil persentase dari
kepribadian yang di benruk oleh kebudayaan. Pada zaman seperi ini, masih banyak
masyarakat yang memeluk kebudayaan daerahnya dengan sangat kental, seperti Suku Badui
yang hingga saat ini mereka masih menjadi sekumpulan masyarakt yang meutup diri dari
gemerlapnya dunia nyata. Kepribadian seperti ini mempunyai nilai positif dan nilai negative.

1.3Sasaran

Sasaran dari kebudayaan yang dapat membentuk kepribadian seseoarang adalah seluruh
lapisa masyarakt Indonesia agar mereka dapat memilah dalam hal kebudayaan. Kebudayaan
memang perlu di lestarikan, namun tidak selamanya kebudayaan lokal tidak menerima
kebudayaan asing.

3
BAB II
Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi kebudayaan lokal yang membentuk
kepribadian :

Kekuatan ( Strength )

Kepribadian yang dibentuk oleh kebudayaan mempunyai kekuatan yang cukup baik.
Kekuatannya antara lain dalam mempertahankan kebudayaan local dari ancaman budaya
asing.

Kelemahan ( Weakness )

Selain mempunyai kekuatan, kepribadian yang dibentuk karena kebudayaan juga


memiliki kelemahan, yaitu terkadang masyarakat yang sudah terlalu memegang teguh
kepercayaan pada suku mereka dari zaman dahulu, enggan membuka diri terhadap
perkembangan zaman masa kini.

Peluang ( Opportunity )

Peluang dari kepribadian yang dibentuk oleh kebudayaan adalah peluang terjadinya miss
pada perkembangan zaman yang ada pada masa kini. Tertutupnya masyarakat pedalaman
pada dunia seperti sekarang. Kepribadian mereka yang timbul dari kebudayaan, membuat
mereka terkadang menganut hal – hal yang tidak baik dan sulit masuk akal.

4
Tantangan ( Threatment )

Tantangan dari hal ini adalah bagaimana cara membuat masyarakat pedalaman yang
sudah sangat mempercayai kepercayaan yang mereka anut, agar merka mau tebuka dan
menerima kadatangan budaya lainnya yang pada dasarnya tidak semua budaya asing
memiliki dampak buruk pada keadaan budaya local.
BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan

Kepribadianyang tercipta karena kebudayaan sebenarnya memiliki nilai positif maupun


nilai negative. Nilai positifnya adalah mereka jadi mempercayai dan menganut teguh
leluhur mereka. Namun nilai negatifnya adalah mereka tidak atau mungkin sulit unutk
menerima kebudayaan yang datang dari luar.

3.2Rekomendasi

Sebaiknya diadakan sedikit relokasi dan sosialisasi dari pemerintah kepada para kepala
suku di daerah pedalaman agar para masyarakat daereah tersebut bias sedikit membuka
pintu pada kebudayaan luar. Namun, berikan pengarahan kepada para masyarakat agar
mereka juga tidak melupakan dan menyingkirkan kebudayaan yang sudah mereka anut
selama bertahun – tahun itu. Membuka pintu untuk kebudayaan baru bukan berarti harus
meninggalkan kebudayaan yang kita percayai hanya saja kita juga harus mengukuti
perkembangan zaman ini.

6
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.shvoong.com/social-sciences/1997183-tujuan-dari-ketahanan-nasional/

2. http://albertus19.wordpress.com/2010/03/03/makalah-kebudayaan/

3. http://www.tugaskuliah.info/2010/06/makalah-kewarganegaraan.html

4. http://goyangkarawang.com/2010/03/budaya-lokal-definisi-dan-ruang-lingkupnya/
5. http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943463-pengertian-kepribadian-
menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai