Anda di halaman 1dari 4

KLIPING PEMBANGUNAN EKONOMI

( OTONOMI DAERAH )

PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun Oleh :

Priska Anis Kinanti


(18102060)
Pertumbuhan Ekonomi Lambat, Kadin Berharap Pada Cagub
dan Cawako
Sumber : kumparan.com

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Riau, mengaku miris dengan
pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang saat ini berkisar dibawah angka 5 persen.

Untuk itu Kadin Kepri menantang para calon Gubernur dan walikota untuk bisa
mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 persen, dan menyatakan siap dengan
konsekuensi untuk mendukung pimpinan visioner.
"Kita sebagai Kadin yang diperintahkan di pusat yang ada di Indonesia siap membuat kontrak
politik dengan calon Walikota Batam dan Gubernur Kepri 2020," kata Ketua Kadin Provinsi
Kepri Akhmad Maruf Maulana ketika gelar konferensi pers di kantor Kadin Batam Center,
Senin (21/10).
Menurutnya, selama ini pertumbuhan ekonomi masih dibawa 4 persen, jadi dengan adanya
regulasi kepemimpinan yang baru, diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi 7
persen.
"Pembangunan infrastruktur tidak cukup bila perekonomian kita masih rendah. Buat apa
membangun infrastruktur, kalau ekonomi daerah kita tidak tumbuh, industri-industri yang ada
tidak berkembang," ucapnya.
Dia mengatakan, Kota Batam sebagai kawasan strategis berada di jalur perdagangan dunia
dan salah satu kawasan industri yang menarik di ASEAN, seharusnya bisa mengambil
momentum perang dagang antara Amerika dan China.
"Minimal kita bisa mendapatkan limpahan industri atau perusahaan dampak dari perang
dagang ini. Tidak perlu banyak, cukup tiga atau empat industri sudah lumayan," bebernya.
Ia juga menyebutkan Kadin bukan untuk berpolitik tidak ada sama sekali tentang hal ini
pihaknya hanya fokus di ekonomi dan kami punya kepentingan di ekonomi.
Menurut pengamatan ekonomi Indonesia, Rizal Amri bahwa pertumbuhan ekonomi di
Indonesia tahun 2020 hanya mencapai 4,5 persen.
Gubernur Tegaskan Pembangunan di Semua Lini

PROKAL.CO, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran


menegaskan, program yang dilaksanakan pemerintah tidak hanya terpaku dengan yang
selama ini menjadi prioritas. Semua lini harus dikembangkan untuk merealisasikan program
utama pemerintah.

Sugianto menyebutkan, beberapa tantangan struktural yang harus diselesaikan bersama untuk
mendorong pembangunan daerah, yakni menyediakan fasilitas infrastruktur yang berkualitas
dan merata.

“Hal ini dapat mendorong konektivitas dan ketercukupan energi yang merupakan kunci
pertumbuhan dan penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah,” katanya kemarin.

Selain infrastruktur, Gubernur Kalteng menyebutkan bahwa upaya peningkatan sumber daya
manusia (SDM) menjadi poin yang ditekankan pemerintah. Lini yang satu ini tidak hanya
berkaitan dengan daya saing, melainkan secara tidak langsung dapat meningkatkan
kesejahteraan.

”Pemerintah bersama masyarakat harus dapat memanfaatkan potensi daerah yang ada dalam
menata, mengolah, dan membangun. Potensi itu besar, tinggal upaya mengelolanya saja.
Inilah kenapa SDM sangat dibutuhkan,” ucapnya.

Untuk peningkatan SDM, sebetulnya apa yang dilakukan sekarang ini sudah berjalan. Sebut
saja meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Namun yang dilakukan tersebut masih belum cukup, sehingga di bidang tersebut masih perlu
peningkatan lagi, khususnya berkenaan keterjangkauan dan kemudahan akses.

Sugianto menyebutkan, SDM juga dibutuhkan sebagai upaya menekan angka pengangguran
serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah
kabupaten dan kota, seperti melalui optimalisasi potensi sumber daya alam, sistem
perdagangan yang adil, mengembangkan pariwisata yang tangguh, serta meningkatkan
ketahanan pangan masyarakat.

“Soal pembangunan daerah ini tidak hanya sebatas kebijakan, namun strategi yang
berkelanjutan. Tidak hanya satu sektor, namun semua sektor yang diperhatikan karena itu
semua akan berpengaruh,” pungkasnya.
 Kesimpulann Berita 1 :

Letak kota Batam yang strategis sebagi jalur perdagangan seharusnya bisa
dioptimalkan sebagai kawasan perdagangan dan industri yang menarik bahkan seharusnya
dapat menguasai perdagangan di ASEAN ataupun perdagangan internasional. Sungguh
disayangkan bahwa belum optimalnya wilayah Batam sebagai jalur perdagangan
dikarenakan ekonomi daerah tersebut belum maju perekonomiannya walaupun sudah
didukung oleh infrastuktur yang cukup baik. Tentunya hal ini perlu adanya perhatian khusus
untuk meningkatkan perokonomian daerah setempat dengan cara adanya sumber daya
manusia yang berkualitas dan tenaga kerja yang handal & profesional dibidangnya, adanya
formasi modal dimana melibatkan tanah, bangunan, mesin, listrik, transportasi, dan media
komunikasi. Memproduksi dan memperoleh semua produk buatan manusia ini disebut
sebagai pembentukan modal. Pembentukan modal meningkatkan ketersediaan modal per
pekerja, yang selanjutnya meningkatkan rasio modal / tenaga kerja. Akibatnya,
produktivitas tenaga kerja meningkat, yang akhirnya menghasilkan peningkatan output dan
pertumbuhan ekonomi dan hal yang tidak kalah pentingnya yaitu adanya campur tangan
pemerintah dalam membuat regulasi yang mendukung perekonomian daerah tersebut untuk
dapat maju.

 Kesimpulan Berita 2 :
Pertumbuhan dan penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah ditentukan
oleh konektivitas dan ketercukupan energi didaerah itu sendiri. Gencarnya pembangunan
infrastruktur diberbagai daerah belakangan ini khususnya daerah kalimantan, hal ini dapat
dijadikan untuk membuka peluang dalam meningkatkan perekonomian daerah kalimantan.
Banyaknya pebangunan yang terjadi di Kalimantan tentunya harus didukung dengan adanya
sumber tenaga manusia yang menguasai dibidang pekerjaannya atau dapat dikatakan tenaga
kerja yang memiliki keahlian, karena perlu adanya pembangunan disuatu daerah untuk
menigkatkan perekonomian dan memajukan kesejahteraan daerah tersebut salah satunya
dengan adanya pembangunan jalan, gedung-gedung dan terlebihnya pembangunan industri-
industri sekunder seperti manufaktur dan garmen yang mana pada industri tersebut dapat
menyerap tenaga kerja yang banyak. Terserapnya tenaga kerja yang banyak dari
pembangunan industri sekunder ini perlu didukung dengan SDM/tenaga kerja yang
profesional pada bidangnya. Dengan adanya pembangunan infrastruktur seperti jalan tol,
pelabuhan maupun bandar udara hal ini juga dapat meningkatkan mobilitas perekonomian
daerah tersebut dimana adanya kemudahan dalam menerima dan mengirim bahan jadi
ataupun bahan baku yang akan dibutuhkan dalam proses industri dan mempermudah dalam
perdagangan dengan begitu dapat diharapkan adanya peningkatan ekonomi daerah.

Anda mungkin juga menyukai