Anda di halaman 1dari 9

Nama : Priska Anis Kinanti

NIM : 18102060

Chapter 2
1. Identifikasi faktor-faktor di bidang teknologi, manajemen dan organisasi yang bertanggung
jawab terhadap lambatnya tingkat penyerapan pengetahuan di bidang jejaring sosial inter-
nal perusahaan.

 Gartner Inc ( perangkat lunak Oracle)

Manajemen Tantangan Bisnis

Organisasi Sistem Informasi Solusi Bisnis

Teknologi

1) Manajemen :
- Mengembangkan strategi perolehan informasi dan pengetahuan
- Mengembangkan perencanaan

2) Organisasi :
- Mengubah budaya organisasi

3) Teknologi :
- Menerapkan oracle dalam perusahaan

4) Sistem Informasi:
- Untuk memperhatikan keputusan
- Bertindak berdasarkan informasi yang relevan untuk melaksanakan peker-
jaan

5) Solusi Bisnis:
- Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
- Untuk meningkatkan kinerja karyawan

6) Tantangan Bisnis:
- Kurangnya pengeelolaan dan penekanan pada teknologi.

Sistem informasi dapat meningkatkan perencanaan manajemen perusahaan


misalnya dalam penerapan perencanaan sumber daya perusahaan/ sistem ma-
najemen hubungan dengan pelanggan bersifat top-down. Dalam organisasi
tentu ini dapat mengubah budaya organisasi, pekerja dilatih unttuk terbiasa da-
lam menggunakan aplikasi dan diharapkan dapat menggunakannya secara op-
timal.

 NASA Goddard Space Flight Center (Spacebook)

Manajemen Tantangan Bisnis

Organisasi Sistem Informasi Solusi Bisnis

Teknologi

1) Sistem Informasi:
- Untuk meningkatkan/ membantu tim kecil dalam perusahaan mengirim ke tim
yang lebih besar.

2) Solusi Bisnis:
- Untuk meningkatkan kuantitas pelayanan dan kinerja karyawan.
3) Tantangan Bisnis:
- Kurangnya Pemahaman terhadap jejaring sosialnya sehingga tidak ada yang
tahu cara menggunakannya.

4) Manajemen:
- Mengembangkan strategi perolehan pengetahuan.

5) Organisasi:
- Mengubah proses pembelajaran dari manual ke teknologi digital

6) Teknologi:
- Menerapkan Spacebook untuk mempermudah komunikasi antar tim.

Sayangnya dalam kasus ini spacebook tidak optimal dan tidak sesuai dengan target rencana kerja.

 Bayer Material Sciences (IBM Connections)

1) Sistem Informasi
- Menyediakan cara baru dalam memperoleh, menginovasikan dn mengkolaborasi-
kan pengetahuan dengan jaringan sosial yang terpusat.
2) Solusi Bisnis
- Mudah diakses
- Menunjukkan nilai dalam proyek pilot.
- Menggunakan program.
- Meningkatkan kualitas kerja karyawan.
3) Tantangan Bisnis
- Kesulitan mengakses informasi.
- Perusahaan yang ketinggalan zaman.
- Menurunnya kinerja karyawan.
4) Manajemen
- Forum untuk bertukar ide dengan orang lain.
- Survey jejak pendapat.
- Survey terhadap pelanggan dan rekan kerja bersama dengan laman beranda.
- Mengakses data sosial penting.
5) Organisasi
- Mengakses profil karyawan
- Mengakses komunitas masyarakat dengan minat dan keahlian yang sama.
- Mengubah metode pembelajaran.
- Mengubah budaya organisasi.
6) Teknologi
- Menyebarluaskan penerapan IBM Connections

 Carlo’s Bake Shop ( Sales Force CRM)

1) Sistem Informasi
- Menyediakan cara baru dalam memperoleh informasi/ data-data terkait pesanan.
- Mengkolaborasikan sistem dalam setiap proses operasi toko.
2) Solusi Bisnis
- Meningkatkan perkembangan bisnis secara nasional.
- Bisnis digital efesien.
- Meningkatkan kinerja karyawan.
- Meningkatkan kualitas pelayanan.
3) Tantangan Bisnis
- Bisnis masih dalam manual berbasis kertas.
- Hilangnya informasi pesanan.
- Karyawan menentang sistem baru.
4) Manajemen
- Mengubah Strategi pemesanan.
- Meningkatkan jumlah produksi.
- Standar komunikasi internal dari pemesanan hingga pengiriman.
5) Organisasi
- Keberadaan dekorator tetap dalam komunikasi walaupun tidak ada ditempat.
- Manajer akses sabor data dan analitik terhadap kinerja toko.
6) Teknologi
- Menerapkan dan menyebarluaskan pemahaman SalesForce CRM.

2. Bandingkan pengalaman menerapkan jejaring sosial internal dari dua organisasi yang di-
jelaskan dalam kasus ini.

• Bayer Material Sciences memilih IBM Connection untuk perangkat bisnis sosial-
nya. IBM Connection adalah platform social untuk kolaborasi, kerjasama dan konsolidasi
yang biasanya digunakan dalam jaringan social yang terpusat. Setahun setelah diperkenal-
kan, adopsi meningkat. Keberhasilan ini dikarenakan manajemen mentapkan tujuan am-
bisius untuk menumbuhkan bisnis social Bersama dengan tujuh indicator kinerja utama
untuk mengukur keberhasilan.

• Carlo’s Bake Shop mengimplementasikan salesforce CRM dengan alat jejaring so-
cial salesforce chatter sebagai solusi dari operasi toko yang menahan kemajuan toko. Tentu
jejaring social ini berhasil bahkan Carlo menunjukkan keberhasilan tsb dari perusahaan
yang mampu memproduksi cake dalam volume besar dan chatter menjadi standar komu-
nikasi internal dari pemesanan hingga pengiriman. Alat bisnisi social ini telah mengubah
sebuaah organisasi yang secara bertahap yenggelam dibawah beban kertas menjadi bisni
digital yang efisien.
3. Haruskah semua perusahaan menerapkan jejaring sosial perusahaan internal
"Mengapa atau mengapa tidak?

Menurut saya penerapan jejaring sosial pada perusahaan internal tergantung pada kondisi
perusahaan itu sendiri. Namun, untuk lebih baiknya perusahaan sebaiknya menerapkan je-
jaring sosial karena seperti contoh studi kasus tersebut menunjukkan bahwa salah satu
keberhasilan perusahaan adalah dengan penerapan jejaring sosial internal. Sebagai contoh:
Carlo mengimplementasikan Salesforce CRM dengan alat jejaring sosial Salesforce Chat-
ter sebagai solusi. Karyawan Sonme dan anggota tim manajemen Carlo pada awalnya
menentang sistem baru. Mereka percaya bahwa karena mereka sudah menggunakan e-mail,
Facebook, dan Twitter, mereka tidak memerlukan alat sosial lain. Perusahaan mampu
menunjukkan manfaat bisnis sosial, dan tukang roti dan Chatter mengubah cara mereka
bekerja. Carlo's memproduksi Cutkes custom volume yang sangat besar dari komisaris
75.000 kaki persegi di Jer-Sey City yang beroperasi sepanjang waktu.

Chapter 3

Deutsche Bank : Biaya Sistem Legacy

1. Identifikasi masalah yang dijelaskan dalam studi kasus ini. Apa faktor orang, organisasi, dan
teknologi yang berkontribusi terhadap masalah ini?

Jawab:

a. Faktor orang :

Deutsche Bank kekurangan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang teknologi dan informasi
pada bagian IT di mana bagian tersebut berguna untuk menginovasi sitem informasi yang telah
atau bisa dikatakan ketinggalan jaman dan guna untuk memperbarui sistem yang ada.

b. Faktor Organisasi :

Dalam permasalahan ini Deutsche Bank menggunakan system organisasi yang kurang tepat atau
kurang efektif dan efisien yang mereka menggunakan strategi yang tidak memudahkan untuk kar-
yawan mereka atau anggota timnya memberikan informasi dari satu ke yang lainnya atau informasi
yang disampaikan banyak terkendala yang dikarenakan kesalahan dalam mengatur sistem organ-
isasi tersebut dan imbasnya Deutsche Bank gagal membangun kesinambungan antara teknologi
dan informasi dan otomatis mereka tertinggal dengan para pesaing dalam kata lain bisnis mereka
terjatuh atau gagal.
c. Faktor Teknologi :

Penggunaan dalam hal bidang teknologi oleh Deutsche Bank kurang mengikuti zaman atau bisa
disebut kuno serta menjadi permasalahan yang mendalam bagi mereka, di mana mereka tidak
dapat memberikan informasi –informasi yang tepat dalam keakuratan bisnis yang sedang mereka
jalankan dan kendala dalam menguraikan produk keuangan yang kompleks, sehingga dalam segi
teknologi pun mereka bisa dibilang kurang memadai untuk bersaing dengan para pesaing.

2. Apa peran teknologi informasi di Deutsche Bank? Bagaimana TI terkait dengan efisiensi
operasional bank, kapabilitas pengambilan keputusan, dan strategi bisnis?

Jawab :

Deutsche Bank memiliki lebih dari seratus sistem pemesanan berbeda untuk perdagangan tetapi
tidak memiliki serangkaian kode umum untuk mengidentifikasi klien di masing-masing sistem ini.
Karena dinilai tidak efektif Deutsche Bank berusaha mengurangi biaya dan meningkatkan
efisiensi, merumahkan ribuan karyawan. Dia focus pada merombak sistem informasi Deutsche
Bank yang terpecah-pecah dan kuno, yang merupakan hambatan utama untuk mengendalikan
biaya dan menemukan sumbersumber baru laba dan pertumbuhan. Basis biaya bank me bengkak
disebabkan oleh proses bisnis yang buruk dan tidak efektif, teknologi yang tidak memadai, dan
terlalu banyak tugas yang ditangani secara manual. Dia telah menyerukan standaisasi system dan
prosedur bank, menghilangkan perangkat lunak warisan, menstandarisasi dan meningkatkan data,
dan meningkatkan pelaporan. Pada bulan Februari 2015, Deutsche mengumumkan kesepakatan
10-miliar dolar dengan Hewlett-Packard (HP) 10 tahun untuk menstandardisasi dan menyeder-
hanakan infrastruktur IT-nya, mengurangi biaya, dan menciptakan platform teknologi yang lebih
modern dan gesit untuk meluncurkan produk dan layanan baru. Deutsche Bank bermigrasi ke in-
frastruktur komputasi awan yang melaluinya ia akan menjalankan sistem informasinya di pusat
data jarak jauh HP. HP akan menyediakan layanan komputasi, hosting, dan penyimpanan.
Deutsche Bank akan tetap bertanggung jawab atas pengembangan aplikasi dan teknologi kea-
manan informasi, yang dianggap sebagai hak milik dan penting untuk diferensiasi kompetitif.
Deutsche Bank kemungkinan besar akan membangun aplikasi seluler, Web, dan lainnya yang dis-
esuaikan dengan preferensi perbankan pelanggannya, serta perangkat lunak perdagangan berbasis
computer.

3. Apakah Deutsche Bank menggunakan teknologi secara efektif untuk mengejar strategi
bisnisnya? Jelaskan jawabanmu.

Jawab :

Bank Deutsche tidak menggunakan teknologi secara efektif untuk mengejar strategi bisnisnya ka-
rena mereka tidak dapat mengembalikan keuntungan setelah mencoba mengurangi masalah
mereka. Bank Deutsche memiliki biaya besar untuk mencakup integrasi dan juga koordinasi di
banyak tim manajemen sehingga mereka meninggalkan sistem lama mereka untuk menangani
beban kerja untuk masing-masing bisnis mereka. Ini bukan strategi yang efektif karena teknologi
lama menghasilkan banyak kerugian. Teknologi lama juga bisa sangat mudah diretas dibandingkan
dengan teknologi baru yang merupakan masalah keamanan karena bank menyediakan banyak in-
formasi pribadi klien. Teknologi lama relatif lebih lambat dari teknologi yang lebih baru sehingga
menghasilkan produktivitas yang lebih rendah karena tugas akan membutuhkan waktu untuk
diselesaikan. Inilah mengapa saya percaya Deutsche bank tidak menggunakan teknologi secara
efektif untuk mengejar strategi bisnisnya.

4. Solusi apa yang diusulkan untuk Deutsche Bank? Menurut Anda seberapa efektifkah

itu? Jelaskan jawabanmu.

Jawab :

Solusi yang dapat diberikan adalah berusaha mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, dan
dia fokus pada merombak sistem informasi Deutsche Bank yang terpecahpecahdan kuno, yang
merupakan hambatan utama untuk mengendalikan biaya danmenemukan sumber-sumber baru
laba dan pertumbuhan. Cryan mencatat bahwa basis biaya bank membengkak oleh proses bisnis
yang buruk dan tidak efektif, teknologi yang tidak memadai, dan terlalu banyak tugas yang di-
tangani secara manual. Menurut saya dalam solusi tersebut sangat efektif, karena bank harus selalu
update dan memakai teknologi terbaru dan tidak boleh kelurangan IT, karena jika bank tidak
menggunakan teknologi yang tidak memadai atau masih bersifat manual, bank tersebut akan kalah
saing oleh bank-bank yang akan muncul dimasa mendatang, yang akan merugikan perusahaan
yang sudah dibangun setelah sekian lama.

Chapter 4
1. Dilema etika yang terjadi pada kasus ini adalah tentang masalah privasi penggunanya. Para
pengguna facebook banyak yang tidak mengetahui dan memahai bagaimana facebook mendapat-
kan keuntungan dari penggunanya yang beranggapan bahwa menggunakan facebook itu gratis.
Sehingga banyak penggunanya yang memposting tentang data pribadi tanpa sadar memberikan
informasi yang itu menjadi sebuah keuntungan besar untuk facebook. Dengan adanya data infor-
masi pengguna, facebook dapat dengan mudah memetakan sebuah layanan iklan agar dapat
diterima dengan baik oleh penggunanya. Hal yang lebih berbahaya lagi, facebook dapat menjadi-
kan data privasi penggunanya sebagai boomerang yang dapat membahayakan penggunanya terkait
privasi

2. Facebook itu berupaya untuk memperoleh keuntungan dari mengelola dan menghindari tuntu-
tan privasi yang disuarakan oleh penggunanya dan pembuat undang-undang. Facebook memberi
orang platform media sosial gratis untuk digunakan, dan sebagai timbal baliknya Facebook
menjual iklan dan wawasan berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dari penggunanya. Ini
memungkinkan Facebook untuk menjual iklan yang tepat sasaran (relevan).

3. Kelemahan kebijakan dan fitur privasi dalam Facebook :


- Menggunakan aktifitas online pengguna untuk mengembangkan akurasi yng sangat
mengerikan dalam menggambarkan hidup pengguna
- Facebook dapat menyebarkan privasi pengguna kepada pihak yg berkepentingan tanpa
persetujuan penggunanya.
- Facebook meminta email kepada pengguna sehingga setiap hari aka n ada spam yang ma-
suk ke email pengguna

Factor yang mempengaruhi :


• People (pengguna) :
1) Tidak membaca secara rinci terms & privacy yang diajukan oleh Facebook
2) Membagikan lokasi pengguna secara sadar ke jejaring sosial facebook.
3) Sering mengupload data pribadi secara tidak sengaja, namun sadar ke jejaring sosial face-
book
• Organisasi
Facebook memiliki pelindung bagi pengunanya seperti undang undang yang sangat rendah untuk
melindungi. Sehingga banyak peretas di facebook yang dengan sangat mudah meretas sebuah akun

• Teknologi
Facebook memiliki aplikasi fitur penyimpanan aktifitas pengguna serta otomatis ter simpan di
server. Teknologi ini dapat menjadi suatu ker ugian bagi pengguna karena aktifitas di media so-
sialnya terasa tidak privat dan terasa diawasi

4. Mungkin, dengan menambahkan sistem keamanan yang ketat dan menerapkan peraturan khusus
terkait hak privasi namun facebook dapat menggunakan data privasi untuk memperoleh keun-
tungan. Selain memperketat sistem keamanan, facebook dapat melakukan penghapusan history
penggunanya dengan cepat dan atas persetujuan penggunanya setelah data tersebut telah
digunakan oleh facebook, dengan demikian data-data privasi pengguna tidak akan mudah tersebar.

Anda mungkin juga menyukai