Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kota Dan Wilayah

Muhammad Kemal Arsyadan Hidayat

08211048

08211048@student.itk.ac.id

Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Isu

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai proses yang menyebabkan


pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat mengalami kenaikan dalam
kurun waktu yang panjang (Meier & Baldwin, 1957).

Menurut Tarigan (2006), dalam mewujudkan pembangunan ekonomi di suatu


wilayah salah atunya dapat dilihat melalui pembangunan sektoral nya, dimana
pembangunan sektoral merupakan tercapainya sasaran pembangunan di suatu
wilayah yang mencakup seluruh kegiatan berbagai macam sektor, antara lain
sektor primer yang meliputi sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, lalu
sektor sekunder yang meliputi sektor industri, listirk, gas, air bersih dan lainnya,
serta sektor tersier yang meliputi perdagangan, pengangkutan, keuangan dan jasa.

Salah satu kunci berhasilnya pembangunan di suatu wilayah adalah


perencanaan yang tepat. Perecanaan pada hakekatnya didasarkan oleh masalah,
kebutuhan dasar dan potensi agar bergunanya pembangunan yang dilakukan dan
juga tepat sasaran sehingga bisa menjadikan perekonomian di daerah atau wilayah
tersebut meningkat. Kemudian, Indikator yang dapat mengukur berhasilnya
pembangunan ekonomi di suatu wilayah adalah melalui angka Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Pada dasarnya PDRB merupakan jumlah nilai tambah
yang di hasilkan oleh seluruh unit usaha yang dihasilkan oleh suatu daerah
tertentu. Perekonomian di suatu wilayah sangat bergantung pada sumber daya
alam dan faktor produksi yang dimiliki di suatu wilayah serta besarnya PDRB
atau Perekonomian di suatu wilayah terbentuk dari kegiatan ekonomi serta
aktivitas didalamnya.
Pembahasan

Pembangunan Ekonomi adalah proses pembangunan yang terjadi terus


menerus dan bersifat dinamis. Pada hakikatnya, proses serta sifat pembangunan
tersebut mencerminkan terjadinya terobosan baru sehingga tidak hanya menjadi
gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan ekonomi juga berkaitan dengan
pendapatan perkapita rill, terdapat 2 aspek penting yang saling terhubung yaitu
pendapatan total atau pendapatan nasional dan jumlah penduduk.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)


tahun 2004-2009, terdapat permasalahan pokok pembangunan di indonesia yaitu
tingginya jumlah pengangguran dan penduduk miskin; rendahnya kualitas sumber
daya manusia (SDM); kesenjangan pembangunan antar kelompok, wilayah dan
daerah di indonesia; menurunnya kualitas sumber daya alam (SDA) dan
lingkungan hidup, rendahnya penegakkan hukum dan keadilan; tingginya angka
kejahatan dan masih adanya potensi konflik horisontal; ancaman separatisme dan
rendahnya kemampuan hankam; dan kelembagaan demokrasi yang rendah.

Pembangunan suatu daerah harus dilakukan di sektor unggulan. Sebagai


penggerak bagi industri lain, industri unggulan memiliki hubungan yang sangat
kuat dengan industri lain. Oleh karena itu, dalam pembangunan ekonomi daerah,
penekanan pemerintah pada industri unggulan akan berdampak pada industri
ekonomi lainnya secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk mencapai
pembangunan ekonomi di suatu daerah, perencanaan dan penganggaran harus
tepat dan sejalan dengan tujuan.

Pembangunan ekonomi dapat diwujudkan jika salah satu syaratnya


terpenuhi, yakni ketika tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari tingkat
pertambahan penduduk. Dalam proses pembangunan peningkatan pertumbuhan
ekonomi harus mampu di imbangi dengan pertumbuhan penduduk. Namun
demikian, cakupan pembangunan tidak sekedar sampai pada proses menghasilkan
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga hal lainnya seperti perubahan penggunaan
sumber daya produktif untuk kegiatan ekonomi, distribusi kekayaan di antara
pelaku ekonomi dan penduduk serta perubahan dalam kerangka kelembagaan
dalam masyarakat secara luas.
Dalam sebuah pembangunan ekonomi, perencanaan dan penganggaran
merupakan suatu proses yang sangat krusial dalam penyelenggaraan nya
dikarenakan berkaitan dengan tujuan pembangunan yaitu untuk mensejahterakan
masyarakat. Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang saling
berkaitan dan merupakan satu kesatuan, dimana output dari perencanaan adalah
penganggaran.

Lesson Learned

Adapun pembelajaran yang dapat diambil saat proses pembuatan essay ini,
ialah :

1. Terlalu banyak mengubah judul essay yang ingin di ambil.


2. Kesulitan dalam mengambil isu yang ingin dibahas
3. Kesulitan dalam menyambungkan pembahasan dari jurnal yang berbeda

Daftar Pustaka

Wahyudi, W. W., Priyarsono, D. S., & Rifin, A. (2014). Perencanaan Pembangunan


Ekonomi Wilayah Berbasis Sektor Unggulan, Kasus: Kabupaten Pasaman Pasca
Otonomi Daerah. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 2(2),
159-176.

Permatasari, N., Priyarsono, D. S., & Rifin, A. (2016). Perencanaan Pembangunan


Ekonomi Wilayah Berbasis Pertanian dalam Rangka Pengurangan Kemiskinan di
Kalimantan Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 4(1),
27-42.

Amalia, F., Sinaga, R., Soeyatno, R. F., Silitonga, D., Solikin, A., Hubbansyah, A. K., ... &
Ladjin, N. (2022). Ekonomi Pembangunan. Penerbit Widina.

Anda mungkin juga menyukai