Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERJA SAMA NEGARA-NEGARA KAWASAN


UTARA dan SELATAN

KELOMPOK : 4 KELAS XII IPS 2

1. ARYANDI ISMA’IL (05)

2. MOCHAMMAD SYAHDI SYAHIDAINI (15)

3. NUZULINA LAELATUL MAGHFIROH (19)

4. ROSA LINDA AMELIA (25)

5. SABRINA FATIMATUZ ZAHRO (26)

6. SUCI JULIA WAHYU PAULINA (31)

7. WISNU HARI MURTI (33)

PEMBIMBING : SYAIFUL RAHMAN,S.Pd

TAHUN PELAJARAN

2022 - 2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan taufik ,rahmat, serta ridho-Nya kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kerja Sama Negara-Negara Kawasan Utara dan
Selatan”.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Dalam makalah ini dijelaskan mengenai sejarah pembentukan kawasan Utara dan
Selatan, serta tujuan terjadinya kerja sama antar dua kawasan. Apabila dalam makalah ini
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena sesungguhnya manusia
itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum
seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari teman-teman yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yg memerlukannya dimasa yang akan datang.

Jember, 19 Oktober 2022

KELOMPOK 4

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1


1.2 Tujuan........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat........................................................................................................ 2

BAB II PERMASALAHAN....................................................................................................... 3

2.1 Rumusan Masalah....................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4

3.1 Proses Lahirnya Kerja Sama Utara dan Selatan......................................... 4


3.2 Tujuan Kerja Sama Kawasan Utara dan Selatan ....................................... 5
3.3 Bentuk Hubungan Kawasan Utara-Selatan ............................................... 5
3.4 Sifat Hubungan antara Kawasan Utara dan Selatan.................................. 7
3.5 Ciri - Ciri Kawasan Utara-Selatan............................................................... 7
3.6 Dampak Positif dan Negatif Kerja Sama Kawasan Utara dan
Selatan........................................................................................................ 8

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................. 10

4.1 Kesimpulan.................................................................................................. 10

4.2 Kritik............................................................................................................. 10

4.3 Saran............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Munculnya kerjasama kawasan Utara dan Selatan dilatar belakangi ketika selama
periode 1960 dan 1970 jumlah negara berkembang di dunia semakin banyak dimana
pada tahun 1979 jumlah negara berkembang mencapai 150. Merespon hal tersebut PBB
menggagas pembentukan United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) sebagai organisasi untuk menjalin kerjasama dalam kebijakan ekonomi
ataupun perdagangan antara negara-negara di dunia yang menguntungkan bagi semua
pihak. Demi mencapai kerjasama tersebut, dialog antara kawasan Utara dan Selatan
terus dilakukan.

Kerjasama Utara-Selatan setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas
Blok Barat dan Blok Timur, melainkan kelompok Utara dan kelompok Selatan. Istilah
Utara dan Selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika dibandingkan dengan nilai
geografis. Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki
teknologi canggih serta produksi industri yang selalu meningkat. Negara Utara meliputi
negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika
Serikat, Perancis, Inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang. Secara ekonomis mereka
memiliki ekonomi yang kuat. Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas Blok
Barat dan Blok Timur melainkan kelompok Utara dan kelompok Selatan. Sedangkan
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara
miskin.

Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara
Selatan sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi
mereka. Negara Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan
pembangunan alternatif mereka tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-
negara tersebut. Negara di Utara harus melaksanakan kebijakan ekonomi dan
kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan jangka panjang yang sehat.

Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap penting adanya
kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia baru
yang lebih adil. Hubungan tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk

1
pemerasan oleh negara-negara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan
bersama. Jadi berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk kemitraan.

Guna menghindari pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka


diadakan dialog Utara-Selatan yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi
kerja sama ekonomi internasional tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun
1975. Tujuan mendasar dari dialog Utara-Selatan adalah mencari kesepakatan dalam
mengubah hubungan antara negara-negara industri kaya (G7) dengan negara-negara
berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan perubahan
hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional Baru. Sehingga
negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan
menuntut partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan tentang proses lahirnya kerja sama Utara dan Selatan.


2. Menjelaskan tujuan terbentuknya kerja sama kawasan Utara dan Selatan.
3. Mengetahui apa saja bentuk hubungan Utara-Selatan.
4. Menjelaskan mengenai sifat hubungan antar dua kawasan.
5. Memaparkan ciri-ciri kawasan Utara dan Selatan.
6. Mengetahui dampak positif daan negatif kerja sama kawasan Utara dan Selatan.

1.3 Manfaat

1. Bagi Penyusun
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami untuk
dapat menyusun makalah ini dengan baik, serta menambah wawasan kami
mengenai Kerja Sama Negara-negara Kawasan Utara dan Selatan.
b. Mengimplementasikan teori dan ilmu yang telah didapatkan dalam mata
pelajaran Sejarah Peminatan Bab 3 tentang “Kerja Sama Negara-Negara
Kawasan Utara dan Selatan.”

2. Bagi Pihak Lain


Hasil makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari
manfaat Kerja Sama kawasan Utara dan Selatan dan dampak bagi kehidupan
perekonomian dunia, serta dapat menambah pengetahuan pembaca.

2
BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah di jelaskan, maka dapat


disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses lahirnya kerja sama Utara dan Selatan ?

2. Apa yang menjadi tujuan terbentuknya kerja sama kawasan Utara dan Selatan?

3. Apa saja bentuk hubungan Utara-Selatan ?

4. Bagaimana sifat hubungan antar dua kawasan?

5. Apa ciri-ciri Kawasan Utara dan Selatan?

6. Bagaimana dampak positif dan negatif kerja sama kawasan Utara dan Selatan?

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Proses Lahirnya Kerja Sama Utara dan Selatan

Proses kelahiran kerja sama Utara-Selatan diawali dari pertemuan negara-negara


penghasil minyak dengan negara-negara konsumen minyak pada tanggal 7 April 1975 di
Paris - Prancis. Pertemuan tingkat menteri ini kemudian di populerkan secara resmi
dengan istilah Konferensi Kerja Sama Ekonomi Internasional yang pertama kali diadakan
pada 16-18 Desember 1975 di Paris. Forum ini kemudian lebih dikenal dengan istilah
dialog Utara-Selatan. Di dalam forum ini termasuk di dalamnya pertemuan - pertemuan
non formal, non pemerintah dan non PBB.

Amerika Serikat dan Prancis sebagai pemrakara forum dialog Utara-Selatan


memandang perlu diadakan kerja sama antar negara-negara pengguna minyak dengan
negara-negara penghasil minyak. Hal ini guna menanggulangi krisis energi (minyak),
krisis ekonomi, dan embargo minyak. Itikad disambut baik oleh negara-negara penghasil
minyak, sehingga menghasilkan Konferensi Kerja Sama Ekonomi Internasional pada
bulan Desember 1975 di Paris.

Negara-negara Industri memandang bahwa kelangsungan ekonomi dan


kehidupan industri sangat bergantung pada sektor energi. Pada awalnya, kerja sama
Utara-Selatan hanya beranggotakan negara-negara yang hadir pada konferensi Kerja
Sama Ekonomi Internasional di Paris yaitu 27 negara. Di dalam perkembangannya,
forum ini meluas dan berkembang menjadi forum kerja sama antara negara-negara
industri dengan negara-negara yang sedang berkembang.

Pada Konferensi Kerja Sama Ekonomi Internasional pertengahan Desember 1975


di Paris,telah dihadiri oleh negara negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE), Jepang,Amerika Serikat, Australia, Kanada, Spanyol, Swedia, dan Swiss
sebagai wakil pihak Utara. Sedangkan pihak Selatan dihadiri Aljazair, Argentina, Brasilia,
Kamerun. Mesir, India, Indonesia (wakil dari ASEAN), Iran, Irak, Jamaica, Mexico, Nigeria,
Pakistan, Peru, Arab Saudi, Venezuela, Yugoslavia,Zaire, dan Zambia.

Melihat keberhasilan pada sidang pertama pada bulan Desember 1975 di Paris,
maka kemudian direncanakan persidangan kedua di Paris bulan Desember 1976. Namun,

4
karena adanya beberapa halangan seperti pemilu di Amerika Serikat, Jerman Barat, dan
Jepang, maka sidang kedua ini ditunda pada Juni 1977. Diantara kedua sidang tersebut,
telah dilaksanakan persidangan tingkat pejabat tinggi dan sidang kelompok anggota
(April-November 1976). Persidangan ini bermaksud untuk membantu pemecahan
persoalan yang akan diputuskan pada sidang tingkat menteri pada Mei Juni 1977.

Dari dua kali Konferensi Kerja Sama Ekonomi Internasional dan ditambah hasil
persidangan perantara maka forum dialog Utara-Selatan telah mengalami
perkembangan. Kerja sama ini tidak hanya dalam hal perdagangan minyak di pasaran
internasional, tetapi juga meluas ke bidang energi, bahan mentah, pembangunan, dan
keuangan, dan sektor lainnya yang mendukung perekonomian global.

3.2 Tujuan Kerja Sama Kawasan Utara dan Selatan

Secara umum tujuan forum Utara Selatan adalah sebagai berikut:


a) Mengharmoniskan hubungan antara negara-negara industri dengan negara-
negara yang sedang berkembang.tata perekonomian internasional telah
menuntut satu orde baru yang memerlukan adanya dialog dan kerjasama
antara pihak Utara dengan pihak Selatan.

b) Mengikutsertakan partisipasi negara-negara berkembang dalam tatanan dan


hubungan ekonomi internasional. Untuk merealisasikan tujuan ini negara
berkembang aktif dalam pengambilan keputusan di forum PBB dan di forum-
forum di luar PBB.

c) Untuk membagi keuntungan secara adil dari hasil perdagangan internasional.


Melihat dari tujuannya, maka kerjasama Utara Selatan dapat diartikan
sebagai forum komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan.

3.3 Bentuk Hubungan Kawasan Utara-Selatan

Pokok persoalan dalam kerjasama Utara Selatan adalah upaya perubahan dalam
tata hubungan dunia baru yang lebih adil. Hubungan tersebut harus berubah dari
bentuk pemerasan oleh Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Dengan
kata lain, hubungan tersebut harus berubah dari bentuk subordinasi ke bentuk
kemitraan.
Namun pada kenyataannya, bentuk hubungan Utara Selatan masih cenderung
berpola dominasi-subordinasi. Negara-negara Selatan mengalami berbagai

5
kekurangan titik misalnya, penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang
dihasilkannya, perusakan lingkungan, dan ketergantungan yang semakin tinggi
terhadap negara-negara di utara.

Negara-negara Utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka


terhadap negara-negara Selatan. Pemaksaan ini dapat mereka lakukan melalui
perundingan-perundingan dalam lembaga keuangan internasional Bank dunia dan
IMF (international monetary found). Bank dunia dan IMF mengeluarkan program
penyelesaian struktur atau SAP (struktural adjustment program) yang intinya
memaksa negara-negara yang mendapatkan bantuan utang untuk lebih membuka
pasar dalam negeri mereka, menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan
barang-barang yang bisa diekspor dan mengurangi subsidi pemerintah terhadap
sektor publik. Di Afrika dan Amerika latin, program ini menciptakan kemiskinan di
kalangan rakyat jelata.

Sehubungan dengan berbagai keadaan yang dialami oleh negara-negara


Selatan itu, ada baiknya diadakan pembenahan di kalangan Selatan sendiri. Negara-
negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Di pihak
lain, Utara harus membiarkan negara-negara Selatan bebas melaksanakan berbagai
strategi pembangunan alternatif mereka, tanpa melakukan diskriminasi atau sabotase
terhadap negara-negara tersebut.

Hubungan yang terjalin antara negara-negara Utara dan negara-negara


berkembang terutama di bidang ekonomi. Bentuk hubungannya berupa kerjasama
dua negara Utara dan Selatan. Negara utara akan menanamkan modalnya dalam
bentuk investasi atau bentuk modal ke negara Selatan. Negara utara kemudian akan
mendirikan perusahaan-perusahaan asing. Yang nantinya keuntungan akan diterima
kedua belah pihak.

Negara utara sangat maju di bidang teknologi, namun minim sumber daya
alam. Adapun kondisi negara berkembang terjadi sebaliknya, yaitu sumber daya alam
yang melimpah, namun teknologi minim. Negara utara membutuhkan negara Selatan
sebagai pemasok sumber daya ekstraktif. Biasanya negara utara mengimpor bahan
mentah dari negara Selatan, kemudian diolah menjadi barang jadi.

Pemberian modal pinjaman merupakan bentuk kerjasama negara utara dan


selatan dalam bentuk moneter. Sistem kredit pembayarannya bisa berupa suku bunga,
transfer surplus dan capital. Pinjaman modal inilah yang menyebabkan perekonomian

6
negara Selatan cenderung rawan. Kerjasama yang lainnya bisa dilakukan berbentuk
transfer teknologi, baik teknologi pangan komunikasi ataupun militer. Negara Selatan
yang tidak ingin terus bergantung kepada negara utara akan menekan kontak transfer
teknologi dalam jangan kontrak berlangsung.

3.4 Sifat Hubungan antara Kawasan Utara dan Selatan

Pengambilan sumber daya ekstraktif milik negara Selatan oleh negara utara
bersifat eksploitatif. Negara utara terus berusaha memaksimalkan pengambilan
sumber daya milik negara selatan untuk memenuhi kebutuhannya. Sering terjadi,
kerjasama yang dibuat lebih menguntungkan negara utara daripada seimbang.
Misalnya kerjasama Indonesia-Amerika dalam PT Freeport Indonesia. Semula
kerjasama ini adalah pengambilan batubara oleh Amerika di daerah Papua. dan
kenyataannya Amerika bukan hanya mengambil batubara melainkan emas dan hal itu
sudah terjadi berpuluh-puluh tahun tanpa ada penanggulangan apapun.

Tenaga kerja buruh di negara Selatan juga tereksploitasi oleh negara utara,
pendirian pabrik industri negara utara di negara Selatan menyerap tenaga kerja lokal
yang jumlahnya sangat banyak, namun pemberian upah minim dengan waktu kerja
yang sangat lama. Sehingga eksploitasi tenaga kerja di negara Selatan semakin
meningkat karena upah butuh yang rendah menyebabkan lebih banyak lagi
perusahaan negara Utara yang ingin menanamkan modalnya di negara Selatan.dan
pemberian kredit modal oleh negara utara kepada negara Selatan hanya membuat
ketergantungan, ketergantungan tersebut membuat negara Selatan cenderung
stagnan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta rawan terhadap
stabilitas nasional. Indonesia pernah mengalami kehancuran ekonomi yang
disebabkan oleh krisis moneter pada 1998 yang salah satunya disebabkan penarikan
investasi besar-besaran karena krisis ekonomi yang melanda Asia. Krisis moneter
1998 tersebut kemudian mengacaukan stabilitas ekonomi dan keamanan negara yang
berujung pada banyaknya perekonomian Indonesia yang ditentang oleh modal dari
luar negeri.

3.5 Ciri - Ciri Kawasan Utara-Selatan

3.5.1 Ciri-Ciri Kawasan Utara

1. Negara industri
2. Negara maju

7
3. Teknologi maju
4. Membutuhkan bahan baku
5. Pendapatan perkapita tinggi
6. Angka pertumbuhan penduduk rendah
7. Angka pengangguran rendah
8. Anggotanya tergabung dalam Group of Seven (G-7), yang terdiri atas
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Jerman, dan Jepang.

3.5.2 Ciri-Ciri Kawasan Selatan

1. Negara agraris
2. Negara berkembang
3. Teknologi berkembang
4. Melimpah bahan baku
5. Pendapatan perkapita rendah
6. Angka pertumbuhan penduduk tinggi
7. Angka pengangguran tinggi
8. Anggotanya tergabung dalam kelompok 77 (G-77), seperti Filipina,
Indonesia, Vietnam, dll.

3.6 Dampak Positif dan Negatif Kerja Sama Kawasan Utara dan Selatan

3.6.1 Dampak Positif

a. Mengisi kekurangan ekonomi bagi masing-masing negara yang


mengadakan kerja sama.
b. Memperluas hubungan dan mempererat persaudaraan.
c. Meningkatkan divisi negara.
d. Negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi di
dalam negeri.
e. Memperluas pasar bagi produk dalam negeri.
f. Memperluas lapangan kerja.
g. Menghilangkan hambatan perdagangan internasional.
h. Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
i. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
j. Terjadinya alih teknologi.
k. Masuknya modal asing kedalam negeri.

8
3.6.2 Dampak Negatif

a. Ketergantungan bantuan terhadap negara lain.


b. Banyak TKI Ilegal.
c. Meningkatnya pengangguran.
d. Salah peneratan atas penggunaan teknologi.
e. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing.
f. Perusahaan dalam negeri yang tidak mampu bersaing akan bangkrut.

9
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kawasan Utara merupakan kumpulan negara-negara maju sedangkan kawasan


Selatan merupakan kumpulan negara-negara berkembang. Kerja sama di antara kedua
kawasan tersebut penting dikarenakan masing-masing kawasan memiliki kekurangan
dan kelebihan yang mengharuskan keduanya bekerja sama untuk menutupi kekurangan
yang ada.

Tujuan dari kerja sama ini tentunya berkaitan dengan peningkatan taraf
ekonomi internasional, sehingga keinginan negara-negara berkembang untuk
mendapatkan distribusi kekayaan yang lebih adil serta menuntut partisipasi yang lebih
besar dalam hubungan ekonomi internasional dapat terealisasikan.

Dibalik manfaat yang dapat kita rasakan sekarang, seperti hal nya terjadinya
Pasar Bebas tidak menutup kemungkinan bahwa kita juga harus terus berinovasi agar
negara dapat terus berkembang dan pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh secara
pesat, sehingga negara tidak akan kalah saing oleh banyaknya produk asing.

4.2 Kritik

Menurut kelompok kami, kerja sama antara negara-negara kawasan Utara dan
Selatan ini memberikan berbagai dampak positif di kehidupan manusia sekarang, sudah
seharusnya kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk terus berinovasi sehingga
dapat bersaing di dalam perdagangan yang sudah tidak ada batasan lagi. Hal ini perlu
dilakukan agar pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat meningkat dan negara
dapat terus maju.

4.3 Saran

Harapan kami,makalah yang telah kami buat ini dapat menambah wawasan para
pembaca, serta menambah kesadaran bagi kita semua akan pentingnya belajar dan
berinovasi demi kemajuan sebuah negara. Oleh karena itu, makalah yang berjudul

10
“ Kerja Sama Negara - Negara Kawasan Utara dan Selatan” ini dibentuk agar bisa
dijadikan bahan pembelajaran bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku : Nana Supriatna, Paket Sejarah Kelas 12

WEBSITE :

 https://id.scribd.com/document/450352256/Makalah-Sejarah-Tentang-Negara-negara-
kawasan-utara-dan-selatan
 https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-apa-itu-kerjasama-kawasan-utara-
dan-kawasan-
selatan#:~:text=Nah%2C%20kerja%20sama%20kawasan%20Utara,minyak%20dengan%
20negara%2Dnegara%20konsumennya.
 https://www.donisetyawan.com/kerjasama-utara-selatan/
 M. Faishal Aminuddin, Mengurai Cetak Biru Kerjasama Selatan-Selatan (KSST) Indonesia,
dalam http://www.tabloiddiplomasi.org/current-issue/182-diplomasi-januari-
2013/1582-menguraicetak-biru-kerjasama-selatan-selatan-dan-triangular-ksst-
indonesia.html

12

Anda mungkin juga menyukai