Anda di halaman 1dari 6

SISTEM MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian orang Betawi bisa dibedakan. Antara lain sebagai berikut :

Mereka yang berada di tengah kota menunjukkan mata pencaharian yang bervariasi,
misalnya sebagai pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, buruh, tukang seperti
membuat meubel.

Mereka yang berada di daerah pinggiran hidup sebagai petani sawah, buah-buahan,
pedagang kecil, memelihara ikan, dan sekarang di antara mereka banyak yang menjadi
buruh pabrik, guru, dan lain-lain.

SISTEM PERALATAN HIDUP


Betawi memiliki perkembangan yang bisa dikatakan paling pesat dari semua daerah yang
tersebar di Indonesia. Begitu juga dengan pesatnya perkembangan teknologi yang dialami di
Jakarta.
Teknologi Suku Betawi didatangkan dari negara asing, seperti senjata api, kapal laut,
kompas, teropong, peralatan pabrik dan bercocok tanam, dan lain sebagainya.

Masyarakat Betawi banyak mengadaptasi perkembangan peralatan teknologi yang di buat


di Jepang. Sayang untuk dikatakan, tetapi masyarakat Betawi merupakan konsumen yang
memiliki sifat konsumtif yang secara langsungmempengaruhi negara kita.
SISTEM RELIGI
Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama
Kristen Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit sekali.
Sistem Teknologi
Betawi sekarang ini dapat kita sebut sebagai Jakarta. Ibu kota Indonesia tentu memiliki
perkembangan yang bisa dikatakan paling pesat dari semua daerah yang tersebar di Indonesia.
Begitu juga dengan pesatnya perkembangan tekhnologi yang dialami di Jakarta. Walaupun masih
dibilang sedikit tertinggal disebanding negara-negara maju lainnya, Indonesia sebagai negara
berkembang memiliki perkembangan yang maju di bidang peralatan dan tekhnologi. Sayang

untuk dikatakan, tetapi masyarakat Betawi merupakan konsumen yang memiliki sifat konsumtif
yang secara langsung mempengaruhi negara kita. Perkembangan global atau modernisasi yang
ingin selalu diikuti oleh masyarakat membuat masyarakat Jakarta melakukan adaptasi
dengan cara mengonsumsi barang-barang yang diproduksi oleh negaranegara asing, dan bukan
menggunakan produk lokal atau produk dalam negri.
Sistem Mata Pencaharian
Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa
profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Semisal di kampung
Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang (anggrek,
kemboja jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik
semisal K.H. Djunaedi, K.H. Suit, dll. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh
kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga betawi
Karena asal-muasal bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara,
Tionghoa, India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing-masing kaum disesuaikan
pada cara pandang bentukan etnis dan bauran etnis dasar masing-masing.
Organisasi Sosial Suku Betawi

Masyarakat Betawi atau Jakarta asli dalam hal susunan masyarakat dan sisitem
kekerabatanya, pada umumnya menganut sisitem patrilineal yaitu menghitung hubungan
kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki saja. Karena itu mengakibatkan tiap-tiap individu
dalam masyarakat memasukan semua kaum kerabat ayah dalam hubungan kekerabatannya,
sedangkan semua kaum kerabat ibu diluar garis hubungan kekerabatannya.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi
masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi yang ironisnya terjadi di daerah atau tanah
masyarakat Betawi sendiri. Namun, tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi bahwa
masyarakat generasi mendatang akan mampu menopang modernisasi tersebut.
Sistem Pengetahuan
Di Jakarta sebelum era pembangunan orde baru, orang Betawi terbagi atas beberapa
profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung
Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang (anggrek,
kemboja jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik
semisal K.H. Djunaedi, K.H. Suit, dll. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh
kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga Kemanggisan.

System Teknoli Suku Asmat


Senjata Perisai digunakan oleh orang Asmat untuk melindungi diri dari tombak dan panah
musuh dalam peperangan. Selain perisai ada juga tombak yang terbuat dari kayu keras seperti
kayu besi atau kulit pohon sagu. Ujung nya yang tajam dilengkapi dengan penutup yang terbuat
dari paruh burung atau kuku burung kasuari. c.
Alat Transportasi Masyarakat Asmat mengenal perahu lesung sebagai alat transportasinya,
pembuatan perahu dahulunya digunakan untuk persiapan suatu penyeranngan dan pengayauan
kepala. Kayu yang digunakan untuk membuat perahu adalah kayu kuning (ti), ketapang, bitanggur
atau sejenis kayu susu yang disebut ierak d.
Organisasi Sosial suku Asmat
Suku Asmat memiliki 2 jabatan kepemimpinan, yaitu a. Kepemimpinan yang berasal dari
unsur pemerintah dan b. Kepala adat/kepala suku yang berasal dari masyarakat. Sebagaimana
lainnya, kapala adat/kepala suku dari Suku Asmat sangat berpengaruh dan berperan aktif dalam
menjalankan tata pemerintahan yang berlaku di lingkungan ini. Karena segala kegiatan di sini
selalu didiihului oleh acara adat yang sifatnya tradisional, sehingga
Dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya resmi, diperlukan kerjasama antara kedua
pimpinan sangat diperlukan untuk memperlancar proses tersebut. Bila kepala suku telah
mendekati ajalnya, maka jabatan kepala suku tidak diwariskan ke generasi berikutnya, tetapi
dipilih dari orang yang berasal dari fain, atau marga tertua di lingkungan tersebut atau dipilih dari
seorang pahlawan yang berhasil dalam peperangan G.
Sistem Pengetahuan Suku Asmat
penduduk asli suku asmat merasa dirinya adalah bagian dari alam, oleh karena itulah
mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya, bahkan, pohon disekitar tempat hidup
mereka dianggap menjadi gambaran dirinya. Batang pohon menggambarkan tangan, buah
menggambarkan kepala, dan akar menggambarkan kaki mereka

Sistem peralatan hidup suku banjar


1. Alat-alat produktif
Peralatan yang digunakan antara lain:
Peralatan untuk bertani: parang cangkuk (untuk menebas),parang Duyung
(untuk merumput di sawah),parang Lantik (untuk menebaspepohonan yang
kecil),Belayung (untuk menebang pohon yang besar),dan cangkul
Peralatan untuk rumah tangga : Parang Bungkul (untuk memotong bendabenda yang cukup besar),pisau,lading,kapak,dll.

2.Senjata
Senjata digunakan masyarakat Banjar untuk melindungi dirinya dari musuh dan bisa
juga berfungsi sebagai alat produktif seperti untuk mengangkap ikan,berburu di
hutan,jerat perangkap,dll. Contohnya Mandau, Sumpit, serapang (tombak lima mata),
tiruk (tombak panjang lurus untuk berburu ikan haruan atau ikan gabus dan tomat
disungai), pengambangan ( tombak lurus bermata satu), duha ( pisau bermata dua untuk
berburu babi)

Alat-alat Transportasi
Yang menjadi alat transportasi utama mereka adalah jukung yang menjadi
sarana trasportasi sungai. Dari ke-8 sistem teknologi tersebut menandakan bahwa
masyarakat Banjar telah peka terhadap perkembangan teknologi yang sangat
mereka perlukan untuk mempermudah pekerjaan mereka
Yang menjadi alat transportasi utama mereka adalah jukung yang menjadi sarana
trasportasi sungai. Dari ke-8 sistem teknologi tersebut menandakan bahwa masyarakat
Banjar telah peka terhadap perkembangan teknologi yang sangat mereka perlukan untuk
mempermudah pekerjaan mereka

Sistem religi/ kepercayaan suku banjar


Suku Banjar merupakan penduduk asli sebagian wilayah propinsi Kalimantan
Selatan.Mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam.

Kepercayaan yang berasal dari ajaran Islam bukanlah satu-satunya kepercayaan


religius yang dianut masyarakat Banjar, sistem ritual dan sistem upacara yang diajarkan
Islam bukanlah satu-satunya sistem upacara yang dilakukan.Keseluruhan kepercayaan
yang dianut orang Banjar menurut beberapa Sejarawan Banjar telah dibedakan menjadi
tiga kategori.Yang pertama ialah kepercayaan yang bersumber dari ajaran Islam.Isi
kepercayaan ini tergambar dari rukun iman yang ke enam.Kedua, kepercayaan yang
berkaitan dengan struktur masyarakat Banjar pada zaman dahulu, yaitu pada masa
sultan-sultan dan sebelumnya.

Sistem Kekerabatan suku banjar

Sistem kekerabatan suku Banjar pada umumnya adalah sama, untuk daerah seluruh
Kalimantan Selatan. Suku Banjar mendasarkan kekerabatan mereka menurut garis dari
keturunan ayah dan garis keturunan ibu atau bilateral.Tetapi di akui bahwa dalam hal-hal
tertentu terutama yang menyangkut masalah kematian, perkawinan yang menjadi wali
asbah adalah garis dari pihak ayah. Dalam hal masalah keluarga besar dan pengertian
keluarga besar, maka berlaku garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu, keduanya
diberlakukan sama.

Sistem Mata Pencaharian Suku Banjar


Orang Banjar dikenal dengan julukan masyarakat air (`the water people') karena
adanya pasar terapung, tempat perdagangan hasil bumi dan kebutuhan hidup sehari-hari di
sungai-sungai kota Banjarmasin, ibukota Propinsi Kalimantan Selatan.Sebagian besar mereka
hidup bertani dan menangkap ikan. Sekarang banyak pula yang bergerak dalam bidang
perdagangan, transportasi, pertambangan, pembangunan, pendidikan, perbankan, atau
menjadi pegawai negeri. Selain itu, mereka mempunyai keahlian menganyam dan membuat
kerajinan permata yang diwariskan secara turun temurun. Upacara-upacara adat masih
dipertahankan. Kekayaan alam dan kesuburan tanah tempat orang Banjar ternyata tidak
otomatis meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana
transportasi (kondisi jalan dan angkutan) yang terbatas menyebabkan produk pertanian dan
non pertanian mereka sulit untuk dipasarkan. Selain itu, kesulitan mendapat modal juga
mengurangi ruang gerak mereka.

Bahasa Banggai

Bahasa Banggai atau Silingan Banggai, merupakan anak cabang Malayo-Polinesia, yang
dituturkan oleh suku Banggai dan suku Sea Sea yang disebut juga suku banggai pegunungan.
Penuturan bahasa ini berpusat di provinsi Sulawesi Tengah, yakni di kabupaten Banggai
Kepulauan, Banggai Laut dan kabupaten Banggai. Di samping wilayah-wilayah inti suku ini,
mereka juga tersebar di pesisir Maluku dan Maluku Utara.

Anda mungkin juga menyukai