Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Kadek Cika Aulia Septiani

NPM : 212544SM

Pendidikan Masa Kini

Pendidikan sangatt penting dalam kehidupan, karena tanpa pendidikan manusia akan sulit
berkembang. Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas
pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas SDM yang akan didapat seperti dilihat
dalam pernyataan risky (2014) Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan SDM di Indonesia dengan semaksimal mungkin.Pendidikan harus mampu
mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh bagian di kehidupan, cerdas,
aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin, bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Ada Empat point pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal, yaitu:
1.learning to Know (belajar untuk mengetahui)
2.learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
3.learning to be (belajar untuk menjadi seseorang)
4.learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).

Menurut saya Indonesia belum menerapkan sepunuhnya point - point yang dicanangkan
oleh UNESCO, Pendidikan di Indonesia juga minus dari kata ‘baik’. Sebagaimana pendidikan itu
sendiri mempunyai makna sebagai ‘bekal’ untuk menjadikan setiap orang berkembang dan menjadi
pribadi yang lebih baik. Mengapa saya beropini bahwa pendidikan di Indonesia minus dari kata ‘baik’?
Kalau menurut pengamatan saya sendiri karena tidak semua sekolah memenuhi standar pendidikan
yang layak. Saya ambil contoh masalah UN. Saya masih suka bingung untuk apa UN diadakan?
Mengevaluasi hasil belajar siswa selama bertahun-tahun? Sebuah penentu kelayakan seorang siswa
untuk lulus dari jenjang pendidikan yang sudah dia tempuh selama bertahun tahun hanya dengan 4
hari? Dibuat 20 paket dengan bobot soal yang sama berstandar internasional. Terus bagaimana
nasibnya sekolah didaerah atau pedalaman yang masih minim fasilitas kalau bobot soalnya
disamaratakan? Jadi bagaimana bisa UN dijadikan sebagai penentuan kelulusan kalau tidak adil seperti
ini? Yang ada UN dijadikan ladang uang bagi para oknum tidak bertanggung jawab membujuk siswa
menerima bantuan instan dan akhirnya kecuranganpun terjadi. Jadi menurut saya pendidikan di
Indonesia memang harus dirombak total.
Sekarang saya ganti topiknya, saya akan membahas ‘Kurikulum 2013’ yang lagi panas panasnya
dikalangan pelajar SMA, SMP, maupun SD (mahasiswa gatermasuk ya :D). Kalau menurut saya
sendiri, kurikulum 2013 ini baik. Kenapa saya bilang baik? Kurikulum ini menjadikan siswa menjadi
aktif serta kreatif. Disamping itu dengan ditambahnya point-point keagamaan dalam segala bidang
dapat menjadikan para siswa lebih berakhlak. Dulu banyak sekolah berlomba-lomba menerapkan 2
kurikulum sekaligus yang pada akhirnya membuat siswa bingung, overload, dan bahkan sampai
kehilangan rasa nasionalismenya. Kenapa harus seperti itu? Karena kurikulum di Indonesia yang
kurang memadai dan membuat sekolah-sekolah akhirnya harus mengadopsi kurikulum dari luar negeri.
Kurikulum kita selama ini hanya sebatas knowledge tanpa memippersiapkan lifeskill bagi para siswa.
Siswa hanya terus dicekoki dengan berbagai informasi, tanpa tahu apa kegunanya bagi kehidupan yang
akan datang. Nah dengan kurikulum baru ini saya menharapkan para ‘siswa’ mampu mengeksplorasi
pemikiran serta menggali kreativitas mereka, sehingga kelak para siswa menjadi orang2 yang kritis,
kreatif, mampu berpikir out of the box, dan yang terpenting menjadi orang yang bermanfaat serta
berakhlak dan taat kepada agama. Tetapi disamping itu, banyak keluhan yang saya dengar dari teman
teman saya yang mungkin mereka pikir ini terlalu mendadak dan telalu ‘memforsir’ siswa, mungkin.
Tetapi ada sesuatu yang saya kurang setuju terhadap kurikulum 2013, tentang pelajaran TIK yang akan
disatukan dengan semua mata pelajaran. Sebenarnya TIK tidak dilenyapkancCuma akan disatukan
dengan pelajaran lainnya. Menurut saya, masalah yang ‘bisa’ muncul disini adalah faktor rendahnya
kemampuan guru dalam memanfaatkan IT dankurang memadainya fasilitas IT di sekolah.
Jadi menurut saya tentang ‘Pendidikan Masa Kini’ yang sedang dipakai negri ini perlu adanya
perbaikan. Semoga pendidikan di Indonesia semakin membaik!.
Pendidikan masa kini dengan masa lalu memang berbeda, pendidikan di era modern ini
memang sudah banyak di permudah oleh alat alat yang mampu menunjang sistem pembelajaran dan
apalagi ditunjang dengan sudah gratis nya pendidikan sampai dengan SMA , tapi tak bisa di pungkiri
pendidikan di masa ini masih jauh dari kata cukup.
Masalah pertama yang di hadapi pendidikan era ini adalah kurang nya pemerataan fasilitas di
berbagai daerah di indonesia, lalu ditambahnya semangat anak anak bangsa yang cenderung kurang
dibandingkan masa lalu yang anak anak nya sangat bersemangat. Yang kedua adalah memperbedakan
status sosial yang dilihat oleh pihak sekolah atau perguruan tinggi, banyak anak yang mampu bersaing
dibidang akademik namun memiliki finansial yang tidak mencukupi dan yang akhirnya
menghalanginya masuk di sekolah atau perguruan tinggi yang diminati terlihat dalam pernyataan agus
(2001).Banyak anak yang kalah dalam bidang akademik, namun kuat dalam finansial dapat masuk
sekolah atau perguruan tinggi yang jelas jelas termasuk dalam instansi negara dengan mudah dibayar
agar memudahkan siswa/siswi diterima di perguruan tersebut, apa penyebabnya? Kurangnya
pengawasan pemerintah terhadap orang orang yang menggunnakan kewenangannya dengan semaunya.
Dan masalah yang ketiga adalah kurangnya minat anak di era ini dalam hal pendidikan, banyak faktor
yang membuat hal si anak menjadi kurang berminat mungkin karna faktor status sosial,kurangnya
sosialisasi dari orangtua, tidak terdapat nya tempat pembelajaran di daerahnya atau tuntutan ekonomi
yang mengharuskannya bekerja. Dalam hal ini, pemerintah harus memberikan arahan kepada
masyarakat pentingnya akan pendidikan. Namun masalah masalah tersebut pun tidak sepenuh nya kita
timpalkan kepada pemerintah, karna tidak akan berkembangnya pendidikan jika kita sebagai
masyarakat tidak memiliki minat dan mengarahkan anak agar memiliki motivasi tinggi dalam hal
pendidikan agar di masa mendatang pendidikan di negara kita akan menjadi lebih baik dan teratasinya
masalah masalah pendidikan yang bisa merusak intelektual bangsa. Keluarga pun menjadi faktor yang
penting untuk perkembangan pendidikan, karna orang terdekat si anak adalah keluarga . disini
keluarga dapat memotivasi dan mencontohkan pentingnya pendidikan . oleh sebab itu orangtua pun
harus memliki setidaknya gelar atau pun hal yang membanggakan dalam bidang akademik agar bisa di
contoh dan memotivasi diri si anak. Terkadang si anak pun menjadikan tolak ukur pendidikan orang
tua nya sebagai motivasi dirinya, jadi seandainya orangtua nya tidak memiliki intelektual yang luas
dan tidak mampu mengarahkan si anak agar bisa melampaui apa yang di capai orangtuanya , maka
siap siaplah anak tersebut akan menjadi seperti orang tuanya bahkan lebih buruk karna kurangnya
sosisalisasi orang tua. Pendidikan di era ini pun memang cenderung modern, akan tertinggal kita bila
kita buta akan pendidikan, karna hidup tanpa ilmu bagaikan lumpuh.

Anda mungkin juga menyukai