Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kerenita Dwi Valentina

NIM : 19312241017

Kelas : Pendidikan IPA A 2019

Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

Potret Pendidikan di Daerah Saya

Daerah saya merupakan daerah yang berada di lereng gunung Merapi. Walau terdengar
sangat jauh dari perkotaan, namun Pendidikan di sini sudah terfasilitasi dengan sangat baik.
Termasuk dalam wilayah Sleman bagian utara, kecamatan Pakem tempat saya bernaung memiliki
47 sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K).

Biaya pendidikan di daerah saya masih bisa dijangkau oleh orang tua siswa, selain itu
sekolah-sekolah juga menawarkan berbagai beasiswa sehingga biaya pendidikan tidak membebani
orang tua siswa. Fasilitas yang diberikan sudah sangat baik dan mendukung pembelajaran.
Walaupun termasuk daerah pelosok, namun sekolah di daerah saya tidak kekurangan pengajar.

Didaerah saya ini terdapat salah satu SMP yang sangat bergengsi didaerah Yogyakarta
yaitu SMPN 4 Pakem, sekolah ini terkenal dengan lulusan-lulusan terbaik dan sering menjuarai
berbagai macam lomba. Hal ini dapat menjadi salah satu gambaran bagaimana kualitas Pendidikan
di daerah saya. Tentu dengan hasil yang sangat memuaskan yaitu dapat mencetak lulusan yang
sangat baik, fasilitas yang diberikan di sekolah ini sangat bagus. Fasilitas bagus tentu harus di
dukung oleh kemampuan ekonomi orang tua siswa karena SPP yang ditawarkan di sekolah ini
apabila dibandingkan dengan SMP lain tentu sangat berbeda.

Pendidikan pada masa ini adalah salah satu modal penting untuk menunjang kehidupan. Di
lingkungan saya sendiri dapat dikatakan masyarakat sudah melek akan pendidikan. Sebagian anak-
anak di lingkungan saya pendidikan yang dienyam oleh tidak hanya sampai tingkat menengah ke
atas, namun sampai kuliah. Taraf hidup di lingkungan saya bukan termasuk menengah ke atas,
untuk biaya pendidikan anak-anak berusaha mendapatkan beasiswa. Sebagian lainnya, setelah
lulus SMA/SMK akan langsung mencari pekerjaan.
Fasilitas pendidikan yang disediakan desa saya antara lain perpustakaan, namun
perpustakaan ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak, mereka masih cenderung senang
di rumah atau bermain dengan teman-teman lain. Selain itu, sejak saya SD sekitar tahun 2009 ada
program dari salah satu Universitas di Jogja ini untuk membantu mengajar di desa saya setiap hari
Minggu. Ini sangat menunjang pendidikan di desa saya. Namun program ini sempat berhenti
beberapa tahun dan kembali dijalankan namun tidak serutin sebelumnya, hal ini dikarenakan
kurangnya sumber daya manusia yang akan diajar. Anak-anak saat ini lebih memilih untuk
bermain gadget daripada belajar.

Anda mungkin juga menyukai