Anda di halaman 1dari 6

Kontribusiku Untuk Indonesia Setelah Menyelesaikan Studi

Deskripsi diri

Nama lebgkap saya Nurul Amalia. Saya berasal dari provinsi di semenanjung selatan
Sulawesi yakni Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Barru. Dengan menjalani proses
kehidupan maka akan memberikan pelanjaran hidup yang berharga. Dianugrahi orang tua,
keluarga, dan sahabat-sahabat yang baik memberikan dampak yang baik pada kepribadian saya.
Sehingga mendorong saya untuk menekuni duinia pendidikan dan melanjutkan pendidikan
kejenjang lebih tinggi.

Pada tahun 2017, ketika saya lulus sekolah menengah akhir, saya bercita-cita melanjutkan
pendidikan di tingkat Universitas. Awalnya saya sangat ingin untuk melanjutkan di pulau jawa,
namun orang tua saya belum memberikan izin dikarenakan kekhawatiran mereka merasa saya
masih sangat muda untuk melanjutkan sekolah di tempat yang jauh. Oleh karena itu saya
mendaftarkan diri di program studi Pendidikan Fisika kelas ICP di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Memiliki latar belakang dari sekolah Negeri dan
kelas IPA menjadi alasan saya memilih Fakultas Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam.
Keinginan untuk berkecimpung di dunia pendidikan menjadi alasan memilih Universitas Negeri
Makassar, dikarenakan UNM menjadi salah satu universitas penghasil tenaga pendidik terbaik di
Makassar.

Peran yang akan dilakukan

Memiliki keluarga yang bekecimpung di dunia pendidikan memberikan saya lebih banyak
informasi tentang bagaimana pengelolaan dan bagaimana sistem pendidikan yang terjadi
khususnya di daerah Kabupaten Barru. Sejauh ini ada beberapa hal yang menurut saya harus
diperbaiki oleh banyak pihak agar tercipta kualitas pendidikan yang baik di Kabupaten Barru.
Masalah penting yang menjadi pengamatan saya yaitu :

1. Kualitas Pendidik
Dengan melakukan pengamatan bagaimana para pendidik, terutama di jenjang sekolah
dasar, banyak pendidik yang kesulitan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman serta
menerapkannya dalam proses pembelajaran. Hal ini diakibatkan oleh factor usia dan kurangnya
tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi. Menurut saya pemerataan pendidik yang terjadi di
daerah-daerah masih sangat minim, hal ini mengakibatkan kualitas pembelajaran di daerah
menjadi sangat kurang. Selain itu kurangnya bimbingan yang dilakukan kepada para pendidik,
mengakibatkan mereka kesulitan dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Beberapa masalah yang menurut saya juga menjadi poin penting bagi para pendidik adalah
banyaknya administrasi sekolah yang harus mereka kerjakan mengakibatkan mereka kewalahan
dalam membagi waktu untuk menyiapkan pembelajaran dan melengkapi administrasi.
Menurut saya yang menjadi solusi untuk permasalahan ini adalah dengan pemerataan
pendidik baru di setiap daerah dan penyelenggaraan pelatihan penggunaan teknologi yang
menunjang proses pembelajaran. Dengan melihat permasalahan tersebut membuat saya sangat
ingin untuk berbagai ilmu yang telah saya dapatkan selama menempuh jenjang pendidikan, namun
dengan pengalaman pendidikan yang masih S1 membuat saya merasa belum mumpuni untuk
melakukan hal tersebut dan akhirnya saya memilih untuk langsung melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi.
2. Penyelenggaraan pendidikan non formal yang masih kurang
Pendidikan nonformal memiliki peran yang tak kalah penting dalam membentuk masyarakat
yang terdidik dan berkualitas. Sayangnya, penyelenggaraan pendidikan nonformal masih
menghadapi tantangan di banyak daerah, yang mengakibatkan kesenjangan pengetahuan dan
keterampilan di masyarakat.
Pendidikan non formal seperti pusat bimbingan belajar masih sangat kurang dan sangat
minim di daerah kabupaten Barru. Hal ini membuat masyarakat hanya mengandalkan pendidikan
formal di sekolah, sehingga tenaga pendidik harus ekstra dalam proses pembelajaran. Selain itu
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan diluar sekolah atau non formal sangatlah
minim, hal ini dibuktikan kurangnya bahkan dapat dikatakan tidak ada masyarakat yang
mendaftarkan anakanya pada pusat bimbingan belajar atau memberikan les privat diluar
pendidikan di sekolah.
Alasan mengapa penyelenggaraan pendidikan non formal masih kurang adalah kurangnya
pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan non formal di kalangan masyarakat.
Banyak individu dan komunitas di daerah masih berpandangan bahwa pendidikan hanya dapat
diperoleh melalui lembaga formal seperti sekolah. Akibatnya, upaya untuk mengenalkan dan
mendorong pendidikan non formal sering kali menghadapi resistensi atau kurangnya partisipasi.
Kurangnya pemahaman tentang manfaat pusat bimbingan belajar juga menjadi tantangan
lain dalam penyelenggaraannya di daerah. Masyarakat di daerah mungkin kurang akrab dengan
konsep dan dampak positif dari pusat bimbingan belajar. Dalam beberapa kasus, persepsi bahwa
pendidikan hanya terjadi di sekolah formal dapat menghalangi partisipasi dalam program-program
nonformal seperti ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan kampanye sosialisasi untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan nonformal melalui pusat bimbingan
belajar.
Selain itu, kualitas pengajar dan materi yang disajikan di pusat bimbingan belajar juga harus
diperhatikan. Kualitas pendidikan yang ditawarkan sangat tergantung pada kompetensi dan
dedikasi pengajar. Namun, di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya, menarik tenaga
pengajar yang berkualitas menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, pengembangan materi yang
relevan dan menarik bagi siswa juga memerlukan perencanaan dan pemikiran matang.
Meskipun tantangan-tantangan tersebut, ada peluang besar untuk meningkatkan
penyelenggaraan pusat bimbingan belajar di daerah. Pertama, kolaborasi antara pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal dapat memperkuat dukungan bagi pendirian
dan operasional pusat bimbingan belajar. Kedua, penggunaan teknologi dan media online dapat
membantu mengatasi hambatan akses geografis, sehingga individu di daerah terpencil dapat tetap
mengakses layanan bimbingan belajar. Ketiga, pelatihan bagi pengajar lokal dapat meningkatkan
kualitas pengajaran dan memperkuat koneksi dengan komunitas.
Dalam mengatasi kekurangan penyelenggaraan pusat bimbingan belajar di daerah, langkah-
langkah konkrit harus diambil. Pertama, pemerintah perlu memberikan dukungan finansial dan
regulasi yang mendukung pendirian dan operasional pusat bimbingan belajar di daerah. Kedua,
kampanye edukasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat
pusat bimbingan belajar dan pendidikan nonformal secara umum. Ketiga, pendidikan dan pelatihan
bagi pengajar dan fasilitator pusat bimbingan belajar harus diutamakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang disajikan.
Sehingga pusat bimbingan belajar memiliki potensi besar untuk membantu mengisi
kesenjangan dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal di daerah. Dengan dukungan yang
tepat dari berbagai pihak, pusat bimbingan belajar dapat menjadi alat yang efektif dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka peluang bagi masyarakat di daerah untuk meraih
prestasi yang lebih baik dalam dunia pendidikan dan pekerjaan.
Setelah mencari informasi beberapa universitas pendidikan terbaik di Indonesia yang
memiliki program magister manajemen pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta adalah
universitas yang paling tepat bagi saya. Selain akreditasi A, UNY juga memiliki subjek yang
mengakomodasi kebutuhan saya untuk mengatasi beberapa masalah pendidikan yang terjadi di
daerah saya. Beberapa modul yang sangat berkorelasi yaitu, 1) Problematik SDM dalam
Manajemen Pendidikan, 2) Manajemen Pembelajaran, Penataran, dan Pelatihan, Analisis
Kebijakan Pendidikan. Saya percaya bahwa dengan mempelajari materi ini saya akan mendapat
banyak ilmu teoritis dan praktis dari dua subjek mata kuliah ini yang nantinya dapat memberikan
solusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan khususnya di daerah saya Kabupaten Barru.

Seperti yang kita ketahui, Finlandia menjadi kiblat pendidikan dunia yang telah menerapkan
sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Dengan melihat hal
tersebut saya berharap kebijakan pendidikan dapat memudahkan pendidik, sehingga pendidik
dapat fokus pada kualitas pembelajaran dan tidak terbebani dengan administrasi sekolah. Saya
berharap suatu saat sistem pendidikan di Indonesia bisa merata di berbagai daerah. Saya
mengetahui bahwa pemerintah tekah melakukan yang terbaik untuk sistem pendidikan di
Indonesia, seperti pelaksanaan sistem zonasi dengan tujuan pemerataan kualitas sekolah, sehingga
semua sekolah bisa menjadi sekolah favorit dan tidak terjadi penutupan sekolah yang dikarenakan
kurangnya atau tidak adanya siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Namun kenyataan yang
kita lihat di lapangan, masih ada kesenjangan dalam kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini
diakibatkan karena adanya beberapa factor seperti kebijakan pendidikan di Indonesia, kualitas
guru, saran dan prasarana sekolah, serta latar belakang siswa dan wali siswa. Selain itu
pengembangan dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan non formal juga harus tetap
diperhatian. Hal ini dapat diatasi jika semua pihak bekerja sama dengan baik, tujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pasti akan tercapai.

Untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada, kita harus terjun langsung dan ikut
berpartisipasi dalam sistem tersebut. Bergabung dalam sistem dan ikut serta dalam proses
peningkatan kualitas pendidikan menjadi hal yang akan saya lakukan. Perubahan yang diharapkan
dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti berinteraksi langsung dengan siswa. Hal yang pernah
saya lakukan yakni ikut dalam kegiatan berbagi ilmu dengan anak-anak yang kurang mampu.
Mengajari mereka cara membaca dan berhitung. Perubahan yang diharapkan harus dimulai dengan
hal-hal kecil. Dan untuk kedepannya peran yang akan saya lakukan yaitu membangun kerjasama
dengan berbagai komunitas pemuda di daerah saya agar mereka semakin semangat untuk berbagi
ilmu dengan anak-anak yang kurang beruntung dalam hal ekonomi dan tidak dapat merasakan
bagaimana rasanya mengenyam pendidikan.

Hal pertama yang akan saya lakukan setelah menyelesaikan studi saya adalah kembali ke
daerah saya yaitu Kabupaten Barru dan membuat tempat atau wadah agar anak-anak yang tidak
dapat merasakan dunia pendidikan di ranah formal tetap mampu membaca dan berhitung. Saya
akan mencoba merangkul pemuda pemudi Barru yang ingin berbagi ilmu dan melakukan kegiatan
tersebut bersama-sama.

Selain itu setelah studi saya selesai, saya akan melakukan kerja sama dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten Barru. Namun hal seperti ini saya sadari akan memerlukan waktu yang
cukup banyak serta proses yang cukup panjang, sehingga harus dilakukan bertahap. Namun
dengan berkecimpung langsung dalam sistem akan mempermudah untuk melakukan dan
berkontribusi dalam melakukan perubahan dalam sistem pendidikan terutama di Kabupaten Barru.

Cara mewujudkannya

Beberapa hal yang akan saya lakukan untuk mewujudkan apa yang ingin saya lakukan
dikemudian hari setelah saya menyelesaikan studi saya di Universitas Negeri Yogyakarta.

1. Membangun kerjasama yang baik dengan berbagai pihak


Membangun kerjasama yang baik dengan berbagai pihak memang menjadi langkah awal
yang krusial dalam usaha memperbaiki sistem pendidikan. Kerjasama yang kokoh dan
terkoordinasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, guru, siswa, orang tua, masyarakat, dan
sektor swasta dapat menciptakan pondasi yang kuat untuk perubahan positif dalam pendidikan.
Dalam upaya membangun kerjasama yang baik, komunikasi yang terbuka dan transparan
menjadi kunci. Semua pihak perlu didengarkan dan dihargai, dan kepentingan bersama harus
ditempatkan di depan. Pertemuan rutin, diskusi kelompok, dan forum partisipasi publik dapat
membantu dalam memastikan bahwa semua suara didengar dan dihormati.
Dengan membangun kerjasama yang kokoh dan terintegrasi, kita dapat menciptakan
perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan. Keberhasilan perbaikan sistem pendidikan
membutuhkan komitmen dan kontribusi dari berbagai pihak, dan melalui kerjasama yang baik,
kita dapat bersama-sama mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.
2. Terjun dalam komunitas pendidikan
Salah satu langkah berani yang dapat diambil untuk memulai perbaikan sistem pendidikan
adalah terjun langsung dalam komunitas pemuda. Tindakan ini dapat memberikan dampak positif
yang mendalam, tidak hanya pada individu yang terlibat, tetapi juga pada perbaikan sistem
pendidikan secara keseluruhan.
Dalam usaha memperbaiki sistem pendidikan, penting untuk mengingat bahwa perbaikan
bukan hanya tentang perubahan struktural atau kurikulum. Perbaikan juga melibatkan mengatasi
masalah sosial, mendekatkan diri dengan masyarakat yang kurang beruntung, dan memberikan
dukungan bagi mereka yang memerlukan. Terjun dalam komunitas pendidikan adalah langkah
yang sangat bermakna dan memberikan inspirasi untuk berkontribusi dalam perbaikan sistem
pendidikan dari bawah ke atas.
3. Melakukan motivasi tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat
Memberikan motivasi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi
masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam usaha memperbaiki sistem pendidikan.
Edukasi dan pemahaman masyarakat tentang peran dan manfaat pendidikan tidak hanya akan
membawa dampak positif pada individu, tetapi juga akan mendorong dukungan yang lebih besar
terhadap perbaikan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Mengadakan kampanye pendidikan, diskusi kelompok, lokakarya, dan acara publik lainnya
adalah beberapa cara efektif untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan. Dalam menggalang dukungan masyarakat, langkah awal ini akan
menciptakan pijakan kuat untuk upaya perbaikan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai