Anda di halaman 1dari 4

Saeful Anam,M.Pd.

Bapak Saeful Anam,M.Pd. adalah Ketua Muhammadiyah dan tokoh


pendidikan di Kabupaten Cilacap. Beliau lahir di Purworejo pada tahun 1967 di
kampung gerabag Kabupaten Purworejo. Beliau masuk Sekolah Dasar dan juga
Sekolah Menengah yang berbasiskan Arab dalam artian lebih kepada pendidikan
agamanya. Kemudian beliau melanjutkan lagi ke Madrasah Aliyah Negeri
Purworejo. Beliau paginya sekolah dan sorenya ke Pondok Pesantren Nurul
Hidayah untuk mempelajari ilmu agama. Setelah lulus dari Madrasah Aliyah
beliau melanjutkan kuliah di IKIP Negeri Semarang tahun 1991 lulus mengambil
Fakultas IPS Jurusan Geografi.Setelah lulus beliau masuk keSarjana penggerak
pembangunan pedesaan yang dikelola oleh Dinas P dan K di Karang Ayar selama
2 tahun. Kemudian beliau mengabdi sebagai pendidik di SMP Negeri 2 Cimanggu
dan di SMK Muhammadiyah Majenang pada tahun 1994.

Pada tahun 1998 beliau diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan
ditempatkan di SMP Negeri 2 Wanareja sampai tahun 2019 beliau diangkat
menjadi pengawas.Saat ini beliau aktif menjadi pengawas di sekolah Kecamatan
Kedungreja dan Majenang. Aktifnya beliau dalam organisasi
Kemuhammadiyahan dimulai pada tahun 2010. Pada tahun 2005 sudah mulai

Eka Aryanti_Tugas Antropologi Pendidikan_Biografi_Semester 3_


menjadi DISDAKMEN PC majenang. Bersamaan dengan itu, pada tahun 2010
beliau menjadi PCM Muhammadiyah Majenang.

Muhammadiyah memiliki kelebihan di bidang pendidikan. Saat ini


Muhammadiyah mengelola sektor pendidikan dimulai dari jenjang TK dengan
jumlah 18, SD/MI berjumlah 7, SMP berjumlah 1, MTS berjumlah 1, SMA
berjumlah 1, SMK berjumlah 1. Saat ini, Muhammadiyah sedang mendirikan
pondok pesantren Darul Ulum dan Nurul Iman. Pondok Pesantren Darul Ulum
memiliki jumlah santri mukim sebanyak 120 orang dan di SMK muhammadiyah
sekitar 80 orang.

Padatnya aktivitas dalam bidang pendidikan, membuat beliau kewalahan


dalam hal pengaturan waktu. Karena padatnya aktivitas di Muhammadiyah dan di
Dinas Cilacap. Sehingga membuat beliau memyiasatinya dengan membuat jadwal
khusus, karena kedua aktivitas tersebut harus tetap terlaksana secara padu. Hal ini
bertujuan agar beliau mampu membimbing teman-teman guru SMP baik negeri
maupun swasta, dan mampu membimbing teman-teman di Muhammadiyah agar
mampu berkompetisi dalam melanjutkan pendidikan di Indonesia.

Sekarang SMK Muhammadiyah menjadi salah satu SMK rujukan di Jawa


Tengah. Prestasi ini tidak lain selain karena sentuhan Al-Qur’an dalam aplikasi
praktek, sampai akhirnya SMK Muhammadiyah mampu mendapatkan siswa baru
sebanyak 630. Dengan modal Al-Qur’an yang menjadi basic dalam pembelajaran
TK, SD, SMP, dan SMA menjadikan standar lulus harus mempunyai hafalan
dengan bacaan standar. Hal inilah yang menarik perhatian bagi orang tua dan
menjadikan beliau mampu mengelola pendidikan secara profesional sehingga
pendidikan di Muhammadiyah mampu bersaing.

Bertahannya beliau saat ini menjadi pejabat dunia pendidikan dan PC


Muhammadiyah bisa menjadi sinergi yang positif, harapannya sekolah negeri dan
swasta bisa sinergi. Bahkan harapannya sekolah swasta bisa lebih dari sekolah
negeri. Terlebih dalam kondisi pandemi seperti ini, harapannya meskipun swasta
tetapi bisa bersaing dan sama kualitasnya dengan sekolah negeri.

Eka Aryanti_Tugas Antropologi Pendidikan_Biografi_Semester 3_


Adanya wacana perubahan kurikulum tidak menggoyahkan tekad beliau
dalam membentuk sekolah yang mampu bersaing. Bahkan beliau menyambut
positif adanya wacana tersebut, karena dengan ada wacana perubahan kurikulum
akan menghasilkan kebijakan yang akan menjadi solusi dari ketertinggalam dunia
pendidikan.

Adanya pandemi covid19 membuat pembelajaran diubah pada metode


daring. Beliau beranggapan bahwa metode daring merupakan sebuah hal yang
darurat. Di dunia pendidikan daring merupakan sebuah aktivitas pendidikan yang
tidak efektif. Dari kurikulum yang tersedia, pembelajaran daring hanya mampu
diserap sebanyak 50-60% oleh anak. Bahkan jika terkendala, maka 50-60%
tersebut tidak bisa terlaksana secara maksimal.

Terlebih dengan berbagai macam kondisi yang ada, lingkungan keluarga,


sosial maka hal ini membutuhkan solusi lain, diantaranya ada luring, guring (guru
keliling) untuk mengawal siswa agar tidak terjadi lost generation, yaitu, generasi
yang lepas dari pengawasan. Meskipun banyak sekali hambatan dan kendala,
misal tidak memiliki hp, sinyal terkendala dan tidak memiliki kuota internet.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa ketika menemukan kendala


daring, maka seorang guru harus berikhtiar yang terbaik untuk anak-anak.
Masing-masing sekolah memiliki kondisi yang berbeda-beda. Secara garis besar
anak-anak akan dinilai dari segi portofolio atau mengarah kepada tugas rumah
agar guru mengetahui perkembangan siswa. Karena melalui tugas tersebut, guru
dapat memahami kemampuan anak dalam memahami sebuah materi.

Terjadinya kondisi yang tidak dapat dihindari ini membuat kondisi bejalar
tidak maksimal. Hal ini membuat guru harus memiliki kreatifitas dan inspirasi
dalam mengajar. Oleh karena itu, wacana tahun 2021 awal sekolah akan dibuka
membuat kita menjadi optimis. Namun tidak memungkiri bahwa adanya wacana
itu membutuhkan penjagaan protokol yang ketat. Baik guru ataupun siswa harus
memahami bahwa kondisi sekolah dibuka berarti harus dibarengi bersama
kesadaran dalam penjagaan protokol kesehatan.

Eka Aryanti_Tugas Antropologi Pendidikan_Biografi_Semester 3_


Aktivitas belajar secara daring ini membuat beliau mengalami suka dan
duka dalam aktivitas belajar. Beliau mengatakan bahwa suka dalam pembelajaran
daring ini membuat guru harus melek IT. Guru dituntut harus menguasi teknologi
yang mendukung pembelajaran, seperti zomm, google clasroom. Telegram, dan
lain-lainnya. Bahkan guru mengadakan pelatihan-pelatihan untuk membuat
pembelajaran yang menarik.

Lebih lenjut beliau menjelaskan, sebagai contoh pembelajaran zoom, harus


ada prinsip-prinsip yang diperhatikan, yaitu SMS (sinyal, materi, dan soulmate).
Bantuan yang diperlukan dalam pembelajaran daring ini berupa pasangan, sebagai
contooh mencari ketua kelas untuk dimintai bantuan dalam mempersiapkan zoom
sebagai host. Hal yang sering terlupa dalam pembelajaran daring adalah interaksi
antara guru dan siswa. Pemberian tugas secara terus-menerus tanpa adanya
interaksi dan refleksi merupakan hal tidak benar. Refleksi merupakan sebuah hal
yang diperlukan untuk mengukur pemahaman siswa.

Duka pembelajaran daring ini, membuat guru dan siswa jenuh.


Pengontrolan 32 siswa dalam dunia daring adalah sebuah hal yang tidak mudah.
Siswa merasa tidak interest karena bosan, jenuh, dan monoton. Namun, teknik
belajar secara daring jika dikemas secara menarik maka akan membuat siswa
tertarik dalam pembelajaran.

Eka Aryanti_Tugas Antropologi Pendidikan_Biografi_Semester 3_

Anda mungkin juga menyukai