Cilacap )
KURIKULUM OPERASIONAL
SMP ……………………………………………….
TAHUN AJARAN 2022/2023
LOGO
Alamat Sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan di : Cilacap
Pada tanggal : .........................................
Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala SMP .............................................
............................................. ...................................................................
NIP ............................................................
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Cilacap
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Kurikulum Operasional SMP ……………………….
Tahun Ajaran 2022/2023 dapat tersusun. Kurikulum Operasional SMP ……………………….
Tahun Ajaran 2022/2023 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SMP
………………………….. untuk kelas VII, sedangkan untuk kelas VIII dan IX menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Kurikulum 2013/ Kurikulum Masa Khusus. *
pilih salah satu
Kurikulum operasional SMP ……………………………. Tahun Ajaran 2022/2023
dikembangkan berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, sesuai
konteks dan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan sekolah, saran dan masukan dari pemangku kepentingan, dan
di bawah koordinasi dan supervisi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap
Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Ajaran 2022/2023 untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin
dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?” Jawaban atas pertanyaan itu adalah “Pelajar lndonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila“
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21
Pengembangan Kurikulum Operasional SMP ……………………… Tahun Ajaran
2022/2023 dilakukan melalui tahapan menganalisis konteks karakteristik sekolah, merumuskan visi,
misi, tujuan sekolah, menentukan pengorganisasian pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran,
merancang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.
Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari awal, dimulai dengan memahami
secara utuh kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, antara lain Tujuan pendidikan
Nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip pembelajaran dan Asesmen, serta
capaian pembelajaran.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
menyampaikan ucapan terima kasih, kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap
2. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kabupaten Cilacap
3. Bp. St. Rakhmad Budiharsa,S.Pd.,MM. selaku Pengawas Sekolah
4. Komite Sekolah SMP …………………….
5. Guru dan Tenaga Kependidikan SMP ………………….
6. Semua pihak yang terlibat
Kami menyadari bahwa Kurikulum Operasional Sekolah yang telah kami susun ini memiliki
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan yang
konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu penyelesaian Kurikulum ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………… ii
LEMBAR VERIFIKASI PENGAWAS …………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………… vi
LAMPIRAN :
1. Kalender Pendidikan
2. Analisis Minggu Efektif
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Kuesioner Peserta Didik
6. Koesioner Guru
7. Koesioner Tendik
8. Koesioner Orang Tua Peserta Didik
9. Rapor pendidikan
10. Analisis Rapor Pendidikan
11. Analisis Karakteristik Sekolah ( analisis SWOT atau bentuk lain )
12. Alur Tujuan Pembelajaran
13. Contoh RPP/ Modul Ajar
14. Contoh Modul Projek Contoh Modul Projek
15. Contoh RPL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KARAKTERISTIK SMP ……………………..
( Bab I Karakteristik Sekolah merupakan kesimpulan dari hasil analisis konteks ( SWOT) yang
menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga
kependidikan, analisis konteks bersumber dari infomasi yang dapat diperoleh dari rapot pendidikan,
kuesioner, wawancara, FGD, observasi )
A. Karakteristik Siswa
Siswa kelas VII SMP ………..ada ………orang, terdiri dari……pria, dan ………orang
wanita, dan terbagi dalam ……….rombongan belajar.
1. Latar belakang kondisi keluarga siswa
a. Latar belakang pekerjaan dan penghasilan orang tua siswa
Dari data yang berupa angket siswa kelas VII diketahui bahwa sebagian besar orang
tuanya memiliki pekerjaan sebagai ……………. dengan penghasilan antara Rp.
……………….. s.d. Rp ………………, sebagian kecil orang tuanya memiliki
pekerjaan sebagai ……………. dengan penghasilan antara Rp. ……………….. s.d.
Rp ………………, dan sebagian orang tuanya memiliki pekerjaan sebagai
……………. dengan penghasilan antara Rp. ……………….. s.d. Rp ……………….
. Sebagian besar siswa hidup bersama serumah antara ……. orang s.d. …………...
orang per keluarga, sebagian kecil siswa hidup bersama serumah antara ……. orang
s.d. …………... orang per keluarga.
b. Latar belakang sarana dan prasarana yang ada di rumah
Sebagian besar siswa tinggal di rumah sendiri keluarga, dengan kondisi rumah
permanen, sebagian kecil siswa tinggal di rumah sendiri keluarga, dengan kondisi
rumah semi permanen, sebagian besar siswa tidak tinggal di rumah sendiri keluarga,
dengan kondisi rumah permanen/ semi permanen. Sebagian kecil siswa memiliki
sarana belajar yang cukup untuk belajar mandiri di rumah, ketersedian lampu
penerangan yang cukup, tempat belajar sendiri, perlengkapan elektronik pendukung
belajar, misalnya laptop, hp, TV, video player, WiFi, sebagian besar siswa tidak
memiliki sarana belajar mandiri di rumah secara lengkap.
c. Peran orang tua dalam pendampingan belajar siswa di rumah
Sebagian kecil siswa yang mendapat perhatian dan bimbingan belajar di rumah dari
orang tuanya, bahkan ada yang tidak mendapatkan bimbingan sama sekali
2. Kegiatan siswa di rumah dan lingkungan
a. Kebiasaan di rumah
Sebagian kecil siswa memiliki kebiasaan rutin di rumah untuk belajar mandiri,
melaksanakan ibadah, membantu orang tua, menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
Sebagian besar siswa kurang memiliki kebiasaan baik di rumah yang mendukung
siswa sebagai siswa pembelajar.
b. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya di lingkungan
Sebagian kecil siswa aktif dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan lain yang positif
misalnya olah raga dan kesenian di lingkungannya
3. Cita-cita siswa
Dari kuesioner siswa dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa bercita-cita
……….sebagian lagi bercita-cita ……………………
…….dst
B. Karakteristik Kondisi Sosial Lingkungan Sekolah
1. Peran sekolah sebagai bagian dari masyarakat
Sekolah berperan aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan sekolah, baik kegiatan atas
inisiatif sekolah, kegiatan bersama masyarakat, kegiatan atas inisiatif masyarakat,
misalnya ……………………
2. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat dari adanya sekolah
Keberadaan sekolah di masyarakat berdampak positif terhadap lingkungan masyarakat,
misalnya ………………..
3. Sumber daya masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah
Sumber daya mastarakat yang adapat dimanfaatkan oleh sekolah, dalam rangka kegiatan
sekolah dalam rangka mewujudkan visi sekolah yang mengacu pada terwujudnya pelajar
sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, antara lain sumber daya alam, sumber daya sosial dan budaya, dunia usaha
dan dunia industri,
…….dst
C. Karakteristik Kondisi Budaya Lingkungan Sekolah
Budaya daerah setempat yang perlu dilestarikan antara lain toleransi antar umat beragama,
silaturahmi antar warga, kekerabatan, gotong royong, arisan, pertemuan rutin warga,
……………….
……..dst
D. Karakteristik Guru
Guru SMP ………. ada ……….orang, yang terdiri dari …… pria, …… wanita. Pendidikan
guru ………sarjana. Tingkat linearitas pendidikan/ sertifikat pendidik dengan tugas
mengajar ……..%
Dari hasil evaluasi diri masing-masing guru dengan indikator kompetensi guru ( yang baru
Perdirjen GTK no 6565/B/GT/2022 ) dapat diketahui bahwa guru yang merasa telah
kompeten dalam kategori pengetahuan profesional ……%, kategori praktik pembelajaran
profesional ………%, dan kategori pengembangan profesi ……….%.
Keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan mandiri Implemtasi Kurikulum
Merdeka, guru yang telah menyelesaikan seluruh materi ………%, sebagian besar materi
…….%, sebagian kecil materi ……..%, dan yang tidak ikut diklat ………%
………….dst
E. Karakteristik Tenaga Kependidikan
Tenaga kependikan di SMP ……… ada ………., terdiri dari …dst
Dari hasil evaluasi diri masing-masing tenaga kependidikan dengan indikator kompetensi
tenaga kependidikan, diketahui bahwa…..dst
F. Karakteristik Kondisi Alam
SMP ………..terletak di………..dengan kondis alam ………dst
G. Karakeristik Sarana, Prasarana, dan Pendanaan
1. Sarana
SMP ……..memiliki sarana berupa ………dst
2. Prasarana
Prasarana yang dimiliki oleh SMP …………berupa ………..dst.
3. Pendanaan
Sumber dana utama SMP ………. dari BOS, dengan dana tambahan berupa sumbangan
orang tua pada tahun ajaran sebelumnya sebesar …….., dana sumbangan tetap dari
……….sebesar ………../ tahun dst.
H. Kebijakan Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap program Bangga Mbagun Desa dengan pilar utama
…..dst
I. Kemitraan
Selama ini SMP ………..menjalin kemitraan untuk peningkatan kompetensi siswa dengan
……….dst.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab
2. Tujuan Pendidikan Dasar
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Tujuan Kurikulum Merdeka
Terwujudnya Pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
B. Visi Sekolah
Visi SMP Negeri 6 Satu Atap Majenang dirumuskan dengan kalimat yang mengandung
unsur : (1) filosofis, (2) khas, (3) berwawasan masa depan . Berikut visi yang dirumuskan
sekolah :
“Tercapainya Warga Sekolah yang Berahlak Mulia, Cerdas, Terampil, Dan Bersahaja
Sesuai dengan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa”
C. Misi Sekolah
Sesuai dengan visi dan indikator visi di atas, maka misi SMP Negeri 6 Satu Atap Majenang
ditetapkan sebagai berikut :
1. Membentuk masyarakat sekolah yang beriman dan bertakwa melalui pengembangan
nilai-nilai pengembangan keagamaan dan pendidikan berkarakter
2. Membentuk masyarakat sekolah yang cerdas dengan mengembangkan pembelajaran
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)
3. Membentuk masyarakat sekolah yang kreatif, inovatif dan peduli terhadap lingkungan
4. Membentuk masyarakat sekolah yang pandai menerapkan IPTEK dalam kehidupan
sehari-hari
D. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Umum
Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, karakter serta
ketrampilan yang berwawasan gender untuk hidup dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata
b. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik.
c. Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan dengan pendidikan.
d. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
e. Terwujudnya sistim pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif, dan partisipatif.
f. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang sesuai dengan dinamika tuntutan
kebutuhan siswa, masyarakat.
g. Terwujudnya sumber daya manusia pendidikan yang handal
h. Terwujudnya prestasi akademik yang tinggi dan disertai karakter budi pekerti yang
luhur
i. Terwujud prestasi non akademik yang tinggi dan berjiwa kewirausahaan yang handal
j. Terwujudnya Insan yang beriman dan bertaqwa dengan perwujudan sikap akhlaqul
karimah (Akhlak mulia)
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat
menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan
kurikulum operasional satuan pendidikan
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu
rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung
pencapaian Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila
Tujuan, metode, hasil pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar pancasila
dan ekstrakurikuler
1. Pembelajaran Intrakurikuler
a. Tujuan
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran.
b. Metode
1) Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud
‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’.
2) Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai
progress dan capaian peserta didik.
3) Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen
c. Hasil
Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portofolio/kumpulan hasil pekerjaan
peserta didik dari berbagai instrumen asesmen
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
a. Tujuan
Kegiatan yang dirancang terpisah dari intrakurikuler yang bertujuan untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
b. Metode
1) Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk
projek dengan bobot 20%-30% (SD-SMA/SMK) dari kegiatan pembelajaran.
2) Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan
fleksibel.
3) Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek.
4) Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
c. Hasil
1) Bukti dapat berupa hasil produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada proses
dan pencapaian tujuan projek.
2) Satuan pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik
menunjukkan hasil projek melalui pameran/pertunjukan
3. Ekstrakurikuler
a. Tujuan
Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan
satuan pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
b. Metode
1) Terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan wajib berbentuk
pendidikan kepramukaan dan kegiatan pilihan berupa kegiatan yang
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan
minat peserta didik.
2) Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan.
3) Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan
tertentu
c. Hasil
Bukti berupa testimoni atau cerita dari peserta didik.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
a. Muatan Kurikulum
1) Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 pasal 40 ayat (2) jo Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 7 tahun 2022 pasal 2 ayat (4)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan Pancasila;
c. pendidikan kewarganegaraan;
d. bahasa;
e. matematika;
f. ilmu pengetahuan alam;
g. ilmu pengetahuan sosial;
h. seni dan budaya;
i) pendidikan jasmani dan olahraga;
k) keterampilan/ kejuruan; dan
l) muatan lokal
2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 pasal 40 ayat (3)
Muatan bahasa sebagaimana dimaksud pada muatan kurikulum huruf d meliputi:
a. bahasa Indonesia;
b. bahasa daerah; dan
c. bahasa asing.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 pasal 40 ayat (4)
Muatan kurikulum sebagaimana dimaksud pada muatan kurikulum huruf a, huruf b,
dan huruf c, dan ayat (3) huruf a dituangkan dalam bentuk mata pelajaran wajib:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan Pancasila; dan
c. bahasa Indonesia.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 pasal 40 ayat (5)
Muatan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e sampai dengan
huruf k dan ayat (3) huruf b dan huruf c dapat dituangkan secara terpisah atau
terintegrasi dalam bentuk:
a. mata pelajaran;
b. modul;
c. blok; dan/atau
d. tematik.
( Ruang Lingkup Materi yang lain dapat dicopy dari materi dalam Standar Isi )
Alokasi TOTAL JP
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per PER
Penguatan Profil
Tahun (minggu) TAHUN
Pelajar Pancasila
Pendidikan Agama dan
72 (2) 36 (33%) 108
Budi Pekerti *)
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 (33%) 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 (21%) 216
Matematika 144 (4) 36 (20%) 180
IPA 144 (4) 36 (20%) 180
IPS 108 (3) 36 (25%) 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika 72 (2) 36 (33%) 108
Seni dan Prakarya : **) 72 (2) 36 (33%) 108
a. Seni Musik
b. Seni Rupa
c. Seni Teater
d. Seni Tari
e. Prakarya ( Budidaya,
Kerajinan, Rekayasa,
Pengolahan )
Mulok : Bahasa Jawa ***) 72 (2) - 72
Keterangan :
*) Diikuti sesuai dengan agama masing-masing peserta didik
**) SMP ……………. menyediakan 3 jenis pilihan yaitu Seni Musik, Seni Rupa, dan
Prakarya, peserta didik memilih satu jenis pilihan. (Yang tercetak tebal warna
merah hanyalah contoh, disesuaikan dengan ketersediaan guru dan sarana
prasarana sekolah)
***)Mulok : Bahasa Jawa
Pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa didasarkan pada Lampiran II
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/ 14995
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang
Pendidikan SD/MI/SDSLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK
Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah
Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
a. Pengertian
profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian
dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya sekolah,
pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil Pelajar pancasila, maupun
ekstrakurikuler
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler
Sekolah dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan.
b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta
didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
A. Pengertian
1. Pembelajaran Paradigma Baru
Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada
peserta didik. Pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar
kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk
memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan
Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk
merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang
memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia,
termasuk pembelajaran, dan asesmen.
Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari lintas disiplin
ilmu tertuang dalam 6 dimensi. Setiap dimensi memiliki beberapa elemen yang
menggambarkan lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud. Selaras dengan
tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen,
indikator kinerja pada setiap elemen dipetakan dalam setiap fase.
Dimensi Profil Pelajar Pancasila :
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
b. Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan
tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
c. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
d. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab
atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran
akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
e. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis
adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan
f. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
2. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Prinsip Asesmen
a) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
b) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
c) Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya.
d) Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
e) Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
b) Modul Ajar
Dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan,
termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap
daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang
menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran
tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik
mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan
buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif
strategi pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum merancang modul ajar,
pendidik perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut.
o Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk
pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
o Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar
yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau
perlu membuat modul ajar baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa
modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan
dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang
modul ajar yang baru.
Komponen Modul Ajar :
1) Informasi Umum :
Identitas Penulis Modul
Kompetensi Awal
Profil Pelajar Pancasila
Sarana dan Prasarana
Target Peserta Didik
Model Pembelajaran yang Digunakan
2) Komponen Inti :
Tujuan Pembelajaran
Asesmen
Pemahaman Bermakna
Pertanyaan Pemantik
Kegiatan Pembelajaran
Refleksi Pendidik dan Peserta Didik
3) Lampiran
Lembar kerja peserta didik
Pengayaan dan remedial
Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
Glosarium
Daftar pustaka
Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data administratif yang kurang bermanfaat untuk
peningkatan kualitas pembelajaran dan asesmen. Hasil asesmen peserta didik pada
periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk
melakukan refleksi dan evaluasi.
a. Refleksi Diri
Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data administratif yang kurang bermanfaat
untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan asesmen. Hasil asesmen peserta didik
pada periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pendidik
untuk melakukan refleksi dan evaluasi.
b. Refleksi Sesama Pendidik
Penilaian oleh sesama pendidik merupakan asesmen oleh sesama pendidik atas
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang
bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk membangun budaya saling belajar, kerjasama
dan saling mendukung. Sebagaimana refleksi diri, refleksi sesama pendidik
dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu semester
c. Refleksi oleh Kepala Sekolah
Penilaian oleh kepala sekolah bertujuan untuk:
1) membangun budaya reflektif
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendorong terjadinya refleksi atas
proses pembelajaran secara terus menerus dan menjadi bagian yang menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri.
2) memberi umpan balik yang konstruktif.
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan untuk
memberi masukan, saran, dan keteladanan kepada pendidik untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
d. Refleksi oleh Peserta Didik
Penilaian oleh peserta didik bertujuan untuk:
1. membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran
dankehidupan sehari-hari
2) membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan
mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses pembelajaran
3) membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk memberi umpan
balik kepada pendidik dan peserta didik; dan
4) melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis.
A. Pengertian
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan secara internal oleh satuan
pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Proses ini dikelola oleh para pemimpin satuan pendidikan dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini.
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri
agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
3. Cara Evaluasi
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara seksama.
d. Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan
4. Sasaran Evaluasi
Yang terlibat dalam evaluasi adalah :
a. Guru
b. Wakasek Bidang Kurikulum (bila ada)
c. Kepala Sekolah
D. Peserta didik
e. Orang dua peserta didik
f. Mitra ( dunia kerja, organisasi komunitas )
g. Pakar
h. Pengawas
i. Balai Guru Pembelajar
5. Strategi Evaluasi
a. Mengadakan pertemuan dengan orang tua, warga sekolah untuk mendapatkan gambaran
mengenai pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana
perasaan dan pendapatnya
b. Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan
sampel yang akan digunakan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan
c. Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai
implementasinya dan mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program;
d. Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat
mengenai program dan evaluasi; cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang
tertulis dan tujuan yang disampaikan oleh pihak-pihak yang menjalankan,
e. Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu
didesain proses evaluasi, dan mencari data yang spesifik.
f. Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi atau penilaian
g. Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data
h. Mengelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret
implementasinya. Potret ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk
lain
i. Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai
F. Prinsip Pendampingan dan Pengembangan Profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan
diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi.
1. Teknik pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan:
a. Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah
b. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala
c. Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan
dengan kemampuan satuan pendidikan).
2. Prinsip Pendampingan dan Pengembangan Profesional sebagai berikut :
a. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan
berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
b. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional . Menentukan
area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana program.
c. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis
untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk
melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
d. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan
mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan,
sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
e. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif
dalam satuan pendidikan antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan
bersama
BAB VI
PENUTUP
( tulis deskripsi penutup )
1. Kalender Pendidikan
2. Analisis Minggu Efektif
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5.