Anda di halaman 1dari 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Gabuswetan


Mata Pelajaran : PPKn
Materi Pokok : Keberagaman masyarakat dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Kelas/ Semester IX /genap
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 3 x 40 ‘ )

KD KD
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam 4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis prinsip persatuan dalam
keberagaman suku, agama, ras, dan keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
antargolongan (SARA), sosial, budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
IPK IPK
• Menganalisis permasalahan yang muncul  Menyajikan hasil telaah rencana tindakan dalam rangka
dalam keberagaman suku, agama, ras dan menyelesaikan berbagai masalah dalam masyarakat
antargolongan dengan sikap saling menghargai
• Menjelaskan upaya pencegahan konflik
yang bersifat SARA

Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model


Problem Based Learning yang menuntun peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menganalisis, menuliskan penyelesaian, dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas, tentang perdagangan
Internasional,dengan rasa ingin tahu yang tinggi, disiplin, percaya diri
selama PBM dan bekerjasama dengan kelompok
Model : Problem Based 1. Peserta didik menerima kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada Pendahulu
Learning pertemuan yang berlangsung an 15
2. Peserta didik mengamati video konflik SARA yang terjadi di Indonesia menit
Pendahuluan : untuk menambah wawasan pada materi yang dibahas Kegiatan
 Guru memberi salam 3. Peserta didik merumuskan beberapapertanyaan : Inti : 90
dan berdoa sebelum a. Mengapa timbul konflik SARA menit
KBM mulai. b. Bagaimana dampak kerugian yang muncul dari konflik SARA
 Guru mengingatkan c. Bagaimana pemecahan masalah yang terbaik menurut kalian agar
kembali materi pada keberagaman bangsa Indonesian tetap terjaga persatuan dan
pertemuan minggu kesatauannya sehingga tidak muncul konflik SARA !
sebelumnya dengan 4. Peserta didik dibagi kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 siswa
cara bertanya. 5. Setiap kelompok menerima 1 lembar konflik tentang SARA
 Guru memberikan 6. Peserta didik diminta membaca dan mengamati konflik dalam SARA
gambaran tentang 7. Peserta didik diminta mengumpulkan data dari :
manfaat mempelajari a. Buku paket PPKn
pelajaran yang akan b. https://nasional.tempo.co/read/668047/konflik-yang-dipicu-
dipelajari dalam keberagaman-budaya-indonesia/
kehidupan sehari-hari. c. Modul, dan sumber lain yang relevan.
Alat dan Bahan : 8. Peserta didik melakukan olah data dan analisis data
Infokus, Laptop, PPT, 9. Peserta didik mempresentasikan atas hasil simpulan dari jawaban atas
Video, Spidol, pertanyaan- pertanyaan yang telah dirumuskan,
Penggaris, Lembar 10. Kelompok lain memberikan tanggapan dan sanggahan
Kerja Siswa, Lembar 11. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil diskusi.
Penilaian
Penutup 1. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan
kepada peserta didik 10 menit
2. Menyampaikan pesan moral dari materi yang telah dipelajari pada
pertemuan hari ini
3. Mengagendakan materi pertemuan berikutnya untuk dipersiapkan oleh
peserta didik
Penilaian : 5 menit
1. Sikap : Observasi / Jurnal
2. Pengetahuan : Test lisan, Tes tertulis
3. Keterampilan : Unjuk kerja kegiatan diskusi dan presentasi

Mengetahui Gabuswetan, Januari 2020


Kepala SMP N 1 Gabuswetan Guru PPKn

Drs. H. RASGANA, M.M. RIYANTO, S.IP


NIP:19620215 199501 1 001 NIP:19760514 200801 1 002
Lembar Kerja Siswa

Kompetensi Dasar :
3.4. Menganalisis prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), sosial, budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Indikator :
 Menganalisis permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan
 Menjelaskan upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA

Tragedi Sampit

Tragedi ini bermula dari konflik antara kelompok etnis Dayak dan Madura yang terjadi di Sampit, Kalimantan
Tengah. Tempo mencatat konflik bermula pada 18 Februari 2001 saat empat anggota keluarga Madura, Matayo, Haris,
Kama dan istrinya, tewas dibunuh. Warga Madura lantas mendatangi rumah milik suku Dayak bernama Timil yang
dianggap telah menyembunyikan si pembunuh. Massa meminta agar Timil menyerahkan pelaku pembunuhan itu.
Karena permintaan mereka tidak dituruti, massa marah dan membakar rumah. Insiden malam itu dapat dihentikan
polisi. Sayang, pembakaran terus meluas ke rumah-rumah lainnya.
Warga Dayak pinggiran Sampit pun mulai berdatangan, baik melalui darat maupun sungai. Etnis Madura dikejar
dan dibunuh. Penduduk asli sepertinya tahu di mana kantong-kantong warga Madura berada. Tua-muda, pria-wanita
menjadi sasaran pembunuhan. Di beberapa ruas jalan, tampak bergelimangan tubuh korban tanpa kepala.
Sebagian besar warga dari etnis Madura harus diungsikan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Korban bertambah
dan sudah tidak bisa dihitung berapa rumah dan fasilitas umum yang terbakar. Diperkirakan korban jiwa mencapai
angka 469 orang dalam konflik yang berlangsung selama 10 hari ini.
(Sumber : https://nasional.tempo.co/read/668047/konflik-yang-dipicu-keberagaman-budaya-indonesia/ )

Pertanyaan :
1. Apa penyebab konflik dari tragedi sampit ?
2. Bentuk konfliknya termasuk jenis apa ?
3. Sebutkan dampak negatif yang muncul dari tragedi sampit ?
4. Bagaimana upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA menurut kalian demi terciptanya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dari tragedi sampit tersebut !

Nama Kelompok :
Nama Siswa : 1.
2.
3.
4.
Kelas : IX –
Semester : Genap
Mata Pelajaran : PPKn
Sekolah : SMP Negeri 1 Gabuswetan

Anda mungkin juga menyukai