Anda di halaman 1dari 13

FASE

MODUL AJAR
SOSIOLOGI
10.2
Identitas Diri Dalam Kehidupan Msyarakat
2023/ 2024

Oleh
Winda Risilfa HG, S.Pd.
MODUL AJAR SOSIOLOGI

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Winda Risilfa HG, S.Pd.
Sekolah : SMA Negeri 1 Rajabasa
Mata Pelajaran : Sosiologi
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : X (Fase E)
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 3 kali pertemuan)

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat menjelaskan konsep identitas diri dalam berbagai konteks
dan memberikan contoh nyata penerapannya dalam kehidupan sosial
bermasyarakat serta membuat laporan pemetaan identitas diri sebagai entitas
dalam kehidupan bermasyarakat.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Berkebhinekaan global (berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran).
2. Bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Pribadi yang kreatif ( Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya).
4. Bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi).

D. SARANA DAN PRASARA


Ruang kelas/ outdor, LCD, laptop, gawai, Buku sumber pembelajaran peserta
didik, alat tulis, dan buku.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Reguler / Umum tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami bahan
ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi mencerna dan memahami dengan
cepat menjelaskan konsep identitas diri dalam berbagai konteks dan
memberikan contoh nyata penerapannya dalam kehidupan sosial bermasyarakat
serta membuat laporan pemetaan identitas diri sebagai entitas dalam kehidupan
bermasyarakat.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Project Based Learning (Tatap Muka)

II. KOMPONEN INTI


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep identitas diri
2. Peserta didik dapat menjelaskan peran dan status sosial
3. Peserta didik mampu menjelaskan konsep dasar sosialisasi
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengidentifikasi jenis-jenis sosialisasi
5. Peserta didik dapat mencontohkan jenis-jenis sosialisasi dalam
kehidupan bermasyarakat.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Sosiologi memberikan pegetahuan kepada peserta didik terkait peran dan
status serta kewajiban yang mereka sandang di masyarakat
2. Peserta didik tahu betapa pentingnya peran sosialisasi dalam pembentukan
karakter anak terutama sosialisasi pertama yang didapatkan di dalam
keluarga.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Coba sebutkan status, peran dan kewajiban yang kalian sandang ?
2. Bisakah seseorang menyandang peran ganda. Berilah contoh konflik peran
yang dialami oleh seseorang !
3. Kenapa sosialisasi dalam keluarga sangat penting bagi anak !

D. KEGIATAN
PEMBELAJARAN Pertemuan
ke-1 (2 x 45 menit)
Kegiatan a. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk
Pendahuluan memimpin doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan.
b. Guru melakukan presensi dan menanyakan kabar peserta
didik, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas agar
kondusif untuk mendukung proses pembelajaran dengan
cara meminta peserta didik merapikan tempat duduk,
menyiapkan buku pelajaran dan buku referensi yang
relevan. Guru bertanya identitas peserta didik.
c. Guru menampilkan power point yang berhubungan dengan
materi sosiologi terkait status dan peran sosial
d. Peserta didik memberi contoh peran dan status sosial
e. Guru menyampaikan metode inquiry yang akan digunakan
dalam pembelajaran
f. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

Kegiatan Inti a. Peserta didik menulis kata kunci yang berhubungan


dengan identitas diri, peran dan status sosial di papan tulis.
b. Peserta didik menyimak sekilas penjelasan terkait
pengertian identitas diri, peran dan status sosial.
c. Peserta didik membentuk 4 kelompok diskusi
d. Peserta didik dalam masing-masing kelompok mendapat
kertas yang berkaitan dengan materi. Peserta didik dalam
kelompok mengelompok yang merupakan bagian dari
peran, status, ataupun bagian dari kewajiban.
e. Peserta didik menuliskan hasil kerja kelompok mereka di
kertas folio.
f. Guru menilai aktifitas dan sikap peserta didik dalam kerja
kelompok, dan menilai kemampuan peserta didik
memahami materi, serta membimbing peserta didik yang
kesulitan dalam memahami materi.
g. Peserta didik menjelaskan hasil keja kelompok mereka di
depan kelas dengan disertai dengan tanya jawab.
h. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi lisan.
i. Guru mengoreksi dan menjelaskan ulang materi yang telah
didiskusikan bersama..

Kegiatan Penutup a. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok peserta


didik.
b. Peserta didik menyimpulkan bahan/ materi yang diajarkan
c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya terkait konsep dasar sosialisasi dan jenis-jenis
sosialisasi.
d. Guru menutup pelajaran dengan doa dan diakhiri dengan
salam

Pertemuan ke-2 (2 x45 menit)


Kegiatan a. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk
Pendahuluan memimpin doa bersama.
b. Guru mengingatkan peserta didik untuk menjaga protkes
c. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk
mendukung proses pembelajaran dengan cara meminta
peserta didik merapikan tempat duduk, menyiapkan buku
pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis
yang diperlukan, dilanjutkan dengan presensi dan
menanyakan kabar peserta didik.
d. Guru bersama peserta didik sedikit mengulang materi
sebelumnya.
e. Guru sepintas menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
Kegiatan Inti a. Peserta didik mengamati konsep dasar sosialisasi dan
jenis-jenis sosialisasi yang ditampilkan oleh guru di
power point.
b. Peserta didik berdasarkan deretan bangku mendapatkan
materi yang berbeda
c. Peserta didik secara berkelompok membuat mind
mapping
d. Peserta didik menjelaskan di depan kelas terkait mind
mapping yang telah mereka temukan.
e. Guru menilai aktifitas dan sikap peserta didik dalam kerja
kelompok , dan menilai kemampuan peserta didik
memahami ciri-ciri sosiologi, serta membimbing peserta
didik yang kesulitan dalam memahami materi.
f. Guru mengkritisi jawaban yang dibacakan.
g. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi lisan
Kegiatan Penutup a. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan dengan dilakukan tanya jawab guru dan
peserta didik.
b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan diakhiri dengan
salam
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
protkes dan belajar di rumah karena pertemuan
selanjutnya ada asessmen sumatif terkait maateri identitas
diri

Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)


Kegiatan a. Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran dan
Pendahuluan membuka pelajaran dengan salam dan doa sesuai dengan
agama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan,
dilanjutkan dengan presensi atau mengecek kehadiran
peserta didik
b. Guru dan peserta didik sedikit mengulas materi
sebelumnya
c. Guru menanyakan bagaimana persiapan peserta didik
mengenai materi yang akan dibahas dalam pertemuan
kali ini terkait contoh sosialisasi
d. Guru sepintas menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Inti a. Peserta didik menjelaskan contoh dan peran penting
sosialisasi
b. Peserta didik di diberi waktu untuk belajar materi yang
telah dipelajari untuk dilaksanakan penilaian sumatif.
Kegiatan Penutup a. Peserta didik mengumpulkan pekerjaan peserta didik.
b. Guru dan peserta didik membahas soal yang telah
dikerjakan
c. Guru menutup pelajaran diiringi dengan doa dan diakhiri
dengan salam. Tidak lupa mengingatkan peserta didik
untuk selalu menjaga protkes.

E. ASESMEN
1. Jenis Asesmen: Asesmen Formatif
Perangkat Asesmen
No. Elemen CP Indikator Jenis Penilaian
1 Pemahaman Menjelaskan Siswa mampu Uraian
konsep konsep identitas menjelaskan
diri dalam definisi identitas
berbagai diri
konteks dan Siswa mampu Uraian
memberikan mendeskripsikan
contoh nyata cara mendapatkan
penerapannya status
dalam
kehidupan
sosial

Soal
 Jelaskan yang anda ketahui tentang konsep identitas diri !
 Jelaskan cara-cara mendapatkan status sosial !
 Kapan mulai berlangsungnya proses identitas diri?
 Sebagai remaja yang mencapai identitas diri ditandai dengan ciri-ciri apasaja?
 Apakah ada hubungan antara role model dengan perkembangan
identitas dimasa remaja?

Kunci Jawaban
 Kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian
dan observasi diri sendiri
 Cara mendapatkan status sosial dibagi menjadi ascribed status,
achieved status, dan assigned status
 Agar siswa memamahi proses berlangsungnya perkembangan proses
identitas diri
 Agar menjadi remaja yang mampu menempatkan diri dalam
kehidupan lingkungan sosialnya.
 Karena diusia remaja biasanya butuh figur / model yang mampu
mengidentifikasi dirinya untuk menjadi panutan
Norma Asesmen Formatif
Skor Jawaban
Tidak Kurang
No. Soal Lengkap
lengkap Lengkap
(3)
(1) (2)

Skor Perolehan (SP)


Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai= (STP/SM) x 100

2. Jenis Asesmen: Presentasi

Kriteria Skor Indikator


Mengikuti 4 Sangat aktif
diskusi 3 Aktif
kelompok 2 Kurang aktif
1 Tidak aktif
Berperan aktif 4 Sangat aktif
dalam 3 Aktif
pelaksanaan 2 Kurang aktif
diskusi 1 Tidak aktif
Wawasan 4 Jelas dan menjawab sesuai dengan yang ditanyakan oleh
penanya
3 Jelas dan menjawab dengan yang ditanyakan oleh penanya
tetapi tidak lengkap
2 Tidak mampu menjawab tetapi mencari di buku
1 Tidak mampu menjawab dan tidak mau berusaha mencari
jawaban
Mengemukakan 4 Sebagai penyaji
pendapat pada 3 Aktif menjawab pertanyaan
saat diskusi 2 Membantu menjawab pertanyaan
1 Tidak pernah mengemukakan pendapat
Bekerja sama 4 Sangat aktif
dengan anggota 3 Aktif
kelompok pada 2 Kurang aktif
saat diskusi 1 Tidak aktif
Penilaian unjuk kerja diskusi kelompok
Skor untuk
Nama
Kemampuan Jml
No Peserta Nilai
Sikap Keaktifan Wawasan Mengemukakan Kerjasama Skor
Didik
Pendapat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan Pengisian Skor

Jumlah skor maksimal = 20


Nilai unjuk kerja = Jumlah skor perolehan x 100
Jumlah skor maksimal

3. Jenis Asesmen: Asesmen Sumatif


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan pemahaman kalian tentang konsep identitas diri?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………
2. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas diri ?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………
3.Jelaskan mengapa orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih
mudah beradaptasi denganbanyak situasi dari pada orang yang memiliki
konsep diri negatif?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………
4. Sebutkan ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai suatu identitas diri ?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………

5. Jelaskan bahwa media sosial (internet) adalah ruang publik yang


dapat merekonstruksiidentitas diri.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………
KUNCI JAWABAN
1. Identitas diri : mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak
tenggelam dalam peran yang dimainkan, misalnya sebagai anak, teman, pelajar,
atupunteman sejawat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas diri :


a. Memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya.
b. Memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain.
c. Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya.
d. Penuh percaya diri.
e. Tanggapterhadapberbagaisituasi.
f. Mampu mengambil keputusan penting.
g. Mampu mengantisipasi tantangan masa depan.
h. Mengenal perannya dalam masyarakat

3. Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan
banyak situasi dari pada orang yang memiliki konsep diri negative : Orang yang
memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan banyak situasi. Ia
memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari
segalanya. Orang seperti ini biasanyalebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir
ada yang bisa dipecahkan. Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung
lebih pesimistik dan sulit melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa
kalah sebelum mencoba. Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan
keadaan, orang lain atau diri sendiri

4. Ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai suatu identitas diri :


a. Memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya.
b. Memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain.
c. Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya.
d. Penuh percaya diri.
e. Tanggap terhadap berbagai situasi.
f. Mampu mengambil keputusan penting.
g. Mampu mengantisipasi tantangan masa depan.
h. Mengenal perannya dalam masyarakat (Desmita.

5. Media sosial (internet) adalah ruang publik yang dapat merekonstruksiidentitas diri
: Karena Netizen dapat mengungkapkan bahkan mengeksplor perasaan mereka
dalam chatrooms atau dalam bulletin board. Netizen dapat membangun hubungan
tanpa harus bertemu secara fisik. Walaupun begitu identitas on-line tidaklah
selamanya positif.
Selain itu ciri-ciri fisik seperti tubuh, jenis kelamin, ras atau usia menjadi fleksibel dalam
dunia on-line. Jadi dalam dunia on-line, seseorang dapat menjadi seseorang yang lain
melalui bahasa yang digunakan, permainan dan karakteristik personal yang diinginkan.
Pedoman penilaian
Jawaban yang benar = skor 20
Jika benar semua 5 x 20 = 100

F. PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Pengayaan : Peserta didik yang memiliki nilai diatas rata- rata kelas ( capaian
tinggi ) di berikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi diatas peserta didik
rata-rata
Remedial : Peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata- rata kelas ( capaian
rendah ) diberikan pendampingan untuk mengulang pembelajaran, dapat
dilakukan oleh guru atau teman sebaya

G. REFLEKSI
GURU Manajemen
kelas:
a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?
b. Apakah pembagian waktunya cukup?
c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi
dengan baik (kembaliberkegiatan dan mengikuti prosesnya)
d. Apakah metode pembelajaran yang digunakansudah tepat?
e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan
pembelajaran ini?
f. Apakah menemukan kendala lainnya?
g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendalayang timbul?

Ketercapaian kompetensi:
a. Apakah semua siswa mampu mencapaikompetensi yang diharapkan?
b. Apakah semua siswa mampu mengikuti proseskegiatan belajar dengan baik?
a. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswaselama proses kegiatan

Mengetahui, Kunjir, 11 September 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Saman, S.Pd. Winda Risilfa HG, S.Pd.


NIP. 196607241992031005
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik

B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA Tugas DIDIK


Konsep : Konsep identitas diri dalamIndividu
berbagai konteks
Identitas diri adalah mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta
Kalian tidak
sudah tenggelam
menempati jenjang
dalam Pendidikan
peran yangdidimainkan,
SMA, dan telah memasuki
misalnya perkembangan
sebagai tahap pelajar,
anak, teman, Remaja.
atupun temansejawat. Identifikasi diri muncul ketika anak muda memilih nilai: dan
Sebutkan ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai suatu identitas diri menurut pendapat kalian
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
orang tempat dia memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
orangtuanya. Orang yang sedang mencari identitasnya adalah orang yang ingin
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
menentukan siapakah atau apakah yang dia inginkan pada masa mendatang.

Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Diri


Selain dipengaruhi oleh perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial dan moral yang
pesat. Identitas diri juga dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain :
a. Perkembangan para remaja.
Menurut Erikson Proses identitas diri sudah berlangsung sejak anak
mengembangkan kebutuhan akan rasa percaya (trust), otonomi diri (autonomy),
rasa mampu berinisiatif (initiative), dan rasa mampu menghasilkan sesuatu
(industry). Keempat komponen ini memberikan kontribusi kepadapembentukan
identitas diri.
b. Pengaruh keluarga
Keluarga yang mempunyai pola asuh yang berbeda akan mempengaruhiproses
pembentukan identitas diri remaja secara berbeda pula. Contohnya, keluarga yang
menerapkan pola asuh otoriter yang mana orang tua mengontrol setiapperilaku
anaknya tanpa memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan opini dan
perasaannya akan mengembangkan identitas diri yang mengarah pada bentuk
foreclosure. Sebaliknya orang tua yang permissive, hanya menyediakan sedikit
pengarahan kepada anaknya,akan mengembangkan identitas diri yang mengarah
pada bentuk diffuse . Selain itu, menurut stuart, dkk orang tua yang
mengembangkan sikap enabling (menernagkan, menerima, empati) akan lebih
membantu remaja dalam proses pembentukan identitas dirinya dibandingkan orang
tua yang mengembangkan sikap constraining(selalu menilai dan dievaluasi).
Menurut Marcia terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan identitas diri remaja, yaitu :
1) Tingkat identifikasi dengan orang tua sebelum dan selama masa remaja.
2) Gaya pengasuhan orang tua
3) Adanya figur yang menjadi model.
4) Harapan sosial tentang pilihan identitas yang terdapat dalam keluarga, sekolah dan
temansebaya.
5) Tingkat keterbukaan individu terhadap berbagai alternatif identitas.
6) Tingkat kepribadian pada masa pra-adolescence yang memberikan sebuah
landasan yangcocok untuk mengatasi identitas.

Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian


Proses perkembangan manusia, sebagai manusia yang berkepribadian atau
makhluk sosial itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut F.G. Robbins ada lima
faktor yang menjadi dasar kepribadian itu, antara lain:
a. Sifat Dasar
Sifat dasar, merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh seseorang
dari ayah dan ibunya.
b. Lingkungan Prenatal
Lingkungan prenatal, merupakan lingkungan dalam kandungan ibu.
c. Perbedaan Individual atau Perbedaan Perorangan
Perbedaan individual merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
sosialisasi. Perbedaan perorangan ini meliputi perbedaan-perbedaan ciri-ciri
fisik seperti warna kulit, warna mata, rambut, dan bentuk badan, serta ciriciri
personal dan sosial.
d. Lingkungan sekitar
Lingkungan di sekitarnya, yaitu kondisi-kondisi di sekeliling individu yang
mempengaruhi proses sosialisasinya.
e. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari dalam individu yang menggerakkan.

Pengertian sosialisasi secara sederhana dapat dipahami sebagai proses


internalisasi nilai dan norma sosial ke dalam individu. Sosialisasi merupakan
bagian inti dari proses interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial, kita senantiasa
berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam proses interaksi, terjadi sosialisasi.
Sejak kita lahir di dunia, proses sosialisasi sudah dimulai. Misalnya, ketika orang
tua kita mengajarkan kita berbicara, menyuruh kita makan dengan tangan kanan,
atau mengajak kita bermain. Sosialisasi mengandung nilai yang nantinya kita
refleksikan ketika sudah mencapai kedewasaan berpikir.
Sosialisasi merupakan proses penghayatan nilai dan norma sosial ke dalaM
individu dalam rangka penyesuaian diri sebagai anggota kelompok atau
masayarakat. Proses penghayatan menunjukkan adanya internalisasi nilai dan
norma dari luar masuk ke dalam diri. Nilai dan norma inilah yang pada akhirnya
memengaruhi pembentukan kepribadian. Di sini, pengertian sosialisasi dan
prosesnya melekat erat dengan pembentukan kepribadian.

Tujuan Sosialisasi
Tujuan sosialisasi adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam suatu
masyarakat sebagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
melangsungkan
kehidupan seseorang kelak di tengah-tengah masyarakat di mana individu tersebut
sebagai anggota masyarakat.
b. Mengetahui lingkungan sosial budaya baik lingkungan sosial tempat individu
bertempat tinggal termasuk juga di lingkungan sosial yang baru agar terbiasa
dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada pada masyarakat.

Internalisasi adalah sebuah proses atau cara menanamkan nilai-nilai normatif yang
menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang mendidik menuju
terbentuknya kepribadian yang berakhlak mulia.
Proses atau Tahapan Sosialisasi
a. Tahap persiapan (preparatory stage)
b. Tahap meniru (play stage)
c. Tahap siap bertindak (game stage)
d. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)

C. GLOSARIUM
Identitas diri : suatu pengakuan dan perasaan yakin akan identitas personal individu
yang membutuhkan proses berpikir yang cukup lama dan rumit untuk menjadi
seorang “aku” yang berbeda dengan orang lain disekitarnya demi mendapatkan arti
atau makna untuk kehidupannyasendiri. Identitas diri juga merupakan suatu
kesadaran dan kesinambungan diri dalam mengenali dan menerima kekhasan pribadi,
peran, komitmen, orientasi dan tujuan hidup sehingga individu tersebut mampu
berperilaku sesuai kebutuhan dirinya dan harapan masyarakat

Kepribadian : organisasi dinamis dari system psikofisisk (jiwa dan raga) dalam
individu yang ikut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan.
Sifat dasar : merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh
seseorangdari ayah dan ibunya.
Id : dorongan manusia terhadap kebutuhan yang harus segera dipenuhi seperti :
makan, minum,buang air besar kecil.
Ego : sifat manusia terhadap dorongan-dorongan mencari kesenangan dan kepuasan
diri. Super Ego : artinya suatu bentuk kesadaran individu terhadap norma dan
sangsinya. virtual community: Kumpulan individu/kelompok individu dalam media
sosial missal grop WhatShap, Istagram, Telegram dsb

D. DAFTAR PUSTAKA
Fritz H.S. Damanik. 2013. Sosiologi SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: PT
Bumi Akasara.
Kun Marjati, Juju Suryawati. 2013. Sosiologi SMA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama.
M. Taupan, 2017. Excellent Sosiologi. Bandung: CV Yrama Widya
Piliang, Yasraf Amir. 2001. Cyberspace, Cyborg dan Cyber-Feminism: Politik
Teknologi dan Masa Depan Relasi Gender. Dalam Jurnal Perempuan No. 18.
Yayasan Jurnal Perempuan. Jakarta.
Rini Sulistyawati, Sutrisno. 2013. Sosiolologi SMA Kelas X Kurikulum 2013. Klaten:
CV Sahabat.
Link Youtube

Anda mungkin juga menyukai