Anda di halaman 1dari 2

 Nama: Wahyu Yoga Pratama

 Kelas:ATAN 2
 No absen:33

Kisah petani-petani sukses Indonesia mungkin belum terlalu banyak didengar. Padahal Indonesia punya
banyak petani sukses yang mampu memajukan sektor pertanian dengan tangan mereka sendiri. Supaya
Anda bisa tertular kesuksesan mereka, ini dia kisah 3 petani sukses yang telah menginspirasi banyak
orang.

1.Aluysius Adiyo Agung

Siapa bilang banting setir menjadi petani akan membuat Anda merugi? Setidaknya Aluysius Adiyo Agung
mampu mematahkan anggapan tersebut. Pria berusia 44 tahun ini telah berhasil membuktikan bahwa
dengan menjadi petani di Indonesia, Anda juga bisa merasakan kesuksesan. Bahkan memiliki tabungan
yang menjanjikan untuk hari tua nanti.

Agung pada mulanya bukanlah seorang petani. Ia sama sekali tidak memiliki latar belakang pertanian
dan memulai karirnya sebagai pegawai di sebuah perusahaan asing. Ketertarikannya untuk bertani
muncul saat ia mengunjungi desanya di kawasan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di sana ia
mendapati fakta bahwa kebanyakan petani adalah mereka yang telah berusia senja, bukan pemuda yang
punya fisik lebih prima.

Setelah memperdalam ilmu tentang pertanian, akhirnya Agung memutuskan untuk banting setir
menjadi petani. Meski sempat gagal, ia tidak pernah menyerah. Agung bahkan menciptakan inovasi
dalam penjualan hasil panen, yakni direct selling tanpa melalui tengkulak. Dengan cara ini ia pun
mendapat keuntungan yang lebih besar.

2.Ulus Pirmawan

Ketekunan adalah kunci kesuksesan. Hal inilah yang menjadi pegangan Ulus Pirmawan saat menjalani
profesinya sebagai petani. Dengan ketekunan dan pengalaman yang kaya, pria kelahiran Bandung ini
sekarang sukses menjadi seorang petani sekaligus eksportir buncis super. Ulus memang memiliki latar
belakang petani karena ayah ibunya pun seorang petani.

Langkah Ulus sebagai seorang petani dimulai saat ia masih duduk di tingkat Sekolah Dasar (SD). Ia
memang sering membantu orangtuanya bertani sepulang sekolah. Saat akhirnya memutuskan untuk
tidak lanjut sekolah, Ulus pun fokus mengurus sawah yang diberi orangtuanya. Lahan seluas 1.680 m2
itu pun dimanfaatkannya sebaik mungkin. Setelah dewasa, akhirnya Ulus dipercayai mengelola lahan
tersebut dengan bantuan 5 orang buruh tani.

Dengan jam terbang tinggi, Ulus pun mendapatkan hasil panen yang menjanjikan. Namun kendalanya
satu, pengepul di daerahnya tidak transparan sehingga pemasukan yang didapat tidak seberapa. Setelah
itu, ia memberanikan diri untuk mengirim buncis ke Jakarta. Tahun 1995 ia bahkan mulai mengirimkan
hasil panen ke Singapura.
3.Abdul Qohar

Jika Ulus berhasil sukses dengan bertani buncis, Abdul Qohar juga meraup kesuksesan dengan menjadi
petani buah pepaya. Tak tanggung-tanggung, papaya Calina yang ditanam Qohar bisa menghasilkan
profit hingga Rp18 juta tiap bulan. Angka tersebut sudah bersih termasuk dengan risiko gagal panen.

Apabila risiko gagal panen bisa ditekan, Abdul Qohar bahkan bisa mendapatkan laba hingga Rp20 juta
per bulan. Padahal lahan yang ia miliki di Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan,
Jawa Timur tergolong gersang dan kering karena dekat dengan wilayah pesisir. Pilihannya untuk
menanam pepaya pun sering dianggap aneh karena memang masyarakat sekitar lebih memilih untuk
menanam jagung atau tembakau.

Namun Qohar tidak menghiraukan perkataan tersebut. Ia tetap mantap memilih pepaya. Hasilnya kini ia
memiliki lahan seluas 15 hektar yang berisi tanaman pepaya Calina. Keberhasilannya ini pun akhirnya
diikuti masyarakat sekitar. Qohar pun pada akhirnya memutuskan untuk membentuk Kelompok Tani
Godong Ijo Sejahtera yang mewadahi petani di wilayah Desa Candisari.

Dari kisah-kisah di atas Anda bisa belajar bahwa bertani pun bisa menjanjikan asal ditekuni dengan
serius. Untuk menyiapkan diri, tidak ada salahnya Anda mulai mencari tahu tentang informasi pertanian
dari sekarang. Saat ini informasi tentang pertanian dan budidaya tanaman bisa didapat dengan mudah.
Salah satunya dengan mengakses E-Petani dari Ditjen PSP Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai