Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridho Agio Nesta

Kelas : 2A
Npm : A1C020015
Prodi : Pendidikan Matematika
Tema Essay : Guru di Masa Pandemi

PENTINGNYA PERAN GURU DI TENGAH PANDEMI


Guru merupakan suatu pekerjaan yang paling mulia karena memiliki
peranan penting dalam mengubah dan membawa masa depan seorang anak. Tugas
dan peran seorang guru mengubah ketidaktahuan menjadi mengerti, mengubah
kebodohan menjadi pintar. Selain itu, tingkah laku guru menjadi panutan,
inspirasi, dan motivasi bagi semua orang. Inilah yang menjadi nilai lebih profesi
guru dibandingkan profesi lainnya. Eksistensi seorang guru sangat ditentukan oleh
kapasitas yang dimiliki karena menjadi manusia pembelajar sebuah kepastian
yang harus ditempuh. Belajar pengetahuan, belajar bagaimana menghadapi situasi
yang berbeda, belajar memperbaiki diri, belajar untuk bangkit, dan akhirnya
belajar kapan saja dan dengan siapa saja. Guru bukan hanya sebatas memberikan
pelajaran, melainkan membimbing serta memberikan perhatian dan kasih sayang
kepada peserta didiknya. Wajar jika banyak yang menyebut guru mempunyai jasa
yang besar. Bahkan, guru dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena
pengorbanan dan pengabdian mereka kerap ditepikan.
Jadi dari deskripsi singkat di atas tentang pengertian seberapa penting dan
mulianya profesi seorang guru untuk siswa, lingkungan dan masyarakat. Dapat
kita simpulkan bahwa keberadaan bahwa guru bagi suatu bangsa amatlah penting,
apalagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih bagi kehidupan bangsa
ditengah-tengah pelintasan zaman dengan teknologi yang kian canggih dan segala
perubahan serta pergeseran nilai yang cendrung memberi nuansa kehidupan yang
menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan hidup secara optimal.
Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam
perkembangan senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat
meninggal. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhi baik
internal maupun eksternal.
Semenjak yang kita ketahui, saat ini Indonesia sedang berada dalam fase
yang mana tidak pernah kita duga sebelumnya. Berawal dari akhir tahun 2019,
dunia dikejutkan dengan munculnya Virus Corona yang mewabah di suatu negara.
Sejak saat itu dan seterusnya kasus virus tersebut semakin bertambah dan meluas.
Akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status Virus Corona
sebagai pandemi pada hari Rabu 11 Maret 2020. Sehingga, Pemerintah Indonesia
harus menyesuaikan berjalannya tatanan kehidupan masyarakatnya. Sejak
merebaknya Covid-19 ke berbagai negara dan bemula masuknya ke Indonesia,
pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social distancing pada pertengahan
Maret 2020. Kebijakan ini sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran
Covid-19. Hal ini sejalan dengan kebijakan di berbagai Negara yang juga
menerapkan kebijakan serupa.
Bahkan tidak hanya pemerintah yang langsung bergerak dan antisipasi
dengan adanya wabah Covid-19 ini. Banyak hal-hal yang menimbulkan implikasi
begitu luas terhadap kehidupan masyarakat. Sehingga memaksa orang untuk tidak
leluasa seperti sedia kala dan sangat dibatasi aktivitasnya. Salah satu aspek yang
terdampak yaitu aspek pendidikan yang kita rasakan saat ini. Munculnya Pandemi
Covid-19 mengakibatkan sekolah ditutup dan pembelajaran dialihkan menjadi
jarak jauh. Guru, orang tua, dan murid harus beradaptasi dengan hal-hal baru yang
sebelumnya belum terpikirkan. Semua harus menyiapkan segala keperluan untuk
proses pembelajaran jarak jauh. Terlebih guru, harus bisa memaksa memutar otak
agar proses pembelajaran jarak jauh bisa berjalan efektif. Ada sesuatu yang
hilang, ketika pembelajaran tidak dilakukan secara bertatap muka. Yaitu salah
satu contohnya adalah guru tidak bisa mentransfer ilmunya dengan interaksi
secara efektif. Karena tentu menjadi tidak ideal ketika tidak bisa mengetahui
proses perkembangan muridnya. Orang tua pun mengalami hambatan dalam
mengajar anak-anaknya di rumah, karena banyak orang tua yang bekerja dan
minimnya pendidikan yang di tempuh oleh orang tua kita dulu. Sebab tidak semua
orang tua kita di rumah mempunyai kemampuan dalam mengajar maupun
mendidik. Mengingat juga usia orang tua yang beragam tidak semua masih
terbilang muda, yang dengan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan
teknologi yang semakin lama semakin canggih.
Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita,
Nadiem Makarim menyatakan, prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi
Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, keluarga bahkan masyarakat secara umum.
Dengan demikian, tugas guru dalam memenuhi pelayanan pendidikan selama
pandemi Covid-19 tidak hanya persoalan belajar mengajar, melainkan dibutuhkan
pertimbangan yang besar terkait kondisi psikososial dan tumbuh kembang peserta
didik.
Tak mudah bagi seorang pengajar ataupun guru melakukan aktivitas
belajar mengajar saat pandemi Covid-19 ini. Guru harus memperhatikan peserta
didik tidak hanya melalui daring, tapi juga harus mengunjungi rumah peserta
didik agar tetap terjaga hubungan baik antara orang tua dan peserta didik. Upaya
tersebut guna memantau kendala yang dialami ketika pembelajaran melalui daring
serta memantau kesehatan dan perkembangan pengetahuan peserta didik. Guru
berupaya menyusun ulang kurikulum yang sesuai konteks dalam RPP. Selain itu
guru juga harus memperhatikan setiap tugas yang telah diberikan kepada murid-
muridnya karena mengingat situasi pandemic Covid-19 ini. Karena belum tentu
semua murid bisa langsung mengerti dan menyerap semua materi yang telah di
berikan. Contohnya saja di saat pembelejaran masih bisa tatap muka langsung,
banyak murid yang belum mengerti saat guru menyampaikan materi secara
langsung di papan tulis bahkan guru harus menjelaskan berkali-kali supaya murid-
muridnya bisa mengerti semua. Sehingga dalam hal ini membuat para pengajar
harus berusaha lebih keras lagi untuk menciptakan pembaharuan-pembaharuan
baru dalam pendidikan dengan perencanaan yang matang dengan secepat
mungkin. Karena kita tidak dapat menduga akan datangnya pandemic Covid-19
ini. Maka dari itu kita dapat katakana di sini guru mempunyai peranan dari tatanan
pendidikan Indonesia yang terus dituntut untuk mencerdaskan anak bangsa meski
dalam kondisi sesulit apa pun.
Peran guru di tengah pandemi seperti ini sangatlah penting dan patut kita
katakan sebagai garda terdepan “melawan” Covid-19. Tapi, jangan pernah
mengabaikan fungsi dan perannya. Jangan menilainya punya banyak waktu
beristirahat semenjak ada kebijakan pemerintah memindahkan proses belajar ke
rumah. Justru, masa sekarang guru mempunyai pekerjaan berlipat. Jauh lebih
berat dibandingkan mengajar di dalam kelas. Jauh lebih sulit dibandingkan
bertatap muka dengan peserta didik di sekolah, seperti sebelum masa pandemi
Covid-19. Mereka tak mengenal istilah siang atau malam. Benar-benar hari yang
menguras pikiran dan waktu, terutama guru yang tidak mengabaikan tanggung
jawabnya. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, guru adalah pendekar dan
pahlawan pembangunan seluruh bangsa di dunia. Atas besarnya jasa seorang guru,
tak ada salahnya mengungkapkan rasa terima kasih untuk guru-guru di seluruh
Indonesia, tetap semangat dalam mendidik anak bangsa. Karena orang hebat
adalah orang yang bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru yang
bermutu adalah guru yang dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat. Guru
adalah lentera kehidupan dan pahlawan tanpa tanda jasa. Terima kasih untuk
semua guru yang pernah mengajar dan memberikan materi tak henti-hentinya
kepada kami semua sehingga kami bisa menempuh dan merasakan pendidikan
yang lebih tinggi lagi seperti yang di rasakan saat ini. Semoga jasa-jasa yang telah
kalian berikan bisa di balas oleh ALLAH S.W.T di akhirat kelak. Amin Amin Ya
Rabbal Alamin.

Anda mungkin juga menyukai