Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 6

PHOTO STORY BOOK


RAGAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

”SI KAYA DAN SI MISKIN DALAM DUNIA PENDIDIKAN”

Aisy Maulida Azkiya, Praditya Prima Mahardika, Muhammad Yasin, Tias Agustina
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL dan POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022

1|P age
IDENTITAS KELOMPOK 6
Aisy Maulida Azkiya 1906026144
Praditya Prima Mahardika 1906026151
Muhammad Yasin 1906026157
Tias Agustina 1906026161

2|P age
Prakata
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas photo book story yang berjudul
"Si Miskin dan Si Kaya Dalam Dunia Pendidikan".
Photo Book Story ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sosiologi Pendidikan. Selain itu, Tugas ini bertujuan menambah wawasan
tentang Stratifikasi Sosial dalam dunia pendidikan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fulia Aji Gustaman
selaku Dosen Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan dan telah membimbing
kami selama satu semester ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya Tugas ini ini.
Penulis menyadari Photo Book Story ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan tugas ini.

Semarang, 2022

Penulis

3|P age
Perbedaan Fasilitas Antara di Desa dan di Kota

Sekolah Favorit, SMA Negeri Satu Semarang. Sekolah yang


memiliki
peringkat
Akreditasi
A, yang
memiliki
sarana
dan
prasarana
yang
mendukung serta memiliki banyak kegiatan ekstra kurikuler.
Adanya sekolah favorit menjadi bukti nyata ketidakmerataan
dari segi penduduk, ekonomi, dan pendidikan.

4|P age
SMA yang terletak di tengah kota, yang tentu menjadi
keuntungan tersendiri untuk menerima informasi lebih cepat
dan keuntungan yang berdampak pada pembangunan dimana
dalam hal
pembangunan
untuk
infrastruktur
lebih di
perioritaskan
oleh
pemerintah.
Sekolah Favorit menjadi idaman bagi semua kalangan. Akan
tetapi, proses seleksi yang begitu ketat menjadi rintangan
tersendiri bagi para siswa yang ingin masuk kedalam sekolah
favorit.

5|P age
kualitas ekonomi menentukan uang saku sehari-hari
Dua orang siswa SMA menjajakan uang sakunya kepada para
penjual yang ada di depan sekolahnya. Mereka lebih memilih
pedagang yang ada di depan sekolah karena harga yang
dipatok lebih menjangkau dan sesuai dengan uang saku yang
diberikan
oleh orang
tuanya.
Hal
tersebutlah
yang
menjadi
alasan
utama mengapa mereka lebih memilih menjajakan uang saku
pada pedagang kaki lima.

6|P age
Berbeda dengan siswa yang sebelumnya, para siswa tersebut
lebih memilih menjajakan uang sakunya di restoran cepat saji.
Hal tersebut karena uang saku yang mereka peroleh setiap
harinya cukup,
malahan lebih
bila hanya
sekedar mampir
ke restoran cepat
saji, karena
mereka berasal
dari golongan

7|P age
menengah atas dan lokasi sekolah yang berada di kota maka
untuk mengakses tempat tempat seperti mall dan restoran
cepat saji sangat mudah untuk dijangkau.

8|P age
Sama seperti siswa yang menjajakan uang sakunya di
pedagang kaki lima, siswa tersebut berasal dari golongan
ekonomi menengah kebawah. Siswa tersebut dituntut untuk
tidak
berperilaku
boros, hal
tersebut
karena biaya
hidup yang
serba pas-pas
an, berbeda
dari siswa
golongan menengah keatas yang dikelilingi oleh gaya hidup
yang mewah.

9|P age
Dalam stratifikasi sosial, terlihat jelas bahwa golongan atas
akan memasukkan anaknya pada sekolah yang bermutu dan
dengan fasilitas yang memadai dan mewah. Berbeda dengan
golongan ekonomi menengah kebawah, para orang tua akan
mendaftarkan anaknya pada sekolah yang biasa dan ala
kadarnya sesuai takaran ekonomi yang dimiliki.

10 | P a g e
Potret beberapa
siswa sedang
menunggu
jemputan pulang
sekolah dan
siswa pulang
sekolah
mengendarai
motor sendiri, Arina
merupakan salah satu
golongan siswi
dengan ekonomi
menengah kebawah
ia menunggu

jemputan dari
orang tua. Di saat
teman temannya
banyak yang
sudah
mengendarai
motor sendiri
11 | P a g e
Arina menunggu orang tua untuk menjemputya. Banyak juga
teman Arina yang dijemput menggunakan mobil, sedangkan
Arina sendiri hanya dijemput Ibunya menggunakan sepeda
motor.

12 | P a g e
Stratifikasi sosial yang ada pada siswa dapat dilihat dari status
sosial ekonomi orang tua siswa tersebut, orang tua yang
berstatus sosial ekonomi tinggi dapat memfasilitasi anaknya
dalam hal pendidikan seperti les, alat tulis, telepon genggam,
paket data, laptop dan lainnya yang dapat membantu siswa
untuk meraih
prestasi belajar
yang baik.
Sebaliknya
siswa yang
berstatus
ekonomi
rendah maka
akan merasa kesulitan untuk mememnuhi kebutuhan belajar
siswa.

13 | P a g e
Dalam
gambar
tersebut
terlihat
perbedaan
antara
siswa satu
dengan
yang lainnya. Berhubungan dengan sekolah, tidak lah terlepas
dari yang namanya sarana dan prasarana yang memadai. Alat
transportasi merupakan sarana bagi pelajar untuk menuju ke
sekolah dalam menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan.
Orang yang

berkalangan atas akan menggunakan mobil sedangkan yang


kalangan biasa menggunakan angkutan umum.

14 | P a g e
Dalam gambar di bawah ini merupakan contoh siswa dari
kelas unggulan di SMP N 1 Limpung, menurut Nazilla kelas
unggulan dan tidak memiliki perbedaan yaitu siswa yang
berasal dari kelas favorit itu lebih mengedepankan nilai.
Kelas unggulan contoh nyata stratifikasi sosial. Di dalam

suatu sekolah kemungkinan terdapat keberadaan kelas yang


berisikan siswa-siswi dengan pengetahuan (kognitif) di atas
rata-rata, hal tersebut sebenarnya adalah sebuah bentuk
stimulus agar siswa-siswi berlomba-lomba mendapatkan nilai
yang terbaik. Selain itu, jika diamati melalui sosiologi,
keberadaan kelas unggulan adalah contoh nyata dari adanya
stratifikasi sosial. Stratifikais sosial daapt terjadi karena
adanya diferensasi sosial yang mendapatkan penilain orang
15 | P a g e
lain berdasarkan, kekayaan, kehormatan, kekuasaan dan ilmu
pengetahuan. Kualitas peserta didik yang beranekaragam ini
adaalh contoh dari diferensasi sosial.
Ketika hal tersebut mendapatkan penilaian dari orang lain,
dalam hal ini penilaian dari berbagai guru, maka diferensasi
sosiak yang dikenal dengan sebutan perbedaan sosial
horizontal, dapat berubah menjadi perbedaan sosial vertikal
(stratifikasi sosial).
Berdasarkan keterangan tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa kelas unggulan merupakan contoh stratifikasi sosial.
Karena dalam kelas unggulan tersebut merupakan siswa-
siswi pilihan yang telah mendapatkan penilaian dari guru
mereka yang ditinjau berdasarkan ilmu pengetahuan yang
mereka miliki.

16 | P a g e
Secara resmi pada warga sekolah pasti memiliki struktur.
Interaksi yang terjadi antara warga sekolah akan
mempengaruhi proses berjalannya pendidikan yang ada di
sekolah tersebut. Stratifikasi sosial yang ada di sekolah yaitu
Kepala sekolah memiliki kedudukan dan posisi tertinggi di
sekolahan. Hal itu didapatkan karena pengalaman, masa kerja
serta pendidikan yang dimilikinya. memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dari pada siswa.
Sedangkan kedudukan guru lebih rendah dibandingkan
dengan kepala sekolah. Selain itu, kedudukan guru-guru juga
tidaklah sama. Guru SMA dianggap memiliki kedudukan
lebih tinggi daripada guru SD dan guru SMP. Tidak hanya
itu, guru yang mengajarkan ilmu atau sesuatu tertentu juga

17 | P a g e
dapat dijadikan tingkat tolak ukur apakah guru
tersebutbmempunyai kedudukan yang lebih tinggi atau
rendah. Misalnya guru Matematika disanggap memiliki
kedudukan yang lebih tinggi daripada guru Olahraga.

18 | P a g e
Stratifikasi sosial yang
ada di sekolah guru
memiliki kedudukan
yang lebih tinggi dari
pada siswa. Orang
yang memiliki ilmu
akan ditinggikan
derajatnya. Oleh
karena itu individu yang bekerja sebagai seorang guru akan
dianggap sebagai orang yang terhormat padahal gaji guru
tidaklah seberapa dibandingkan dengan yang lain. Karena
pekerjaan sebagai guru dianggap pekerjaan yang mulia.
Pembentukan karakter akan dibangun bersama oleh seorang
guru. Murid-murid didikan guru akan melahirkan generasi
yang baik dan santun.

19 | P a g e
Stratifikasi
sosial yang ada
di sekolah guru
memiliki
kedudukan
yang lebih
tinggi dari pada
siswa. Orang
yang memiliki
ilmu akan
ditinggikan derajatnya. Oleh karena itu individu yang bekerja
sebagai seorang guru akan dianggap sebagai orang yang
terhormat padahal gaji guru tidaklah seberapa dibandingkan
dengan yang lain. Karena pekerjaan sebagai guru dianggap
pekerjaan yang mulia. Pembentukan karakter akan dibangun
bersama oleh seorang guru. Murid-murid didikan guru akan
melahirkan generasi yang baik dan santun.

20 | P a g e
Sekumpulan pelajar SMA di Kabupaten Pemalang sedang
melakukan aktifitas olahraga pagi dalam rangkaian kegiatan
Bimbingan pasca ujian nasional yang diselenggarakan oleh
Mata Air Foundation untuk para pelajar menengah kebawah
yang ingin mengakses bimbingan belajar pasca untuk
mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian masuk
perguruan tinggi. Kegiatan yang diselenggarakan tanpa
memungut biaya dari pelajar ini berlangsung selama dua
minggu dengan berbagai jadwal pembelajaran materi ujian
masuk perguruan tinggi serta diselingi dengan latihan soal
disetiap minggunya.

21 | P a g e
Pendidikan formal untuk anak usia dini sudah dimulai bahkan
sejak tahun pertama mereka di lahir. Namun untuk beberapa
anak dari keluarga menengah kebawah hal itu tidak berlaku,
terlihat dalam foto diatas anak anak usia TK asyik bermain
dengan teman sebayanya disaat jam sekolah. Orang tua dari
anak anak
tersebut
menganggap
pendidikan anak
sejak dini dapat
menambah
beban ekonomi
keluarga
mereka, karena tidak adanya subsidi biaya pendidikan dari
pemerintah untuk pendidikan anak usia dini di lingkungan
tempat tinggalnya.

22 | P a g e
Dua pelajar sekolah dasar berjalan kaki bersama menuju
rumah masing masing. Mereka adalah Sifa dan Zahra, orang
tuanya membiarkan mereka berangkat dan pulang sekolah
dengan berjalan kaki bersama, meski terbilang cukup jauh
jarak antara tempat tinggal dan sekolah mereka, tetapi tidak
ada pilihan lain selain berjalan kaki untuk mendapatkan akses

pendidikan. Mereka mengungkapkan orangtuanya sibuk


bekerja sebagai petani, selain itu tidak adanya kendaraan yang
dimiliki keluarga mereka untuk menjemput atau
mengantarkan mereka bersekolah.

23 | P a g e
Sistem
pendidikan
boarding
school atau
sekolah dengan
asrama
biasanya
memiliki
beragam kegiatan tambahan seperti program tahfidz, kajian
kitab, kelas Bahasa, dan lainnya. Tentu saja hal tersebut
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, biasanya masyarakat
menengah keatas lah yang mampu mengakses pendidikan
dengan sistem boarding school. Selain karena masyarakat
menengah keatas yang mayoritas sudah peduli akan kualitas
pendidikan yang mereka berikan untuk anak anaknya, mereka
juga lebih mumpuni perihal pembiayaan dibandingkan dengan
masyarakat menengah kebawah.

24 | P a g e
Keberadaan fasilitas ibadah nan megah menjadi salah satu ciri
fasilitas pendidikan yang hanya dapat diakses oleh segelintir
orang dari tingkat ekonomi menengah keatas. Hal ini karena
biaya masuk yang cukup tinggi yang sepadan dengan fasilitas
dan kualitas pendidikan yang diberikan.

25 | P a g e
Dalam potret di bawah terlihat seorang siswa sekolah
menengah atas dijemput usai sekolah oleh orangtuanya
menggunakan mobil pribadi. Kepemilikan kendaraan pribadi
dan barang
mewah
menjadi
salah satu
ciri
stratifikasi
sosial atas.

26 | P a g e
Dalam suatu
sekolah
biasanya
terdapat
kelas
unggulan
yang
berisikan
anak anak yang memiliki kemampuan otak diatas anak
lainnya atau memiliki bakat tertentu yang menjadikannya
berbeda dan lebih unggul dibanding yang lainnya. Hal ini
menjadikan suatu stratifikasi yang disebabkan karena ilmu
pengetahuan, akan ada stratifikasi antara anak – anak kelas
unggulan dengan siswa lain yang tidak berada di kelas
unggulan.

27 | P a g e
Siswa

sekolah dasar sedang melaksanakan ujian seleksi masuk SMP


favorit yang banyak digelar untuk menjaring siswa – siswa
pilihan dengan kemampuan terbaik yang dimiliki. Sekolah
favorit identik dengan kualitas pendidikan yang dimiliki
dengan berbagai fasilitas dan program pembelajaran yang ada.
Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan
yang baik pula, sehingga memudahkan siswa dari sekolah
favorit untuk menaikkan stratifikasi social dirinya atau untuk
tetap mempertahankan strata social yang telah dimiliki
sebelumnya.

28 | P a g e
Stratifikasi sosial yang ada di sekolah juga terdapat dalam
pramuka. Dalam pramuka terdapat susunan bertingkat
berdasarkan pada kemampuan anggotanya yang sering disebut
dengan Syarat – Syarat Kecakapan Umum (SKU). Semakin
tinggi tingkatan maka semakin besar pula tanggung jawab
yang diberikan kepada anggota pramuka. Semakin besar pula
kekuasaan dan kehormatan yang diberikan kepada anggota
pramuka dengan pangkat yang lebih tinggi. Dalam potret
kegiatan latihan pramuka diatas nampak anggota pramuka
penggalang
menyalami
pelatih
mereka yang
memiliki
pangkat
lebih tinggi.

29 | P a g e
Kekayaan yang menjadi salah satu faktor pembentuk
stratifikasi. Orang yang memiliki kekayaan atau
berpenghasilan tinggi akan menduduki lapisan teratas dalam
masyarakat. Kekayaan seseorang ini bisa mempengaruhi gaya
hidup, cara berpakaian, makanan yang dikonsumsi,
transportasi
pribadi hingga
kepemilikan
barang – barang
mewah. Potret
diatas
menunjukan
seorang
berseragam TNI berjalan menuju mobil pribadinya sesaat
setelah mengambil laporan hasil belajar anaknya di sekolah.

30 | P a g e
Pada foto di samping terlihas SMP Negeri 8 Purwokerto yang
merupakan salah satu dari sekolah terfavorik di kabupaten
Banyumas tingkat SMP. Tempat yang strategis membuat
orang tua yakin bahwa pendidikan di tempat yang tergolong
favorit
memiliki
fasilitas
yang sangat
lengkap dan
mutu
pendidikan
terjamin.
Perlu
diketahui bahwa lokasi SMP tersebut terletak di kecamatan
Purwokerto Timur. Kemudian untuk siswa dan siswi yang
sekolah di SMP tersebut bukan hanya dari daerah lokal
kecamatan Purwokerto Timur saja, juga hampir se-kabupaten
Banyumas ada yang sekolah di SMP itu. Dan mereka
kebanyakan untuk berangkat sekolah diantar oleh orang tua
mereka karena mengingat lokasi sekolah berada di kota yang
terbilang ramai pengendara bermotor, karena rasa
kekhawatiran orang tua kepada anak tidak dapat dibatasi dan
31 | P a g e
membuat para orang tua untuk turun mengantarkan putra
putrinya sekolah dan untuk menjemputnya kembali.

Foto dibawah terlihat siswa siswi sedang dalam perjalanan


untuk pulang sekolah. Foto siswa tersebut merupakan bagian
dari siswa dari sekolahan yang tergolong favorit yang telah di
jelaskan tadi di atas, yakni SMP Negeri 8 Purwokerto.

Terlihat ada seorang siswi yang sedang mencangking helm


untuk dipakai nanti pada saat dijemput oleh orang tuanya.
Dan hampis semua membawa alat komunikasi (handphone)
untukj memberi tahu bahwa mereka telah selesai melakukan
kegiatan sekolah dan siap untuk di jemput pulang sekolah.

32 | P a g e
Dan hel ldemikian dapat dikatakan bahwa rata-rata dari
mereka memiliki orang tua yang berpenghasilan dan
menduduki golongan menengah ke atas.

Pada gambar di bawah terlihat seorang guru yang sedang


mengajar anak usia dini, dan foto tersebut merupakan foto
yang diambil di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD).
anak-anak
terlihat
tidak

mengenakan seragam sekolah, karena lembaga ini masih


dikatakan lembaga nonformal atau yang tidak diwajibkan.
Guru perempuan memiliki panggilan khas, yakni bunda.
Sedangkan yang sedang mengajar itu adalah Bunda Yani.
Orang tua dari peserta didik merupakan orang yang memiliki

33 | P a g e
tingkatan golongan menengah ke atas. Karena mereka mampu
membiayai bulanan untuk pendidikan ana- anak yang masih
berusia dini di lembaga non formal, karena mereka menyadari
bahwa tidak cukup hanya dari orangtua saja dalam meraih
pendidikan, juga harus dari suatu lembaga untuk membantu
dalam menunjang pendidikan dan kecerdasan anak. Selain itu
yang melatar belakangi untuk menerjunkan anak-anak
mereka dalam PAUD ini tak lain karena kesibukan orangtua
peserta didik juga harus bekerja untuk membiayai sekolah di
lembaga non formal.

34 | P a g e
Foto dibawah merupakan foto bunda Yani yang sedang
mengajari puteranya yang masih duduk di bangku kelas 1 SD
Negeri 2 Pamijen. Meskipun bunda Yani seorang guru
PAUD, beliau juga mengajarkan pada saat puteranya masih
menduduki PAUD mengajari untuk tidak menggantung pada
ibunya agar menjadi anak yang mandiri. Dorongan dan
pembelajaran yang diberikan oleh orangtua memiliki peran
yang penting un
tuk keberhasilan
seorang anak.
Peran orangtua
sangat pending
dalam
pendidikan anak
sehingga
diharapkan orang tua mampu mengatur waktu yang luang
untuk mengajarkan anak ketika sedang belajar dirumah. Oleh
karena itu perlu adanya suasana keluarga yang harmonis agar
mampu mendukung proses belajar yang baik saat di rumah.

35 | P a g e
Media pembelajaran yang digunakan siswa pada saat pandemi
belum tentu semua memilikinya karena kondisi ekonomi
orangtua yang berbeda. Mereka yang memiliki media
pembelajaran rata-rata adalah orang tua yang memiliki
tingkatan
ekonomi
dari
menengah
ke atas.
Bagi
orangtua
yang dapat
dikatakan
mampu, mendengar peraturan mengenai metode pembelajaran
secara daring mungkin langsung merespon untuk membelikan
keperluannya untuk kegiatan belajar yang berkaitan dengan
daring.

36 | P a g e
Pada foto dibawah terlihat 2 anak laki-laki yang sedang
belajar bersama melalui daring. Handphone yang biasanya
digunakan dan selalu dibawa oleh orangtua untuk kepentingan
bekerja justru harus rela mengalah demi kegiatan belajar
anaknya. Bahkan ada juga yang tidak mempunyai sama sekali
dan

mengharuskan untuk ikut bergabung dengan teman yang


dekat dengan tempat tinggalnya. Namun hal demikian juga
ada hal positifnya seperti pada saat kegiatan belajar, mereka
yang bergabung dengan temannya bisa berdiskusi mengenai
materi yang diberikan oleh gurunya dan belajar bersama.

37 | P a g e
Pada foto di bawah terlihat seorang anak perempuan yang
sedang mengikuti pembelajaran secara daring. Media
pembelajaran yang digunakan siswa secara daring belum tentu
semua memilikinya karena kondisi ekonomi orangtua yang
berbeda. Mereka yang memiliki media pembelajaran rata-rata
adalah orang tua yang memiliki tingkatan ekonomi dari
menengah ke
atas. Bagi
orangtua
yang dapat
dikatakan
mampu,
mendengar
peraturan
mengenai
metode
pembelajaran secara daring langsung merespon untuk
membelikan keperluannya untuk kegiatan belajar yang
berkaitan dengan daring.

38 | P a g e
Pada gambar di samping terlihat seorang laki-laki yang
sedang mengerjakan suatu tugas. Laki-laki tersebut
merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Terbuka
Purwokerto (UTP) yang saat ini menduduki semester 5
Fakultas Ilmu Sosial Politik jurusan administrasi negara.
Selain menjadi seorang mahasiswa, ia juga memiliki
pekerjaan sebagai ojek online untuk meringankan biaya
kuliahnya. UT ini identik dengan metode pembelajaran yang
hampir full daring
dan otomatis
membutuhkan alat
pendukung untuk
kegiatan
pembelajaran
seperti handphone
dan laptop. Selain
itu, ia juga mengatakan bahwa biaya untuk UKT itu sebesar
1,6 juta rupiah dan itu juga sudah mendapatkan seperti buku
materi mata kuliah pada saat semesteran atau dapat dikatakan
sudah seperti paket. Ia sering mengeluh karena dalam
pembelajaran selama daring materi harus dipahami sendiri
apabila masih ada yang sulit untuk di pahami baik melalui
39 | P a g e
chat pribadi ke dosen bahkan youtube, karena dosen hanya
menyampaikan materi dan kurang dalam memberikan
pemahaman secara menyeluruh. Laki-laki tersebut merasakan
antara puas dan tidak puas, lantaran keterbatasan biaya untuk
biaya UKT yang di bayarkan merasa sudah cukup baik sesuai
dengan apa yang ia dapatkan. Dari foto di atas, dapat
dikatakan bahwa laki-laki tersebut tergolong dalam golongan
menengah.

40 | P a g e
Terlihat jelas pada foto di bawah sangat berbeda dengan
foto yang sebelumnya, karena pada foto kali ini tidak ada
Handphon yang tersanding saat proses belajar mandiri. Anak
kecil tersebut bernama Safitri yang merupakan siswa kelas 3
SD Negeri 1 Karangklesem yang kebetulan sekolah tersebut
pada kegiatan pembelajaran dengan metode blandeed. Namun
Safitri ini pada saat mengikuti pembelajaran daring harus rela
mengunjungi
rumah teman
yang
memiliki
Handphone.
Karena
kebetulan
yang
memegang hp hanya ayahnya saja, sedangkan pada saat
bekerja harus di bawa karena beliau bekerja sebagai pekerja
bangunan sistem borongan yang suatu saat pasti akan ada
telfon dari pimpinannya/mandor.

41 | P a g e
Gambar disamping merupakan salah satu lembaga
bimbingan belajar (bimbel) dari Ganesha Operation (GO)
yang berlokasi di depan persis SMA 2 Negeri Purwokerto
yang
merupakan
sekolah SMA
termasuk
dalam
golongan
favorit.
Terlihat jelas
bahwa di
dalam foto tersebut terparkir kendaraan sepeda motor yang
tak lain milik dari siswa bimbel GO bahkan ada jenis
kendaraan sport yang merupakan milik dari siswa bimel
tersebut. Hal ini menunjukan bahwa, siswa yang mengikuti
kegiatan bimbel pada foto yang terlampir tersebut merupakan
dari kalangan yang dapat dikatakan orang punya atau
golongan menengah ke atas.

42 | P a g e
43 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai