mosi masyarakat indonesia harus beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
jika kita melihat jumlah perbandingan antara kendaraan umum dan kendaraan pribadi, orang-
orang yang memiliki kendaraan pribadi di Indonesia ini ada 54%. Sedangkan, penduduk
Indonesia yang tidak memiliki kendaraan pribadi dan bergantung pada kendaraan umum, adalah
46%-nya. Namun, yang paling memprihatinkan, jumlah kendaraan umum hanyalah 2%,
sedangkan jumlah kendaraan pribadi adalah 98% dari keseluruhan jumlah kendaraan di
Indonesia. Hal ini membuktikan, bahwa begitu banyak orang kaya yang membeli kendaraan
pribadi, namun hanya dimanfaatkan oleh satu orang saja, sedangkan satu kendaraan umum, bisa
dipaksakan hingga membawa penumpang sebanyak 10 orang. Fenomena semacam ini sangat
memprihatinkan keadaan Indonesia di masa kini, selain menambah polusi udara, memperparah
globalwarming, juga menyebabkan kemacetan yang sangat luar biasa
Melihat kondisi lalu lintas jalan raya yang semakin memburuk di Indonesia akibat
bertambahnya jumlah kendaraan pribadi ini,. Pada sisi PRO ini memandang bahwa jika
kendaraan umum dikembangkan dan difasilitasi dengan baik, tentu tidak kalah
bagusnya dengan kendaraan pribadi. Seperti yang sempat dilontarkan Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo. Diketahui, provinsi ini belakangan mengurai permasalahan lalu
lintas yang pelik di Jakarta, yaitu kemacetan, dengan serius. Pola transportasi makro
(PTM) diterapkan, dengan kiat membangun sarana transportasi publik, membatasi
penggunaan kendaraan pribadi dan memperbaiki infrastruktur jalan. Dan, masyarakat
merasakan hasil pengaturan itu. Terlihat dari mulai beralihnya masyarakat Jabodetabek
dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi commuterline.
Dampak positif masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum yaitu :
1. Masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum akan mengurangi risiko kemacetan
lalu lintas di jalan raya.
2. Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
3. Mengurangi risiko polusi udara.
4. Mengurangi jumlah konsumsi BBM yang secara tidak langsung mencegah kelangkaan
BBM.
5. Menghindari kesenjangan sosial antara masayarakat menengah keatas dengan
masyarakat menengah kebawah.
6. Mengurangi stress di jalan raya akibat kemacetan oleh kendaraan pribadi.