Anda di halaman 1dari 3

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas.

Diantaranya adalah pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Namun kebijakan yang
telah dikeluarkan oleh pemerintah sering kali diabaian oleh para penggunan jalan raya. Segala upaya
yang dilakukan sebenarnya untuk mengurangi volume kendaraan yang ada dijalan raya. Namun apa
daya karena jumlah kendaraan yang tiap hari tidak semakin berkurang membuat masalah
kemacetan lalu lintas semakin sulit untuk diatasi.

Berikut beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas:

1. Penyediaan sarana transportasi umum yang layak. Hal ini dilakukan untuk menarik para
penggunan jalan raya agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

2. Penggunaan jalur satu arah. Penggunaan jalur satu arah pada jalan raya ini sangatlah
diperlukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas. Karena jika jalan dijadikan satu arah
memungkinkan kendaraan dapat berjalan lebih rapi.

3. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi. Hal ini menjadi perlu dilakukan karena penyebab
kemacetan adalah adanya banyak kendaraan pribadi yang menumpuk di jalanan. Hal ini dikarenakan
mudahnya orang memperoleh kendaraan pribadi. Jika pemilikan kendaraan pribadi ini dapat
dilakukan, maka ini akan dapat menekan angka kemacetan transportasi lalu lintas di jalan raya.

4. Larangan tegas bagi pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan parkir liar yang
sering kali menghambat laju kendaraan.

5. Memperbanyak armada kendaraan masal yang memadai. Misalnya saja busway seperti yang
ada di Jakarta. Atau mungkin juga kereta bawah tanah. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna jalan
raya mau menggunakan sarana transportasi umum.

6. Meningkatkan kapasitas jalan, misalnya: memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas jika
memungkinkan, mengurangi konflik di persimpangan dengan membatasi arus belok kanan.

7. Pembatasan kendaraan pribadi, Kebijakan ini memang tidak populer, namun jika kemacetan
semakin parah maka harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:

· Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu yang akan
dibatasi lalu lintasnya, bentuk lainnya adalah dengan penerapan tarif parkir yang tinggi di kawasan
tersebut, sistem ini berhasil di Singapura, London dan Stokholm.

· Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya kepemilikan, pajak bahan
bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.

· Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu dengan menerapkan
kawasan 3 in 1, atau bentuk lain pembatasan sepeda motot masuk tol, dan pembatasan mobil
pribadi masuk jalur busway.

8. Menerapkan jam kerja berbeda, walaupun cara ini terkesan hanya memindahkan jam macet
tetapi solusi ini bisa memberikan kontribusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
Kemacetan di kota-kota besar di Indonesia pada umumnya dipicu oleh semakin banyaknya
kendaraan pribadi yang berkeliaran di jalan raya. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan jalan
dengan pertumbuhan kendaraan bermotor menyebabkan jalan menjadi bertambah padat dari hari
ke hari. Terlebih lagi jika masih terdapat transportasi umum berkecepatan rendah yang
menghambat laju kendaraan lainnya di kota besar seperti bajaj, becak, bemo, oplet, delman, odong-
odong, dan lain sebagainya.

Mau tidak mau pemerintah harus mau mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan
kemacetan yang kian hari kian bertambah parah. Salah satunya yaitu dengan melakukan konversi
kebiasaan transportasi masyarakat, dari transportasi dengan kendaraan pribadi ke transportasi
dengan kendaraan umum. Dengan memaksa masyarakat umum untuk menggunakan kendaraan
umum dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan raya, sehingga ruang jalan
raya yang ada dapat digunakan oleh kendaraan umum secara maksimal dan bebas hambatan.

Beberapa Upaya / Cara Untuk Membuat Masyarakat Mau Menggunakan Kendaraan Umum Masal :

1. Pelarangan Kendaraan Pribadi di Waktu Khusus

Jika kendaraan pribadi dilarang melintas di jalan-jalan utama dan jalan-jalan tertentu pada jam sibuk,
maka kemungkinan besar dapat membuat jalan raya menjadi sangat lenggang. Baik mobil maupun
sepeda motor harus dilarang beroperasi di jalan-jalan tertentu, kecuali untuk sekedar melintas untuk
menyebrang jalan saja. Para pengguna kendaraan pribadi mau tidak mau akan menggunakan
kendaraan umum, berjalan kaki atau menggunakan sepeda, sepatu roda, skuter, skate board, dan
lain sebagainya untuk sampai di tempat beraktivitas.

2. Memperbaiki Transportasi Publik

Kendaraan umum lama yang tidak nyaman harus diganti total dengan kendaraan umum baru yang
jauh lebih nyaman, lebih aman, lebih teratur, lebih bersih, lebih beradab, lebih menghormati
penumpang, dan lain-lain. Jika pihak swasta tidak mampu menyediakan transportasi umum yang
baik, maka pemerintahlah yang harus turun tangan. Sistem setoran yang berlaku pada awak
kendaraan umum saat ini harus dilarang total demi memperbaiki citra transportasi umum di mata
masyarakat secara umum. Sistem kerja setoran hanya membuat pelayanan terhadap penumpang
kendaraan umum menjadi terbengkalai karena lebih mengutamakan keuntungan daripada kepuasan
pelanggan.

3. Memberikan Prioritas Jalan Kepada Kendaraan Umum


Jika pelarangan kendaraan pribadi di waktu tertentu tidak dapat diwujudkan, maka paling tidak
pemerintah harus berani membuat jalur khusus kendaraan umum lebih banyak sehingga perjalanan
kendaraan umum dari suatu tempat ke tempat yang lainnya bisa berjalan dengan lancar tanpa
kemacetan yang berarti. Masyarakat yang muak dengan kemacetan pun nantinya bisa beralih
menggunakan kendaraan umum yang bebas dari kemacetan yang parah.

4. Memberikan Insentif Kepada Pengguna Kendaraan Umum

Apabila sanggup, maka akan jauh lebih baik lagi jika seluruh penumpang kendaraan umum
digratiskan pada jam-jam sibuk tertentu. Hal tersebut tentu saja akan menjadi faktor yang sangat
menarik bagi masyarakat. Biaya bahan bakar kendaraan bermotor yang makin lama makin mahal
akibat turunnya nilai uang secara umum (inflasi) tentu saja akan memberikan pengaruh pada
pemilihan transportasi yang akan digunakan oleh orang-orang yang terbiasa menggunakan
kendaraan pribadi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

5. Mengurangi Taksi dan Kendaraan Carteran di Waktu Tertentu

Taksi merupakan kendaraan umum yang memiliki sifat yang sangat mirip dengan kendaraan pribadi.
Oleh karena itu perlu diberlakukan pembatasan jumlah taksi yang beroperasi pada waktu-waktu
tertentu agar dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai