Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR TANGGA

Pengertian

Di dalam masyarakat dewasa ini, tangga menduduki tempat yang penting


dibanding masa lalu. Dahulu jikalau orang membuat bangunan memakai
tangga, hal ini dianggap suatu kemewahan.

Sekarang dimana lahan sudah sangat sempit hal ini mengakibatkan mahalnya
harga tanah. Untuk mengatasi hal ini maka dalam merencanakan suatu
bangunan tidak hanya dalam arah horizontal, akan tetapi harus juga dalam arah
vertikal, jadi merupakan suatu bangunan bertingkat.

Oleh karena itu diperlukan tangga, yaitu suatu konstruksi pada suatu bangunan
bertingkat yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antar lantai.

Syarat tangga

Tangga harus memenuhi syarat-syarat tersebut dibawah ini :


1. Dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang
membutuhkannya.
2. Mendapat penerangan yang cukup
3. Mudah dijalani
4. Aman konstruksinya.

Bagian-bagian tangga

Bagian tangga yang penting dalam perencanaan struktur tangga beton


bertulang adalah :
 anak tangga
 plat tangga

1
Anak tangga terbagi atas :
 injakan (antrede)
 tanjakan (optrede)

Ukuran antrede dan optrede tergantung pada kegunaan tangga tersebut :


TIPE BANGUNAN MAKSIMUM OPTREDE MINIMUM ANTREDE
Publik Building 15 cm 30 cm
Domestic Building 19 cm 25 cm

Sebagai patokan :
2 optrede + 1 antrede = 60 cm
atau optrede X antrede = 400 s.d. 450 cm

Optrede

Antrede

Anak tangga

Plat tangga

Gambar 1. Bagian-bagian tangga

2
Tipe-tipe tangga

Beberapa tipe tangga menurut bentuk strukturnya adalah :

1. Tangga dengan bentangan arah horizontal

II

I I

II

Gambar 2. Denah tangga

Balok Utama

Pelat tangga

Gambar 2.a. Potongan I-I

Alternatif 1 Alternatif 2
Gambar 2b. Potongan II - II

3
2. Tangga Tetap

A Up
I I

Gambar 3. Denah tangga


B

Gambar 3a. Potongan I – I

Keterangan :
Tumpuan A : berupa balok atau ditumpu dinding
Tumpuan B : berupa balok
Tumpuan C : berupa balok suatu lantai tingkat atau berupa tumpuan dengan
pondasi

4
3. Tangga melayang

Tanpa balok dan tidak C


menyatu dengan dinding

Gambar 4. Potongan tangga melayang

Langkah-langkah perencanaan tangga

1. Gambar denah tangga beserta potongan-potongan secukupnya


(lengkap dengan ukuran-ukurannya)
2. Menentukan sistem struktur tangga (jenis tumpuan)
3. Merencanakan beban yang bekerja (beban mati dan beban hidup)
4. Menghitung mekanika gaya dalam (momen lentur dan gaya lintang)
5. merencanakan tulangan tangga

5
Tangga tetap

Diketahui denah tangga seperti gambar 5.5. dimana salah satu ujung anak
tangga dan plat tangga menyatu dengan dinding. Rencanakan penulangan
tangga bila diketahui antrede = 25 cm, optrede = 17 cm, mutu bahan f’c = 25
MPa, fy = 350 MPa dan tangga menahan beban hidup sebesar 300 kg/m 2.

a. Denah, potongan, dan sistem model struktur


II

1,5

1,5

I
1,5 II

1,5 3,0
II

Gambar 5. Denah tangga

6
A

1,5 m 3,0 m

Gambar 5a. Potongan I -I

1,5 m 1,5 m 1,5 m

Gambar 5b. Potongan II - II

7
b. Pembebanan

Pola pembebanan adalah sebagai berikut :


Anak tangga bawah :
Lebar datar = 300 cm
Jumlah antrede = 300 : 25 = 12 buah
Jumlah optrede = 12 + 1 = 13 buah 17 x 13 = 221 cm
α
300 m
Kemiringan tangga (α) = arc tg (221/300) = 36,38o

ht
Y  1 optrede
cos  2
= 15/cos 36,38o + ½ x 17 ht = 15 cm
= 27,13 cm

Beban pada plat tangga (q1) :


Beban mati :
- Berat plat = 0,2713 x 1,5 x 2400 = 976,68 kg/m’
- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’
- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +
qD1 = 1147,68 kg/m’
Beban hidup : qL1 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’
Beban ultimate : qu1 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1
= 1,2 x 1147,68 + 1,6 x 450 = 2097,216 kg/m’

8
Beban pada bordes (q2) :
Beban mati :
- Berat plat = 0,15 x 1,5 x 2400 = 540 kg/m’
- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’
- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +
qD1 = 711 kg/m’
Beban hidup : qL1 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’

Beban ultimate : qu1 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1


= 1,2 x 711 + 1,6 x 450 = 1573,2 kg/m’

c. Mencari gaya dalam

Tangga bawah
Idealisasi struktur perhitungan mekanika tekniknya dapat disederhanakan
sebagai balok diatas 2 perletakan dimana ujung A dan B dianggap sendi.

Beban pada bordes A adalah ½ q, karena bordes tersebut adalah milik tangga
bawah dan tangga atas.

qu2 = 786,6 kg/m’ qu1 = 2097,216 kg/m’

1,5 m 3,0 m
BMD

+ M max = 4596,9516 kgm

3080,46 kg
SFD
+
_

4391,08 kg
9
d. Penulangan tangga

M max = 4596,9516 kg/m


M max 4596,9516
Mn    5746,19kgm  57461,895kNm
 0,8
M n 57461,895 x10 3
Rn    3,4
bd 2 1000 x130 2
fy 350
m   16,47
0,85 f ' c 0,85 x 25
1 2mRn 
 1  1    0,0106
m  fy 
As  bd  0,0106 x1000 x130  1378mm 2
Tulangan terpasang 9 Ø 14 atau Ø 14 – 100 mm
Tulangan pembagi = 20% As = 275,6 mm2, dipakai 6 Ø 8 atau Ø 8 – 150 mm

*) Untuk tangga atas, karena beban yang bekerja tidak berbeda jauh maka
tulangannya disamakan dengan tangga bawah.

10

Anda mungkin juga menyukai