Anda di halaman 1dari 6

MENGURAI KEMACETAN DI KOTA MAKASSAR

KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSINYA


DI KOTA MAKASSAR
1. Pendahuluan

Kota Makassar adalah sebuah kota yang terdapat di pulau sulawesi yang dulu
pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan nama Celebes dan dikenal sebagai
salah satu wilayah yang mempunyai sumber daya alam yang berlimpah. Kota
Makassar sekarang ini menempati peringkat kelima wilayah terbesar dan teramai di
Indonesia dan pada saat ini tingkat pendapatan perkapita penduduknya semakin
tinggi.
Dilihat dari letak wilayahnya, Kota Makassar ini berpotensi sebagai daerah
transit yang strategis di wilayah Indonesia timur sebagai kota biasnis dan
perdagangan, Selain itu juga Makassar terkenal sebagai salah satu tujuan kota wisata
dan pendidikan di Indonesia bagian timur , makadari itu banyak orang datang untuk
bersekolah dan mencari pekerjaan di kota Makassar, sehingga kota ini semakin
padat dan ramai oleh kendaraan yang berlalulalang di jalanan ,akibat dari keramaian
ini lalu lintas di kota ini sangat macet, dimana mana kita akan menemukan
kemacetan.
Selaian dariitu banyaknya bangunan - bangunan yang besar menghiasi kota ini
sehingga lahan semakin sedikit untuk keperluan sarana public Kondisi inilah yang
membuat pemerintah kota harus berinisiatif untuk mengatur sisitem transportasi
yang lebih baik di kota Makassar sehingga kota ini dapat berkembang menjadi kota
metropolis yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, kami tertarik untuk membahas
kemacetan di Kota Makassar ini.

2. Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya


lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas
jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak
mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak
seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan
Bangkok.
Lalu lintas didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai
gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud
dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
Jadi definisi kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau
bahkan terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan sehingga melebihi kapasitas jalan.

3. Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan

Faktor – faktor di atas merupakan penyebab umum kemacetan yang sering terjadi
pada sebagian kota di wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Makassar. Menurut
analisis yang didapat faktor utama penyebab kemacetan di Kota Makassar antara
lain adalah:
a. Pertambahan volume kendaraan,
b. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar
c. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,
d. Parkir liar,
e. Tata kota yang kurang baik,
f. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.
g. Angkutan umum pete-pete msudah terlalu banyak pada tiap-tiap trayek.
h. Maraknya bentor yang berlalu lalang khususnya di area pusat pertokoan

4. Dampak Kemacetan
Kemacetan lalu lintas ini memberikan dampak negatif yang cukup besar kepada
pengguna jalan yang antara lain menyebabkan:
a. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah. Banyak waktu
yang terbuang pada saat terjebak macet. Apalagi jika padat merayap yang bisa
macet sampai berjam – jam. Hal ini sangat merugikan sekali bagi semua
orang termasuk produsen sayur atau buah. Karena barang dagangannya tidak
dapat dipasarkan tepat waktu dan jika terlalu lama bisa saja barang
b. produksinya busuk dan produsen mengalami kerugian yang sangat besar. bagi
konsumen kerugian ini juga dirasakan karena tidak dapat memenuhi
kebutuhannya.
c. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar
lebih tinggi, sehingga pengeluaran untuk membeli bahan bakar lebih banyak.
d. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak
yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang
lebih tinggi. Apalagi macet ditengah – tengah tanjakan, supir harus pintar –
pintar untuk mengendalikan kendaraan agar tidak tergelincir jika tergelincir
dapat menimbulkan kecelakaan karambol yang dapat menimbulkan kerugian
materiil bahkan korban jiwa.
e. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi
lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
f. Menurunnya kualitas udara perkotaan yang menyebabkan adanya pemanasan
kota karena perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan
menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, seperti terjadinya infeksi saluran
pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal) dalam darah,
dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam).
g. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dapat mengemisikan zat-
zat pencemar seperti CO, NOx, SOx, debu, hidrokarbon dan timbal tersebut
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan
jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.
Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti
paru-paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
h. Meningkatkan stress pengguna jalan, ketika orang sedang di buru waktu
untuk cepat – cepat sampai tujuan pada saat di tengah jalan malah terjebak
oleh macet. Maka emosi pengemudi naik dan menjadi stress karena target
yang diinginkan tidak tercapai.
i. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam
kebakaran dalam menjalankan tugasnya
5. Solusi Mengatasi Kemacetan

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan


kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang
komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peningkatan Kapasitas Jalan
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah
dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
1) Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu
memungkinkan,
2) Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3) Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
b. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum
Solusi ini dilakukan untuk mengurangi volume kepadatan kendaraan. Namun
untuk mengoptimalkan angkutan umum agar efisien dalam penggunaan ruang
jalan dan menarik minat penumpang dilakukan beberapa cara antara lain:
1) Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum,
2) Menambah angkutan massal yang nyaman, misalnya seperti Trans
Jakarta,
3) Pengembangan lajur atau jalur khusus kendaraan, misalnya jalur khusus
kendaraan roda 2.
4) Penyediaan tranportasi publik yang nyaman,aman,dan selamat misalnya
bus Damri baru yang menambah fasilitas AC di kendaraannya,
5) Kendaraan umum diharapkan tepat waktu,agar penumpang beralih dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum,
6) Memperbaiki fasilitas transit kendaraan umum, seperti halte,terminal,
ataupun stasiun.
3. Pembatasan Kendaraan Pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah
harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:
1) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan
tertentu. Dengan cara menarik bayaran yang akan masuk kesuatu wilayah
tertentu. Misalnya dengan penggunaan Electronic Road Pricing (ERP),
ERP berhasil diterapkan di Singapura, London, Stokholm,
2) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya
pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea
masuk yang tinggi,
3) Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu,
seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau
contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil
pribadi masuk jalur busway.
4) Diterapkanya sistem Parkir progesif, yaitu kebijakan parkir yang
menerapkan tarif parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu
lintasnya.
4. Pengoptimalan Peranan Jalan
Pengoptimalan jalan yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara:
1) Penataan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di trotoar. Keadaan
ini tak jarang menimbulkan area parkir liar yang dapat menimbulkan
kemacetan.
2) Mengurangi area parkir liar. Parkir liar sering menggunakan badan jalan
untuk area parkir sehingga jalan yang dialui semakin sempit. Masalah
parkir liar ini dapat dilihat di dekat SGM. Jalan yang ada dialih fungsikan
menjadi lahan parkir. Dan pada hari libur di tempat itu sering terjadi
kemacetan.
3) Membiasakan untuk berlalu lintas dengan baik agar terhidar dari bahaya
kecelakaan.
KERANGKA PEMBUATAN MAKALAH

1. HALAMAN JUDUL
A. JUDUL MAKALAH
B. TUJUAN PEMBUATAN SEBUAH MAKALAH
C. NAMA PEMBUAT MAKALAH
D. LOGO LEMBAGA/INSTITUSI
E. NAMA LEMBAGA/UNIVERSITAS BESERTA ALAMAT
F. TAHUN AKADEMIK MAKALAH
2. JUDUL MAKALAH
SAMA DENGAN HALAMAN JUDUL
3. KATA PENGANTAR/PRAKATA MAKALAH
A. MUKADDIMAH PEMBUKA MAKALAH
B. UCAPAN PUJI DAN SYUKUR ATAS PEMBUATAN MAKALAH INI
(CANTUMKAN JUDUL)
C. UCAPAN TERIMA KASIH YANG TELAH MENDUKUNG PEMBUATAN
MAKALAH INI
D. MENYADARI MAKALAH INI BELUM SEPENUHNYA SEMPURNA
SEHINGGA BUTUH MASUKAN DAN SARAN DARI TEMAN-TEMAN
KHUSUS DOSEN
E. TANGGAL DAN NAMA PENULIS

4. DAFTAR ISI
A. HALAMAN JUDUL ................... i
B. PRAKATA .................................. ii
C. DAFTAR ISI ............................... iii

5. BAB I / PENDAHULUAN
A. DITULIS KONSEP, RENACANA, GAGASAN, SEPUTAR
PERMASALAHAN DAN TUJUAN YANG TERMUAT DALAM LATAR
BELAKANG
B. TENTUKAN RUANG LINGKUP PENELITIAN YG MENCAKUP PROSES
DLM MENUANGKAN MAKALAH
C. TUJUAN DAN MANFAAT DARI PERMASALAHAN

6. BAB II / ISI MAKALAH


BERISIKAN: DEFENISI/LANDASAN TEORI, ULASAN MATERI,
PENYELESAIAN MASALAH, SOLUSI HASIL PENELITIAN, KONSTRIBUSI
TERHADAP PERMASALAHAN PADA MATERI MAKALAH

7. BAB III PENUTUP/KESIMPULAN DAN SARAN


BERISIKAN : URAIAN KESIMPULAN YANG DIDAPATKAN DARI HASIL
PENELITIAN YANG TELAH BERJALAN, KELEBIHAN DNA KEKURANGAN,
MEMBUAT PERHITUNGAN MATEMATIS.

8. DAFTAR PUSTAKA
CANTUMKAN LITERATUR, REFERENSI, BUKU, MAJALAH SURAT
KABAR, WEBSITE

Anda mungkin juga menyukai