TS Unjani
412153067
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
Permintaan Penyediaan
Jasa Transportasi Jasa Transportasi
Sistem
Pergerakan TRAFFIC SYSTEM
(Sistem Pergerakan)
Sistem
Kelembagaan
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
Dalam model ini ada 3 variabel : tata guna lahan, transport dan traffic traffic
sebagai variabel tak bebas sedangkan tata guna lahan dan transport
sebagai variabel bebas
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
NOTASI MODEL
L = Land use (tata guna lahan)
T = Transport
Q = Traffic
i = zona asal
j = zona tujuan
Li = tata guna lahan zona asal i
AKSESIBILITAS
Ukuran kemudahan tata guna lahan dicapai melalui jaringan transportasi,
sehingga aksesibilitas zona i terhadap zona j proporsional dengan zona j dan
berbanding terbalik dengan hambatan transportasi (jarak, waktu, biaya) antara
zona i – j
Aij f
Lj
Tij
Untuk zona lebih dari dua maka
n Lj
Ai f Tij
j 1
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
TRAFFIC GENERATION
Bangkitan lalu lintas merupakan fungsi dari tata guna lahan
production attraction
Qi f Li Q j f L j
TRAFFIC DISTRIBUTION
Distribusi lalu lintas tergantung dari besaran tata guna lahan dan berbanding
terbalik dengan hambatan transportasi (jarak, waktu, biaya)
Li L j Bentuknya mirip dengan persamaan gravitasi
Qij f
T dari NEWTON sehingga disebut GRAVITY
ij MODEL
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
MODE CHOICE
Pemilihan moda tergantung dari hambatan perjalanan dari moda
Aij m f Tij (m) Jika Tij (1) Tij ( 2) Maka moda 1 akan dipilih
ROUTE CHOICE
Dalam realitas pemilihan moda dan rute sangat kompleks, karena rute tercepat
akan berubah seiring dengan penambahan volume lalu lintas
Volume lalu lintas bertambah akan menyebabkan kecepatan perjalanan
menjadi menurun sehingga rute yang terpilih tidak lagi menjadi rute
tercepat
KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA JARINGAN
TRANSPORTASI
MODEL INTERAKSI TATA GUNA LAHAN - TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
Pada pembebanan lalu lintas diasumsikan lalu lintas diantara 2 zona terdistribusi
pada ruas-ruas dalam jaringan sedemikian rupa sehingga semua pilihan rute
menghasilkan waktu perjalanan yang sama, sehingga tidak ada lagi rute tercepat
WARDROP’S FIRST PRICIPLE.
CONTOH KASUS
Diketahui 2 buah zona (A dan B) dimana Zona A adalah zona pemukiman dengan populasi 30.000
jiwa dan Zona B adalah Kawasan Bisnis dengan kapasitas lapangan kerja 10.000 pekerja. Zona A
dan B dihubungkan dengan 2 rute jaringan jalan dengan karakteristik sebagai berikut :
Rute To Faktor LoS Kapasitas – C
(menit) (a) (kend/jam))
1 24 0.3 3000
2 38 1.0 2000
Aksesibilitas :
AA = LB / TAB
CONTOH KASUS
Model Trip Distribusi :
0.001 PA AB
QAB = ------------------
TAB
CONTOH KASUS
Traffic Assigment (Route Choice) :
Traffic assignment route sesuai dengan WARDROP’S FIRST PRINCIPLE
T1 = T2
dimana : T1 = waktu tempuh rute 1
T2 = waktu tempuh rute 2
Pertanyaan :
• Total lalu lintas dari zona A dari zona B
• Lalu lintas rute 1 dan rute 2
• Interzonal travel time
• Aksesibilitas zona A ke zona B