Teknik Sistem
Ekonomi
Ilmu-ilmu Perencanaan Matematika Ilmu-ilmu
Teknik Sipil
Sosial & Arsitektur & Statistika Fisik
Perencanaan Teknik
Transportasi Lalulintas
Keterlibatan
Kebutuhan
Hidup
Manusia Pergerakan
Jalan
SNI :
038/T/BM/1997 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota
Pt T 01 2002 B Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan
Lentur
Pd T 14 2003 Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen
DEFINISI JALAN
Definisi Jalan (Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
tentang Jalan) :
Jalan : Prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
Jalan umum : Jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas
umum.
Jalan khusus : Jalan yang dibangun oleh instansi, badan
usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk
kepentingan sendiri.
DEFINISI JALAN
Jalan tol : Jalan umum yang merupakan bagian sistem
jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol.
Penyelenggaraan jalan : Kegiatan yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan.
SISTEM JARINGAN JALAN
Sistem jaringan jalan : Satu kesatuan ruas jalan yang saling
menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan
dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya
dalam satu hubungan hierarki.
(1) Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan
jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan
sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarki.
(2) Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada
rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan
keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan
perkotaan, dan kawasan perdesaan.
SISTEM JARINGAN JALAN PRIMER
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana
tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud
pusat-pusat kegiatan sebagai berikut :
a. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional,
pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke
pusat kegiatan lingkungan.
b. Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.
SISTEM JARINGAN JALAN SEKUNDER
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan
yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi
sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya
sampai ke persil.
KLASIFIKASI DAN FUNGSI JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Berdasarkan sifat dan pergerakan pada lalu lintas dan
angkutan jalan, fungsi jalan dibedakan atas arteri, kolektor,
lokal, dan lingkungan.
Sistem jaringan primer dibedakan atas arteri primer,
kolektor primer, lokal primer, dan lingkungan primer.
Sistem jaringan sekunder dibedakan atas arteri sekunder,
kolektor sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan
sekunder.
STATUS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan atas :
a. Jalan nasional
b. Jalan provinsi
c. Jalan kabupaten
d. Jalan kota
e. Jalan desa
STATUS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Jalan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a
terdiri atas :
a. Jalan arteri primer
b. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar
ibukota provinsi
c. Jalan tol
d. Jalan strategis nasional
STATUS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Jalan provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b
terdiri atas :
a. Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota
b. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
kabupaten atau kota
c. Jalan strategis provinsi
d. Jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kecuali jalan
Nasional
STATUS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Jalan kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf
c terdiri atas :
a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b dan jalan
provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat desa, antari bukota kecamatan, ibukota
kecamatan dengan desa, dan antardesa
c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf d dan jalan
sekunder dalam kota
d. Jalan strategis kabupaten
STATUS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
Jalan kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di
dalam kota.
I >10,00 Ton
II 10,00 Ton
III A 8.00 Ton
III B 8,00 Ton
IV 8,00 Ton
KELAS JALAN
Kelas jalan menurut besarnya volume dan sifat-sifat lalu lintas :
1. Jalan Kelas I
Jalan ini mencakup semua jalan utama, yang melayani lalu
lintas cepat dan berat.
2. Jalan Kelas II
Jalan ini mencakup semua jalan sekunder.
3. Jalan Kelas III
Jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan
merupakan konstruksi jalan berjalur tunggal atau dua.
KELAS JALAN
Tipe I Kelas I Jalan dengan standar tinggi untuk melayani antar wilayah atau
antar kota untuk kecepatan tinggi dengan pembatasan jalan
masuk
Kelas II Jalan dengan standar tinggi untuk melayani antar wilayah atau
di dalam metropolitan untuk kecepatan tinggi dengan
pembatasan jalan masuk
Tipe II Kelas I Jalan dengan standar tinggi, 4 lajur atau lebih untuk antar kota
atau dalam kota, kecepatan tinggi, volume lalu lintas tinggi,
dengan masih ada pembatasan beberapa jalan masuk
Kelas II Jalan dengan standar tinggi, 2 lajur atau lebih untuk melayani
antar/dalam kota, kecepatan tinggi, volume lalu lintas sedang,
dengan/tanpa pembatasan jalan masuk
Kelas Jalan dengan standar menengah, 2 jalur atau lebih, melayani
III antar distrik, kecepatan sedang, volume lalu lintas tinggi tanpa
ada pembatasan jalan masuk
Kelas Jalan dengan standar rendah, 1 jalur dua arah sebagai jalan
IV penghubung
KLASIFIKASI DAN SPESIFIKASI JALAN
Klasifikasi dan Spesifikasi Jalan berdasarkan Penyediaan
Prasarana Jalan
Sumber : PP No. 34 Tahun 2006
KLASIFIKASI PENGGUNAAN JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN
PP No. 34 Tahun 2006
MATRIKS KLASIFIKASI JALAN
Thank You ..