PENDAHULUAN
Jalan merupakan sarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam
pengembangan suatu wilayah. Perkembangan suatu wilayah akan meningkatkan
kebutugan sarana dan prasarana transportasi. Kondisi terebut apabila tidak
diantisipasi sedini mungkin, dikhawatirkan akan terjadinya permasalahan
transportasi seperti kemacatan, kerusakan jalan, dan lainnya. Untuk
mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi tersebut perlu adanya
perencanaan geometri jalan (Badrujaman, 2016).
Rumusan masalah dalam tugas besar perencanaan geometrik jalan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana prodesur dalam perencanaan geometrik jalan?
2. Bagaimana prodesur perencanaan alinyemen horizontal pada perancangan
geometrik jalan?
3. Bagaimana prosedur perencanaan alinyemen vertikal pada perencanaan
geometrik jalan?
4. Bagaimana prosedur merencanakan dan menghitung galian dan timbunan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan tugas besar perencanaan geometrik jalan adalah sebagai
berikut:
timbunan tanah?
Ruang lingkup pada pembahasan tugas besar perencanaan geometrik jalan hanya
sebatas perencanaan geometrik jalan untuk menghubungkan dua buah lokasi
dengan input utama berupa peta topografi serta informasi terkait fungsi jalan dan
kombinasi tikungan yang akan dirancang.
PENDAHULUAN
Perencanaan jalan raya yang baik adalah perencanaan jalan yang merencanakan
bentuk geometrik yang sedemikian rupa sehingga jalan yang dirancang dapat
memberikan pelayanan yang opltimal sesuai dengan fungsingya, karena tujuan
akhir dilakukan perencanaan adalah untuk menghasilkan suatu desain jalan yang
baik, ekonois, serta mampu memberilan pelayanan lalu lntas yang optimal.
Desain geometrik jalan adalah desain yang komprehensif, tidak hanya pada jalan
itu sendiri, tetapi juga harus mempertimbangkan masukan yang berkaitan dengan
pendanaan, desain, transportasi, manajemen lalu lintas, material, teknik
konstruksi, drainase, struktur-struktur jembatan, gorong-gorong, utilitas dan
lingkungan di sekitarnya untuk memastikan hasil keluaran yang paling layak
(Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, jalan Memiliki
bagian-bagian yang diberi nama ruang manfaat jalan (rumaja), ruang milik jalan
(rumija), dan ruang pengawas jalan (ruwasja).
Ruang manfaat jalan (rumaja) merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi
oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu, meliputi bagian badan jalan, saluran
tepi jalan, dan ambang pengaman. Rumaja digunakan untuk menempatkan
median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar,
lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong (box culvert),
perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya. Rumaja dilengkapi dengan
trotoar bagi lalu lintas pejalan kaki, konstruksi jalan, badan jalan, dan ruang bebas
(PP No 34 Tahun 2006). Rumaja dilengkapi ruang bebas dengan ukuran tinggi,
dan kedalaman sebagai berikut:
1. Lebar ruang bebas diukur diantara dua garis vertikal pada batas terluar
ambang pengaman atas batas terluar.
2. Tinggi ruang bebas minimal 5,1m di atas permukaan jalur lalu lintas.
3. Kedalaman rang bebas minimal 1,5m di bawah permukaan jalur lalu lintas
terendah