BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Batasan
1.4.1 Tidak untuk diterapkan pada suatu lokasi
Sebuah perencanaan Geometri Jalan yang telah disusun dan di teliti
olehpenyusun ini tidak untuk diterapkan pada suatu lokasi karena
perencanaan ini hany bersifat sebagai pembelajaran.
1.4.2 Perhitungan dan gambar dilakukan menual tanpa adanya bantuan software
Perhitungan dan gambar dilakukan manual tanpa adanya bantuan
software ini dikarenakan penyusun dituntut untuk belajar dan memahami
tentang sebuah perencanaan Geometri Jalan. Jika dilakukan menggunakan
bantuan software maka ditakutkan tujuan utnuk dapat memahami tersebut
tidak tercapai dengan baik.
Kolektor III A 8
III B
4. Selokan
Selokan atau saluran samping dimungkinkan bila mana badan jalan
terletak pada daerah timbunan. Kemiringan saluran samping disesuaikan
dengan kelas jalan serta keadaan tanah timbunnnya. Sebagai pedoman di
dalam perencanaan, kemiringan saluran samping berada pada interval 1:2
(untuk kelas rendah) sampai 1:6 ( untuk kelas tinggi).
5. Median
Median adalah suatu jalan yang memisahkan 2 lajur lalu lintas yang
berlawanan arah. Fungsi median adalah :
Menyediakan daerah netral yang diperlukan baik kendaraan dlam
kedaan bahaya.
Menyediakan ruang perlindungan bagi pejalan kaki.
Memberi kenyamanan bagi pengendara kendaraan.
Permukaan median harus terbuat dari bahan / tanaman yang dapat
dibedakan dengan perkerasan jalan agar fungsinya tercapai. Ada 2 macam
permukaan median, yaitu:
120 2000
100 1500
80 1100
60 700
40 300
30 100
Rumus 1 Tc=R x tg ( 12 Δ)
4. Langkah kedua menghitung titik awal peralihan dari posisi lurus
ke lengkung:
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
R
E= −R
Rumus 2
( )
1
cos Δ
2
5. Langkah ketiga menghitung Panjang busur lingkaran
Rumus 3 LC = ( 180
Δπ
)× R
Keterangan
b =2,4+ R−√ R −P
' 2 2
0,0105 x v Γ
z=
√R
Dimana:
R= jari-jari tikungan
P= jarak ban muka dan ban belakangan
A= jarak ujung mobil dan ban depan
Vr= Kecepatan rencana
Rumus:
W=B-L
Dimana:
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
B= lebar jalan
L= lebar badan jalan (kelas IIB = 7,0)
Syarat:
Bila B≤7, maka tidak perlu perlebaran
Bila B¿7, maka perlu perlebaran
2.6. Perencanaan Alinyemen Vertikal
Alinyemen vertical atau biasa disebut penampang melintang jalan didefinisikan
sebagai perpotongan antara potongan bidang vertical dengan badan jalan arah
memanjang (sukirman, 1994).
Alinyemen vertical terdiri dari atas bagian landai vertical dan bagian lengkung
vertical. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertical dapat berupa
landai positive (tanjakan), atau landau negative (turunan) atau landau nol (datar).
Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung/cembung.
2.6.1. Landai maksimum
Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan kendaraan
bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang berani. Kelandaian
maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh yang
mampu bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh
kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah. Kelandaian
maksimum (yang diijinkan) untuk berbagai VR ditetapkan.
Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disediakan agar
kendaraan dapat mempertahankan kecepatanya sedemikian hingga
penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh tidak lebih dari separuh VR.
Lama perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari 1 menit.
2.6.2. Lengkung vertical
Lengkung vertical harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami
perubahan kelandaian dengan tujuan
Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian
5 detik Menyediakan jarak pandang henti
Lengkung vertical dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk parabola
sederhana
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
Jika jarak pandang henti lebih kecil dari Panjang lengkung vertical
cembung, panjangnya ditetapkan dengan rumus:
2
L= A S ∕ 405
Jika jarak pandang henti lebih besar dari Panjang lengkung vertical
cekung, panjangnya ditetapkan dengan rumus:
L= 2S – 405/A
Panjang minimum lengkung vertical ditentukan dengan rumus:
L= A.Y
L= S2/405
Dimana:
L= Panjang lengkung vertical (m)
A= perbedaan grade (m)
Jh= jarak pandang henti (m)
Y= faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada tinggi obyek 10
cm dan tinggi mata 120 cm
Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari, kenyamanan dan
penampilan.
Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai tabel dibawah
ini yang didasarkan pada penampilan, kenyamanan dan jarak pandang.
<40 1 20-30
Lebar lajur pendakian sama dengan lebar lajur rencana. Lajur pendakian
dimulai 30m dari awal perubahan kelandaian dengan serongan sepanjang
45m dan berakhir 50m sesudah puncak 5m dan berakhir 50m sesudah
puncak kelandaian dengan serongan sepanjang 45m . Jarak minimum
antara 2 jalur pendakian adalah 1,5 km.
(
d 2=0,278 V −m+
a t2
2 )
d 2=¿ 0,278Vt2
d 3= 30s. d100m
d 2 d2
4= x
3
Dimana:
tl = Waktu reaksi yang besarmya tergantung pada kecepatan yang
sesuai dengan persamaan tl = 2,12 +0,026 V
Koordinasi alinyemen
Alinemen vertical, alinemen horizontal, dan potongan
melintang jalan adalah elemen jalan sebagai keluaran perencanaan
harus dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu
bentuk jalan yang baik dalam arti memudahkan pengemudi
mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman.
Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan
dapar
memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk
jalan yang akan dilalui di depannya sehingga pengemudi dapat
melakukan aniisipasi awal.
Koordinasi alinemen vertical dan alinemen horizontal harus
memenuni ketentuan sebagai berikut:
Alinemen horizontal sebaiknya berimpit dengan alinemen vertical
dan secara ideal alinemen horizontal lebih panjang sedikit
melingkupi alinemen vertical
Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertical cekung atau
pada bagian atas lengkung verikal cembung harus dihindarkan.
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
Lengkung vertical cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan
Panjang harus dihindarkan.
2 atau lebih lengkung vertical dalam 1 lengkung horizontal harus
dihindarkan.
Tikungan tajam diantara 2 bagian jalan yang lurus dan Panjang
harus dihindarkan.
BAB IV
KESIMPULAN
Jenis lengkung peralihan tiap tikungan dapat diketahui dari hasil perhitungan
Aliyemen Horizontal hingga didapatkan data berikut:
Tikungan 1 = Spiral – Circle – Spiral (SCS)
Tikungan 2 = Spiral – Circle – Spiral (SCS)
Tikungan 3 = Spiral – Circle – Spiral (SCS)
4. Kemiringan pada Aliyemen Vertikal
Aliyemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang
permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau
melalui tepi dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Sering
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
kali disebut juga sebagai penambang memanjang jalan. Perencanaan alinyemen
vertikal diperngaruhi oleh besarnya biaya pembangunan yang tersedia.
Alinyemen vertikal yang mengikuti muka tanah asli akan mengurangi
pekerjaan tanah, tetapi mungkin saja akan mengakibatkan jalan itu terlalu banyak
mempunyai tikungan. Muka jalan sebaiknya diletakkan sedikit di atas muka tanah
asli sehingga memudahkan dalam pembuatan drainase jalannya, terutama di
daerah datar.
Perencanaan alinyemen vertikal elevasi 1 : vertikal cekung
Perencanaan alinyemen vertikal elevasi 2 : vertikal cekung
Perencanaan alinyemen vertikal elevasi 3 : vertikal cembung
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1970, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya
No.13 / 1970, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga, 1992, Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan
Perkotaan, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota, No. 038 / T / BM / 1997, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA 2022
```
GEOMETRI DAN DRAINASE JALAN RAYA
Sukirman Silvia 1994 , Dasar - Dasar Perencanaan Geometrik Jalan . Penerbit Nova ,
Bandung
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan
https://rimbakita.com/topografi/
https://www.slideshare.net/mobile/AristoAmir/tugas-besar-geometrik-jalan
https://www.slideshare.net/mobile/AristoAmir/tugas-besar-geometrik-jalan-raya-raya
https://www.academia.edu/14382691/PERENCANAAN_GEOMETRIK_JALAN
https://kumparan.com/info-otomotif/pengertian-jalan-raya-fungsi-dan-klasifikasinya-
1wu7FUveJ9o/2
BAB III
PERHITUNGAN