BAB I
PENDAHULUAN
Bunga Raihanda
1 1204101010019
2
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
3
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
4
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
5
Perencanaan Jalan Raya I
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Bunga Raihanda
5 1204101010019
6
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
7
Perencanaan Jalan Raya I
B = √{ } + 64−√( R
2
√R c2
−64+1,25 −64 ) +1, 25
c2 ………(2.1)
dimana:
B = lebar perkerasan yang ditempati satu kendaraan di tikungan pada lajur
sebelah dalam
Rc = radius lajur sebelah dalam - ½ lebar perkerasan + ½ b
b = lebar kendaraan rencana
0,105×V
Z = √ Rc . ………(2.2)
V = kecepatan, km/jam
B t =n ( B+ C ) + Z ………(2.3)
dimana:
Bt = lebar total perkerasan di tikungan
Z = lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan
C = lebar kebebasan samping di kiri dan di kanan kendaraan sebesar
0,5 m, 1 m, dan 1,25 m cukup memadai untuk jalan dengan lebar lajur
6 m , 7 m, dan 7,50 m.
Sehingga,
Δb=B t −Bn ………(2.4)
dimana:
∆b = tambahan lebar perkerasan di tikungan
Bn = lebar total perkerasan pada bagian lurus
Bunga Raihanda
1204101010019
8
Perencanaan Jalan Raya I
tebing galian dan lain sebagainya. Demi menjaga keamanan pemakai jalan,
panjang sepanjang jarak pandangan henti minimum harus terpenuhi di
sepanjang lengkung horizontal. Dengan demikian terdapat batas minimum
jarak antara sumbu lajur sebelah dalam dengan penghalang (m).
Penentuan batas minimum jarak antara sumbu lajur sebelah dalam ke
penghalang ditentukan berdasarkan kondisi dimana jarak pandangan
berada di dalam lengkung atau jarak pandangan < panjang lengkung
horizontal. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar 2.1 di bawah
ini.
TS ST
Bunga Raihanda
1204101010019
9
Perencanaan Jalan Raya I
π Φ R'
S = 90 ………(2.5)
0
90 s
Φ = πR ………(2.6)
m = R’ (1-cos Φ ) ………(2.7)
Tabel 2.2 Hubungan antara Kecepatan Rencana dan Jari- jari Minimum.
Kecepatan Rencana Jari – jari Lengkung Minimum
(km/jam) (meter)
120 2000
100 1500
80 1100
60 700
40 300
20 150
Bunga Raihanda
1204101010019
10
Perencanaan Jalan Raya I
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini:
∆
.
∆
.
Bunga Raihanda
1204101010019
11
Perencanaan Jalan Raya I
K = Ls - 40 { }
Ls 3
. R 2
−RSin θs
………(2.18)
2
Ls
p= −Rc (1−cosθs )
6 Rc ………(2.19)
Δ
Ts = (R + P) tan 2 + k ………(2.20)
Δ
Es = (R + P) Sec 2 - R ………(2.21)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3:
Bunga Raihanda
1204101010019
12
Perencanaan Jalan Raya I
∆
.
Gambar 2.3 Bentuk Tikungan Spiral Circle Spiral (S-C-S)
c. Bentuk tikungan Spiral – Spiral (S-S)
Rumus yang digunakan :
Besar Sudut Spiral :
1
θ s= Δ
2 ………(2.22)
Besar pusat busur lingkaran
θc =0
Panjang spiral
Lc = 0
2
Ls
Yc = 6 R ………(2.23)
Ls 3
Ls−
Xc = 40 R2 ………(2.24)
L = 2Ls ………(2.25)
k = Ls -
Ls 3
40 . { }
R 2
− RSin θs
………(2.26)
2
Ls
p= −Rc (1−cosθs )
6 Rc ………(2.27)
Δ
Ts = (R + P) tan 2 + k ………(2.28)
Δ
Es = (R + P) Sec 2 -R ………(2.29)
Bunga Raihanda
1204101010019
13
Perencanaan Jalan Raya I
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini:
Bunga Raihanda
1204101010019
14
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
15
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019
16
Perencanaan Jalan Raya I
S = d1 + d 2 = √ A √
200 h1 L 200 h2 L
+
A ………(2.32)
Bunga Raihanda
1204101010019
17
Perencanaan Jalan Raya I
d 1 = kecepatan ¿ waktu
d1 = V ¿ t ………(2.33)
dimana:
d 1 = Jarak dari saat melihat rintangan sampai menginjak pedal rem (m)
V = Kecepatan (km/jam)
t = Waktu reaksi (waktu PIEV + waktu yang dibutuhkan untuk menginjak
rem) = 1,5 detik + 1 detik = 2,5 detik
maka,
d 1 = 0,278 ¿ V ¿ t ………(2.34)
2
V
d 2 = 2g×fm ………(2.35)
dimana:
fm = koefisien gesekan antara ban dan muka jalan dalam arah memanjang
jalan
maka:
2
v
d 2 = 254×fm ………(2.36)
Bunga Raihanda
1204101010019
18
Perencanaan Jalan Raya I
2
v
d = 0,278 V.t + 254×fm ………(2.37)
v2
d = 0,278 ¿ V ¿ t + 254×( fm±L ) ………(2.39)
dimana :
L = besarnya landai jalan dalam desimal
+ = untuk pendakian
- = untuk penurunan
Bunga Raihanda
1204101010019
19
Perencanaan Jalan Raya I
d = d1 + d 2 + d3 + d 4 ………(2.40)
dimana:
d 1 = 0,278 ¿ t1 ¿
( v−m+
a×t 1
2 ) ………(2.41)
d 2 = 0,278 ¿ V ¿ t2 ………(2.42)
dimana:
d 2 = jarak yang ditempuh selama kendaraan yang menyiap berada pada lajur
kanan
t 2 = waktu dimana kendaraan yang menyiap berada pada lajur kanan dapat
Bunga Raihanda
1204101010019
20
Perencanaan Jalan Raya I
2.6.3 Drainase
Drainase merupakan bagian yang sangat penting pada suatu jalan, seperti
saluran tepi, saluran melintang, dan sebagainya, harus direncanakan berdasarkan
data hidrologis setempat seperti intensitas hujan, lamanya frekuensi hujan, serta
sifat daerah aliran.
Bunga Raihanda
1204101010019
21
Perencanaan Jalan Raya I
Bunga Raihanda
1204101010019