BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam citra Universitas Hasanuddin 2010 menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,
yang bercirikan (a) memiliki sistem pendidikan yang Handal melalui proses pembelajaran yang
berbasis pada pendekatan learning yang didukung pemanfaatan teknologi informasi untuk
menghasilkan luaran yang kreatif-adaftif; (b) menyelenggarakan penelitian dan pemberdayaan
masyarakat dengan mendorong dan memfasilitasi pengembangan budaya masyarakat serta
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk memenuhi harapan masyarakat; (c)
manajemen organisasi yang efektif, bercirikan learning organitation sehingga mampu belajar dan
menyesuaikan diri terhadap dinamika lingkungannya; (d) lingkungan kampus yang asri dan
bersahabat, dalam arti a community-friently campus and a campus friently-community yang didukung
oleh prasarana kampus yang memadai untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas Mahasiswa.
Dalam UUGD pasal 5 disebutkan bahwa kedudukan dosen sebagai tenaga profesional, berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta mengabdi pada masyarakat, berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional.
Matakuliah Perancangan Geometrik Jalan merupakan matakuliah keahklian berkarya yang
menintegrasikan pengetahuan dasar teknik transportasi dalam memecahkan multi problem, multi
sektoral, dan melibatkan bidang ilmu lain (multi disiplin) sesuai kebutuhan. Pemecahan problem pada
matakuliah dengan menggunakan metode investigasi langsung kelapangan dengan pengamatan
pengambilan data-data lapangan sesuai kebutuhan dan dilanjutkan masuk laboratorium yang terkait
dengan perancangan geometrik jalan. Penguasaan terhadap metode penyelesaian tersebut akan
membentu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep lebih lanjut dalam mata kuliah Bandar udara,
Perencanaan perkerasan jalan, Teknik lalu lintas, Teknik sistem transportasi dan Perencanaan
perkerasan lanjut.
Pembelajaran berbasis Learning merupakan paradigma baru dalam sistem pendidikan tinggi,
Paradigma teaching yang selama ini diterapkan kurang memberi peluang kepada Mahasiswa untuk
menyerap materi pembelajaran dari berbagai sumber secara mandiri dan melatih keterampilan
menggunakan berbagai sumber daya pendukung pembelajaran secara aktif.
2. Ruang Lingkup :
Dasar hukum dan peraturan pemerintah tentang jalan.
Standar desain geometrik
Penentuan lokasi (Route Location)
Kriteria perancangan geometrik jalan
Elemen perancangan geometrik jalan
Drainase jalan
Galian dan Timbunan
Dasar-dasar perancangan simpang
Perlengkapan jalan
MODUL I PENDAHULUAN.
1. Ruang Lingkup
a. Standar Desain Geometrik
2. U m u m.
Syarat-syarat perancangan
Umum
Dasar Hukum
Klasifikasi Jalan Sesuai Undang-undang No.13/1980 dan PP No.26/1985
Klasifikasi Jalan sesuai Rancangan Undang-Undang Tahun 2000.
Pembagian Wewenang Sesuai Undang-Undang No.13/1980 dan PP No. 26/1985.
Pembangian Wewenang Sesuai RUU Tahun 2000 dan PP No. 25 Tahun 2000.
Persyaratan Jalan yang Sesuai dengan Perannya (PP No. 26/1985).
Pembangian Kelas Jalan (PP No. 43 Tahun 1993).
Perubahan Status Jalan
Pentahapan Pembangunan Jalan
Perencanaan
Studi kelayakan
Perancangan detail
Tahapan Perencanaan teknik
Ketentuan-ketentuan.
Kriteria Perancangan Geometrik Jalan.
Stándar Desain.
Kriteria Perancangan.
Karakteristik Pengguna Jalan.
Karakteristik Kendaraan.
Desain Geometrik /Jalur Jalan Perkotaan.
Kendaraan Manuver.
Klasifikasi Jalan.
Lalu Lintas.
Volume Jam Perencanaan (VJP).
Kecepatan.
Hubungan Kecepatan dan Volume.
Pekerjaan Lapangan.
Tabel 1 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul I
Bagian ini mengajak dan mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa
mengacu pada landasan teori-teori yang dapat dikembangkan dalam
Tugas Baca
menyelesaikan tugas-tugasnya, yang pada akhirnya untuk memacu
(Cooperative Learning) keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran
Tugas kelas ini untuk mengajak mahasiswa dalam mengerjakan tugas-
tugas dalam kelas yang dilakukan pendekatan-pendekatan secara
Tugas Kelas/kecil
berpola dan sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan, yang
(Collaborative Learning) merupakan pendukung dalam penyelesaian tugas besar nantinya.
1. Ruang Lingkup
a. Kriteria Perencanaan
2. Pengertian Kriteria Perencanaan.
a. Klasifikasi Jalan
b. Karakteristik Lalu-Lintas.
c. Karakteristik Geometrik
d. Kondisi Lingkungan.
e. Pertimbangan Ekonimi.
f. Pertimbangan Keselamatan Lalu-Lintas.
g. Penyiapan Peta Planimetri.
4. Soal-soal Latihan.
1. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi jalan menurut fungsi dan perannya.
2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik Lalu-lintas.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik geometrik jalan perkotaan.
4. Jelaskan apa hubungannya kondisi lingkungan dengan kriteri perencanaan’
5. Jelaskan mengapa pertimbangan keselamatan berlalu lintas dan ekonomi perlu
mendapat perhatian dalam perencanaan geometrik jala.
6. Jelaskan apa yang dimaksud peta planimetri.
1. Ruang Lingkup
a. Drainase Jalan
b. Galian dan Timbunan
2. Drainase Jalan
Umum
Hidrologi
Drainase permukaan jalan
Kemiringan melintang (Cross Slope)
Kemiringan memanjang
Selokan samping
Penampang parabola
Penampang trapesium
Penampang segitiga
Penampang empat persegi panjang
Bak penampungan air permukaan (Catch Basin)
Penempatan Catch Basin
Jenis Catch Basin
Pipa Samping, pipa riool pembuangan air hujan/lubang pemeriksaan
Drainase melintang
Definisi gorong-gorong
Jenis gorong-gorong
Pengaliran air dari bawah permukaan jalan
Erosi
Drainase alamiah
1. Ruang Lingkup
a. Dasar-Dasar Perencanaan Simpang
b. Perlengkapan Jalan (Road Furniture)
Marka
Marka garis terputus
Marka garis penuh
Sebra Cross
Chevron
Marka pulau
Marka dilarang parker
Marka pengarah jalur
Marka huruf dan angka
Marka symbol
Kerb
Trotoar
Pengaman tepi
Jembatan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil pada bagian pembahasan modul diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan
sebagai berikut :
a. Metode pembelajaran “Student Centre Learning” (SCL) adalah pandangan yang menempatkan
Mahasiswa sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dan berperan dalam menentukan
keberhasilan proses belajar pada dan dalam dirinya (aktif melakukan upaya untuk membangun
pengetahuan dalam dirinya.
b. Bahan ajar dan modul tugas yang dibuat mampu secara efektif mendukung pengembangan
system pembelajaran yang diusulkan “ Student centre learning” (SCL) dapat meningkatkan
kegiatan belajar mandiri mahasiswa.
c. Metode pengembangan system pembelajaran yang akan di implementasikan pada pembahasan
diatas mampu meningkatkan nilai mutu mahasiswa secara sigifikan sesuai yang diharapkan.
d. Untuk mengikuti mata kuliah Perancanagan Geometrik Jalan harus memenuhi persyaratan
sudah mengikuti mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Mekanika Tanah sebagai mata kuliah
penunjang.
B. Saran
a. Untuk memperoleh hasil optimal dari penerapan metode pembelajaran system “Student
CentreLearning” (SCL), maka diperlukan kesungguhan dan tanggungjawab dari mahasiswa
dan Dosen untuk dapat mengikuti proses pembelajaran yang baik
b. Harus ditunjang sarana dan prasarana pendukung seperti ruangan diskusi berkapasitas
maximum 20 orang, sarana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mata kuliah itu
sendiri.
c. Peningkatan kesejahteraan Dosen segera diperhatikan agar seimbang dengan penerapan
metode pembelajaran system “Student Centre Learning” (SCL), dan pembuatan modul
pembelajaran biayanya ditinjau kembali (ditingkatkan).
DAFTAR PUSTAKA
1. AASHTO (1994), A Policy on Geometric Design for Highways and Streets,
Washington DC.
2. Brotopriono,T dan Hermawan,R. (1984), Evaluasi Perencanaan Simpang Susun Tagerang , Proyek
Akhir, Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.
3. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Standar Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, Jakarta 1992
4. Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan AntarKota, Jakarta, 997
5. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan
Perkotaan, Jakarta, 1993
6. Direktorat Jenderal Bina Marga, Sub Direktorat Perencanaan Teknik Jalan (1990) Spesifikasi
Standar untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir).