Anda di halaman 1dari 17

MODUL PEMBELAJARAN

BAB I. PENDAHULUAN

 NAMA MODUL : PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN


: Kode Mk ; 318 D 112
: Semester ganjil (III), 2 (dua) SKS.

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam citra Universitas Hasanuddin 2010 menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,
yang bercirikan (a) memiliki sistem pendidikan yang Handal melalui proses pembelajaran yang
berbasis pada pendekatan learning yang didukung pemanfaatan teknologi informasi untuk
menghasilkan luaran yang kreatif-adaftif; (b) menyelenggarakan penelitian dan pemberdayaan
masyarakat dengan mendorong dan memfasilitasi pengembangan budaya masyarakat serta
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk memenuhi harapan masyarakat; (c)
manajemen organisasi yang efektif, bercirikan learning organitation sehingga mampu belajar dan
menyesuaikan diri terhadap dinamika lingkungannya; (d) lingkungan kampus yang asri dan
bersahabat, dalam arti a community-friently campus and a campus friently-community yang didukung
oleh prasarana kampus yang memadai untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas Mahasiswa.
Dalam UUGD pasal 5 disebutkan bahwa kedudukan dosen sebagai tenaga profesional, berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta mengabdi pada masyarakat, berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional.
Matakuliah Perancangan Geometrik Jalan merupakan matakuliah keahklian berkarya yang
menintegrasikan pengetahuan dasar teknik transportasi dalam memecahkan multi problem, multi
sektoral, dan melibatkan bidang ilmu lain (multi disiplin) sesuai kebutuhan. Pemecahan problem pada
matakuliah dengan menggunakan metode investigasi langsung kelapangan dengan pengamatan
pengambilan data-data lapangan sesuai kebutuhan dan dilanjutkan masuk laboratorium yang terkait
dengan perancangan geometrik jalan. Penguasaan terhadap metode penyelesaian tersebut akan
membentu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep lebih lanjut dalam mata kuliah Bandar udara,
Perencanaan perkerasan jalan, Teknik lalu lintas, Teknik sistem transportasi dan Perencanaan
perkerasan lanjut.
Pembelajaran berbasis Learning merupakan paradigma baru dalam sistem pendidikan tinggi,
Paradigma teaching yang selama ini diterapkan kurang memberi peluang kepada Mahasiswa untuk
menyerap materi pembelajaran dari berbagai sumber secara mandiri dan melatih keterampilan
menggunakan berbagai sumber daya pendukung pembelajaran secara aktif.

2. Ruang Lingkup :
 Dasar hukum dan peraturan pemerintah tentang jalan.
Standar desain geometrik
Penentuan lokasi (Route Location)
Kriteria perancangan geometrik jalan
Elemen perancangan geometrik jalan
Drainase jalan
Galian dan Timbunan
Dasar-dasar perancangan simpang
Perlengkapan jalan

3. Sasaran Pembelajaran Modul


Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan dan mengaplikasikan undang-undang dan peraturan pemerintah tentang jalan
perkotaan dan antar kota, serta klasifikasi jalan di Indonesia.
2. Menjelaskan dan mengaplikasikan standar desain geometrik
3. Menjelaskan dan menyusun penentuan lokasi (trase jalan)
4. Menjelaskan dan menyusun penentuan kriteria perancangan geometrik jalan
5. Menjelaskan dan menyusun elemen perancangan geometrik jalan
6. Menjelaskan dan menentukan tipe drainase jalan
7. Menjelaskan dan menghitung volume galian dan timbunan
8. Menjelaskan dasar-dasar perancangan tipe simpang
9. Menjelaskan dan menentukan jenis/bentuk perlengkapan jalan.
BAB II. PEMBELAJARAN

MODUL I PENDAHULUAN.
1. Ruang Lingkup
a. Standar Desain Geometrik
2. U m u m.
 Syarat-syarat perancangan
 Umum
 Dasar Hukum
 Klasifikasi Jalan Sesuai Undang-undang No.13/1980 dan PP No.26/1985
 Klasifikasi Jalan sesuai Rancangan Undang-Undang Tahun 2000.
 Pembagian Wewenang Sesuai Undang-Undang No.13/1980 dan PP No. 26/1985.
 Pembangian Wewenang Sesuai RUU Tahun 2000 dan PP No. 25 Tahun 2000.
 Persyaratan Jalan yang Sesuai dengan Perannya (PP No. 26/1985).
 Pembangian Kelas Jalan (PP No. 43 Tahun 1993).
 Perubahan Status Jalan
 Pentahapan Pembangunan Jalan
 Perencanaan
 Studi kelayakan
 Perancangan detail
 Tahapan Perencanaan teknik
 Ketentuan-ketentuan.
 Kriteria Perancangan Geometrik Jalan.
 Stándar Desain.
 Kriteria Perancangan.
 Karakteristik Pengguna Jalan.
 Karakteristik Kendaraan.
 Desain Geometrik /Jalur Jalan Perkotaan.
 Kendaraan Manuver.
 Klasifikasi Jalan.
 Lalu Lintas.
 Volume Jam Perencanaan (VJP).
 Kecepatan.
 Hubungan Kecepatan dan Volume.
 Pekerjaan Lapangan.
Tabel 1 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul I
Bagian ini mengajak dan mengarahkan mahasiswa untuk senantiasa
mengacu pada landasan teori-teori yang dapat dikembangkan dalam
Tugas Baca
menyelesaikan tugas-tugasnya, yang pada akhirnya untuk memacu
(Cooperative Learning) keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran
Tugas kelas ini untuk mengajak mahasiswa dalam mengerjakan tugas-
tugas dalam kelas yang dilakukan pendekatan-pendekatan secara
Tugas Kelas/kecil
berpola dan sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan, yang
(Collaborative Learning) merupakan pendukung dalam penyelesaian tugas besar nantinya.

3. Sasaran Pembelajaran diharapkan tercapai pada Modul I


a. Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan standar dan ketentuan-ketentuan dalam
peraturan dan undang-undang pada perencanaan jalan.
b. Mampu menjelaskan klasifikasi dan kelas jalan sesuai undang-undang.
c. Mampu menjelaskan pentahapan dalam perancangan geometrik jalan.
4. Soal-Soal Latihan :
1. Jelaskan klasifikasi jalan menurut UU No.13/1980 dan PP No. 26/1985, menurut system
jaringan, peranan, dan wewenang pembinaan.
2. Jelaskan klasifikasi jalan sesuai rancangan Undang-Undang tahun 2000.
3. Jelaskan dan sebutkan pembagian kelas jalan sesuai PP No.43 / 1993.
4. Jelaskan dan sebutkan pentahapan pembangunan jalan di Indonesia.
5. Jelaskan jenis-jenis survei jalan yang dilakukan untuk pembuatan peta kontur (diskusi
dikelas).

MODUL II PENENTUAN LOKASI (ROUTE LOCATION)


1. Ruang Lingkup
a. Penentuan Lokasi (Route Location)
2. Penentuan Lokasi (Route Location)
 Umum
 Jenis-Jenis Survei Jalan (Pembuatan peta kontour)
 Peta
 Survei Pengukuran
 Beberapa Aspek Yang Perlu Mendapat Perhatian Bagi Perencana sebelum Melakukan
Kegiatan Lapangan.
 Aspek Sosial
 Aspek Eonomi.
 Aspek Budaya serta Lingkungan.

Tabel 2 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul II


Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang
dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang
Tugas Besar
merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian
(Collaborative Learning dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan
persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan
&Proyect Based Learning)
bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang
lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.

Diskusi Proses dikusi ini dilakukan pada tugas-tugas kecil, masing-masing


kelas membentuk kelompok kecil, yang dipandu oleh masing-masing
(Collaborative Learning)
ketua kelompoknya, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa
dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan,
diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Sasaran Pembelajaran yang dicapai Modul II


a. Mampu memahami dan menjelaskan cara pemilihan trase jalan yang dipilih dalam peta
kontour.
b. Mampu menjelaskan aspek-aspek yang berpengaruh dalam perancangan geometrik
jalan.
4. Soal-Soal Latihan;
1. Jelaskan dan sebutkan syarat-syarat pemilihan lokasi trase jalan.
2. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis survey dan pengukuran untuk pembuatan peta
kontour untuk perancangan trase jalan.
3. Jelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan lapangan
dilakukan.
4. Jelaskan yang harus dipenuhi dalam memilih jenis tikungan lingkaran penuh (full-
circle), tikungan spiral-lingkaran (Spiral-circle-spiral), dan tikungan spiral-spiral (Spiral-
spiral).
5. Gambarkan proses pemilihan jenis tikungan yang disarankan oleh Bina Marga dalam
perancangan geometrik jalan.
6. Jelaskan penentuan panjang lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung.
7. Jelaskan cara mengkoordinasikan antara alinemen horizontal dan alinemen vertikal
dalam perencanaan agar menghasilkan bentuk jalan yang aman, nyaman, dan baik dari
estetika.
8. Gambarkan bentuk tipikal penampang melintang jalan secara umum lengkap dengan
keterangan masing-masing komponennya.
9. Jelaskan dengan gambar cara pencapaian superelevasi maximum untuk tikungan full –
circle, spiral-circle-spiral, and spira-spiral.
10. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan
geometrik jalan antar kota.
11. Akan direncanakan jalan seperti pada data-data di bawah :
 Titik A sebagai BM 0.00 (Sta.0.00) koordinat (10.000, 10.000, 100).
 Titik P1 dengan koordinat (10.216, 10.085) merupakan tikungan pertama yang akan
direncanakan.
 Titik B adalah titik akhir rencana dengan koordinat (10.472, 10.009).
 Jalan yang akan direncanakan : Jalan Arteri pada daerah perbukitan.

MODUL III KRITERIA PERENCANAAN.

1. Ruang Lingkup
a. Kriteria Perencanaan
2. Pengertian Kriteria Perencanaan.
a. Klasifikasi Jalan
b. Karakteristik Lalu-Lintas.
c. Karakteristik Geometrik
d. Kondisi Lingkungan.
e. Pertimbangan Ekonimi.
f. Pertimbangan Keselamatan Lalu-Lintas.
g. Penyiapan Peta Planimetri.

Tabel 3 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul III


Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang
dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang
Tugas Besar
merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian
(Collaborative Learning dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan
persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan
&Proyect Based Learning)
bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang
lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.
Diskusi Proses dikusi ini dilakukan pada tengah semester, dilakukan tanya
jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan
(Collaborative Learning)
seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi
antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung.

3. Sasaran Pembelajaran yang Harus di Capai Modul III

a. Mampu menjelaskan Kriteria perencanaan, klasifikasi Jalan, Lalu-lintas, geometrik , kondisi


lingkungan, pertimbangan ekonomi, dan pertimbangan keselamatan berlalu-lintas.
b. Mampu menjelaskan dan membuat peta planimetri.

4. Soal-soal Latihan.
1. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi jalan menurut fungsi dan perannya.
2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik Lalu-lintas.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik geometrik jalan perkotaan.
4. Jelaskan apa hubungannya kondisi lingkungan dengan kriteri perencanaan’
5. Jelaskan mengapa pertimbangan keselamatan berlalu lintas dan ekonomi perlu
mendapat perhatian dalam perencanaan geometrik jala.
6. Jelaskan apa yang dimaksud peta planimetri.

MODUL IV ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK.


1. Ruang Lingkup
Elemen Perancangan Geometrik.
Pengertian Elemen Perancangan Geometrik.
Umum.
Jarak pandang.
Pengaruh kelandaian terhadap jarak yang dibutuhkan untuk menyiap.
Alinemen horizontal.
 Elemen perancangan geometri/jalur jalan.
 Elemen perancangan geometri/jalur jalan.
 Nilai-nilai batas perencanaan alinemen horizontal.
 Perencanaan dan perhitungan tikungan.
 Ada tiga jenis tikungan yang umum digunakan dalam perancangan geometrik jalan.
 Tata cara perencanaan geometrik jalan antarkota (Ditjen Bina Marga 1997).
Alinemen vertikal.
 Kelandaian.
 Berdasarkan tata cara perancangan geometrik jalan antarkota.
 Lengkung pertikal.
Koordinasi alinemen.

Tabel 4 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul IV


Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang
dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang
Tugas Besar
merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian
(Collaborative Learning dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan
persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan
&Proyect Based Learning)
bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang
lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.

Diskusi Proses dikusi ini dilakukan pada tugas-tugas kecil, masing-masing


kelas membentuk kelompok kecil, yang dipandu oleh masing-masing
(Collaborative Learning)
ketua kelompoknya, dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa
dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dibebankan,
diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.

Sasaran Pembelajaran yang Harus di Capai Modul IV.


a. Mampu memahami dan menjelaskan beberapa elemen-elemen perancangan geometrik jalan
seperti alinemen horizontal, alinemen vertikal, dan koordinasikan alinemen.
Soal-Soal latihan;
1. Jelaskan dan sebutkan elemen-elemen perancangan geometrik jalan.
2. Jelaskan dan sebutkan bagian/komponen alinemen horizontal.
3. Jelaskan dan sebutkan beberapa jenis tikungan yang dipilih dalam penentuan tikungan
sesuai klasifikasi jalan antar kota dan perkotaan.
4. Jelaskan cara menghitung tikungan jenis lingkaran penuh, spiral-spiral, dan spiral-
lingkaranpenuh-spiral.
5. Jelaskan yang dimaksud jarak pandang henti dan mendahului.
6. Hitung jarak pandang henti jika diketahui kecepatan rencana Vr = 80 km/jam
7. Hitung panjang lengkung peralihan (LS) ditikungan dengan waktu tempuh selama 3
detik dan kecepatan rencana Vr = 70 km/jam.
8. Jelaskan penentuan panjang lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal
cekung pada jalan arteri.
9. Jelaskan cara mengkoordinasikan antara alinemen horizontal dan alinemen vertikal
dalam perencanaan agar menghasilkan bentuk jalan yang aman, nyaman, dan baik dari
estetika.
10. Jelaskan dengan gambar cara pencapaian superelevasi maximum untuk
tikungan full –circle, spiral-circle-spiral, and spira-spiral.
11. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan
12. Jelaskan cara menentukan jarak pandang bebas di tikungan dalam perancangan
geometrik jalan antar kota.
13. Akan direncanakan jalan seperti pada data-data di bawah :
 Titik A sebagai BM 0.00 (Sta.0.00) koordinat (10.000, 10.000, 100).
 Titik P1 dengan koordinat (10.216, 10.085) merupakan tikungan pertama yang akan
direncanakan.
 Titik B adalah titik akhir rencana dengan koordinat (10.472, 10.009).
 Jalan yang akan direncanakan : Jalan Arteri pada daerah perbukitan.
. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koordinasi alinemen.

MODUL V DRAINASE JALAN DAN GALIAN TIMBUNAN.

1. Ruang Lingkup

a. Drainase Jalan
b. Galian dan Timbunan

2. Drainase Jalan
 Umum
 Hidrologi
 Drainase permukaan jalan
 Kemiringan melintang (Cross Slope)
 Kemiringan memanjang
 Selokan samping
 Penampang parabola
 Penampang trapesium
 Penampang segitiga
 Penampang empat persegi panjang
 Bak penampungan air permukaan (Catch Basin)
 Penempatan Catch Basin
 Jenis Catch Basin
 Pipa Samping, pipa riool pembuangan air hujan/lubang pemeriksaan
 Drainase melintang
 Definisi gorong-gorong
 Jenis gorong-gorong
 Pengaliran air dari bawah permukaan jalan
 Erosi
 Drainase alamiah

3. Galian dan timbunan


 Umum
 Pekerjaan galian dan timbunan
 Mass Diagram
 Pemindahan atau Haul and Overhaul

Tabel 5 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul V


Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang
dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang
Tugas Besar
merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian
(Collaborative Learning dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan
persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi, dan
&Proyect Based Learning)
bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil yang
lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir semester.
Diskusi Proses dikusi ini dilakukan pada tengah semester, dilakukan tanya
jawab bertujuan agar mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan
(Collaborative Learning)
seluruh kegiatan yang dibebankan, diharapkan terjadi interaksi
antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Presentasi Proses presentasi ini dilakukan pada saat ada kasus yang diambil
dari luar merupakan evaluasi seluruh kegiatan pembelajaran baik
(Problem Solving Learning)
dalam kelas maupun luar kelas, sebagai dasar penilaian seberapa
besar tingkatan keberhasilan mekanisme dan rancangan
pembelajaran yang berbasis Student Centre Learning dilaksankan.

4. Sasaran Pmbelajaran Yang di Capai Modul V


b. Mampu menentukan tipe drainase untuk mengamankan jalan dari air hujan dan muka
air tanah
c. Mampu menjelaskan dan menentukan agar minimal seimbang antara galian dan
timbunan (menghitung galian dan timbunan).

5. Soal- Soal latihan ;


1. Jelaskan data hidrologi yang diperlukan untuk perencanaan drainase jalan.
2. Jelaskan factor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kemiringan melintang untuk
menghindari genangan air dipermukaan jalan, bahu jalan , dan trotoar.
3. Jelaskan factor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan beberapa bentuk penampang
saluran samping jalan.
4. Jelaskan dan sebutkan kelengkapan sarana-sarana drainase dibawah badan jalan dalam
kota.
5. Jelaskan dan sebutkan jenis drainase melintang jalan dan penempatannya.
6. Sebutkan data-data yang diperlukan dalam penentuan lokasi galian dan timbunan.
7. Jelaskan factor-faktor yang sangat berpengaruh untuk memilih trase jalan dalam
menentukan volume galian dan timbunan yang minimal seimbang.
MODUL VI DASAR-DASAR PERENCANAAN SIMPANG DAN PERLENGKAPAN JALAN

1. Ruang Lingkup
a. Dasar-Dasar Perencanaan Simpang
b. Perlengkapan Jalan (Road Furniture)

2. Pengertian Dasar-Dasar Perancangan Simpang


 Umum
 Simpang sebidang
 Prinsip perancangan simpang sebidang
 Faktor perencanaan
 Elemen perencanaan

 Simpang tidak sebidang (simpang bersusun)


 Jenis-jenis simpang tak sebidang
 Bagian-bagian simpang susun
 Macam-macam jalur penghubung (ramp)
 Ketentuan umum perancangan simpang tak sebidang
 Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan

 Tahap Perencanaan Intersection dan Interchange

3. Perlengkapan Jalan (Road Furniture)


 Rambu
 Rambu larangan
 Rambu perintah
 Rambu peringatan
 Rambu petunjuk

 Marka
 Marka garis terputus
 Marka garis penuh
 Sebra Cross
 Chevron
 Marka pulau
 Marka dilarang parker
 Marka pengarah jalur
 Marka huruf dan angka
 Marka symbol

 Kerb
 Trotoar
 Pengaman tepi
 Jembatan

Tabel 6 : Pendekatan Pembelajaran pada Modul VI


Tugas besar ini merupakan tugas kelompok dan individu yang
dilakukan diluar kelas diasistensi oleh dosen dan asisten yang
Tugas Besar
merupakan kumpulan tugas-tugas kelas/kecil, kemudian
(Collaborative Learning dikolaborasikan dengan matakuliah pendukung yang merupakan
persyaratan seperti mekanika tanah, teknik lalu lintas, hidrologi,
&Proyect Based Learning)
dan bangunan air, sehingga menghasilkan suatu perancangan sipil
yang lengkap serta merupakan persyaratan kelulusan pada akhir
semester.
Diskusi Proses dikusi ini dilakukan tanya jawab bertujuan agar mahasiswa
dapat mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang
(Collaborative Learning)
dibebankan, diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Presentasi Proses presentasi ini dilakukan pada akhir semester yang
merupakan evaluasi seluruh kegiatan pembelajaran baik dalam
(Problem Solving Learning)
kelas maupun luar kelas, sebagai dasar penilaian seberapa besar
tingkatan keberhasilan mekanisme dan rancangan pembelajaran
yang berbasis Student Centre Learning dilaksankan. Luar kelas
yang dimaksud adalah penyelesaian tugas besar karena merupakan
persyaratan kelulusan mata kuliah perancangan geometric jalan.

2. Sasaran Pembelajaran Yang di Capai Modul VI

a. Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan dasar-dasar perancangan simpang agar


mencukupi bagi pergerakan lalu lintas yang melaluinya dengan aman dan nyaman.
b. Mampu menentukan pemilihan jenis simpang sesuai dengan kebutuhan dalam
perancangan geometrik jalan.
c. Mampu menjelaskan dan menentukan jenis perlengkapan jalan yang disesuaikan
dengan kebutuhan agar pengguna jalan terhindar dari insiden.
5. Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan dan sebutkan simpang menurut jenisnya
2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan simpang sebidang dan simpang tak sebidang ditinjau dari
segi pemilihan lokasi perencanaan geometrik jalan.
3. Jelaskan fungsi utama simpang sebidang dan tak sebidang .
4. Sebutkan beberapa tipe simpang sebidang dan tak sebidang.
5. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada penempatan simpang dalam perancangan
geometrik jalan.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan perlengkapan jalan serta fungsi utamanya.
7. Jelaskan yang dimaksud rambu lalu lintas dan apa kaitannya dengan pengguna jalan (pejalan
kaki dan pengemudi kendaraan).
8. Jelaskan dan sebutkan jenis perlengkapan jalan.
9. Jelaskan lokasi penempatan perlengkapan jalan dibawah ini :
a. Rambu
b. Marka
c. Zebra Cross
d. Kereb
e. TrotoarPengaman tepi
f. Jembatan

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil pada bagian pembahasan modul diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan
sebagai berikut :
a. Metode pembelajaran “Student Centre Learning” (SCL) adalah pandangan yang menempatkan
Mahasiswa sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dan berperan dalam menentukan
keberhasilan proses belajar pada dan dalam dirinya (aktif melakukan upaya untuk membangun
pengetahuan dalam dirinya.
b. Bahan ajar dan modul tugas yang dibuat mampu secara efektif mendukung pengembangan
system pembelajaran yang diusulkan “ Student centre learning” (SCL) dapat meningkatkan
kegiatan belajar mandiri mahasiswa.
c. Metode pengembangan system pembelajaran yang akan di implementasikan pada pembahasan
diatas mampu meningkatkan nilai mutu mahasiswa secara sigifikan sesuai yang diharapkan.
d. Untuk mengikuti mata kuliah Perancanagan Geometrik Jalan harus memenuhi persyaratan
sudah mengikuti mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Mekanika Tanah sebagai mata kuliah
penunjang.

B. Saran

a. Untuk memperoleh hasil optimal dari penerapan metode pembelajaran system “Student
CentreLearning” (SCL), maka diperlukan kesungguhan dan tanggungjawab dari mahasiswa
dan Dosen untuk dapat mengikuti proses pembelajaran yang baik
b. Harus ditunjang sarana dan prasarana pendukung seperti ruangan diskusi berkapasitas
maximum 20 orang, sarana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mata kuliah itu
sendiri.
c. Peningkatan kesejahteraan Dosen segera diperhatikan agar seimbang dengan penerapan
metode pembelajaran system “Student Centre Learning” (SCL), dan pembuatan modul
pembelajaran biayanya ditinjau kembali (ditingkatkan).

DAFTAR PUSTAKA
1. AASHTO (1994), A Policy on Geometric Design for Highways and Streets,
Washington DC.
2. Brotopriono,T dan Hermawan,R. (1984), Evaluasi Perencanaan Simpang Susun Tagerang , Proyek
Akhir, Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.

3. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Standar Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, Jakarta 1992

4. Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan AntarKota, Jakarta, 997

5. Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan
Perkotaan, Jakarta, 1993

6. Direktorat Jenderal Bina Marga, Sub Direktorat Perencanaan Teknik Jalan (1990) Spesifikasi
Standar untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir).

7. Hendarto, S, (2001) : Perancangan Geometrik Jalan , Institut TEknologi Bandung.


8. Sulaksono, S, (2001) : Rekayasa Jalan , Institut Teknologi Bandung.
9. Sukirman ,S, (1994) Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova Bandung.

MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN
(Kode Mk : 318 D11 2)
Oleh :

Ir. H. Iskandar Renta,MT.


Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2010

Anda mungkin juga menyukai