Anda di halaman 1dari 16

Ferry R., Ir. MT.

TS Unjani
412153067
REPRESENTASI SRUKTUR PERKOTAAN Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
DAN JARINGAN TRANSPORTASI

• Model sistem perkotaan  MODEL SPASIAL


• Kawasan Studi dibagi dalam kawasan-kawasan yang lebih kecil 
ZONA atau ZONA LALU LINTAS, sehingga karakteristik kawasan
perkotaan dapat dibebankan secara numerik terhadap zona (sebagai
contoh ukuran tata guna lahan)
• Jaringan transportasi digambarkan dalam urutan LINK (garis) dan
NODE (titik), dimana LINK mewakili jalan raya, jalan kereta, dsb,
sedangkan NODE mewakili simpang, pemberhentian, dsb, sehingga
karakteristik jaringan transportasi dapat dibebankan secara numerik
terhadap LINK (sebagai contoh arus lalu lintas)
• LINK, NODE dan ZONE dapat representasikan oleh angka (numerik)
dan secara spasial dapat ditunjukkan lokasinya berdasarkan koordinat
KAWASAN STUDi Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

• Kawasan studi harus didefinisikan  Biasanya mencakup kawasan perkotaan yang


ada, namun juga mencakup kawasan pertumbuhan perkotaan dimasa datang
• Survai lalu lintas yang melewati batas studi (cordon) dilakukan, sehingga garis batas
kawasan studi harus diletakkan sedemikian sehingga tidak memotong jalan yang sama
lebih dari sekali  untuk menghindari lalu lintas yang sama dihitung lebih dari sekali
KAWASAN STUDi Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
ZONA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

• Kawasan Perkotaan diwakili oleh sejumlah zona yang memungkinkan


lokasi dari tata guna lahan dideskripsikan
• Ukuran Zona tergantung ketelitian yang diharapkan  semakin kecil
ukuran zona semakin banyak data diperlukan dan semakin komplek
perhitungan analisis yang harus dilakukan.
• Semakin besar ukuran zona semakin banyak pergerakan didalam zona
yang tidak bisa dibebankan ke jaringan transportasi  akurasi model
semakin rendah
• Terdapat zona yang terletak di luar kawasan studi  EXTERNAL
ZONE
• Semakin tinggi intensitas kegiatan suatu kawasan ukuran zona
semakin kecil  Pusat Kota mempunyai ukuran zona lebih kecil
dibandingkan dengan Pinggiran
• Aktivitas tata guna lahan diasumsikan di titik di dalam zona yang
disebut CENTROID
ZONA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
ZONA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
ZONA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067
ZONA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

ZONA :
• Batas zona berkorelasi dengan batas alam (sungai) atau batas buatan
(jalan) atau batas administrasi (ketersediaan data)
• Jenis tata guna lahan dalam zona sebaiknya seragam (permukiman,
industri, dsb)  untuk mengurangi intrazonal trip dan kompleksitas
model
Keuntungan Penggunaan Zona:
• Angka dapat digunakan sebagai pengganti lokasi dalam kawasan
perkotaan
• Jenis tata guna lahan dan intensitasnya dapat diagregasikan oleh
zona, bukan oleh bangunan,
SISTEM TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

• Jaringan transportasi dapat dimodelkan dengan cara grafis


• Representasi Jaringan oleh LINK dan NODE
SISTEM TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

Tidak semua link


yang dimasukkan ke
model, untuk
menyederhanakan
model
 link yang
penting dalam
analisis lalu lintas
SISTEM TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

• LINK menggambarkan fasilitas transport (jalan, rute bus, dsb)


• NODES adalah tempat dimana link berpotongan (simpang) atau dimana orang /
barang memasuki jaringan (pemberhentian bus, stasion KA, dsb)
• ZONE CENTROID adalah node khusus  titik yang merepresentasikan awal dan
akhir perjalanan
• DUMMY LINK / CENTRIOD CONNECTOR adalah link imaginer yang
menghubungkan zone centroid dengan jaringan
SISTEM TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

Hubungan Zone, Link, Node, centroid dan centroid connector


SISTEM TRANSPORTASI Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

• Dengan menggunakan Link dan Node dalam representasi jaringan


maka karakteristik jaringan dapat dihubungkan dengan link dan node
yang bersangkutan seperti : arus lalu lintas satu arah / dua arah,
kecepatan atau waktu tempuh, kapasitas, dsb)
• Data-data tersebut dapat disimpan dalam bentuk MATRIK yang terdiri
dari 2 bentuk :
a. Menunjukkan informasi untuk masing-masing link (panjang link,
kapasitas link, dsb)  menggunakan nomor node atau centroid
untuk mendefinisikan baris dan kolom
b. Menunjukkan informasi antara pasangan zona (jarak, waktu atau
jumlah perjalanan antar zona)  menggunakan nomor zona untuk
mendefinisikan baris dan kolom
CONTOH SEDERHANA REPRESENTASI SISTEM Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

Informasi Tata Guna Lahan


NO LAPANGAN
POPULASI
ZONA KERJA
1 37 16
2 19 24
3 21 33
4 26 37
5 103 110

Informasi Waktu Tempuh Antar Zona


TUJUAN
ZONA
1 2 3 4 5
1 1 23 8 16 12
2 20 3 14 9 11
ASAL 3 7 9 2 8 7
4 19 11 18 3 12
5 19 10 9 5 1
PENGUMPULAN DATA Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

SUPPLY
• Inventarisasi Fasilitas  Kapasitas dan karakteristik fasilitas
lainnya
• Waktu Tempuh pada berbagai Arus  Hubungan antara
kecepatan dan Arus (Speed Flow Relationship)
DEMAND
• Inventarisasi Tata Guna Lahan  Model Bangkitan Lalu Lintas
(Trip Generation)
• Karakteristik Perjalanan  Matriks Asal - Tujuan
a. Home Interview Survey (HIS / Wawancara Rumah Tangga)
b. Road Side Interview Survey (RSI / Wawancara Tepi Jalan)
c. Commercial Vehicle Survey (Wawancara Kendaraan Barang)
d. Public Transport Survey (Wawancara Penumpang Angkutan
Umum)
VALIDASI MODEL PEMBEBANAN LALU LINTAS
• Penghitungan Volume Lalu Lintas Ruas (Traffic Counting)

Anda mungkin juga menyukai