ABSTRAK
Bundaran Simpang Bupati merupakan salah satu bundaran yang cukup penting di
Kabupaten Tapin yang melayani arus lalu lintas dan mengendalikan persimpangan
sebagai titik pertemuan antara beberapa ruas jalan dari arah Jalan Brigjend. Hasan Basry
HSS, Jalan Pelita, Jalan Brigjend. H. Hasan Basry Pasar Raya dan Jalan Perintis.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja dari bundaran Simpang Bupati, besarnya
kapasitas bundaran (C), derajat kejenuhan (DS) dan Tundaan (DT) yang terjadi dan
mengevaluasi bundaran. Metode penelitian menggunakan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI 1997). Pengumpulan data berdasarkan data primer yaitu survey
lapangan dan data sekunder dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tapin. Hasil penelitian
menunjukkan kapasitas bundaran di jalan Brigjend. H. Hasan Basry HSS adalah
1960,15 smp/jam, di jalan Pelita adalah 2155,62 smp/jam, di jalan Brigjend. H. Hasan
Basry Pasar Raya adalah 3003,97 smp/jam dan di jalan Perintis adalah 2921 smp/jam.
Kapasitas terbesar terjadi pada jalan Brigjend. H. Hasan Basry Pasar Raya, yaitu
3003,97 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi di jalan Brigjend. H. Hasan Basry
HSS adalah 0,76, di jalan Pelita adalah 0,78, di jalan Brigjend. H. Hasan Basry Pasar
Raya adalah 0,55 dan di jalan Perintis adalah 0,54. Rata-rata derajat kejenuhan ≤ 0,85
berarti tidak jenuh. Tundaan (DT) di jalan Brigjend. H. Hasan Basry HSS adalah 4,65
det/smp, di jalan Pelita 5,03 det/smp, di jalan Brigjend. H. Hasan Basry Pasar Raya
adalah 2,56 det/smp dan di jalan Perintis adalah 2,53 det/smp.
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 8
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
H. Hasan Basry HSS, Jalan Pelita, Jalan kurang lengkap seperti tidak adanya alat
Brigjend. H. Hasan Basry Pasar Raya pemberi isyarat lalu lintas (APILL)
dan Jalan Perintis. Bundaran ini berada serta kurangnya kesadaran masyarakat
di perkotaan dan perkantoran Kota dalam berlalu lintas mengakibatkan
Rantau dengan jumlah volume sering terjadinya kepadatan kendaraan
kendaraan yang sangat ramai dan selalu di daerah persimpangan sekitar
dilewati bagi pengguna jalan baik dari bundaran. Tujuan penelitian adalah
wilayah Kota Rantau maupun pengguna menganalisis kinerja dan kapasitas
jalan dari luar kota yang akan menuju bundaran Simpang Bupati dengan
arah Kalimantan Timur. menggunakan metode MKJI 1997
Masalah yang terjadi di bundaran beserta derajat kejenuhan dan tundaan
Simpang Bupati yaitu seringnya terjadi yang terjadi.
kemacetan disetiap lengannya baik pada
pagi hari, siang hari maupun sore hari. METODOLOGI PENELITIAN
Hal ini disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan yang ingin melintas Tahapan-tahapan penelitian dapat
serta fasilitas perlengkapan jalan yang dilihat pada bagian alir berikut ini :
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 9
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 10
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 11
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 12
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
Tabel 5. Lanjutan
Lengan Pergerakan Kend. Bermotor Kend. Tak Bermotor Total
LV HV MC UM
LT 71 2 382 12
C ST 182 11 523 27 1616
RT 39 0 349 18
LT 56 4 503 9
D ST 24 5 317 1 1114
RT 27 9 156 6
Sumber : Data Survey 2016
Tabel 6. Perhitungan Arus Lalu Lintas Dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP)
Tipe
LV HV MC
Kendaraan MV UM
Emp Emp = 1,0 Emp = 1,3 Emp = 0,5
Kend Smp Smp Kend Kend/
Kend/ Smp/ Kend/ Smp/
Gerakan / / / / jam
jam jam jam jam
Jam jam jam jam
LT 32 32 7 9,1 286 143 325 184,1 23
ST 216 216 15 19,5 639 319,5 870 555 17
A
RT 73 73 5 6,5 289 144,5 367 224 8
Total 321 321 27 35,1 1214 607 1562 963,1 48
LT 41 41 18 23,4 467 236,5 526 300,9 6
ST 23 23 4 5,2 332 166 359 194,2 0
B
RT 92 92 2 2,6 383 193,5 477 288,1 4
Total 156 156 24 31,2 1182 596 1362 783,2 10
LT 71 71 2 2,6 382 191 455 264,6 12
ST 182 182 11 14,3 523 261,5 716 457,8 27
C
RT 39 39 0 0 349 174,5 388 213,5 18
Total 292 292 13 16,9 1254 627 1559 935,9 57
LT 56 56 4 5,2 503 251,5 563 312,7 9
ST 24 24 5 6,5 317 158,5 346 189 1
D
RT 27 27 9 11,7 156 78 192 116,7 3
Total 107 107 18 23,4 976 488 1101 618,4 13
Total 5584 3300,6 128
Sumber : Hasil Perhitungan, 2016
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 13
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
Kend/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp/ Smp Smp/
jam jam jam jam jam Jam jam jam jam /jam jam
LT 325 184,1 23
ST 870 555 555 555 555 17
A RT 367 224 224 224 224 224 8
UT 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 1562 963,1 963,1 48
LT 526 300,9 6
ST 359 194,2 194,2 194,2 194,2 0
B RT 477 288,1 288,1 288,1 288,1 288,1 4
UT 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 1362 783,2 783,2 10
LT 455 264,6 12
ST 716 457,8 457,8 457,8 457,8 27
C RT 388 213,5 213,5 213,5 213,5 213,5 18
UT 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 1559 935,9 935,9 57
LT 563 312,7 9
ST 346 189 189,5 189,5 189,5 1
D RT 192 116,7 116,7 116,7 116,7 120,6 6
UT 0 0 0 0 0 0 0
Total 1101 618,4 618,4 13
Total 5584 3300,6 1181,5 1482,3 1154 1678,9 1089,5 1642,2 1051,6 1577,8 128
Rasio Menjalin (PW) 0,797 0,687 0,663 0,666
Rasio Kendaraan Tak Bermotor (PUM) 0,023
Sumber : Hasil Perhitungan, 2016
Keterangan :
QW = Arus Menjalin
QTOT = Arus Total
PW = Rasio Menjalin
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 14
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
Keterangan :
Bagian Jalinan = Ruang gerak lebih pada sisi kiri jalan
QMASUK = Arus masuk bundaran
QTOT = Arus Total
QW = Arus menjalin
PW = Rasio menjalin
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 15
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 16
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
Perhitungan parameter geometri bisa dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.
Keterangan :
Bagian jalinan = Ruang gerak lebih pada sisi kiri jalan
W1, W2 = Lebar Pendekat
WE = Lebar masuk rata-rata
WW = Lebar Jalinan
WE / Ww = Rasio lebar masuk rata-rata atau lebar jalinan
LW = Panjang jalinan
Ww / Lw = Rasio lebar atau panjang jalinan
Lebar masuk rata-rata (WE) dihitung dengan rumus : WE = W1+ W2 / 2
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 17
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
Tabel 11. Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan
Kendaraan Tak Bermotor (FRSU)
Kelas tipe lingkungan Kelas hambatan Rasio kendaraan tak bermotor
jalan RE samping SF 0,00 0,05 0,10 0,15 0,2 ≥0,25
Tinggi 0,93 0,88 0,84 0,79 0,74 0,70
Komersial Sedang 0,94 0,89 0,85 0,80 0,75 0,70
Rendah 0,95 0,90 0,86 0,81 0,76 0,71
Tinggi 0,96 0,91 0,86 0,82 0,77 0,72
Permukiman Sedang 0,97 0,92 0,87 0,83 0,77 0,73
Rendah 0,98 0,93 0,88 0,83 0,78 0,74
Tinggi/sedang/
Akses terbatas 1,00 0,95 0,90 0,85 0,80 0,75
rendah
Sumber : MKJI 1997
Keterangan
CO = Kapasitas Dasar
FCS = Ukuran Kota
FRSU = Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan Kendaraan Tak Bermotor
C = Kapasitas (Smp/jam)
QTOT = Arus total (smp/jam)
DS = Derajat kejenuhan
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 18
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 19
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 20
Volume 05, Nomor 1, Edisi April 2017
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 21